Laporan Ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas
Disusun Oleh:
Kelompok Mahasiswa PBL
Desa Teluk Majelis
Jalur Khusus Kelas Tanjung Jabung Timur
PRODI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI
TA. 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
DI DESA TELUK MAJELIS KECAMATAN KUALA JAMBI
KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
Laporan Kelompok Praktik Kebidanan Komunitas ini telah diperiksa dan telah disetujui
oleh Pembimbing pada tanggal 9 September 2021
MENYETUJUI ,
DEKAN KAPRODI
MENGESAHKAN
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan Pelayanan
Kebidanan Komunitas yang telah dilaksanakan di Desa Teluk Majelis Kec. Kuala Jambi
Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tanggal 26 Agustus-11 September 2021 dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini disusun sebagai pertanggung jawaban kami kepada pendidik dan
masyarakat yang didapat dari hasil selama melakukan kegiatan Pelayanan Kebidanan
Komunitas di Desa Teluk Majelis. Dalam penyusunan laporan ini kami banyak
menemukan kesulitan – kesulitan mulai dari awal hingga selesainya kegiatan PBL
Kebidanan Komunitas ini, tetapi berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
akhirnya kegiatan dan laporan ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, kami mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Seno Aji.,S.Pd., M.Eng, selaku Rektor Universitas Adiwangsa Jambi.
2. Subang Aini Nasution., SKM., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farm asi
Universitas Adiwangsa Jambi.
3. Diane Marlin., SST., M.Keb selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
dan Farmasi Universitas Adiwangsa Jambi.
4. Lidya Kurniasari, SSiT., M.Kes selaku dosen pengajar mata kuliah kebidanan komunitas.
5. Ns. Ernawati, S.kep, M.Kes. selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
6. Taufiq Kurniawan. S.STP selaku camat Kecamatan Kuala Jambi
7. Sukardi selaku Kepala Kepala Desa, Desa Teluk Majelis.
8. Darma Satria, S.Farm, ME. Apt selaku Kepala Puskesmas Rawat Inap Kampung Laut
Sukardi selaku Kepala Kepala Desa, Desa Teluk Majelis.
9. Seluruh Staf dosen Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Universitas Adiwangsan Jambi
10. Seluruh masyarakat Kecamatan Kuala Jambi terkhusus masyarakat Desa Teluk Majelis yang
telah bersedia membantu mahasiswi S1 Kebidanan Adiwangsa Jambi untuk menemukan masalah
kesehatan dan mencari solusi dalam menyelesaikan kesehatan di Desa Teluk Majelis.
11. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Adiwangsa Jambi Prodi S1 Kebidanan semester III serta
semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh
karenanya kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan di masa mendatang.
ii
Kami mengharapkan semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan pembaca khususnya.
iii
DAFTAR ISI
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN MATERI
A. Komunitas .................................................................................................. 4
B. Ruang Lingkup Kebidanan Komunitas ........................................................... 8
BAB II HASIL LAPORAN KEGIATAN
A. Demografi Wilayah ..................................................................................... 11
B. Tabulasi Data ............................................................................................ 11
C. Identifikasi Masalah .................................................................................... 16
D. Prioritas Masalah ......................................................................................... 17
E. Analisa Swot .............................................................................................. 17
F. Intervensi ................................................................................................... 20
G. Implementasi ............................................................................................... 20
H. Evaluasi ..................................................................................................... 21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 22
B. Saran ....................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Tujuan
Pemberian asuhan kebidanan di komunitas harus terarah atau mempunyai tujuan yang jelas,
adapun tujuan pemberian asuhan kebidanan dikomunitas sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
c. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas dam
perinatal secara terpadu.
d. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan risiko kehamilan, persalinan, nifas
dan perinatal
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
Meningkatkan kepustakaan dan dapat menambah referensi dalam laporan PBL selanjutnya
serta peningkatan penerapan metode asuhan kebidanan komunitas secara langsung di masyarakat.
2. Bagi Puskesmas
Memberikan gambaran kepada tenaga kesehatan tentang adanya permasalahan yang ada di
desa, sehingga tenaga kesehatan lebih meningkatan lagi pelayanan yang diberikan masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan tambahan informasi dan sumber daya kesehatan untuk memecahkan masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.
b. Menambah pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak.
c. Memperoleh data terbaru tentang masyarakat terutaman tentang kesehatan.
d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan
4
4. Bagi Mahasiswa
A. Komunitas
1. Pengertian Komunitas
Komunitas berasal dari bahasa Latin “comunitas” yang berarti kesamaan, kemudian
comunitas dapat diturunkan dari comunitas yang berarti sama. Dalam komunitas manusia atau
individu-individu didalamnya memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, prefensi, kebutuhan,
risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Jadi komunitas adalah orang yang
saling perduli satu sama lain dari yang seharusnya terjadi, dimana dalam sebuah komunitas
terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan
interest atau values. Komunitas juga dapat dikatakan sebagai sebuah identifkasi dan interaksi
sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. (Safrudin, 2009).
