Anda di halaman 1dari 8

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

A.RANGKA

Rangka tersusun dari kumpulan tulang. Fungsi rangka antara lain : Sebagai alat gerak pasif,
Memberi bentuk tubuh, Menyokong tubuh, Melindungi organ tubuh, Tempat pembentukan sel darah,
Tempat melekatnya otot.

 SISTEM RANGKA MANUSIA

 STRUKTUR TULANG

1
A. TULANG RAWAN ( KARTILAGO )
Berupa sel tulang rawan ( kondrosit ) dan matriks. Matrik bersifat lentur, lunak dan
elastis. Terdapat di ujung tulang rusuk, dinding saluran pernafasan, hidung, dan telinga.

B. TULANG KERAS ( OSTEON )


Tulang rawan yang mengandung osteoblas yang akan membentuk osteosit,
mengeluarkan zat protein, kapur, dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.

Pada tulang terdapat sumsum tulang, yaitu :


 Sumsum tulang merah, bersifat aktif memproduksi sel darah
 Sumsum tulang kuning, bersifat pasif berperan dalam pembentukan sel-sel darah pada
kondisi tertentu, misal saat anemia

 MACAM – MACAM TULANG

Bentuk tulang manusia dibedakan menjadi 4, yaitu :


 Tulang panjang ( tulang pipa ) misal tulang lengan, paha, dan betis
 Tulang pipih misal tulang rusuk, dada, belikat, panggul, dan dahi
 Tulang pendek misal ruas-ruas jari, pergelangan tangan, pergelangan kaki, tulang belakang
 Tulang tidak beraturan misal tulang punggung
1

Sebagai alat gerak pasif, rangka manusia tersusun dari 206 tulang yang berbeda sifat, bentuk, dan
letaknya. Tulang penyusun manusia dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :

2
1). Bagian muka : tulang hidung, tulang pipi, tulang
rahang atas, tulang rahang bawah

2. Bagian kepala : tulang baji, tulang ubun-ubun,


tulang pelipis, tulang tengkorak belakang, dahi , dan
tapis

1). Lengan : lengan atas, tulang hasta, tulang


pengumpil, tulang pergelangan tangan, tulang
telapak tangan, dan tulang ruas jari tangan
2). Kaki : tulang paha, tulang tempurung, tulang
kering, tulang betis, tulang pergelangan kaki,
tulang telapak kaki, dan tulang ruas-ruas jari
kaki

1). Gelang bahu : tulang belikat, dan tulang


selangka
2). Dada : tulang hulu, tulang badan, dan tulang
taju pedang
3). Tulang belakang : tulang leher, tulang
punggung, tulang pinggang, kelangkang, dan
tulang ekor
4). Gelang Panggul : tulang usus, tulang duduk,
dan tulang kemaluan
5). Tulang rusuk : tulang sejati, tulang palsu, dan
tulang melayang.

B. OTOT

Otot adalah jaringan yang dapat berkontraksi menjadi lebih pendek dan menyebabkan tubuh
bisa bergerak. Saat berkontraksi memerlukan energi. Fungsi utama Otot merupakan alat gerak aktif
yang memiliki kemampuan khusus, yaitu : kontraksilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Fungsi lain
otot adalah :
 Mendukung tubuh agar berdiri tegak
 Membantu mempertahankan postur tubuh
 Membantu menstabilkan sendi-sendi sehingga menentukan kekuatan tubuh
 Menghasilkan panas yang didapat dari proses metabolisme di dalam tubuh

3
 MEKANISME KERJA OTOT

kerja otot secara sinergis dan antagonis


1. Cara kerja otot secara sinergis terjadi ketika beberapa otot saling bekerja sama untuk
melakukan suatu gerakan.
2. Cara kerja otot secara antagonis terjadi ketika beberapa otot melakukan mekanisme yang
berlawanan.
Pada saat otot yang satu berkontraksi, otot yang lain berelaksasi. Pada gambar di atas terlihat saat
tangan dilipat, otot bisep berkontraksi dan trisep relaksasi. Sebaliknya saat tangan direntangkan,
otot bisep relaksasi dan otot trisep berkontraksi.

