Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
ASMARIDA, A.Md.Kep
NIP. 199405242020122026
NDH : 005
INSTANSI : UPT PUSKESMAS RANTAU PANDAN
JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL - PERAWAT
ASMARIDA, A.Md.Kep
NIP. 19940524 202012 2 026
Menyetujui :
Coach, Mentor,
I
LEMBAR PENGESAHAN
HASIL PERBAIKAN EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
Coach, Mentor,
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas
izin-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi ini sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan. Rancangan aktualisasi ini berjudul
“Optimalisasi Pelayanan MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit ) di UPT
Puskesmas Rantau Pandan” guna memenuhi salah satu persyaratan
penyelesaian Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (LATSAR CPNS) di
Kabupaten Bungo.
Dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan, dorongan, petunjuk, serta sumbangan gagasan dan pikiran
dari berbagai pihak sehingga Rancangan Aktualisasi dapat diselesaikan dengan
baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua Orang Tua yang
selalu memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian Rancangan
Aktualisasi ini, seterusnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Bupati Bungo H.Mashuri, S.P, M.E
2. Bapak Wakil Bupati H. Syafrudin Dwi Aprianto, S.Pd
3. Bapak Drs. R. Wahyu Sarjono selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kab. Bungo
4. Ibu Hasnah,S.Pd Selaku Kepala bidang Pengembangan Sumber Daya
Manusia di BKPSDMD Kabupaten bungo
5. Bapak Ismail Buhari, SE.ME selaku pembimbing (Coach) yang telah
banyak membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN ini.
6. Bapak H. Abdul Mukti, S.Pd.MH selaku penguji yang telah banyak
memberikan masukan dan saran yang membangun dan bermanfaat.
7. Bapak M. Junaidi, SKM selaku Kepala UPT Puskesmas Rantau Pandan
sekaligus Mentor yang juga banyak memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis
8. Kepada Panitia, Rekan Angkatan IV, Kelompok Bimbingan Aktualisasi dan
semua pihak yang terlibat dalam memberikan dukungan, do’a, moril, materil
yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu.
III
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kesempurnaan Rancangan Aktualisasi ini
penulis mengharapakan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat
membangun sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat disempurnakan dan
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis
ASMARIDA, A.Md.Kep
NIP.19940524 202012 2 026
IV
BIODATA
ASMARIDA, A.Md.Kep
NIP. 19940524 202012 2026
V
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ I
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. II
KATA PENGANTAR ......................................................................................... III
BIODATA .......................................................................................................... V
DAFTAR ISI ...................................................................................................... VI
DAFTAR TABEL ............................................................................................... VIII
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... IX
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................... 1
1.2. Tujuan ........................................................................................... 5
1.3. Manfaat .......................................................................................... 5
1.4. Ruang Lingkup ............................................................................... 6
BAB II PROFIL LEMBAGA DAN KONSEPSI TEORI
2.1. Profil UPT Puskesmas Rantau Pandan ......................................... 8
2.1.1 Visi UPT Puskesmas Rantau Pandan .................................... 9
2.1.2 Misi UPT Puskesmas Rantau Pandan ................................... 9
2.1.3 Nilai UPT Puskesmas Rantau Pandanc ................................. 10
2.1.4.Tugas Pokok Dan Fungsi UPT Puskesmas Rantau Pandan.. 10
2.1.5. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Rantau Pandan ......... 12
2.2. Sikap Perilaku Bela Negara .......................................................... 13
2.2.1 Wawasan Kebangsaan ........................................................ 13
2.2.2 Kesiapsiagaan Bela Negara ................................................. 13
2.2.3 Isu Kontemporer ................................................................... 14
2.3. Nilai-Nilai Dasar PNS ................................................................... 14
2.3.1 Akuntabilitas ......................................................................... 14
2.3.2 Nasionalisme ........................................................................ 15
2.3.3 Etika Publik .......................................................................... 15
2.3.4.Komitmen Mutu .................................................................... 16
2.3.5. Anti Korupsi ........................................................................ 16
2.4. Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI .................................... 17
2.4.1 Manajemen ASN .................................................................. 17
VI
2.4.2 Whole of Government .......................................................... 18
2.4.3 Pelayanan Publik.................................................................. 19
2.4.4.Penetapan Row Model ......................................................... 20
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1. Rencana Aktualisasi................................................................... ... 20
3.2. Matriks Habituasi ......................................................................... 22
3.3. Matrik Kedudukan dan Peran PNS .............................................. 33
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42
VII
DAFTAR TABEL
VIII
DAFTAR GAMBAR
IX
BAB I
PENDAHULUAN
1
(CPNS), Pelatihan Dasar CPNS sebagaimana yang dimaksud dalam Pelan
tersebut Pasal 1 butir 8 disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah
pendidikan dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara
terintegritas untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul
dan bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Sehingga diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang Inovatif
dan Terintegrasi, yaitu penyelenggaraan Pelatihan yang memadukan
pembelajaran klasikal dan nonklasikal di tempat Pelatihan dan ditempat
kerja agar peserta mampu menginternalisasikan, menerapkan dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi suatu kebiasaan (habituasi)
yang positif, dan merasakan manfaatnya, sehingga diharapkan akan
memiliki karakter PNS yang profesional.
