Anda di halaman 1dari 7

Tugas Analisis Jurnal

Mata Kuliah : Agromedicine

Dosen Pengampu :
Dr.rer.biol.hum.dr.Erma Sulistyaningsih, M.Si

Disusun Oleh :

Rossi Feishal Narullah, S.KM 162520102046


Riswandha Rakhmawati, S.Tr.Keb. 162520102050
Siska Wahyu Handayani, S.Tr.Keb. 162520102052

PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2017
A. Ringkasan Jurnal
Demam tifoid yang disebabkan oleh Salmonela typhi (S.typhi) merupakan
penyakit endemik di Indonesia. Menurut data World Health Organization (WHO)
tahun 2003, 91% kasus demam tifoid terjadi pada usia 3-19 tahun. Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang
terjangkit demam tifoid dibandingkan dengan seluruh penduduk di Indonesia
sebesar 1,6%(Riskesdas, 2007). Insidensi demam tifoid bervariasi di setiap daerah
dan biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan. Di daerah rural seperti Jawa
Barat ditemukan 157 kasusper 100.000 penduduk, sedangkan di daerah urban
ditemukan 760-810 per 100.000 penduduk (Widodo. 2009). Banyaknya kejadian
resistensi terhadap antibiotik menyebabkan berkembangnya penelitian mengenai
obat-obat tradisional dalam bidang kesehatan. Salah satu tanaman yang
bermanfaat dalam bidang kesehatan adalah daun tempuyung (Sonchus arvensis L).
Daun tempuyung memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai diuretik, pereda
batuk, dan penurun kadar kolesterol. Selain itu daun tempuyung juga dapat
mengatasi berbagai penyakit, seperti batu ginjal dan batu empedu(Cendrianti et al,
2013). Secara umum daun tempuyung mangandung triterpenoid, flavonoid,
inositol, manitol, dan kalium (Sulaksana et al, 2004). Triterpenoid banyak
ditemukan dalam famili Asteraceae. Senyawa triterpenoid dan turunannya
dilaporkan mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S.
aureus (Sukadana dan Santi, 2011).

B. Identitas Jurnal
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Judul : Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Terhadap
Salmonella typhi secara In Vitro
Penulis : Rinda Yanuarisa, Dini Agustina, Ali Santosa
Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNEJ
Departemen Penulis :
Laboratorium Mikrobiologi, FK UNEJ
Journal of Agromedicine and Medical Sciences,
Penerbit :
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Quasi Experimental Design dengan rancangan
Jenis Penelitian :
penelitian Post test only Control Group Design.
Untuk Membuktikan adanya Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Tempuyung (Sonchus
arvensis L.) Terhadap Salmonella typhi secara In
Tujuan Penelitian : Vitro dan untuk menentukan konsentrasi
minimum ekstrak etanol Daun Tempuyung
(Sonchus arvensis L.) yang mampu menghambat
pertumbuhan S.typhi.
Teknik yang digunakan Quota Sampling (<50).
Sampel penelitian ini adalah koloni bakteri
Salmonella typhi dari stock culture milik Fakultas
Metodologi Penelitian :
Kedokteran Universitas Jember . Teknik analisis
data dengan menggunakan uji Shapiro Wilk, uji
korelasi Spearman, dan uji regresi logaritmik.
Hasil Penelitian Pada penelitian ini sampel dibagi menjadi
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
1. Menggunakan uji Shapiro Wilk, didapatkan
nilai p= 0,000 dan nilai α = 0,05. Nilai p< α
(p<0,05) menunjukkan data tidak terdistribusi
secara normal. Kemudian data ditransformasi
dan didapatkan nilai signifikansi kurang dari
0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
data tidak terdistribusi normal.
2. Menggunakan uji korelasi Spearman karena
data tidak terdistribusi normal. Hasil uji
korelasi Spearman didapatkan nilai p = 0,000.
Nilai p< 0,05 membuktikan bahwa terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel bebas
dan variabel terikat. Hasil uji korelasi
Spearman juga didapatkan nilai koefisien
korelasi antara konsentrasi ekstrak dan
diameter zona hambat sebesar 0,881. Nilai
koefisien yang mendekati 1 maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara
konsentrasi ekstrak etanol daun tempuyung
dengan diameter zona hambat sangat kuat.
3. Hasil uji regresi logaritmik didapatkan
persamaan y=2,333+2,461lnX, didapatkan
nilai lnX = 1,49, sehingga didapatkan nilai X
sebesar4,43. Jadi, didapatkan KHM secara
kualitatif sebesar 10µg/disk dan secara
kuantitatif sebesar 4,43µg/disk.

