Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 8, Agustus 2019, hlm. 7361-7367 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Untuk Materi Pelajaran


Pemrograman Dasar Kelas X di SMK Negeri 8 Malang Menggunakan
Model APPED
Samsul Arifin1, Hanifah Muslimah Az-Zahra2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1sulrif19@gmail.com, 2hanifah.azzahra@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id

Abstrak
Pada jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) kelas X SMK Negeri 8 Malang terlihat bahwa proses
pembelajaran masih konvensional sehingga siswa kurang dapat memahami materi pemrograman dasar,
siswa kesulitan belajar mandiri dikarenakan tidak mempunyai sumber belajar. Sehingga perlu
dilakukakan penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Untuk Mata Pelajaran
Pemrograman Dasar Kelas X di SMK Negeri 8 MALANG Menggunakan Model APPED. Penelitian
model APPED memiliki 5 langkah yaitu analisis dan penelitian awal, perancangan, produksi, evaluasi
dan desiminasi. Hasil ongoing evaluation dengan tiga kriteria aspek mendapatkan hasil valid. Pada tahap
alpha testing yang dilakukan validator materi didapatkan nilai 70,00 dalam kategori “baik”, nilai 72,00
dalam kategori “baik” oleh validator media, dan nilai 92,00 dalam kategori “sangat baik” oleh validator
intruksional. Hasil beta testing yang dilakukan terhadap 3 siswa berdasarkan tingkat kemampuan siswa
pada pretest rata-rata yang didapatkan sebesar 70%, sedangkan hasil posttest rata-rata yang didapatkan
sebesar 86,6% sehingga terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Hasil uji normalitas data
berdistrubusi normal dengan sig > 0,05. Hasil standart deviasi sebesar 9,21, hasil signifikasi sebesar
0,00, maka disimpulkan pada taraf sig terdapat perbedaan. Berdasarkan hasil uji coba beda yang
dilakukan, maka media pembelajaran interaktif sudah dapat disebarluaskan.
Kata kunci: media pembelajaran, pemrograman dasar, APPED
Abstract
In the Software Engineering (RPL) class X of SMK Negeri 8 Malang, it can be seen that the learning
process is still conventional so students cannot understand basic programming materials, students have
difficulty learning independently because they do not have learning resources. So it is necessary to
conduct research on Interactive Learning Media Development for Class X Basic Programming Subjects
at SMK Negeri 8 MALANG Using the APPED Model. The APPED research model has 5 steps: initial
analysis and research, design, production, evaluation and dissemination. The results of ongoing
evaluations with three aspect criteria get valid results. At the alpha testing stage the material validator
obtained a value of 70.00 in the "good" category, 72.00 in the "good" category by the media validator,
and a value of 92.00 in the "very good" category by the instructor validator. The results of beta testing
conducted on 3 students based on the level of student ability on an average pretest obtained by 70%,
while the average posttest results obtained by 86.6% so that there is an increase in student learning
outcomes. The normality test results have normal distribution data with sig> 0.05. The standard
deviation results are 9.21, the significance results are 0.00, so it is concluded that at the level of sig
there are differences. Based on the results of different trials conducted, the interactive learning media
can be disseminated.
Keywords: learning media, basic programming, APPED

pembelajarannya mengutamakan dalam


1. PENDAHULUAN pengembangan keahlian siswa sesuai dengan
Sekolah Menengah kerujuan adalah jenjang minat siswa agar dapat secara langsung
Pendidikan menengah dimana tujuan memasuki lapangan pekerjaan. Program

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 7361
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7362

