Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1sulrif19@gmail.com, 2hanifah.azzahra@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id
Abstrak
Pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) kelas X SMK Negeri 8 Malang terlihat bahwa proses
pembelajaran masih konvensional sehingga siswa kurang dapat memahami materi pemrograman dasar,
siswa kesulitan belajar mandiri dikarenakan tidak mempunyai sumber belajar. Sehingga perlu
dilakukakan penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Untuk Mata Pelajaran
Pemrograman Dasar Kelas X di SMK Negeri 8 MALANG Menggunakan Model APPED. Penelitian
model APPED memiliki 5 langkah yaitu analisis dan penelitian awal, perancangan, produksi, evaluasi
dan desiminasi. Hasil ongoing evaluation dengan tiga kriteria aspek mendapatkan hasil valid. Pada tahap
alpha testing yang dilakukan validator materi didapatkan nilai 70,00 dalam kategori “baik”, nilai 72,00
dalam kategori “baik” oleh validator media, dan nilai 92,00 dalam kategori “sangat baik” oleh validator
intruksional. Hasil beta testing yang dilakukan terhadap 3 siswa berdasarkan tingkat kemampuan siswa
pada pretest rata-rata yang didapatkan sebesar 70%, sedangkan hasil posttest rata-rata yang didapatkan
sebesar 86,6% sehingga terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Hasil uji normalitas data
berdistrubusi normal dengan sig > 0,05. Hasil standart deviasi sebesar 9,21, hasil signifikasi sebesar
0,00, maka disimpulkan pada taraf sig terdapat perbedaan. Berdasarkan hasil uji coba beda yang
dilakukan, maka media pembelajaran interaktif sudah dapat disebarluaskan.
Kata kunci: media pembelajaran, pemrograman dasar, APPED
Abstract
In the Software Engineering (RPL) class X of SMK Negeri 8 Malang, it can be seen that the learning
process is still conventional so students cannot understand basic programming materials, students have
difficulty learning independently because they do not have learning resources. So it is necessary to
conduct research on Interactive Learning Media Development for Class X Basic Programming Subjects
at SMK Negeri 8 MALANG Using the APPED Model. The APPED research model has 5 steps: initial
analysis and research, design, production, evaluation and dissemination. The results of ongoing
evaluations with three aspect criteria get valid results. At the alpha testing stage the material validator
obtained a value of 70.00 in the "good" category, 72.00 in the "good" category by the media validator,
and a value of 92.00 in the "very good" category by the instructor validator. The results of beta testing
conducted on 3 students based on the level of student ability on an average pretest obtained by 70%,
while the average posttest results obtained by 86.6% so that there is an increase in student learning
outcomes. The normality test results have normal distribution data with sig> 0.05. The standard
deviation results are 9.21, the significance results are 0.00, so it is concluded that at the level of sig
there are differences. Based on the results of different trials conducted, the interactive learning media
can be disseminated.
Keywords: learning media, basic programming, APPED
Pendidikan yang diselenggrakan oleh sekolah pembelajaran yang baik (Nana, 1991).
menengah kejuruan pun disesuaikan dengan Untuk menunjang pengembangan
macam-macam lapangan perkerjaan. multimedia intaraktif dengan langkah yang
Kurikulum adalah suatu rancangan atau sistematis model yang digunakan adalah Model
perangkat untuk digunakan dalam pengembangan APPED. Model APPED
penyelenggaraan proses pembelajaran dengan memiliki 5 langkah yang tersetruktur yang
tujuan dapat mencapai target pembelajaran yang digagas berdasarkan kebutuhan penelitian jenis
sudah ditentukan (UU No 20 Tahun 2003). Reasech & Development (Surjono, 2017).
Dalam penyelenggaraan Pendidikan diindonesia Langkah awal adalah dengan melakukan
untuk saat ini menggunakan rancangan penjabaran Kebutuhan dan Penelitian Awal,
Pendidikan dalam bentuk (K13) kurikulum diteruskan dengan penyusunan Rancangan dan
2013. Kurikulum 2013 sendiri dapat dikatakan tahap Implementasi, selelah itu dilanjutkan
masih baru dalam penggunaannya, media dengan tahap Eveluasi dan yang terakhir
pemebelajaran pada bidang keahlian teknologi Desiminasi. Dasar penggunaan langkah-langkah
dan komunikasi tepatnya pada mata pelajaran pengembangan ini adalah kebutuhan yang sesuai
pemrograman dasar dapat dikatakan masih pengembangan media pembelajaran interaktif
belum revelan. yang sedang dikerjakan oleh peneliti.
