Phylum : Nematelminthes
Class : Nematoda
Family : Strongyloidae
Genus : Strongylus
Morfologi :
Berbentuk lonjong, berdinding tipis dan sudah dalam keadaan bersegmen saat
dikeluarkan.
Siklus Hidup :
Cacing dewasa bertelur kemudian telur keluar bersama feses, telur menetas
menjadi larva. Larva infektif ikut termakan Bersama rumput dan masuk ke dalam
pencernaan kuda.
b. Parascaris equorum
Filum : Acanthocephala
Kelas : Nematoda
Subkelas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Superfamili : Ascaridoidea
Famili : Ascarididae
Genus : Parasacaris
Siklus Hidup :
pertama di dalam telur menjadi larva stadium II yang merupakan larva infektif.
Infeksi terjadi karena inang memakan pakan yang mengandung telur infektif
atau telur yang melekat pada puting susu induk. Telur kemudian menetas di dalam
usus halus dan larva menembus dinding usus. Larva kemudian ke liver/hepar melalui
Dari liver larva akan terbawa aliran darah menuju jantung dan paru-paru, larva
dapat bertahan pada kapiler paru-paru dan sebagian terus mengikuti aliran darah
arteri dan mencapai organ limpa dan ginjal. Sebagian besar larva mengalami
moulting menjadi larva stadium III dan pada saat ini larva tinggal di dalam liver dan
Larva akan keluar dari paru-paru menuju trakea. Kemudian migrasi ke faring
lalu tertelan. Larva stadium III akan sampai di usus lalu mengalami moulting menjadi
larva stadium IV dan larva stadium V atau cacing muda. Cacing dewasa terjadi pada
hari ke-50 – 55 hari setelah infeksi dan telur ditemukan pada feses pada hari ke-60 –
62 hari sesudah infeksi.
a. Strongylus equinus
Phylum : Nematelminthes
Class : Nematoda
Family : Strongyloidae
Genus : Strongylus
Morfologi :
Panjang cacing jantan 28-35mm sedangkan cacing betina 38-47mm, warma cacing
abu-abu gelap.
b. Parascaris equorum
Filum : Acanthocephala
Kelas : Nematoda
Subkelas : Secernentea
Ordo : Ascaridida
Superfamili : Ascaridoidea
Famili : Ascarididae
Genus : Parasacaris
Morfologi :
dengan diameter 8 mm. Cacing kaku, kuat, dan kepalanya besar. Mempunyai tiga bibir
yang dipisahkan oleh tiga bibir intermediate kecil dan terbagi di bagian posterior dan
anterior oleh celah horizontal pada permukaan medial. Ekor yang jantan mempunyai
lateral alae yang kecil. Panjang spikula kurang lebih 2 – 2,5 mm. Vulva terletak pada
a. Giardia lamblia
Phylum: Metamonada
Class : Diplomonadorida
Family : Hexamitidae
Genus : Giardia
Predileksi :
Morfologi :
Stadium tropozoit memiliki 4 pasang flagella dan protozoa berbentuk seperti buah
pear.
Siklus Hidup :
Inang memakan makanan yang mengandung kista infektif, kista akan berkembang
menjadi stadium tropozoit dalam usus halus inang. Tropozoit akan menempel di vili usus dan kista
Filum : Sarcomastigophora
Subfilum : Mastigophora
Kelas : Zoomastigophorasida
Ordo : Kinetoplastorida
Subordo : Trypanosomarina
Famili : Trypanosomatidae
Genus : Trypanosoma
Predileksi :
Morfologi :
dan Stomoxys.
Siklus Hidup :
lain ketika vektor menghisap darah. Di dalam tubuh induk semang, Trypanosoma
Blood
Sucking
Fly
5. Parasit Arthropoda
a. Damalinia equi
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Pterygota
Ordo : Diptera
Family : Tabaniidae
Genus : Tabanus
Predileksi :
Morfologi :
Memiliki antena, segmen abdomen 1-2 fusi, segmen 10-11 tidak tampak.
Siklus Hidup :
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Subkelas : Pterygota
Ordo : Diptera
Family : Tabaniidae
Genus : Tabanus
Morfologi :
Siklus Hidup :
Telur menetas setelah 6-7 hari kemudian jatuh ke air atau lumpur untuk
Larva tumbuh dalam waktu 2-3 bulan dan beberapa kali mengalami ekdisis.
Berkembang menjadi pupa berwarna coklat. Tingkat pupa berlangsung 10-14 hari.