Menurut PMK nomor 43 tahun 2019 tentang puskesmas, puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya.
Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada
masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem. Pembangunan kesehatan
yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan
yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Setelah mempelajari nilai-nilai dasar ANEKA dan nilai-nilai dasar NKRI,
maka peserta diklat dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar tersebut sebagai
prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi sebagai ASN. Agar
Aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik maka peserta diklat perlu
membuat rancangan aktualisasi dan kemudian dituangkan dalam suatu
dokumen rancangan aktualisasi yang akan dilaksanakan di tempat habituasi.
Pelaksanaan habituasi (off-class) merupakan implementasi dari teori-teori
2
selama proses pembelajaran (on-class) yang saling terkait. Proses
pelaksanaan habituasi dilaksanakan di UPT Puskesmas Rantau Pandan.
Puskesmas Rantau Pandan merupakan salah satu puskesmas yang ada
di kabupaten Bungo dengan visi Terwujudnya masyarakat Kecamatan Rantau
Pandan yang sehat dan Mandiri. Puskesmas Rantau pandan selalu berusaha
meningkatkan mutu pelayanannya walaupun masih ada keluhan dari
masyarakat tentang rendahnya kualitas pelayanan dan masih terdapat
beberpa program yang tidak mencapai sasaran.
Pada sebagian besar balita sakit yang dibawa berobat ke Puskesmas,
keluhan tunggal kemungkinan jarang terjadi, menurut data WHO, tiga
dari empat balita sakit sering kali memiliki banyak keluhan lain yang menyertai
dan sedikitnya menderita 1 dari 5 penyakit tersering pada balita yang menjadi
fokus MTBS. Pendekatan MTBS dapat mengakomodir hal ini karena dalam
setiap pemeriksaan MTBS, semua aspek/kondisi yang sering menyebabkan
keluhan anak akan ditanyakan dan diperiksa.
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dan
akses pelayanan kesehatan bagi bayi dan balita dilakukan melalui penerapan
program MTBS. Kepatuhan petugas dalam melakukan pemeriksaan balita
sakit dengan mengikuti standar yang ada menjadi kunci keberhasilan dalam
penerapan MTBS. Salah satu kunci keberhasilan program MTBS yaitu
ditandai dengan kepatuhan dan kekonsistenan petugas dalam melengkapi
pengisian lembar MTBS. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan Puskesmas
sebagai unsur pelaksana dibidang kesehatan bayi dan balita telah mewajibkan
pelaksanaan MTBS terutama pada kinerja proses yakni kelengkapan
pengisian lembar MTBS. Namun untuk pelaksanaanya menghadapi masalah
yakni pada ketidaklengkapan penggunaan lembar MTBS berupa pelayanan
pada balita sakit yang terkadang tidak menggunakan lembar tersebut, petugas
hanya melakukan pengisian pada buku RM pasien. Terkadang item-item yang
berada di lembar MTBS tidak diisi dengan lengkap dan hanya beberapa item
yang dilengkapi. Pada pelaksanaan proses manajemen kasus, penggunaan
lembar MTBS dan pengisian secara lengkap sangat menentukan keberhasilan
dalam rangka menangani balita sakit secara komprehensif di fasilitas
3
pelayanan kesehatan dasar seperti puskesmas, puskesmas pembantu, pos
kesehatan desa, klinik, balai pengobatan maupun kunjungan rumah.