Berdasarkan data hasil belajar siswa yang Berdasarkan uaraian yang dipaparkan pada
didapatkan ketika peneliti melakukan kegiatan latar belakang, sehingga perlu dilakukakan
Praktik Pengalaman Kerja di jurusan Rekayasa penelitian mengenai Pengembangan Media
Perangkat Lunak SMK Negeri 8 Malang terlihat Pembelajaran Interaktif Untuk Mata Pelajaran
bahwa proses pembelajaran yang masih Pemrograman Dasar Kelas X di SMK Negeri 8
konvensional mengakibatkan siswa kesulitan MALANG Memakai Model APPED. Dengan
dalam memahami materi yang dipaparkan, siswa pengembangan perangkat bertujuan dapat
kesulitan untuk belajar mandiri dikarenakan membantu pendidik untuk menjelaskan bahan
tidak mempunyai bahan atau sumber belajar. ajar pada pelajaran pemrograman dasar,
Berdasarkan post-test yang dilakukan oleh sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar
peneliti ketika siswa selesai melakukan yang aktif dan variatif, dapat membantu siswa
praktikum, terdapat 20 siswa yang mehasilkan dalam mendalami materi pembelajaran, menjadi
nilai dibawah rata-rata. Media yang digunakan bahan belajar siswa, dan siswa dapat belajar
oleh guru hanya modul praktikum dan papan dengan mandiri agar tujuan dari pembelajaran
tulis. Penyampian materi pelajaran yang dapat dicapai.
dilakukan dengan metode ceramah dengan
sumber belajar hanya modul praktikum dirasa 2. METODOLOGI
kurang dapat menarik perhatian dari siswa dalam Model Analisis dan Penelitian Awal,
melaksanakan proses belajar. Perancangan, Produksi, Evaluasi, Desiminasi
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut (APPED) memiliki 5 tahapan pengembagan
maka dengan melakukan pengembangan MPI yang disajikan pada Gambar 1.
(Media Pembelajaran Interaktif). MPI
merupakan perangkat yang digunakan dalam
mendukung guru dalam penjelasan materi
pembelajaran yang lebih detail serta sebagai
sumber belajar siswa. Pemanfaat media
pembelajaran dalam pembelajaran dapat
mencipatkan keadaan belajar yang
menyenangkan dan efektif, serta dapat
menghasilkan lingkungan pembelajaran yang
variatif.
Media pembelajaran memiliki sifat yang
berkesinambungan berdasarkan tujuan dan isi
pembelajaran. Tujuan penggunaan perangkat
pembelajaran sendiri adalah untuk melancarkan
kegiatan pembelajaran serta memperlancar
siswa dalam menangkap materi yang diberikan
pengajar, sehingga dapat memciptakan mutu
4. SIMPULAN
Ahli Instruksional Berdasarkan hasil keseluruhan tahapan pada
model APPED yaitu tahap analisis dan
Kualitas Media 90 penelitian awal, tahap perancangan, tahap
Teknik 95 produksi, tahap evaluasi, dan tahap desiminasi
disimpulkan bahwa MPI untuk materi pelajaran
0 20 40 60 80 100
pemrograman dasar kelas X di SMK NEGERI 8
Teknik Kualitas Media Malang menggunakan model APPED dapat
dinyatakan valid. Penilian oleh validator materi
Gambar 5 Penilaian Validasi Ahli Intruksional mendapatkan kategori nilai “baik”, penilaian
oleh validator media mendapatkan kategori nilai
3.6 Beta Testing “baik” dan penilaian oleh validator intruksional
mendapatkan kategori nilai “sangat baik”. Pada
Responden pada beta testing adalah 3 siswa tahap desiminasi mendapatkan rata-rata nilai
dengankategori tinggi, rendah, dan sedang yang pretest 59,02 dan rata-rata nilai posttest adalah
ditentukan berdasarkan dari saran guru 85,27. Total jumlah keseluruhan nilai pada
pengampu pembelajaran. Hasil pretest dan pretest adalah 2125 dam pada posttest 3070.
posttest dapat dilihat pada tabel 3. Hasil uji normalitas data yang dihasilkan
berdistribusi normal dengan sig kenormalan data
Tabel 2 Beta Testing
pretest sebesar 0,11 dan posttest sebesar 0,20.
Hasil standar deviasi sebesar 9,21, df sebesar 35,
5. DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, n., 1991. media pengajaran
(penggunaan dan pembuatannya).
bandung: sinar baru bandung.
Surjono, H. D., 2017. Multimedia Pembelajaran
Interaktif dan Pengembangan.
Yogyakarta: UNY Press.