Anda di halaman 1dari 3

Perencanaan Geometrik Jalan

(teknik sipil)

Untuk membuat jalan ,diperlukan adanya perencanaan-perencanaan. Bentuk-bentuk


perencanaan jalan ada banyak diantaranya : geometrik jalan, drainasi jalan, perkerasan
jalan, pertemuan jalan, dan bangunan pelengkap. Nah diantara perencanaan tersebut yang
pertama kali dirancang adalah geometri jalannya. Secara arti bahasa geometri mempunyai
arti ilmu ukur atau pengukuran. Maka dari itu sebelum benar-benar membuat jalan,
seorang engineer harus melakukan survey tempat terlebih dahulu dengan mencari elevasi
tiap titik, dan sudut horizontal (aplikasi ilmu ukur tanah). Setelah data lapangan didapat,
kemudian data tersebut dikonversi kedalam bentuk peta topografi.

Nah setelah setelah jadi tuh peta, kita udah bisa menganalisis dan merencanakan
bagaimanakah bentuk jalan. Dari peta kita bisa tau secara geografis, tentang kelayakan
atau tidaknya, mudah atau sukar pengerjaannya, mahal atau ekonomisnya biaya, terhadap
daerah itu untuk dilalui jalan.

Secara logika sih jalan yang ideal itu jalan yang lurus,tidak banyak belokan. Dengan
begitu jarak tempuh pun menjadi lebih dekat. Namun kenyataan dilapangan itu sulit
untuk diwujudkan. Karena di alam sering kita temui obstacles seperti gunung, bukit,
sungai, jurang. Hal itu yang memungkinkan bentuk jalan banyak berkelok-kelok.

Sebelum kita beranjak ke perencanaan geometrik jalan, alangkah baiknya kita


mengetahui definisi dari jalan.
Menurut Undang Undang No. 13 Tahun 1980

jalan adalah suatu prasarana penghubung darat dalam bentuk apapun, tidak terbatas pada
bentuk jalan yang konversional yaitu jalan pada permukaan tanah, akan tetapi juga jalan
yang melintasi sungai besar/danau/laut, di bawah permukaan tanah dan air (terowongan)
dan di atas permukaan tanah (jalan layang), meliputi segala bagian jalan termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperhitungkan bagi lalu lintas
(kendaraan, orang atau hewan).

Dalam pengertian ini tidak termasuk jalan rel (jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel).

Bangunan pelengkap jalan ,adalah bangunan yang tidak dapat dipisahkan dari jalan,
antara lain :

–jembatan,

–lintas atas (overpass),

–lintas bawah (underpass),

–tempat parkir,

–gorong-gorong,

–tembok penahan tanah, dan

–saluran air jalan.

Perlengkapan jalan meliputi:

–rambu-rambu lalu lintas,

–tanda-tanda jalan (marka),

–pagar pengaman lalu lintas,

–pagar dan patok-patok Ruang Milik Jalan,

–patok hektometer dan patok kilometer,


–lampu penerangan jalan,

–lampu pengatur lalu lintas (traffic light)

Anda mungkin juga menyukai