Anda di halaman 1dari 4

PERSEN RASIO DAN PROPORSI

A.    PERSEN
a.      Definisi Persen
Persen (%) artinya perseratus. Persen biasanya disimbolkan dengan %, yang artinya per
seratus, yaitu pecahan yang berpenyebut 100.  Misalkan n suatu bilangan rasional tidak negatif
dan n persen ditulis n % didefinisikan sebagai n% = n/100. Jadi n % dari kuantitas adalah n/100
dari kuantitas itu. Dengan demikian, 1% adalah 1/100 dari keseluruhan dan 100% menunjukkan
seluruh kuantitas. 3% dibaca tiga persen. 50% dibaca lima puluh persen.
untuk mengubah bentuk pecahan biasa kebentuk persen dapat dilakukan dengan cara yaitu
: mengubah pecahan biasa itu menjadi pecahan yang senilai dengannya dan berpenyebut 100
atau cara kedua dengan mengalikan pecahan itu dengan 100%. Dengan demikian setiap bilangan
pecahan biasa dapat dapat diubah ke bentuk yang lain atau sebaliknya, misalnya : 2/5 = 0,4 =
40%

b.      Mengubah Bilangan Dalam Bentuk Persen


a)      Menentukan persentase dari banyak benda atau kuantitas
-Kita dapat mengubah sebarang bilangan ke dalam persen dengan cara pertama menulis bilangan
tersebut sebagai bilangan pecahan dengan penyebut 100. Contoh :
Seorang anak menjawab 20 pertanyaan dan salah 5 butir pertanyaan, dan yang terjawab secara
benar 15 soal. Dengan demikian  15/20 dari jawaban tersebut adalah benar.
Karena 15/20 = 15x5/20x5= 75/100 = 75 %
-Misal dari 50 buah mangga terdapat 4 buah diantaranya busuk. Dari keterangan di atas
persentase buah mangga yang busuk sebagai berikut.
 4/50 =  4x2/50x2 =  8/100 = 8 %
Jadi, dapat dikatakan bahwa 8% dari buah mangga itu sudah busuk.
b)     Mengubah bilangan ke dalam bentuk persen dengan menggunakan proporsi
Contoh, untuk menuliskan 3/5 sebagai persen, kita hanya memerlukan mencari nilai n didalam
proporsi berikut :3/5 = n/100
Penyelesaian proporsi kita peroleh 3/5 x 100 = n, 0.6 x 100 = n. atau n = 60, atau 60 %.

c.       Mengubah Persen Menjadi Desimal


Hal ini dapat dikerjakan dengan menulis persen sebagai suatu bilangan pecahan dan kemudian
mengubah bilangan pecahan itu menjadi desimal.
Contoh :
a)      15 % = 15/100 = 0,15
b)      210 % = 210/100 = 0,21
c)      3/5=  3/5 x 1/100 = 0,006

d.      Masalah-masalah terapan yang berkaitan dengan persen biasanya mengambil satu dari
bentuk-bentuk berikut :
1.      Menentukan persen dari suatu bilangan
2.      Menentukan persen dari suatu bilangan dibanding suatu bilangan lain
3.      Menentukan suatu bilangan jika persen suatu bilangan diketahui.

e.       Contoh Soal
1.      Harga sepatu yang tertera pada label Rp50.000,00. Apabila besar diskon 20%, kita dapat
menentukan nilai diskon (potongan harga) dalam rupiah.
Diskon = 20% × 50.000 =   20/100 × 50.000 =  10.000
Jadi, diskon 20% itu senilai dengan Rp10.000,00.