Pengertian lain, komunitas merupakan suatu kelompok di dalam masyarakat, dimana para
anggotanya mempunyai kesamaan kriteria sosial yang menjadi ciri khas. Misalnya seperti
kesamaan minat, kesamaan profesi, kesamaan agama, kesamaan tempat tinggal, dan kesamaan
yang lainnya.
2. Pengertian Kebidanan Komunitas
Kebidanan komunitas merupakan pelayanan kebidanan yang menekanakn pada aspek-aspek
psikososial budaya yang ada di komunitas (masyarakat sekitar). (Wahyuni. D, 2018).
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelayanan kebidanan.
Kebidanan komunitas memberi perhatian terhadap pengaruh factor lingkungan meliputi fisik,
biologis, psikologis, social, kultural, dan spiritual terhadap kesehatan masyarakat dan memberi
prioritas pada strategi pencegahan, peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
Kebidanan komunitas didasarkan pada asumsi berikut :
a. System pelayanan kesehatan bersifat kompleks.
b. Pelayanan kesehatan primer, sekunder, dan tersier merupakan komponen system pelayanan
kesehatan.
6
c. Kebidanan merupakan subsistem pelayanan kesehatan, hasil pendidikan dan penelitian yang
melandasi praktik.
d. Fokus utama adalah pelayanan kesehatan primer sehingga kebidanan komunitas perlu
dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan utama.
Kebidanan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan kesehatan dasar yang
melibatkan komunitas secara aktif dans sesuai keyakinan komunitas. Beberapa keyakinan yang
mendasari praktik kebidanan komunintas adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dan dapat diterima semua orang.
b. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan, dalam hal ini komunitas.
c. Bidan sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu menjalin kerja
sama yang baik.
d. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas, baik yang mendukung maupun
mengahambat sehingga hal ini perlu diantisipasi.
e. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan.
f. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.
penyakitnya sendiri, yaitu mengembalikan individu pada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya. Contoh: bidan mengajarkan kepada keluarga untuk melakukan perawatan
anak dengan kolostomi di rumah atau membantu keluarga yang mempunyai anak dengan
kelumpuhan anggota gerak untuk latihan secara teratur di rumah.
3. Prinsip Pelayanan atau Asuhan Kebidanan Komunitas
1. Promotif
Menurut WHO, promosi kesehatan adalah suatu proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol terhadap dan memperbaiki kesehatan, baik dilakukan secara individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat. Upaya promotif dilakukan antara lain dengan
memberikan penyuluhan kesehatan, peningkatan gizi,pemiliharaan kesehatan
perorangan,pemiliharaan kesehatan lingkungan, pemberian makanan tambahan, rekreasi, dan
pendidikan kesehatan seks.
2. Preventif
Ruang lingkup preventif ditunjukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan-
gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya preventif dapat
dilakukan di antara dengan melakukan imunisasi pada bayi, balita, dan ibu hamil. Pemeriksaan
kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas, serta kunjungan rumah pada ibu nifas dan
neonatus. Pemberian tablet vitamin A dan garam beryodium ibu nifas dan balita. Pemberian tablet
tambah darah dan senam ibu hamil.
Diagnosis dini dan pertolongan tepat guna merupakan upaya untuk membantu menekan
angkat kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi.
4. Meminimalkan Kecacatan
Upaya meminimalkan kecacatan dilakukan dengan tujuan untuk merawat dan memberikan
pengobatan individu, keluarga, atau kelompok orang yang menderita penyakit. Upaya yang bisa
dilakukan di antaranya dengan perawatan payudara ibu nifas dengan bendungan air susu,
perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin, ibu nifas, dan perawatan tali
pusat bayi baru lahir.
5. Rehabilitas
Rehabilitas merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah
ataupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit. Misalnya upaya pemulihan bagi
pecandu narkoba, serta penderitan TBC dengan latihan napas dan bantuk efektif.
Kasus kematian ibu dan bayi secara umum banyak terjadi di masyarakat, sehingga salah satu
upaya untuk meminimalkan adalah dengan melakukan rujukan tepat waktu, karena meupakan
program unggulan asuhan saying ibu dalam mendukung keselamatan ibu dan bayi baru lahir.
A. Demografi Wilayah
Desa Teluk Majelis terletak di Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi
jambi.