Menurut penelitian Mardijanto, dkk (2005) menyimpulkan bahwa kinerja
pengisian formulir tidak membaik setelah 3 tahun pelaksanaan kegiatan MTBS
di Puskesmas. Belum semua formulir diisi dengan lengkap. Petugas
kesehatan sering tidak mencantumkan suhu tubuh balita sakit, hal ini
dikarenakan petugas menganggap suhu tubuh dapat diukur dengan cara lain
misalnya anamnesa dan diraba. Kadangkala petugas kesehatan juga tidak
mencatumkan berat badan anak, padahal berat badan tersebut sangat penting
terutama pada saat menentukan dosis obat yang harus diberikan. Kepatuhan
terhadap pengisian formulir ini penting oleh karena formulir/lembar merupakan
instrumen standar untuk pengumpulan data pelaksanaan MTBS dan untuk
pengambilan keputusan.
Berdasarkan data laporan Bulanan MTBS Puskesmas Rantau Pandan
Kabupaten Bungo Provinsi Jambi dari bulan Januari - Juli 2021, jumlah
kunjungan bayi dan balita yang di lakukan MTBS masih rendah, Hal ini dapat
dilihat sesuai tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Jumlah Kunjungan Balita Dari Bulan Januari-Juli 2021
Wilayah Kerja Puskesmas Rantau Pandan
Dari tabel data diatas dapat kita simpulkan seharus nya balita yang
mendapatkan pelayanan MTBS adalah 100% dari jumlah kunjungan , tetapi
kenyataan di poli kes. Balita UPT Puskesmas Rantau Pandan pasien yang
4
mendapatkan pelayanan MTBS adalah 64,2% masih ada 35, 8% lagi yang
belum di lakukan pelayanan MTBS
Dari fenomena di atas diharapkan dengan adanya Optimalisasi Pelayanan
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), maka mutu pelayanan Kesehatan di
Puskesamas akan meningkat baik dari segi individu ( Usaha Kesehatan
Perseorangan /UKP) maupun dari Upaya Kesehatan Masyarakat. Maka
sesuai dengan isu yang diangkat adalah “Belum Optimalnya Pelayanan
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit), di UPT Puskesmas Rantau
Pandan” dengan penyebab isu sebagai berikut :
1. Pelayanan MTBS belum mengikuti SOP (Standar Operasional Pelayanan)
2. Kurangnya kepatuhan petugas Dalam pengisian form MTBS yang lengkap
3. Kurangnya perlengkapan untuk mendukung Dalam pengisian Form MTBS
Dari uraian di atas sesuai dengan isu dan penyebab isu, maka judul rancangan
aktualisasi yaitu " Optimalisasi Pelayanan MTBS (Manajemen Terpadu
Balita Sakit), di UPT Puskesmas Rantau Pandan Kabupaten Bungo”.hal ini
berkaitan dengan agenda III (kedudukan dan peran PNS dan NKRI) lebih
dominan kepada Manajemen ASN dimana dalam pelayanan saya akan
bertanggung jawab terhdap informasi yang saya berikan dan profesional
dalam memberikan pelayanan ke pada pasien, Whole Of Government (WoG)
yaitu Dalam setiap kegiatan Harus berkoordinasi baik dengan kepala
puskesmas dan membutuh kan dukungan atau kerja sama dengan keluarga
khususny ibu pasien untuk melakukan pelayanan pengobatan yang akan di
teruskan di rumah sehingga memdapatkan pelayanan yg maksimal.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penyusunan rancangan
aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan MTBS di Poli Kes. Balita UPT
Puskesmas Rantau Pandan
2. Patuhnya petugas dalam pengisian Form MTBS dengan lengkap
3. Mampu melakukan pendampingan konsling balita sakit berdasarkan
pedoman MTBS berupa perawatan di rumah dan kapan kembali untuk
tindak lanjut
5
1.3 Manfaat
1. Bagi Instansi
Terwujudnya pelayanan MTBS yang optimal di UPT Puskesmas Rantau
Pandan.
2. Bagi Pasien
Diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ibu pasien dan atau
keluarga pasien mengenai pelayanan MTBS berupa perawatan di rumah
yang tepat sesuai dengan jenis penyakit/ dosis pengobatan yg di berikan.