2.      Di dalam keranjang ada 80 mangga. Sebanyak 25% di antaranya sudah matang. Ada berapa buah
mangga yang sudah matang? Kita dapat menghitungnya seperti ini.
Mangga yang matang = 25% × 80 =  25/100× 80 =   20
Jadi, mangga yang sudah matang ada 20 buah.
3.      Berapa x %, 15 dari 60?
Jawab :
X                    =          15/60 x 100 % = 25 %
4.      Berapakah nilai 1  1/2 %  dari 800?
Jawab :
n         = 1  1/2  % x 800
                 =  3/2 % x 800
                 =  1,5 % x 800
                 = 12
5.      12,5 %  dari n adalah 90. Berapakah nilai n?
Jawab : 
12,5 %=  90/n
n         =     90/12,5%
                 = 90 x  100/12,5               
                 = 720
6.      Pak Amin membeli rumah seharga Rp 80.000.000,- dengan memberi uang muka 20%. Berapa
rupiah besar uang muka tersebut?
Jawab :
Uang muka  : 20 % dari Rp. 80.000.000,- atau
0,20 x Rp. 80.000.000,- =  Rp. 16.000.000,-
Jadi uang besar uang muka tersebut adalah Rp. 16.000.000,-
7.      Ari membeli sebuah sepeda dan kemudian menjualnya 20% lebih mahal dari harga
pembeliannya. Jika Ia menjual sepeda seharga Rp. 144.000,- berapa harga sepeda waktu Ari
membelinya?
Jawab :
Kita mencari harga  beli sepeda “B” yang Ari bayar. Kita tahu bahwa ia menjual sepeda seharga
Rp. 144.000,- dan harga jual itu sudah termasuk 20% keuntungan. Jadi kita dapat menulis sebuah
persamaan sbb:
144.000  = B + (20% x B)
144.000  = B +  (0,2 x B)
144.000  = (1 + 0,2) B
144.000  = 1,02 B
144.000 : 1,02 = B
120.000 = B
Jadi Ari membeli sepeda seharga Rp. 120.000,00
B.     RASIO
Rasio adalah perbandingan antara 2 besaran atau lebih. Dalam menghitung rasio harus
menggunakan satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan maka harus dilakukan penyamaan
satuan terlebih dahulu. Rasio dilambangkan dengan a/b atau a : b, dimana b≠0.

Contoh 1 : 
dikelas 5 SD Suka maju ada 15 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. sedangkan dikelas 6 SD
tersebut ada 12 laki-laki dan 16 siswa perempuan.
1. nyatakan banyaknya siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas 5 SD Suka maju itu
sebagai sebuah rasio!
2. Nyatakan banyaknya siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas 6 SD Suka maju itu
sebagi sebuah rasio!
Jawab : 
     1.  Rasionya 15/60
     2.  Rasionya 12/16
       contoh :
    

Contoh 2 :
Jika terdapat 3 buah kalkulator untuk setiap 4 orang siswa di sebuah sekolah dasar, berapa
banyak kalkulator yang dibutuhkan untuk 44 orang siswa?
Jawab :
Banyak kalkulator :  3  N
Banyak Siswa        :  4  44
Rasio banyaknya kalkulator dan banyaknya siswa harus sama.
¾         =   n/44   
3  x  44 =  4 x n
       132 =  4 n
         33 = n
Dengan demikian banyak kalkulator yang dibutuhkan adalah 33 buah.

C.    PROPORSI
Apabila dua rasio adalah sama, maka mereka membentuk sebuah proporsi. Proporsi adalah
perbandingan antara 2 buah ratio. Perbandingannya dinyatakan sebagai A/B= C/D.
Sifat-sifat Proporsi :
1.      Sifat 1
Untuk setiap bilangan rasional a/b dan c/d, dengan a≠0 dan c 0, a/b jika dan hanya jika b/a=d/c
      Misalkan pada sebuah toko swalayan 7 butir jeruk super dijual dengan harga Rp. 10.000,00.
Di toko swalayan lain 21 butir jeruk super dijual dengan harga Rp. 30.000,00. Pada toko
swalayan mana harga jeruk super lebih murah? Kita tahu bahwa harga satu butir jeruk pada toko
swalayan pertama adalah 10.000/7 rupiah dan di toko swalayan kedua adalah 30.000/21 rupiah.
Karena 10.000/7 = 30.000/21, harga jeruk di kedua toko itu sama.
2.      Sifat 2
Untuk sebarang bilangan-bilangan rasional a/b dan c/d, dengan c10, a/b = c/d jika dan hanya jika
a/c = b/d. 
Contoh : 
Di dalam sebuah pabrik mobil, perakitan mobil-mobil menggunakan robot-robot. Jika 3 robot
dapat merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit, berapa banyak mobil dapat dirakit oleh 14 robot
dalam waktu 45 menit jika semua robot mempunyai kemampuan kerja yang sama? 
Jawab : 
Jika 3 robot merakit 17 mobil dalam waktu 10 menit, maka 3 robot dapat merakit 17/10 mobil
dalam 1 menit. Akibatnya, 1 robot merakit 1/3 x 17/10 atau 17/30 mobil dalam waktu 1 menit.
Jika 14 robot merakit n mobil dalam waktu 45 menit, maka 14 robot merakit n/45 mobil dalam 1
menit. Dengan demikian 1 robot merakit 1/14 x n/14 atau n/(14x45) mobil dalam waktu 1 menit.
Karena setiap robot mempunyai kemampuan yang sama, kita mempunyai proporsi n / (14x15) =
17/30. Persamaan ini dengan mudah kita selesaikan dan kita peroleh n = 357, atau 357 mobil.

Anda mungkin juga menyukai