Yusuf Saefudin, S.H., M.H.

Kontrak Perkuliahan

— Peraturan belajar di kelas

— Masuk sesuai jadwal, toleransi terlambat 15 menit
— Berpakaian rapih, bersepatu
— Boleh makan (ringan) dan minum tetapi tidak boleh
nundutan (ngantuk)
— Setia, tidak mendua
 Komponen Penilaian

— UTS 30 %
— UAS 40 %
— Tugas 20 %
— Kehadiran 10%
 Beberapa literatur

— Azas-Azas Kriminologi => Edwin Sutherland

— Pengantar Tentang Kriminologi => W.A. Bonger
— Kriminologi => Topo Santoso dan Eva Achjani
— Bunga Rampai Kriminologi => Romli Atmasasmita
— Pengantar Kriminologi => Frank E. Hagan
— Ruang Lingkup Kriminologi => Soedjono
Dirdjosisworo
— Dll
 Berbagai kegiatan

— Kuliah Daring dari Badan Narkotika Nasional

Kabupaten Banyumas
— Pelatihan dan Seminar yang diselenggarakan oleh
Mahupiki (Masyarakat Hukum Pidana dan
Kriminologi)
 § Crime = kejahatan
Tentang § Logos = ilmu
kriminologi § Ilmu tentang kejahatan
 DEFINISI KRIMINOLOGI

Bonger:
Kriminologi adalah Ilmu pengetahuan yang bertujuan menyelidiki
gejala kejahatan seluas-luasnya. Termasuk didalamnya adalah Patologi
Sosial: Kemiskinan, Alkoholisme, Pelacuran, Pecandu Narkoba, Bunuh
Diri, dll.

Edwin Sutherland:
Kriminologi adalah seperangkat pengetahuan yang memandang
kejahatan sebagai fenomena social. Meliputi: Pembuatan UU,
Pelanggaran UU, reaksi Masyarakat terhadap UU
 § Ingin mempelajari hukum
pidana secara utuh dan
komprehensif
Arti Penting
Kriminologi § Kriminologi mempelajari
kejahatan lebih kepada fakta
empiris
 1. Meninjau Secara Kritis Hukum
Pidana Yang Berlaku Beserta
Penyelenggaraannya.
2. Memberikan Rekomendasi Guna
Perbaikan-perbaikan
/Pembaharuan. (Kriminalisasi,
Fungsi Dekriminalisasi, Depenalisasi).
ž Mengapa Demikian, Karena:
kriminologi 1.Tidak Semua Perbuatan Yang Tercela
terhadap hukum Dalam Pandangan Masyarakat Itu
Diatur Dalam Hukum Pidana, Atau
pidana 2. Ada Perbuatan-perbuatan Yang
Diatur Dalam Hukum (Pidana)
Tetapi Tidak Dianggap Tercela
Oleh Masyarakat.
 Memperoleh pemahaman yang lebih
baik terhadap terhadap masalah
Tujuan
Mempelajari kejahatan dan fenomena

Kriminologi kejahatan serta masalah hukum

pada umumnya.
 OBJEK STUDI KRIMINOLOGI

------------------ STUDI KEJAHATAN ---------------

| |
LEGAL ASPECT SOSIOLOGICAL ASPECT
(BERTENTANGAN DENGAN UU) (BERTENTANGAN DGN PERASAAN KESJ. MASY)
| |
------------------------ KRIMINOLOGIE ----------------------
| |
MALA PROHIBITA MALA INSE
---------------------------------|--------------------------------
CRIMINAL LIABILITY/CRIMINAL RESPONSIBILITY
(PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA)
 HUBUNGAN KRIMINOLOGI DENGAN ILMU-ILMU SOSIAL

12

PSIKOLOGI
A. ASPEK BIO-PSIKOLOGI PSIKIATRI
ENDOKRINOLOGI

SOSIOLOGI
ANTROPOLOGI
KRIMINOLOGI B. ASPEK SOSIAL PSIKOLOGI-SOSIAL
ILMU POLITIK
ILMU EKONOMI,DLL

ILMU HUKUM
C. ASPEK NORMATIF ILMU ETIKA
ILMU AGAMA, DLL
 IP.BAG. KRIMINOLOGI

SOSIOLOGI
KRIMINAL PSIKOLOGI ANTROPOLOGI STATISTIK
KRIMINAL KRIMINAL KRIMINAL
 Sosiologi Kriminal:
Ilmu pengetahuan yang empiris analitis sebagai wujud pendalaman terkait
interaksi yang terkait akibat gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat.

Psikologi Kriminal:
Ilmu psikologi yang secara khusus berhubungan dengan masalah kejahatan
atau kriminalitas untuk menguraikan latar belakang timbulnya niat kejahatan
pada diri seseorang atau kejahatan sosial yang disebabkan faktor psikologis.

Antropologi Kriminal:
Ilmu pengetahuan yang mempelajari ciri-ciri fisik penjahat. Ilmu pengetahuan
ini memberikan jawaban atas pertanyaan tentang orang jahat dalam tubuhnya
mempunyai tanda-tanda seperti apa? Apakah ada hubungan antara suku
bangsa dengan kejahatan dan seterusnya.

Statistik Kriminal:
Angka-angka yang menunjukkan atau menggambarkan jumlah kejahatan yang
tercatat di suatu tempat dan waktu tertentu, baik yang disusun dalam bentuk
grafik maupun tabel
 MANFAAT KRIMINOLOGI

1. MANFAAT PRIBADI
• SETIAP ORANG CENDERUNG BERBUAT JAHAT
• KEJAHATAN MRPK PERB. MELAWAN HK SHG NEG. MENJATUHKAN
PIDANA
• PENGHALUSAN PERBUATAN TINGKAH LAKU SESEORANG

2. MANFAAT SOSIAL
• MENCEGAH KERUGIAN SOSIAL YG LEBIH BESAR

3. MANFAAT ILMU PENGETAHUAN

• MENDORONG PENGEMBANGAN IL. KKRIMINOLOGI