6
4. Melakukan sosialisasi kepada Petugas Poli kesehatan Balita Tentang
Pengisian Form MTBS
5. Memberikan konsling kepada ibu balita mengenai pengobatan yang akan
di teruskan di rumah
BAB II
PROFIL LEMBAGA DAN KONSEPSI TEORI
7
Gambar 2.1 UPT Puskesmas Rantau Pandan
Puskesmas Rantau Pandan merupakan salah satu puskesmas di
kabupaten Bungo Wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan, berada di
Kecamatan Rantau Pandan dengan jumlah penduduk Kecamatan Rantau
Pandan ± 11.254 jiwa dimana jumlah kepala keluarga (KK) adalah 3154 KK
1. Data Geografi
a) Lokasi Puskesmas Rantau Pandan
Puskesmas Rantau Pandan berdiri tahun 1957 dengan luas
bangunan kurang lebih 552 m². Puskesmas Rantau Pandan berada di
jalan RM Taher Desa Rantau Pandan berdekatan dengan beberapa
instansi seperti kantor Kecamatan Rantau Pandan, Kantor KUA
8
Kecamatan Rantau Pandan. Puskesmas Rantau Pandan berjarak ± 31
Km dari pusat kota.
Puskesmas Rantau Pandan dapat ditempuh dengan kendaraan
umum baik roda dua maupun kendaraan roda empat. Terdapat 5 Pos
Pelayanan 4 poskesdes, 1 Rumah Bidan Desa yaitu : poskesdes Rantau
Duku, Poskesdes Lubuk kayu Aro, Poskesdes Leban, Poskesdes Lubuk
Maya, Rumah Bidan desa Talang Sei Bungo.
b) Batas Wilayah
Batas wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan adalah :
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Batin III Ulu
- Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Muko – Muko batin VII
- Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Tanah Tumbuh &
Tanah Sepenggal
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Pelepat
c) Luas Wilayah
Luas keseluruhan wilayah kerja Puskesmas Rantau Pandan adalah
255,2 km2 atau 5,14%. Puskesmas Rantau Pandan mempunyai wilayah
Dataran rendah sebesar 60% dan Dataran tinggi sebesar 40%. Dari luas
wilayah kabupaten Bungo. Terdiri dari 6 Desa.
9
2.1.3 Nilai-Nilai UPT Puskesmas Rantau Pandan
P : Prima dalam layanan
A : Akuntabel
N : Niat yang tulus dalam menolong
D : Disiplin Dalam Bekerja
A : Aman dan
N : Nyaman
10
10. Melakukan supervise dalam rangka pelaksanaan kegiatan di
puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling, pos
pelayanan terpadu, dan pelayanan lainnya di masyarakat
11
Struktur Organisasi UPT Puskesmas Rantau Pandan
12
2.2 Sikap Perilaku Bela Negara
2.2.1 Wawasan Kebangsaan
Wawasan kebangsaan diartikan sebagai sudut pandang/cara
pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kesatuan atau integrasi nasional bersifat kultural dan tidak hanya
bernuansa struktural mengandung satu kesatuan ideologi, kesatuan
politik, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi, dan kesatuan
pertahanan dan keamanan.
Wawasan kebangsaan menentukan cara bangsa
mendayagunakan kondisi geografis negara, sejarah, sosio-budaya,
ekonomi dan politik serta pertahanan keamanan dalam mencapai cita-
cita dan menjamin kepentingan nasional. Wawasan kebangsaan
menentukan bangsa menempatkan diri dalam tata berhubungan
dengan sesama bangsa dan dalam pergaulan dengan bangsa lain di
dunia internasional. Wawasan kebangsaan mengandung komitmen dan
semangat persatuan untuk menjamin keberadaan dan peningkatan
kualitas kehidupan bangsa dan menghendaki pengetahuan yang
memadai tentang tantangan masa kini dan masa mendatang serta
berbagai potensi bangsa.
13
negara, dan memiliki kemampuan awal bela negara. Kemudian hak dan
kewajiban konstitusional tersebut selanjutnya dijabarkan di dalam
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara.
14
6) Kejelasan
2.3.2 Nasionalisme
Nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional yang
mengandung cita-citadan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk
merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun
sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan
masyarakat, bangsa, dan negaranya. Nasionalisme pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnyayang didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menepatkan persatuan
dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa, rela berkorban
demi kepentingan bangsa, bangga berbangsa dan bertanah air
Indonesia, mengakui persamaan derajat, menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia, dan memiliki tenggang rasa.
Indikator nilai-nilai dasar nasionalisme antara lain:
1) Tidak pandang bulu
2) Kekeluargaan
3) Kesetiaan
4) Pengorbanan
5) Saling menghormati
6) Cinta tanah air
15
Indikator nilai-nilai dasar etika publik antara lain:
1) Kode etik
2) Kesopanan
3) Tata krama
4) Kerendahan hati
5) Kesabaran
6) Pembatasan diri
16
kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain:
1) Kejujuran
2) Peduli
3) Mandiri
4) Tanggung jawab
5) Sederhana
6) Disiplin
7) Kerja keras
8) Berani
17
Tabel : 2.1 Nilai-Nilai Dasar ANEKA
18
2.4 Kedudukan Dan Peran PNS dalam NKRI
2.4.1 Manajemen ASN
Peran Fungsi dan tugas ASN dalam menjalankan kedudukannya
adalah sebagai berikut :
1) Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuanperaturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik
2) Pelayan publik
3) ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
pelayanan sesuai
4) peraturanperundang-undangan bagi setiap warga negaradan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan
tujuan kepuasan pelanggan.
5) Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara danpemerintah.
ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri
sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN,
salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.
19
Pegawai ASN wajib :
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran,. Kesadaran, dan tanggung jawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam
maupun diluar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
20
Gambar Matrik 2.4 Skema WOG
21
barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayan publik.
Pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan
atau melayani keperluan orang atau masyarakat dan atau organisasi
lain yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu, sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima layanan. Tiga unsur penting
dalam pelayanan publik yaitu
1) Organisasi penyelenggara pelayanan publik
2) Penerima layanan (orang, masyarakat, organisasi lain)
3) Kepuasan yang diberikan atau diterima oleh penerima layanan.
Sembilan prinsip pelayanan publik untuk mewujudkan pelayanan
yang prima :
1) Partisipatif
2) Transparan
3) Responsif
4) Tidak Diskriminatif
5) Mudah dan Murah
6) Efektif dan Efisien
7) Aksesibel
8) Akuntabel
9) Berkeadilan
22
hadir sebelum jam 07.00 setiap hari kerja terkecuali adanya jam dinas
luar, disiplin administrasi, dan disiplin dalam mengikuti setiap kegiatan
rutin Puskesmas seperti apel gabungan senin. Peran Role Model dalam
habituasi selain sebagai pembimbing penulis, adalah sebagai tempat
penulis melakukan komunikasi dan konsultasi mengenai kegiatan-
kegiatan yang dilakukan selama habituasi. Selain itu, arahan dan
pengalaman beliau sangat diharapkan demi tercapainya proses
habituasi ini.
23
2. Selalu membawa perubahan yang lebih baik untuk UPT
Puskesmas Rantau Pandan.
3. Selain dari beberapa alasan diatas Penulis memilih BPK M.Junaidi,
SKM sebagai Row Model karena Beliau mempunyai Sikap yang
Ramah, Peduli dan selalu memberikan semangat dan motivasi bagi
kami rekan – rekan di puskesmas agar tetap semangat dan Giat
dalam melaksanakan tugas pelayanan di Puskesmas Rantau
Pandan.
24
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
25
Rencana Kegiatan : 1. Membuat SOP tentang Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
2. Membuat alur pelayanan Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS)
3. Membuat poster bagan MTBS untuk memudahkan
dalam pengisian form MTBS di ruangan Poli kes.
Balita
4. Melakukan sosialisasi kepada Petugas Poli
kesehatan Balita Tentang Pengisian Form MTBS
5. Memberikan konsling kepada ibu balita mengenai
pengobatan yang akan di teruskan di rumah
26
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan, Tahapan Kegiatan, Output yang diharapkan
KONTRIBUSI
PENGUATAN
OUTPUT/ KETERKAITAN SUBSTANSI TERHADAP
NO. KEGIATAN TAHAPAN NILAI
HASIL MATA PELATIHAN VISI DAN MISI
KEGIATAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 ➢4 5 6 7
1. Membuat SOP 1. Konsulta ➢ Lembar Akuntabilitas Membuat SOP 1. Prima dalam
Manajemen Terpadu si konsultasi Saya berkonsultasi dengan Manajemen layanan
Balita Sakit (MTBS) dengan ➢ Photo mentor secara Profesional, Terpadu Balita 2. Akuntabel
Mentor Konsultasi jelas dan transparan untuk Sakit (MTBS) 3. Disiplin
Keterkaiatan Agenda III membuat SOP sejalan dengan Dalam
(Manajemen ASN, visi Puskesmas Bekerja
WOG, Pelayanan Etika Publik Rantau Pandan
Publik) Membuat SOP Pada saat berkonsultasi yaitu
pelayanan MTBS dengan mentor saya Terwujudnya
didasari dari analisis menggunakan Bahasa yang masyarakat
pada lamp. Matrik 3.4 sopan dan santun Kecamatan
tentang kedudukan dan Rantau Pandan
peran PNS dalam NKRI, 2. Mencari ➢ Sumber Akuntabilitas yang sehat dan
maka kegiatan ini Referens Refrensi Saya mencari referensi penuh Mandiri dan
berkaitan dengan : i ➢ https://kesg dengan tanggung jawab menjalani Misi ke
a.kemkes.g 1 dan 3
Manajemen ASN o.id/assets/ Etika Publik
Professional : saya file/pedoma Pada saat mencari referensi
akan menyusun SOP n/PMK%20 ini saya taat pada aturan dan
dengan professional RI%20no% ketentuan perundang-
2070%20ta undangan
Whole Of Government hun%2020
Dalam pembuatan SOP 13%20ttg%
ASN Harus bekerja 20Penyele
nggaraan%
27
sama dan 20MTBS-
berkoordinasi dengan M.pdf
kepala puskesmas,
sehingga menumbuhkan
semangat dan 3. Membuat ➢ Draft file Akuntabilitas
kebersamaan dalam SOP SOP Dalam Membuat SOP
bertugas Manajem Manajemen Terpadu Balita
en Sakit (MTBS) ini, saya
Pelayanan Publik Terpadu bertanggung jawab terhadap
Kemudahan : Balita SOP yang saya kerjakan
Saya akan membuat Sakit
SOP pelayanan MTBS (MTBS) Nasionalisme
untuk kemudahan dalam Dalam Membuat SOP
melakukan pelayanan. Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) ini,Saya
Dasar Hukum : menggunakan Bahasa
• UU No. 5 tahun Indonesia yang baik dan
2014 tentang ASN benar sehingga dapat di
• PMK No.70 Tahun pahami serta di gunakan oleh
2013 tentang diri saya sendiri dan orang
Penyelenggaraan lain
Manajemen Terpadu
Balita Sakit Berbasis Etika Publik
Masyarakat Pada saat membuat SOP
• PMK No. 4 Tahun Manajemen Terpadu Balita
2019 tentang Sakit (MTBS) ini saya taat
Standar Teknis pada aturan dan ketentuan
Pemenuhan Mutu perundang-undangan yang
Pelayanan Dasar ada
pada Standar
Pelayanan Minimal Komitmen Mutu
Bidang Kesehatan. Dalam Membuat SOP
• PMK No.31 Tahun Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS) ini saya
28
2019 Tentang Sistem membuat secara efektif dan
Informasi Puskesmas efisien.
29
Alur pelayanan MTBS 2. Membuat ➢ Desain alur Akuntabilitas
dengan rasa tanggung alur pelayanan Dalam Mendesain alur
jawab dan tepat waktu pelayana MTBS pelayanan MTBS ini, saya
n MTBS bertanggung jawab terhadap
Whole Of Government alur yang saya kerjakan
Koordinasi: Dalam
kegiatan ini saya akan Nasionalisme
berkoordinasi dengan Dalam Mendesain alur
Mentor dalam dalam ini,Saya menggunakan
membuat alur Bahasa Indonesia yang baik
pelayanan MTBS dan benar.
30
dari siapapun.
3. Membuat poster bagan 1. Konsulta ➢ Lembar Etika Publik Melengkapi 1. Prima dalam
MTBS untuk si konsultasi Pada saat berkonsultasi bagan pengisian layanan
memudahkan pengisian dengan ➢ Photo dengan mentor saya MTBS di 2. Akuntabel
form MTBS di ruangan Mentor Konsultasi menggunakan Bahasa yang ruangan Poli 3. Disiplin
Poli kes. Balita sopan dan santun kes. Balita Dalam
sejalan dengan Bekerja
Keterkaiatan Agenda III 2. Mencari ➢ Sumber Akuntabilitas visi Puskesmas
(Manajemen ASN, Referens Referensi Saya mencari referensi penuh Rantau Pandan
WOG,) i bagan ➢ https://dink dengan tanggung jawab yaitu
Dalam Membuat poster MTBS es.jatimpro Terwujudnya
bagan MTBS untuk v.go.id/user Etika Publik masyarakat
memudahkan pengisian image/doku Pada saat mencari referensi Kecamatan
form MTBS di ruangan men/BAGA ini saya jujur dan taat pada Rantau Pandan
Poli kes. Balita didasari N%20MTB aturan dan ketentuan yang sehat dan
31
dari analisis pada lamp. S_05.04.20 perundang-undangan Mandiri dan
Matrik 3.4 tentang 16(1).pdf menjalani Misi ke
kedudukan dan peran 1 dan 3
PNS dalam NKRI, maka 3. Membuat ➢ Draft file Akuntabilitas
kegiatan ini berkaitan bagan bagan Dalam Membuat bagan
dengan pelayana pelayanan MTBS ini, saya
n MTBS bertanggung jawab terhadap
Manajemen ASN bagan yang saya kerjakan
ASN sebagai pelaksana
kebijaka publik harus Nasionalisme
menunjukkan Dalam Membuat bagan ini,
professional sikap Saya akan menggunakan
disiplin, teliti, dan Bahasa Indonesia yang baik
tanggung jawab dalam dan benar.
membuat poster bagan
pelayanan MTBS, guna Etika Publik
mempermudah dalam Pada saat Membuat poster
menjalankan tugas bagan pelayanan MTBS ini
saya akan taat pada aturan
Whole Of Government dan ketentuan perundang-
Koordinasi: Dalam undangan yang ada
kegiatan ini saya akan
berkoordinasi dengan 4. Mencetak ➢ Poster Akuntabilitas
Mentor dalam membuat poster bagan Saya memeriksa dokumen
poster bagan pelayanan bagan MTBS sebelum saya melakukan
MTBS pelayana pencetakan dengan penuh
n MTBS bertanggung jawab
Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun Anti Korupsi
2014 tentang ASN Saya melakukan pencetakan
• PMK No.70 Tahun media secara mandiri tanpa
2013 tentang membebankan biaya pada
Penyelenggaraan pihak lain.
Manajemen Terpadu
32
Balita Sakit Berbasis 5. Memajan ➢ Poster Komitmen Mutu
Masyarakat g bagan Bagan bagan yang sudah dicetak di
• PMK No. 4 Tahun pelayana yang sudah pajang untuk menjamin mutu
2019 tentang n MTBS di cetak pelayanan yang dihasilkan.
Standar Teknis di poli akan di
Pemenuhan Mutu kes. pajang di
Pelayanan Dasar balita dinding dlm
pada Standar poli kes.
Pelayanan Minimal Balita
Bidang Kesehatan.
• PMK No.31 Tahun
2019 Tentang Sistem
Informasi Puskesmas
33
kepada Petugas Poli 3. Menyam ➢ Daftar hadir Akuntabilitas yang sehat dan
kesehatan Balita paikan ➢ Notulen Dalam kegiatan Sosialisasi Mandiri dan
Tentang Pengisian materi ➢ Foto tata cara pengisian form menjalani Misi ke
Form MTBS didasari tata cara kegiatan MTBS kepada petugas poli 1, 3 dan 4
dari analisis pada lamp. pengisia kes. balita, Saya
Matrik 3.4 tentang n form mempersiapkan acara secara
kedudukan dan peran MTBS profesional agar sosialisasi
PNS dalam NKRI, maka kepada berjalan lancar
kegiatan ini berkaitan petugas
dengan poli kes. Nasionalisme
balita Dalam kegiatan Sosialisasi
Manajemen ASN tata cara pengisian form
Tanggung jawab: saya MTBS kepada petugas poli
akan bertanggung kes. balita, Saya juga
jawab terhdap informasi menggunakan bahasa
yang saya berikan Indonesia yang baik dan
benar agar mudah dipahami.
Whole Of Government
Koordinasi: Dalam Komitmen Mutu
kegiatan ini saya akan Dalam Menyampaikan materi
berkoordinasi dengan tata cara pengisian form
Mentor dalam MTBS kepada petugas poli
menyusun materi kes. balita, Saya melakukan
sosialisasi dan edukasi kegiatan dengan efektif dan
tentang pentingnya efisien agar petugas
Pengisian Form MTBS memahami maksud yang
akan saya sampaikan.