Pendidikan yang diselenggrakan oleh sekolah pembelajaran yang baik (Nana, 1991).
menengah kejuruan pun disesuaikan dengan Untuk menunjang pengembangan
macam-macam lapangan perkerjaan. multimedia intaraktif dengan langkah yang
Kurikulum adalah suatu rancangan atau sistematis model yang digunakan adalah Model
perangkat untuk digunakan dalam pengembangan APPED. Model APPED
penyelenggaraan proses pembelajaran dengan memiliki 5 langkah yang tersetruktur yang
tujuan dapat mencapai target pembelajaran yang digagas berdasarkan kebutuhan penelitian jenis
sudah ditentukan (UU No 20 Tahun 2003). Reasech & Development (Surjono, 2017).
Dalam penyelenggaraan Pendidikan diindonesia Langkah awal adalah dengan melakukan
untuk saat ini menggunakan rancangan penjabaran Kebutuhan dan Penelitian Awal,
Pendidikan dalam bentuk (K13) kurikulum diteruskan dengan penyusunan Rancangan dan
2013. Kurikulum 2013 sendiri dapat dikatakan tahap Implementasi, selelah itu dilanjutkan
masih baru dalam penggunaannya, media dengan tahap Eveluasi dan yang terakhir
pemebelajaran pada bidang keahlian teknologi Desiminasi. Dasar penggunaan langkah-langkah
dan komunikasi tepatnya pada mata pelajaran pengembangan ini adalah kebutuhan yang sesuai
pemrograman dasar dapat dikatakan masih pengembangan media pembelajaran interaktif
belum revelan. yang sedang dikerjakan oleh peneliti.
Berdasarkan data hasil belajar siswa yang Berdasarkan uaraian yang dipaparkan pada
didapatkan ketika peneliti melakukan kegiatan latar belakang, sehingga perlu dilakukakan
Praktik Pengalaman Kerja di jurusan Rekayasa penelitian mengenai Pengembangan Media
Perangkat Lunak SMK Negeri 8 Malang terlihat Pembelajaran Interaktif Untuk Mata Pelajaran
bahwa proses pembelajaran yang masih Pemrograman Dasar Kelas X di SMK Negeri 8
konvensional mengakibatkan siswa kesulitan MALANG Memakai Model APPED. Dengan
dalam memahami materi yang dipaparkan, siswa pengembangan perangkat bertujuan dapat
kesulitan untuk belajar mandiri dikarenakan membantu pendidik untuk menjelaskan bahan
tidak mempunyai bahan atau sumber belajar. ajar pada pelajaran pemrograman dasar,
Berdasarkan post-test yang dilakukan oleh sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar
peneliti ketika siswa selesai melakukan yang aktif dan variatif, dapat membantu siswa
praktikum, terdapat 20 siswa yang mehasilkan dalam mendalami materi pembelajaran, menjadi
nilai dibawah rata-rata. Media yang digunakan bahan belajar siswa, dan siswa dapat belajar
oleh guru hanya modul praktikum dan papan dengan mandiri agar tujuan dari pembelajaran
tulis. Penyampian materi pelajaran yang dapat dicapai.
dilakukan dengan metode ceramah dengan
sumber belajar hanya modul praktikum dirasa 2. METODOLOGI
kurang dapat menarik perhatian dari siswa dalam Model Analisis dan Penelitian Awal,
melaksanakan proses belajar. Perancangan, Produksi, Evaluasi, Desiminasi
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut (APPED) memiliki 5 tahapan pengembagan
maka dengan melakukan pengembangan MPI yang disajikan pada Gambar 1.
(Media Pembelajaran Interaktif). MPI
merupakan perangkat yang digunakan dalam
mendukung guru dalam penjelasan materi
pembelajaran yang lebih detail serta sebagai
sumber belajar siswa. Pemanfaat media
pembelajaran dalam pembelajaran dapat
mencipatkan keadaan belajar yang
menyenangkan dan efektif, serta dapat
menghasilkan lingkungan pembelajaran yang
variatif.
Media pembelajaran memiliki sifat yang
berkesinambungan berdasarkan tujuan dan isi
pembelajaran. Tujuan penggunaan perangkat
pembelajaran sendiri adalah untuk melancarkan
kegiatan pembelajaran serta memperlancar
siswa dalam menangkap materi yang diberikan
pengajar, sehingga dapat memciptakan mutu