BEBERAPA GERAKAN OTOT SINERGIS DAN ANTAGONIS


1.) Gerakan Otot Sinergis
1. Pronasi-supinasi.
a. Pronasi = gerak menelungkup.
b. Supinasi = gerak menengadah.
2. G menarik/menghirup dan membuang napas. Saat menghirup napas, tulang rusuk terangkat.
Saat membuang napas, tulang rusuk kembali ke posisi semula.
2.) Gerakan otot antagonis
1. Abduksi-Adduksi.
a. Abduksi = gerakan menjauhi badan.
b. Adduksi = gerakan mendekati badan.
2. Depresi-Elevasi.
a. Depresi = gerakan menurunkan badan.
b. Elevasi = gerakan menaikkan badan.
3. Ekstensi-Fleksi.
a. Ekstensi = gerakan meluruskan.
b. Fleksi = gerakan menekuk.,

4
 JENIS – JENIS JARINGAN OTOT

1.Otot Polos
- Terdapat pada dinding lambung, usus halus, rahim, kantong empedu, dan pembuluh darah.
- Berkontraksi dan berelaksasi lambat
- Berbentuk gelendongdan memiliki satu inti tiap selnya
- Bekerja secara tak sadar

2.Otot Rangka/ Lurik


- Letaknya menempel pada rangka atau tulang
- Berkontraksi cepat dan mudah lelah
- Sel otot rangka terlihat bergaris-garis melintang, terlihat seperti lurik
- Bekerja secara sadar

3.Otot Jantung
- Letaknya hanya di jantung.
- Bergaris-garis seperti otot rangka/lurik.
-Berkontraksi sekitar 70 kali/menit setiap hari.
-Cara kerja seperti otot polos, tidak sadar

C. SENDI

a. Sendi merupakan bagian yang menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang
lain. Berdasarkan gerakan yang ditimbulkan, terdapat tiga macam persendian, yaitu
sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrtengkora
b. Sinartrosis adalah persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerakan secara bebas. Ada
2 macam sinartrosis, yaitu hubungan antartulang yang tersusun dari tulang rawan
(sinkondrosis) dan hubungan antartulang yang tersusun dari jaringan ikat (sinfibrosis).
Contoh Sendi mati pada tulang tengkorak
c. Amfiartrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan sehingga hanya
menimbulkan sedikit gerakan. Contoh sendi kaku antar ruas tulang belakang.
d. Diartrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh ligamen. Persendian ini memungkinkan
gerakan yang lebih bebas ( sendi gerak )

5
 MACAM – MACAM SENDI DIARTROSIS

a. Sendi geser menghubungkan antara dua tulang yang memiliki permukaan datar, dan
menimbulkan gerakan bergeser juga ke depan dan belakang. Contoh pada ruas-ruas tulang
belakang , pada tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki. Sendi ini paling sering digunakan
dalam aktivitas sehari-hari ( mengambil barang, makan, naik tangga dll )
b. Sendi peluru menghubungkan antara satu tulang yang mempunyai satu ujung bulat yang
masuk ke ujung tulang lain yang berongga seperti mangkok. Sendi ini memungkinkan bebas
bergerak ke segala arah. Contoh sendi antar tulang lengan atas dan belikat, sendi antara
tulang pinggul dan tulang paha.
c. Sendi engsel mempunyai gerakan satu arah, ada yang ke depan atau ke belakang seperti
engsel pintu. Contoh sendi pada siku dan lutut, hubungan antara tulang lengan atas dan tulang
hasta.
d. Sendi putar yaitu persendian yang memungkinkan gerakan memutar. Contoh hubungan antara
tulang hasta dengan tulang pengumpil, persendian diantara tulang tengkorak dengan tulang
leher.
e. Sendi pelana merupakan pertemuan dua tulang yang berbentuk seperti pelana. Menimbulkan
gerakan ke dua arah, yaitu muka-belakang dan ke samping. Contoh hubungan antara telapak
tangan dengan ibu jari.
f. Sendi luncur merupakan persendian yang membuat badan dapat melengkung atau memutar.
Contoh hubungan antar tulang pada pergelangan kaki.