1. Luas Desa : 23,5 Km
2. Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Desa Majelis Hidayah
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Kampung Singkep
c. Sebelah barat : Desa Manunggal Makmur
d. Sebelah Timur : Desa Kota Raja
3. Kondisi Geografis
a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 2-5 meter
b. Banyaknya curah hujan : 2000-3000 mm
c. Tofografi (dataran rendah, tinggi, pantai) : dataran rendah
d. Daerah abrasi : ½ Km
4. Orbitasi ( jarak dari pusat pemerintahan )
a. Jarak dari pusat pemerintahan provinsi : 78 Km
b. Jarak dari pusat pemerintahan kabupaten : 23 Km
c. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 7,2 Km
B. Tabulasi Data
Jumlah penduduk Desa Teluk Majelis tahun 2020 sebanyak 2434 jiwa. Untuk jelasnya jumlah
penduduk dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1
Distribusi frekuensi jumlah penduduk Desa teluk Majelis
Jumlah penduduk
No. Wilayah Nama Dusun Jumlah Presentase
Laki² Perempuan
1. Dusun 1 Darul Ta’zim 438 432 870 35,74
2. Dusun 2 Payung Mas 246 270 516 21,19
3. Dusun 3 Teluk Dalam 308 293 601 24,69
4. Dusun 4 Cempaka Putih 141 136 277 11,38
5. Dusun 5 Makmur Jaya 63 77 170 6,98
Total Keseluruhan 1226 1208 2434 100 %
Sumber : Profil Desa Teluk Majelis
13
Tabel 2
Distribusi frekuensi perkembangan Penduduk Desa Teluk Majelis
Tambahan Pengurangan
Jumlah penduduk awal bulan Jumlah penduduk akhir bulan
Bulan ini Bulan ini
Jml
anggo Jml
Jml
WNI WNA Lahir Datang Mati Pindah WNI WNA ta Jiwa
Nama KK
No Jml Jml keluar 3+8
Dusun Jml
anggota Jiwa
KK ga
keluarga 3+8
WNI WNA WNI WNA WNI WNA WNI WNA
L P L P L P L P
L P L P L P L P L P L P L P L P
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 27 30 31 32
0 1 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 8 9
Dusun 1
1. Darul 248 438 434 0 0 624 872 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 438 435 0 0 248 625 873
ta’zim
Dusun 2
2. 151 255 274 0 0 378 529 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 3 1 0 0 251 272 0 0 150 373 523
Payung mas
Dusun 3
3. Teluk 170 314 301 0 0 445 615 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 314 301 0 0 170 445 615
Dalam
Dusun 4
4. Cempaka 96 146 138 0 0 188 284 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 147 139 0 0 97 189 286
putih
Dusun 5
5. Makmur 56 94 82 0 0 120 176 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94 82 0 0 56 120 176
jaya
122
Jumlah 721 1247 1229 0 0 1755 2476 2 1 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 4 1 0 0 1244 0 0 721 1752 2473
9
Sumber : Data perkembangan penduduk desa Teluk Majelis sampai bulan Juli 2021
Tabel 3
Distribusi frekuensi tingkat Pekerjaan di Desa Teluk Majelis
Tabel 4
Distribusi frekuensi Agama di Desa Teluk Majelis
Tablet 6
Distribusi frekuensi jumlah Bumil Resti dari Januari- Agustus 2021
Tabel 7
Distribusi frekuensi jumlah PUS
Tabel 9
Distribusi frekuensi jumlah Balita dari Januari – Agustus 2021
Tabel 10
Distribusi frekuensi jumlah Bayi dari Januari – Agustus 2021
Tabel 11
Distribusi frekuensi jumlah Anak Prasekolah dari Januari – Agustus 2021
Tabel 13
Distribusi frekuensi cakupan pelayanan UsiaLanjut (morbiditas)
C. Identifikasi Masalah
1. Masih terdapat ibu hamil dengan Resiko Tinggi (Resti)
2. Masih terdapat PUS 4T
3. Masih Kurangnya minat penggunaan kontrasepsi IUD dan Implan dan masih ada yang tidak
menggunakan KB
4. Terdapat lansia yang mempunyai penyakit (Morbiditas)
D. Prioritas Masalah
E. Analisa Swot
1. Analisa Swot pada Bumil Resti
Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)
Sudah adanya sarana dan prasarana yang Kader tidak memantau
difasilitasi oleh puskesmas kondisi bumil resti
Sudah adanya pemantauan secara Masih kurangnya pengetahuan
berkala oleh bidan desa masyarakat tentang bahaya dari
Adanya posyandu yang terjalin baik bumil dengan resti (resiko tinggi)
antara kader posyandu di Desa dengan Semenjak pandemi terjadinya
tenaga kesehatan penurunan kunjungan bumil ke
Bidan terjun langsung kepada pelayanan kesehatan.