Pelayanan Publik
Seorang ASN, sebagai Anti Korupsi
wujud pelayanan publik Dalam pelaksanaan
mensosialisasikan form sosialisasi ini saya melakukan
MTBS di harapkan secara mandiri tanpa
dapat mendukung visi mengungut biaya dari pihak
misi puskesmas salah manapun
34
satunya Terwujudnya
masyarakat Kecamatan
Rantau Pandan yang
sehat dan Mandiri
Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun
2014 tentang ASN
• PMK No.70 Tahun
2013 tentang
Penyelenggaraan
Manajemen Terpadu
Balita Sakit Berbasis
Masyarakat
• PMK No. 4 Tahun
2019 tentang
Standar Teknis
Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar
pada Standar
Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
• PMK No.31 Tahun
2019 Tentang Sistem
Informasi Puskesmas
35
(Manajemen ASN, Rantau Pandan Bekerja
WOG, Pelayanan Etika Publik yaitu 5. Aman
Publik) Pada saat berkonsultasi Terwujudnya 6. Nyaman
Memberikan konsling dengan mentor saya akan masyarakat
kepada ibu balita menggunakan Bahasa yang Kecamatan
mengenai pengobatan sopan dan santun Rantau Pandan
yang akan di teruskan di yang sehat dan
rumah. didasari dari 2. Menyiapk ➢ Form Komitmen Mutu Mandiri dan
analisis pada lamp. an form MTBS Saya Menyiapkan form menjalani Misi ke
Matrik 3.4 tentang pelayana pelayananan konsling MTBS 1, 2, 3 dan 4
kedudukan dan peran nan secara efektif dan efesien
PNS dalam NKRI, maka konsling untuk hasil kinerja yang lebih
kegiatan ini berkaitan MTBS optimal
dengan
3. Meminta ➢ Form Etika Publik
Manajemen ASN kesediaa skrining Dalam melakukan konsling
Tanggung jawab: saya n waktu (MST) pengobatan yang akan di
akan bertanggung pasien yang telah teruskan di rumah saya akan
jawab terhadap untuk diisi meminta kesediaan
informasi yang saya diberikan ibu/keluarga pasien dengan
berikan pelayana ramah,sopan dan santun
n
Whole Of Government konsling Komitmen Mutu
Koordinasi: Dalam pengobat Pada saat melakukan
kegiatan ini saya akan an yang konsling pengobatan yang
berkoordinasi dengan akan di akan di teruskan di rumah
Mentor dalam teruskan oleh ibu/keluarga pasien saya
menyusun materi di rumah melakukan dengan cermat
sosialisasi dan edukasi dan teliti agar ibu/keluarga
tentang pentingnya pasien memahami dengan
Pengisian Form MTBS baik apa yang telah saya
sampaikan
Pelayanan Publik
36
Kemudahan : 4. Mengisi ➢ Lembar Akunabilitas
Saya akan menberi formulir formulir Saya melakukan kegiatan
informasi mengenai konseling denagn penuh bertanggung
pengobatan yang akan ➢ Photo jawab
di teruskan dirumah kegiatan
untuk membantu Etika Publik
ibu/keluarga pasien Dalam melakukan pengisian
dalam menerima formulir konsling akan
informasi lebih mudan meminta ibu/keluarga pasien
dengan jujur
Dasar Hukum :
• UU No. 5 tahun Anti korupsi
2014 tentang ASN Pada saat melakukan
• PMK No.70 Tahun konsling saya telah
2013 tentang berpenampilan sederhana
Penyelenggaraan untuk membangun
Manajemen Terpadu kenyamanan antara konslor
Balita Sakit Berbasis dan ibu/keluarga pasien
Masyarakat
• PMK No. 4 Tahun
2019 tentang
Standar Teknis
Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar
pada Standar
Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
• PMK No.31 Tahun
2019 Tentang Sistem
Informasi Puskesmas
37
3.2 Matrik Habituasi
Tabel 3.2. : MATRIK HABITUASI
38
3.3 Matrik Visi Misi dan Tata Nilai Organisasi
Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup bersih dan 2
sehat
Memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang
5
MISI bermutu,merata dan terjangkau
39
3.4 Matrik Kedudukan dan Peran PNS
Manajemen 5
ASN
Whole of
Government 5
(WOG)
Pelayanan 3
Publik
40
Tabel 3.5. : JADWAL RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
WAKTU
NO KEGIATAN SEPTEMBER OKTOBER
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8
Membuat SOP
tentang
1 Manajemen
Terpadu Balita
Sakit (MTBS)
Membuat alur
2
pelayanan MTBS
Membuat poster
bagan MTBS
untuk
memudahkan
3
dalam pengisian
form MTBS di
ruangan Poli
kes. Balita
Melakukan
sosialisasi
kepada Petugas
4 Poli kes. Balita
Tentang
Pengisian Form
MTBS
Memberikan
konsling kepada
ibu balita
mengenai
5
pengobatan
yang akan di
teruskan di
rumah
41
DAFTAR PUSTAKA
42
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil: Whole Of Government. LAN – RI, Jakarta
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul
Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai
Negeri Sipil: Pelayanan Publik. LAN – RI, Jakarta
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)
Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan No.31 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi
Puskesmas
43