C. Analisis Jurnal
1. Judul dan Abstract
Judul jurnal sesuai dengan isi (Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun
Tempuyung (Sonchus arvensis L.) Terhadap Salmonella typhi secara In Vitro).
a. Tujuan dalam jurnal disebutkan. (Untuk membuktikan adanya aktivitas
antibakteri ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) Terhadap
pertumbuhan Salmonella typh dan untuk menentukan konsentrasi minimum
ekstrak etanol daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) yang mampu
menghambat pertumbuhan S.typhi ).
b. Abstrak dalam jurnal ini memberikan informasi yang lengkap yaitu latar
belakang, tujuan, metode, dan hasil.
2. Justifikasi, metode dan desain
a. Di dalam jurnal pada latar belakang dijelaskan alasan melakukan
penelitian.
b. Tinjauan pustaka dalam jurnal cukup.
c. Di dalam jurnal menggunakan referensi terbaru 5 tahun terakhir. Tetapi
masih ada yang lebih dari 5 tahun terakhir.
d. Hipotesis dalam penelitian ini dicantumkan.
e. Penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan
penelitian Post test only Control Group Design. Perlakuan ini terdiri dari 8
konsentrasi ekstrak daun tempuyung dengan 4 kali pengulangan yaitu
2,5µg/disk, 5 µg/disk, 10 µg/disk, 20 µg/disk, 30 µg/disk, 40 µg/disk, 60
µg/disk, dan 80 µg/disk.
3. Sampling
Pengambilan populasi dijelaskan dalam penelitian ini yaitu teknik quota
sampling. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quota sampling
(>50). Sampel dari penelitian ini adalah koloni bakteri Salmonella typhi dari
stock culture milik Fakultas Keokteran Universitas Jember .
Instrumen yang digunakan dijelaskan dalam jurnal.
a. Kriteria inklusi dan eksklusi tidak dicantumkan dalam jurnal.
b. Ukuran sampel cukup berdasarkan teori yang mendukung penelitian ini.
4. Instrumen Pengumpulan Data dalam jurnal
a. Cara pengumpulan data dalam jurnal dijelaskan. Yaitu dengan memberikan
Perlakuan ini terdiri dari 8 konsentrasi ekstrak daun tempuyung dengan 4
kali pengulangan yaitu 2,5µg/disk, 5 µg/disk, 10 µg/disk, 20 µg/disk, 30
µg/disk, 40 µg/disk, 60 µg/disk, dan 80 µg/disk. Tiap konsentrasi ekstrak
diteteskan ke disk sebanyak 10 µl dan disk diletakkan pada Mueller Hinton
Agar.Setelah itu diinkubasi selama 18 jam pada suhu 37oC. Pengamatan
diameter zona hambat dilakukan dengan jangka sorong.
b. Instrumen pengumpulan data dalam jurnal dijelaskan. Dengan
menggunakan SOP pada Daun Tempuyung. Daun tempuyung dicuci bersih
kemudian dikeringkan dengan mengangi-anginkan selama 3 hari.
Kemudian daun tempuyung dihaluskan menggunakan blender kemudian
diayak. Selanjutnya direndam dalam etanol 96% selama kurang lebih 3 hari
lalu disaring menggunakan kertas saring. Setelah itu dipekatkan
menggunakan rotary evaporator.
c. Uji instrumen dalam jurnal dijelaskan
d. Di dalam jurnal tidak dijelaskan confounding factors.
e. Di dalam jurnal tidak dijelaskan tentang validitas dan reliabilitas instrumen.
5. Pertimbangan Etik
Ethical approval dari komite etik dalam jurnal tidak dijelaskan.
6. Analisa data dan hasil
a. Hasil penelitian disampaikan dengan jelas dalam jurnal.