masyarakat dengan melakukan Masih ada ibu hamil yang belum
pemeriksaan secara langsung melalui termotivasi tentang pentingnya
posyandu pada ibu hamil pemeriksaan kehamilan
Memberikan pelayanan KIA langsung
di tengah-tengah masyarakat berkerja
sama dengan masyarakat
Menyampaikan informasi tentang
kehamilan semaksimalnya kepada
ibu hamil
Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
Memberikan tambahan pengetahuan Dapat mempengaruhi
terhadap bahaya dari bumil resti kesehatan bumil resti dan
supaya tidak terjadi hal yang tidak perkembangan disetiap
diinginkan. pertumbuhan pada janin yang
Adanya pemberdayaan keluarga dan dikandung.
masyarakat dalam meningkatkan Dapat mempersulit proses
kesehatan ibu persalinan
3.
21
F. Intervensi
Dari beberapa masalah yang kami temukan saat PBL di Desa Teluk Majelis maka kami selaku
mahasiswi S1 Kebidanan mencoba untuk membantu memecahkan masalah dengan cara:
1. Penyuluhan pada ibu hamil dan senam hamil
3. penyuluhan tentang KB dan pemasangan KB implan dan IUD gratis serta berokalaborasi dengan
PLKB setempat
G. Implementasi
1. Melakukan penyuluhan pada ibu hamil dan Melakukan senam hamil
3. Melakukan penyuluhan tentang KB dan pemasangan KB implan dan IUD gratis serta
berokalaborasi dengan PLKB setempat
4. Melakukan penyuluhan lansia, senam pada lansia dan pemeriksaan kesehatan lansia
Selain itu kami mahasiswi S1 Kebidanan JK Tanjung Jabung Timur Universitas Adiwangsa juga
23
melakukan kegiatan lainnya supaya masyarakat Desa Teluk Majelis lebih mengerti atau paham
tentang kesehatan, seperti :
2. Melakukan accupresure pada ibu yang baru melahirkan atau ibu nifas
3. Melakukan kegiatan pembuatan makanan bernutrisi dari bahan nanas (bisa membantu proses
persalinan, meredakan rasa cemas)
4. Melakukan pemeriksaan labor pada ibu hamil (tripel eliminasi) yang berkolaborasi dengan
Puskesmas Kuala Jambi
5. Melakukan pembuatan abon udang untuk perbaikan gizi anak balita yang bertujuan untuk
mencegah stunting
H. Evaluasi
1. Keluarga sudah mengerti tentang penyuluhan pada ibu hamil dan ibu hamil bersemangat saat
melakukan senam hamil berama.
2. Caten sudah mengerti dengan penjelasan yang sudah dijelaskan
3. PUS sudah mengerti dengan penjelasan tentang KB implan dan IUD dan ada 5 orang yang
memasang KB implan serta 1 orang yang memasang KB IUD
4. Lansia menferti dengan penjelasan yang diberikan dan keluarga lansia juga bersedia untuk ikut
handil dalam pemantaun kesehatan lansia dan mau ikut turut serta dalam mengantar lansia ke
posyandu lansia untuk melakukan pengecekan lansia.
5. Semua kegiatan yang dilakukan juga berjalan dengan baik dan lancar.
BAB IV
A. Kesimpulan
Dari hasil pendataan diperoleh status kesehatan yang dijumpai pada masyarakat Desa Teluk
Majelis Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur terdapat beberapa masalah, yaitu
sebagai berikut :
1. Masih terdapat ibu hamil dengan Resiko Tinggi (Resti)
2. Masih terdapat PUS 4T
3. Masih Kurangnya minat penggunaan kontrasepsi IUD dan Implan dan masih ada yang tidak
menggunakan KB
4. Terdapat lansia yang mempunyai penyakit (Morbiditas)
Dari ke-4 masalah yang kami temukan selama kami Praktek Belajar Lapangan (PBL) di Desa
Teluk Majelis Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kami telah melakukan
pendidikan kesehatan yang sesuai berdasarkan masalah yang ada serta program tersebut telah
dilaksanakan dengan baik sesuai waktu yang telah di jadwalkan.
B. Saran
Diharapkan pendidikan atau penyuluhan yang telah diberikan bermanfaat serta bisa terlaksana
dengan baik.
2. Bagi Masyarakat Desa Teluk Majelis Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung
Timur
Diharapkan dapat menggerakkan masyarakat agar lebih efektif dalam bidang pembangunan
kesehatan serta masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
24
DAFTAR PUSTAKA
25