Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WANGKO
Alamat : Beokina Desa Golo Langkok, Kec. Rahong Utara
Email :puskesmas.wangko2008@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KKEGIATAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD)
PUSKESMAS WANGKO TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Puskesmas memiliki peranan penting sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di
Indonesia. Dalam Perpres 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
diuraikan, dua komponen SKN adalah upaya kesehatan dan sumber daya kesehatan. Juga
diuraikan 23 upaya kesehatan yang setiap upaya dibagi atas dua komponen lagi, yakni upaya
kesehatan perorangan (UKP), dan upaya kesehatan masyarakat (UKM).
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dengan memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam
segala bentuk upaya kesehatan. Masih tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi
dan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi masalah di Kecamatan ABCD, yang tidak
dapat ditangani sendiri oleh sektor kesehatan, melainkan perlu ditangani bersama dengan
sektor di luar kesehatan dan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan sangat penting
sebagaimana dijelaskan dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan juga sebagai
berikut 1) Dari hasil kajian ternyata 70% sumber daya pembangunan nasional berasal
kontribusi/partisipasi masyarakat; 2) Pemberdayaan masyarakat/partisipasi masyarakat
berazaskan gotong royong, merupakan budaya masyarakat Indonesia yang perlu dilestarikan;
3) Perilaku masyarakat merupakan faktor penyebab utama, terjadinya permasalahan
kesehatan, oleh sebab itu masyarakat sendirilah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut
dengan pendampingan/bimbingan pemerintah; 4) Pemerintah mempunyai keterbatasan
sumber daya dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang semakin kompleks di
masyarakat, sedangkan masyarakat mempunyai potensi yang cukup besar untuk dapat
dimobilisasi dalam upaya pencegahan di wilayahnya; 5) Potensi yang dimiliki masyarakat
diantaranya meliputi community leadership, community organization, community financing,
community material, community knowledge, community technology, community decision
making process, dalam upaya peningkatan kesehatan, potensi tersebut perlu dioptimalkan; 6)
Upaya pencegahan lebih efektif dan efisien dibanding upaya pengobatan, dan masyarakat
juga mempunyai kemampuan untuk melakukan upaya pencegahan apabila dilakukan upaya
pemberdayaan masyarakat terutama untuk ber-perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
B. LATAR BELAKANG
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga
dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
Wilayah kecamatan Ende terutama di wilayah kerja Puskesmas Ndetundora terdapat
11 desa, diperlukan upaya membuat terobosan yang benar-benar memiliki daya ungkit bagi
meningkatnya derajat kesehatan bagi seluruh masyarakat didasari dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dilakukan atas dasar untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta menjadi pengerak dalam
pembangunan kesehatan. Kemandirian bermakna sebagai upaya kesehatan dari, oleh, dan
untuk masyarakat sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan menggerakkan segala sumber
daya setempat serta tidak bergantung kepada pihak lain.
Untuk itulah dilakukan Survei Mawas Diri, yaitu kegiatan pengenalan, pengumpulan
dan pengkajian masyarakat kesehatan  yang dilakukan oleh kader dan tokoh masyarakat
setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan petugas kesehatan (petugas
Puskesmas, Bidan di Desa). Survei Mawas Diri adalah pengenalan, pengumpulan, pengkajian
masalah kesehatan pekerja untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai
kesehatan kerja.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari survei mawas diri (SMD) adalah agar masyarakat dapat mengenali,
mengumpulkan data mengkaji masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja sehingga
timbul kesadaran masyarakat untuk mengetahui masalah kesehatan dan potensi yang ada
di wilayah kerjanya yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui data keluarga
b. Untuk mengetahui akses pelayanan dan pembiayaan kesehatan
c. Untuk mengetahui kesehatan ibu, anak, KB, Gizi dan Imunisasi
d. Untuk mengetahui surveilans penyakit pada anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir
e. Untuk mengetahui keadaan rumah dan lingkungan
f. Untuk mengetahui perilaku anggota keluarga
g. Untuk mengetahui keadaan ekonomi keluarga
h. Untuk mengetahui keamanan dan transportasi keluarga
i. Untuk mengetahui kesehatan remaja dalam keluarga
j. Untuk mengetahui kesehatan lansia
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Kegiatan Pokok
Pelaksanaan Kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan di wilayah Kerja
Puskesmas Wangko.
2. Rincian Kegiatan
Adapun kegiatan rincian kegiatan SMD yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan SMD :
1) Menyusun daftar pertanyaan :
 Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas & Desa (data
sekunder).
 Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data.
 Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat mempengaruhi
responden.
 Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring.
 Menampung juga harapan masyarakat.
 Menyusun lembar observasi (pengamatan) untuk mengobservasi rumah,
halaman rumah, lingkungan sekitarnya.
 Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah & jumlah KK
Pasca SMD
b. Pelaksanaan SMD
1) Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
2) Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
c. Pelaporan dan evaluasi
1) Meninjau kembali pelaksanaan SMD.
2) Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah dikumpulkan
 Masalah yang dirasakan oleh masyarakat.
 Prioritas masalah.
 Kesediaan masyarakat untuk ikut berperan serta aktif dalam pemecahan
masalah.
3) Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
 Sepakati peran antar tim (siapa yang menjadi panitia, fasilitato utama, co-
fasilitator, narasumber, dll)
 Sepakati waktu, tempat dan peserta lokakarya hasil SMD.
 Pelaksanaan lokakarya di tingkat desa.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan SMD :
a. Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
1) Menyiapkan daftar pertanyaan dan alat tulis.
2) Memperkenalkan diri kepada responden.
3) Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan wawancara.
4) Melakukan wawancara. Wawancara dilakukan sesantai mungkin agar responden
merasa nyaman untuk menjawab. Sesekali selingi dengan humor agar suasana
menjadi lebih cair.
b. Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
1) melakukan pengamatan bersamaan pada saat wawancara dengan responden.
2) Ada beberapa pertanyaan yang tidak perlu ditanyakan kepada responden. Tim
survei cukup mengamati rumah, halaman rumah, lingkungan di sekitar rumah dan
langsung mengisi sesuai hasil pengamatan pada lembar observasi.

F. SASARAN
29,35% dari jumlah KK. Sehingga didapatkan sampel sebanyak 600 KK.

G. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


1. Peran lintas program : Ikut terlibat dalam kegiatan Survei Mawas Diri.
2. Peran lintas sektor : Mendukung pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan/Tahun 2019
No. Kegiatan 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2
 
1. Mempersiapkan kuesioner SMD           X          
2. Memberi Pengenalan instrumen
(daftar pertanyaan) yang akan
dipergunakan dalam pengumpulan
data dan informasi masalah kesehatan  
kepada tim survey           X          

Menentukan waktu, dan tempat SMD X

4. Analisis data hasil SMD X

5. Pembuatan laporan SMD X

6. Melakukan lokakarya hasil SMD X

Membuat RTL
7. X

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri dilakukan setiap minggu pada
saat dilakukan survei untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan hambatan selama
survei berlangsung.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil SMD akan dicatat dan dianalisis serta dibuatkan modul hasil Survei Mawas Diri.
Sedangkan evaluasi kegiatan akan dilakukan pada akhir tahun.

Pj.Upaya Kesehatan Masyarakat Pengelolah Program PROMKES

ELVIANA H. RA,ANG,A.Md.Keb EDUARDUS JEHADUN, S.KM


NIP. 19890201 2017042002 NIP.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Wangko

HUBERTUS HUBEN, S.Si


NIP. 19661127 200604 1 013

Anda mungkin juga menyukai