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7363

Setelah tahap awal telah selesai


dilaksanakan maka langkah selanjutnya adalah
melakukan perancangan intruksional yaitu:
membuat rancangan outline materi terlebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan
penyusunan flowchart, penyuunan Screen
Design dan yang terkhir adalah penyusunan
storyboard. Hasil fase ini akan digunakan
sebagai acuan pada langkah produksi media
pembelajaran interaktif.
Produksi media pembelajaran interaktif
dilakukan berdasarkan tahap penyusunan yang
memuat outline, flowchart, tampilan layar, dan
storyboard. Fase pertama produksi adalah
penyiapan bahan pembelajaran sesuai dengan
rancangan outline yang telah dibuat, lalu
menentukan komponen multimedia yang
diperlukan sasuai dengan rancangan pada
storyboard. Langkah terakhir pada tahap ini
adalah melakukan proses pengerjaan multimedia
Gambar 1. Diagram Alur Model APPED
pembelajaran interaktif memanfaatkan
Penjabaran kebutuhan dan penelitian authoring tools yang telah ditentukan.
awal adalah fase awal yang dijalankan pada Terdapat 3 tahapan dalam evaluasi media
penelitian ini. Hasil yang didapat pada pembelajaran interaktif yang akan dijalankan.
langkah ini adalah deskripsi multimedia Pertama adalah melakukan ongoing evaluation,
pembelajaran iteraktif yang akan yaitu evaluasi yang dijalankan oleh pengembang
dikembangkan sesuai dengan solusi ketika awal pembuatan media pembelajaran
hingga media pembelajaran selesai diproduksi.
permalasahan yang diinginkan, serta dapat
Tujuan dari ongoing evaluation adalah agar
dipergunakan untuk dasar perancangan pengembangan mengetahui bahwa semua aspek
media pembelajaran interaktif. yang ada pada media pembelajaran interaktif
Untuk memastikan tujuan kodisi yang dapat dijalankan atau tidak terjadi error.
diinginkan dari pengembangan media
Selanjutnya adalah melakukan alpha testing,
pembelajaran interaktif yang dilakukan
yang digunakan menentukan kelayakan
maka perlu dilakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang dikembangkan
sebagai tahap awal penelitian. Dalam untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
analisis kebutuhan terdapat beberapa Alpha testing dilaksanakan oleh 3 ahli yaitu
langkah yang dapat dijalankan untuk validator materi, validator media, dan validator
mendapatkan data yang diperlukan seperti intruksional. Jika saran yang didapatkan dari
dengan melakukan wawancaradan para validator untuk perangkat pembelajaran
observasi. sudah di lakukan maka langkah terakhir adalah
Setelah penjabaran kebutuhan telah usai melakukan evaluasi beta testing.
peneliti melaksanakan penelitian awal. Tahap ini Setelah media pembelajaran interaktif
dijalankan dengan tujuan untuk memperoleh selesai dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan
detil media pembelajaran interaktif yang saran dari validator, maka tahap terakhir adalah
dibutuhkan. Proses penelitian awal dilakukan melakukan penyebaran produk media
dengan cara melaksanakan penjabaran studi pembelajaran interaktif dan melakukan uji coba
literatur, penjabaran teknologi yang dimiliki, dilapangan untuk mengetahui efektifitas dalam
penjabaran karakteristik siswa, penjabaran penggunaan perangkat pembelajaran interaktif
cakupan materi, penjabaran teknologi yang sebagai bahan belajar.
dimiliki, penjabaran capaian pembelajaran,
penjabaran tugas, dan penjabaran penjabaran
media pembelajaran yang sudah ada.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7364

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah perancangan flowchart


dilakukan maka tahap senlanjutnya adalah
Menghasilkan penjabaran dan penelitian
merancang screen design yang akan digunakan
awal, penjabaran perancangan, penjabaran
sebagai gambar acuan pada proses produksi. Dan
produksi, penjabaran evaluasi dan penjabaran
yang terakhir adalah pembuatan storyboard yang
desiminasi.
akan digunakan untuk menjelaskan elemen serta
3.1 Analisis dan Penelitian Awal
fungsional yang terdapat pada setiap halaman
Berdasarkan analisis kebutuhan yang sudah
media pembelajaran.
dilakukan didapatkan bahwa konsep media
3.3 Produksi
pembelajaran yang akan dirancang dan
Hasil produksi yang telah selesai dibuat
diterapkan adalah media pembelajaran interaktif
terdapat 10 halaman yaitu:
yang menapilkan materi pembelajaran dalam
a. Laman intro
bentuk teks, gambar sebagai alat bantu visual
untuk memperkuat materi yang diberikan, dan
video sebagai penguat materi inti yang telah
dipelajari terlebih dahulu. Tujuan dari MPI
(Media Pembelajaran Interaktif) sendiri adalah
untuk memudahkan siswa mendalami materi
pembelajaran yang diberikan sehingga siswa
dapat lebih tertarik dan dapat meningkatkan
minat belajar siswa. Jenis penyampaian MPI Laman intro menampilkan animasi pembuka
yang dikembangkan adalah model drill and dan button mulai untuk menuju halaman
practice yang memuat materi dan latihan soal selanjutnya.
yang dapat diperlajari secara berulang untuk b. Laman mulai
mendapatkan ketrampilan dan penguatan materi.
Drill and practice adalah jenis multimedia
pembelajaran yang bertujuan untuk memperkuat
penguasaan suatu konsep atau keterampilan.
3.2 Perancangan
Langkah pertama adalah dengan membuat
rancangan outline materi. Setelah itu dilakukan
penyusunan flowchart dengan tujuan untuk Laman mulai user harus menampilkan
menyusun alur jalannya MPI yang tulisan selamat datang, pada halaman ini user
dikembangkan. Flowchart disajikan pada harus memasukkan nama untuk dapat menuju
gambar 2. halaman selanjutnya.
c. Laman menu utama

Laman menu terdapat pilihan menu untuk


menuju ke halaman kompetensi, materi, latihan
soal, dan bantuan
d. Laman kompetensi

Gambar 2 Flowchart Media Pembelajaran

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7365

Laman kompetensi menapilkan kompetensi


dan dan indikator materi pemrograman dasar
e. Laman materi

Laman skor akhir manampilkan nilai akhir


yang didaptkan user setelah selesai mengerjakan
soal latian
j. Laman bantuan
Laman materi menapilkan bahan pelajar
dalam bentuk teks, gambar, dan video, serta
terdapat button untuk menuju materi
selanjutnya dan button untuk menuju laman
latihan soal.
f. Laman ulangi materi
Laman petunjuk manpilkan pentunjuk
penggunaan dan tujuan media pembelajaran
3.4 Ongoing Evaluation
Ongoing evaluation dilakukan mulai
pengembangan pertama kali dilakukan berjalan
hingga media pembelajaran selesai diproduksi.
ongoing evaluation dilaksanakan oleh
pengembang. Tujuan dari ongoing evaluation
Laman ulang materi akan menapilkan adalah agar pengembangan mengetahui bahwa
pilihan apakah user ingin mengulang materi atau semua aspek pada media pembelajaran interaktif
menuju ke materi selanjutnya dapat dijalankan atau tidak terjadi error.
g. Laman soal Tabel 1. Hasil Ongoing Evaluation
Aspek yang Dieveluasi Status
Aspek Fungsi
fungsi button Valid
Tidak terjadi kesalahan saat Valid
program dijalankan
elemen yang mengakibatkan Valid
error
Laman soal menampilkan soal latihan yang Aspek Isi
berjumlah 20 soal
Ketepatan konsep materi Valid
h. Laman soal benar salah
Ketepatan penulisan Valid
Materi tidak mebingungkan Valid
Aspek Tampilan
Ketepatan pemilihan font Valid
Ketepatan pemilihan font size Valid
Ketepatan pemilihan warna Valid
Ketepatan tata letak Valid
Laman soal benar salah menapilkan
3.5 Alpha Testing
feedback setiap jawaban yang pilih oleh user saat
mengerjakan soal latihan. Validator materi bertugas mengavaluasi
i. Laman skor perangkat pembelajaran interaktif pada
aspek penilaian konseptual, kelayakan
Bahasa, kelayakan penyajian, dan kelayakan
isi. Penilaian validasi materi disajikan
Gambar 2.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7366

Responden Pre KKM Post


Ahli Materi test test
77,78
Vebri Yusdi Putra 80 80 90
Kelayakan Bahasa 75,55 Pradana
80
Kelayakan Isi 75 Winda Maharana 60 80 80
72 74 76 78 80 82 Maulana Nathan 70 80 90
Ramadhan
Ahli Materi
3.7 Desiminasi
Gambar 3. Penilaian Validasi Ahli Materi
Pada pre -test didapatkan rata-rata nilai
Validator media bertugas untuk sebesar 59,02 dengan nilai tertinggi yang didapa
mengevaluasi perangkat pembelajaran interkatif tsiswa adalah 70 dan nilai terendah 50.
yang telah selesai dikembangkan pada aspek Sedangkan pada port -test nilai rata-rata yang
tampilan, dan aspek pemrograman. Penilaian didapatkan sebesar 85,27 dengan nilai tertinggi
validasi media disajikan pada Gambar 3. adalah 95 dan nilai terendah adalah 75. Total
jumlah keseluruhan nilai pada pre -test adalah
2125 dan pada port -test 3070. Uji normalitas
Ahli Media dilakukan berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov
Test. Mean pre -test yang diperoleh adalah 60,41
Pemrograman 77,14 sementara mean port -test yang diperoleh adalah
Desain/Tampilan 69,23 86,25, sedangkat pada standar deviasi pre -test
yang diperoleh adalah 7,00 dan standar deviasi
65 70 75 80
port -test yang diperoleh adalah 6,36, sig dengan
Desain/Tampilan Pemrograman kenormalan data pre -test yang diperoleh adalah
0,11 dan port -test yang diperoleh adalah 0,20.
Gambar 4 Penilaian Validasi Ahli Media Jadi, kesimpulan dari uji normalitas adalah data
berdistribusi normal karena sig > 0,05. Hasil
Ahli intruksioanal bertugas mengevaluasi standar deviasi sebesar 9,21, df sebesar n-1 yaitu
media pembelajaran interaktif pada aspek 36-1=35. Hasil signifikansi sebesar 0,00 (sig ≤
Teknik dan kualitas media. Penilaian validasi 0,05), maka kesimpulannya terdapat perbedaan
instruksional disajikan pada gambar 4. pada taraf sig.

4. SIMPULAN
Ahli Instruksional Berdasarkan hasil keseluruhan tahapan pada
model APPED yaitu tahap analisis dan
Kualitas Media 90 penelitian awal, tahap perancangan, tahap
Teknik 95 produksi, tahap evaluasi, dan tahap desiminasi
disimpulkan bahwa MPI untuk materi pelajaran
0 20 40 60 80 100
pemrograman dasar kelas X di SMK NEGERI 8
Teknik Kualitas Media Malang menggunakan model APPED dapat
dinyatakan valid. Penilian oleh validator materi
Gambar 5 Penilaian Validasi Ahli Intruksional mendapatkan kategori nilai “baik”, penilaian
oleh validator media mendapatkan kategori nilai
3.6 Beta Testing “baik” dan penilaian oleh validator intruksional
mendapatkan kategori nilai “sangat baik”. Pada
Responden pada beta testing adalah 3 siswa tahap desiminasi mendapatkan rata-rata nilai
dengankategori tinggi, rendah, dan sedang yang pretest 59,02 dan rata-rata nilai posttest adalah
ditentukan berdasarkan dari saran guru 85,27. Total jumlah keseluruhan nilai pada
pengampu pembelajaran. Hasil pretest dan pretest adalah 2125 dam pada posttest 3070.
posttest dapat dilihat pada tabel 3. Hasil uji normalitas data yang dihasilkan
berdistribusi normal dengan sig kenormalan data
Tabel 2 Beta Testing
pretest sebesar 0,11 dan posttest sebesar 0,20.
Hasil standar deviasi sebesar 9,21, df sebesar 35,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 7367

dan sig yang didapatkan sebesar 0,00, sehingga


terdapat perbedaan pada taraf sig. sehingga
dapat disimpulkan bahwa MPI dapat
disebarluaskan.

5. DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, n., 1991. media pengajaran
(penggunaan dan pembuatannya).
bandung: sinar baru bandung.
Surjono, H. D., 2017. Multimedia Pembelajaran
Interaktif dan Pengembangan.
Yogyakarta: UNY Press.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai

  • Praktikum Jaringan Komputer
    Praktikum Jaringan Komputer
    Dokumen78 halaman
    Praktikum Jaringan Komputer
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Full
    Full
    Dokumen121 halaman
    Full
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Preview
    Preview
    Dokumen20 halaman
    Preview
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen13 halaman
    Bab Iii
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen10 halaman
    Bab I
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • 1 PB
    1 PB
    Dokumen8 halaman
    1 PB
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen21 halaman
    Bab Ii
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Tri Widatin PGSD
    Tri Widatin PGSD
    Dokumen135 halaman
    Tri Widatin PGSD
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Naskah Publikasi
    Naskah Publikasi
    Dokumen11 halaman
    Naskah Publikasi
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat
  • Daftar Riwayat Hidup
    Daftar Riwayat Hidup
    Dokumen1 halaman
    Daftar Riwayat Hidup
    Ondri Rocker
    Belum ada peringkat