6
 GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK SERTA UPAYA
MENCEGAHNYA DAN MENGATASINYA

Gangguan / kelainan pada sistem gerak manusia dapat terjadi karena kurangnya asupan zat gizi,
kecelakaan, kerusakan pada alat gerak, atau kebiasaan sikap tubuh, antara lain :
1) Kifosis, tulang belakang terlalu melengkung ke belakang sehingga tubuh terlihat bungkuk.
Disebabkan karena penyakit ( TBC dan riketsia ) atau kebiasaan duduk yang salah
2) Lordosis , tulang belakang terlalu melengkung ke depan, sehinga terlihat lebih menonjol ke
depan. Disebabkan karena perut yang terlalu besar( hamil atau kegemukan ), riketsia, atau
kebiasaan duduk yang salah.
3) Skoliosis, tulang belakang melengkung ke kanan atau ke kiri. Disebabkan karena polio atau
kebiasaan duduk atau berposisi yang salah.
4) Tendonitis, penyakit sistem gerak pada manusia yang disebabkan karena tendon mengalami
peradangan. Gangguan yang umum terjadi di bahu, pergelangan tangan, tumit, lutu dan siku.
Tendonitis biasanya menimbulkan gejala berupa nyeri di persendian. Cara mengatasinya
dapat dilakukan dengan pemberian obat pereda rasa sakit, penyuntikan plasma darah kaya
trombosit, dan fisioterapi.
5) Osteoporosis , yaitu tulang menjadi rapuh dan keropos karena kekurangan kalsium.
Umumnya terjadi pada orang tua.
6) Atrofi, yaitu mengecilnya ukuran otot karena tidak pernah digunakan.
7) Hipertrofi, yaitu membesarnya ukuran otot karena sering digunakan secara rutin.
8) Riketsia, adalah gangguan pada sistem gerak manusia karena kekurangan vitamin D yang
membantu penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pengerasan tulang terganggu.
Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit riketsia adalah dengan penambahan kalsium,
fosfor, dan vitamin D ke dalam menu makanan. Penambahan vitamin D dapat juga diperoleh
dengan berjemur di panas matahari pagi.
9) Artritis adalah penyakit sendi, karena kerusakan tulang rawan sendi. Yang menjadi sakit dan
bengkok. Artritis disebabkan oleh metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat
tertimbun pada sendi dan menyebabkan sakit terutama pada jari-jari tangan maupun kaki,
penumpukan kapur di antara dua tulang mengakibatkan sendi sulit digerakkan dan kaku.
Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu dengan mengonsumsi makanan yang
seimbang.
10) Fisura, yaitu keretakan pada tulang akibat benturan keras
11) Fruktura ( Patah Tulang ), dapat disebabkan tulang mengalami benturan yang keras,
( kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi ). Untuk menyambung tulang yang patah
terkadang perlu operasi dan pemberian pelat platina untuk menyatukan kembali tulang yang
patah. Fraktura ada 2 jenis :
A. Fraktura tertutup, jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit
B. Fraktura terbuka, jika tulang yang patah keluar menembus kulit.
12) Osteoathritis adalah penyakit penurunan fungsi tulang pada persendian yang disebabkan
karena pada ujung tulang mengalami keausan. Umumnya osteoarthritis terjadi pada orang
dewasa pada usia di atas empat puluh tahun, terutama pada orang yang badannya gemuk.
Osteoathritis jarang berkembang menjadi penyakit yang akut. Cara mengatasinya dapat
dilakukan dengan pengobatan untuk mengurangi nyeri, terapi fisik, dan terkadang operasi
untuk mempertahankan pergerakan sendi.

7
 UPAYA MENJAGA KESEHATAN SISTEM GERAK PADA MANUSIA

a. kalsium dalam asupan makanan (susu, kangkung, kedelai dan olahannya, ikan salmon,
kacang Almond, dan brokoli )
b. Berjemur di bawah sinar matahari pagi untuk membantu pembentukan vitamin D , sangat
penting membantu penyerapan kalsium dalam makanan.
c. Menambah asupan vitamin D ( telur, produk olahan kedelai, minyak ikan, ikan berlemak,
hati sapi, dan udang )
d. Aktivitas fisik yang cukup setiap hari ( jalan kaki, joging, tenis, menaiki tangga, dsb. )
e. Menghindari kebiasaan sikap tubuh yang salah ( tidak membungkuk ) dan saat tidur
sebaiknya memakai alas yang datar dan padat agar posisi tulang belakang tetap lurus.

Anda mungkin juga menyukai