Anda di halaman 1dari 11

PARASIT PADA KUDA

1. Parasit yang Ditemukan pada Pemeriksaan Feses

a. Telur Strongylus equinus

Phylum : Nematelminthes

Class : Nematoda

Family : Strongyloidae

Genus : Strongylus

Species : Strongylus equinus

Predileksi Cacing Dewasa :

Predileksi cacing dewasa adalah di sekum dan kolon kuda.

Morfologi :

Berbentuk lonjong, berdinding tipis dan sudah dalam keadaan bersegmen saat
dikeluarkan.
Siklus Hidup :

Cacing dewasa bertelur kemudian telur keluar bersama feses, telur menetas

menjadi larva. Larva infektif ikut termakan Bersama rumput dan masuk ke dalam

pencernaan kuda.

b. Parascaris equorum

Filum : Acanthocephala

Kelas : Nematoda

Subkelas : Secernentea

Ordo : Ascaridida

Superfamili : Ascaridoidea

Famili : Ascarididae

Genus : Parasacaris

Spesies : Parascaris equorum

Predileksi Cacing Dewasa :

Predileksi cacing dewasa adalah di usus halus.


Morfologi :

Berbentuk bulat. Memiliki dinding yang tebal. Berdiameter 90 – 100 µm.

Siklus Hidup :

Telur keluar bersama tinja kemudian berkembang hingga mencapai larva

stadium II tanpa menetas. Selama perkembangannya larva mengalami moulting

pertama di dalam telur menjadi larva stadium II yang merupakan larva infektif.

Infeksi terjadi karena inang memakan pakan yang mengandung telur infektif

atau telur yang melekat pada puting susu induk. Telur kemudian menetas di dalam

usus halus dan larva menembus dinding usus. Larva kemudian ke liver/hepar melalui

rongga peritonium, tetapi sebagian besar melalui aliran darah hepaportal.

Dari liver larva akan terbawa aliran darah menuju jantung dan paru-paru, larva

dapat bertahan pada kapiler paru-paru dan sebagian terus mengikuti aliran darah

arteri dan mencapai organ limpa dan ginjal. Sebagian besar larva mengalami

moulting menjadi larva stadium III dan pada saat ini larva tinggal di dalam liver dan

ada yang di paru-paru.

Larva akan keluar dari paru-paru menuju trakea. Kemudian migrasi ke faring

lalu tertelan. Larva stadium III akan sampai di usus lalu mengalami moulting menjadi

larva stadium IV dan larva stadium V atau cacing muda. Cacing dewasa terjadi pada

hari ke-50 – 55 hari setelah infeksi dan telur ditemukan pada feses pada hari ke-60 –
62 hari sesudah infeksi.

2. Parasit yang Ditemukan pada Bedah Saluran Pencernaan

a. Strongylus equinus
Phylum : Nematelminthes

Class : Nematoda

Family : Strongyloidae

Genus : Strongylus

Species : Strongylus equinus

Predileksi Cacing Dewasa :

Predileksi cacing dewasa adalah di sekum dan kolon kuda.

Morfologi :

Panjang cacing jantan 28-35mm sedangkan cacing betina 38-47mm, warma cacing

abu-abu gelap.
b. Parascaris equorum

Filum : Acanthocephala

Kelas : Nematoda

Subkelas : Secernentea

Ordo : Ascaridida

Superfamili : Ascaridoidea

Famili : Ascarididae

Genus : Parasacaris

Spesies : Parascaris equorum

Predileksi Cacing Dewasa :

Predileksi cacing dewasa adalah di usus halus.

Morfologi :

Panjang cacing jantan 15 – 28 cm dan panjang cacing betina sampai 50 cm

dengan diameter 8 mm. Cacing kaku, kuat, dan kepalanya besar. Mempunyai tiga bibir

yang dipisahkan oleh tiga bibir intermediate kecil dan terbagi di bagian posterior dan

anterior oleh celah horizontal pada permukaan medial. Ekor yang jantan mempunyai

lateral alae yang kecil. Panjang spikula kurang lebih 2 – 2,5 mm. Vulva terletak pada

akhir dari seperempat bagian tubuh anterior.


3. Protozoa yang Ditemukan pada Pencernaan

a. Giardia lamblia

Phylum: Metamonada

Class : Diplomonadorida

Family : Hexamitidae

Genus : Giardia

Species : Giardia lamblia

Predileksi :

Predileksi Giardia lamblia adalah di usus halus kuda

Morfologi :

Stadium tropozoit memiliki 4 pasang flagella dan protozoa berbentuk seperti buah

pear.

Siklus Hidup :

Inang memakan makanan yang mengandung kista infektif, kista akan berkembang

menjadi stadium tropozoit dalam usus halus inang. Tropozoit akan menempel di vili usus dan kista

akan keluar bersama feses.


4. Parasit yang ditemukan pada pemeriksaan darah
a. Trypanosoma evansi

Filum : Sarcomastigophora

Subfilum : Mastigophora

Kelas : Zoomastigophorasida

Ordo : Kinetoplastorida

Subordo : Trypanosomarina

Famili : Trypanosomatidae

Genus : Trypanosoma

Spesies : Trypanosoma evansi

Predileksi :

Predileksi Trypanosoma evansi adalah di plasma darah.

Morfologi :

Berbentuk langsing atau sedang terkadang berbentuk gemuk. Berukuran 15 –

34 µm. Memiliki flagella.


Vektor :

Vektor dari Trypanosoma evansi adalah Tabanus, Hematobia, Haematopota,

dan Stomoxys.

Siklus Hidup :

Di dalam tubuh vektor, parasit tidak mengalami perkembangan siklis dan

hanya tinggal di probosis vektor. Trypanosoma evansi langsung ditularkan ke inang

lain ketika vektor menghisap darah. Di dalam tubuh induk semang, Trypanosoma

evansi berbentuk Trypomastigote dengan habitat di plasma darah. Perkembangbiakan

dengan cara pembelahan ganda (binary fission).

Blood
Sucking
Fly
5. Parasit Arthropoda

a. Damalinia equi

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Subkelas : Pterygota

Ordo : Diptera

Family : Tabaniidae

Genus : Tabanus

Predileksi :

Lapisan epidermis kulit kuda.

Morfologi :

Memiliki antena, segmen abdomen 1-2 fusi, segmen 10-11 tidak tampak.

Siklus Hidup :

Seluruh hidup damalinia equi ada di tubuh host.


b. Tabanus rubidus

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Subkelas : Pterygota

Ordo : Diptera

Family : Tabaniidae

Genus : Tabanus

Spesies : Tabanus rubidus

Morfologi :

Berukuran 1,5 – 2,5 cm. Berwarna gelap. Bertubuh kekar.

Siklus Hidup :

Telur menetas setelah 6-7 hari kemudian jatuh ke air atau lumpur untuk

kemudian menghilang. Larva berbentuk silindris dengan bagian depan meruncing.

Larva tumbuh dalam waktu 2-3 bulan dan beberapa kali mengalami ekdisis.

Berkembang menjadi pupa berwarna coklat. Tingkat pupa berlangsung 10-14 hari.

Kemudian pupa berkembang menjadi lalat dewasa. Siklus hidup keseluruhan

berlangsung 4-5 bulan.

Anda mungkin juga menyukai