b. Menggunakan uji Shapiro Wilk, didapatkan nilai p= 0,000 dan nilai α =
0,05. Nilai p< α (p<0,05) menunjukkan data tidak terdistribusi secara
normal. Kemudian data ditransformasi dan didapatkan nilai signifikansi
kurang dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data tidak
terdistribusi normal.
c. Hasil penelitian dengan menggunakan uji korelasi Spearman karena data
tidak terdistribusi normal. Hasil uji korelasi Spearman didapatkan nilai p =
0,000. Nilai p< 0,05 membuktikan bahwa terdapat korelasi yang signifikan
antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil uji korelasi Spearman juga
didapatkan nilai koefisien korelasi antara konsentrasi ekstrak dan diameter
zona hambat sebesar 0,881. Nilai koefisien yang mendekati 1 maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol daun
tempuyung dengan diameter zona hambat sangat kuat.
d. Hasil penelitian dalam jurnal signifikan. Menggunaka uji regresi logaritmik
didapatkan persamaan y=2,333+2,461lnX, didapatkan nilai lnX = 1,49,
sehingga didapatkan nilai X sebesar4,43. Jadi, didapatkan KHM secara
kualitatif sebesar 10µg/diskdan secara kuantitatif sebesar 4,43µg/disk.
e. Ksimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun tempuyung (Sonchus
arvensis L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan
Salmonella typhi. Konsentrasi terkecil dari ekstrak daun tempuyung yang
mampu menghambat pertumbuhan Salmonella typhi adalah 10µg/disk
secara kualitatif dan 4,43µg/disk secara kuantitatif.
7. Hasil dan keterbatasan penelitian
a. Hasil penelitian ini dapat digeneralisir dalam penelitian yang sama dengan
menggunakan Ekstrak Etanol Daun Tempuyung yang dapat menghambat
pertumbuhan Salmonella typhi.
b. Keterbatasan dalam penelitian ini tidak disebutkan.
c. Dalam jurnal dijelaskan tentang saran penelitian selanjutnya.
8. Kelebihan Jurnal
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun tempuyung (Sonchus
arvensis L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan
Salmonella typhi.
b. Metode penelitian diuraikan cukup jelas yaitu sampel, tempat penelitian,
dan teknik intervensi.
9. Kekurangan jurnal
a. Manfaat jurnal tidak dicantumkan.
b. Confounding factors tidak dijelaskan dalam jurnal.
c. Ethical approval dari komite etik dalam jurnal tidak dijelaskan.
d. Dalam jurnal masih menggunakan referensi lebih dari 5 tahun terakhir.
e. Tidak ada perbandingan isi jurnal dengan penelitian lain.
10. Perbandingan Isi Jurnal
1) Perbandingan dengan teori yang sudah ada di teksbook terkait kasus,
a. Hasil penelitian yang dilakukan Sari dan Suryani (2014) bahwa
Penurunan diameter zona hambat pada konsentrasi ekstrak etanol daun
tempuyung disebabkan pada saat pengenceran secara bertingkat, terjadi
pengurangan zat aktif dari ekstrak etanol daun tempuyung sehingga efek
antibakterinya pun berkurang.
b. Hasil penelitian yang dilakukan Rumondang et al pada tahun 2013
tentang aktivitas antibakteri daun tempuyung terhadap bakteri lain yaitu
E. Coli dan S. Aureus, didapatkan bahwa ekstrak daun tempuyung dapat
menghambat pertumbuhan bakteri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai