Anda di halaman 1dari 24

LABORATORIUM KIMIA ANALISA

JURUSAN TEKNIK KIMIA


INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2011
PERCOBAAN A-1
PENGENALAN REAKSI KATION

Berbagai langkah reaksi di bawah ini adalah alternatife prosedur


percobaan yang bisa dilakukan pada percobaan pengenalan Reaksi Kation. Agar
tidak terjadi kerumunan praktikan di salah satu bahan kimia saat praktikum, maka
asistenlah yang akan menentukan urutan langkah serta kation apa saja yang perlu
dicoba reaksinya. Asisten bisa menambah/mengurangi reaksi yang dilakukan oleh
praktikan.

Kation Ag+: Setetes larutan ditambah setetes HCL 2 M, terjadi endapan putih
AgCl, cuci dengan H2O larutkan endapan dalam ( NH4)2Co3 2 M, dibagi dua:
a. Setetes larutan ditambah setetes HCl 2 M. amati apa yang terjadi..
b. Setetes larutan ditambah setetes NaOH 6 M. amati apa yang terjadi.

Kation Pb2+:
a. Setetes larutan ditambah setetes larutan K2CrO4 1 M, amati apa yang
terjadi.
b. Setetes larutan ditambah setetes H2SO4 2 M dan setetes alkohol, amati apa
yang terjadi.

Kation Hg2+ :
a. Setetes larutan ditambahkan pada sekeping tembaga (yang bersih), amati
apa yang terjadi.Setetes larutan ditambah setetes KI, amati apa yang terjadi.
b. Setetes larutan ditambah setetes KI, amati apa yang terjadi .

Kation Hg22+:
a. Setetes larutan ditambah KI, amati apa yang terjadi..

Kation Cu2+:
a. Tiga tetes larutan ditambah setetes KI, amati apa yang terjadi.
b. setetes larutan ditambah setetes HCI 2 M kemudian setetes K4Fe(CN)6,
amati apa yang terjadi.

Kation Bi3+:
a. Reaksi Amalgam : 2 atau 3 tetes larutan ditambah HCI 0,5 M 5 tetes,
celupkan batang tembaga pada larutan. Lalu gosok dengan kertas saring, amati
apa yang terjadi. (Reaksi amalgam ini berlaku juga untuk tes Hg2+)

Kation As3+:
a. Lima tetes larutan ditambah 10 tetes NaOH 6 M dan beberapa potong kecil
Al (aluminium foil) dalam tabung reaksi. Pada mulut tabung diletakkan
sepotong kertas saring yang dibasahi HgCI2, lalu dipanaskan, amati apa yang
terjadi.
b. Dua tetes larutan ditambah AgNO3, amati apa yang terjadi.
Kation Fe3+ :
a. Setetes larutan Fe3+ ditambah setetes larutan KSCN 2 M, amati apa yang
terjadi.
b. Setetes atau dua tetes larutan Fe3+ ditambah satu tetes larutan K4Fe(CN)6,
amati apa yang terjadi.

Kation Mn2+ :
a. Satu atau dua tetes larutan Mn2+ ditambah 5 tetes HNO3 6 M, kemudian
sedikit KIO4 atau NaBiO3 atau PbO2,lalu dipanaskan, amati apa yang terjadi.

Kation Al3+ :
a. Lima tetes larutan Al3+ ditambah dua tetes NH4Ac 6 M dan 3 tetes pereaksi
aluminium, lalu panaskan 5 menit, dan tambahkan (NH4)2CO3 sampai larutan
tepat basa, tambahkan 3 tetes lagi, amati apa yang terjadi.

Kation Cr3+:
a. Setetes larutan Na2CrO4 atau K2CrO4 ditambah setetes larutan AgNO3, amati
apa yang terjadi.

Kation Ni2+:
a. Setetes larutan ditambah setetes NaAc 2 M dan setetes dimetil glioksim,
amati apa yang terjadi

Kation Co 2+:
a. Dua tetes larutan ditambah sedikit KSCN padat dan setetes amil alkohol,
aduk. amati apa yang terjadi.

Kation Zn 2+:
a. Larutan ditambah setetes K4Fe(CN)6, amati apa yang terjadi.

Kation Ca 2+:
a. Setetes larutan ditambah setetes (NH4)2C2O4 , amati apa yang terjadi.
b. Lakukan reaksi nyala

Kation Ba 2+ :
a. Setetes laruan dibubuhkan pada kertas rodizonat kemudian ditambah
setetes HCl 0,5 M, amati apa yang terjadi.
b. Dua tetes larutan ditambah setetes HOAC 2 M dan ditambah setetes
K2CrO4 0,5 M. amati apa yang terjadi.
c. Lakukan reaksi nyala
Kation Mg 2+:
a. Dua tetes ditambah 2 tetes NH4Cl 2 M dan beberapa tetes NH4OH hingga
bersifat basa dan 2 tetes Na2HPO4, amati apa yang terjadi.
b. Setetes larutan ditambah dengan setetes pereaksi Titan Yellow dan setetes
NaOH 2 M, amati apa yang terjadi

Kation K+:
a. Setetes larutan ditambah setetes larutan Na2Co(NO3)6 pekat, diamkan agak
lama, lalu amati apa yang terjadi.
b. Dua tetes larutan ditambah 2 tetes asam pikrat, amati apa yang terjadi.

Kation Na+ :
a. Lakukan reaksi nyala

Kation NH4+ :
1. Sedikit zat padat dipanaskan dengan 0,5 ml NaOH 6 N di dalam
tabung reaksi. Cium bau yang keluar.
a. Letakkan sepotong kertas lakmus merah yang basah di
atas mulut tabung reaksi, amati apa yang terjadi.
b. Sepotong kertas saring yang telah dicelup dalam pereaksi
Nessler, amati apa yang terjadi
PERCOBAAN A-2
PENGENALAN REAKSI ANION

Berbagai langkah reaksi di bawah ini adalah alternatife prosedur


percobaan yang bisa dilakukan pada percobaan pengenalan Reaksi anion. Agar
tidak terjadi kerumunan praktikan di salah satu bahan kimia saat praktikum, maka
asistenlah yang akan menentukan urutan langkah serta anion apa saja yang perlu
dicoba reaksinya. Asisten bisa menambah/mengurangi reaksi yang dilakukan oleh
praktikan.

A. Ion Cl – :
a. Ditambahkan sedikit H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan AgNO3, amati apa yang terjadi

B. Ion Br – :
a. Ditambahkan H2SO4 (dgn perb. 1:10), panaskan, lalu amati apa
yang terjadi.
b. Ditambahkan larutan H2SO4 pekat, timbul gas, lalu dipanaskan dan
amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan AgNO3, amati apa yang terjadi

C. Ion I – :
a. Ditambahkan larutan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan CuSO4, amati apa yang terjadi

D. Ion Fe(CN)6 3-:


a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi

E. Ion CNS –:
a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi

F. Ion NO2 –:
a. Ditambahkan H2SO4 encer, pada keadaan dingin tidak terjadi apa-
apa, coba dipanaskan, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan larutan NH4Cl, lalu ditambahkan asam asetat, amati
apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan FeCl3, lalu ditambahkan H2SO4 pekat, amati
apa yang terjadi

G. Ion S 2-:
a. Ditambahkan H2SO4 pekat, lalu dipanaskan, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 encer atau HCl , amati apa yang terjadi (cium
bau yang muncul).
c. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi

H. Ion CH3COO -:
a. Ditambahkan H2SO4 pekat,terbentuk asam asetat, lalu ditambahkan
etanol, amati apa yang terjadi (cium bau yang muncul).
b. Ditambahkan larutan FeCl3, lalu panaskan. amati apa yang terjadi

I. Ion SO3 2-:


a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan BaCl2, amati apa yang terjadi

J. Ion CO3 2-:


a. Ditambahkan H2SO4 encer, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan BaCl2, amati apa yang terjadi

K. Ion C2O4 2-:


a. Ditambahkan H2SO4 pekat, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi.
c. Ditambahkan larutan BaCl2, amati apa yang terjadi

L. Ion PO4 2-:


a. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan larutan BaNO3, amati apa yang terjadi

M. Ion Nitrat NO3 –:


a. Ditambahkan H2SO4 pekat, lalu dipanaskan, amati apa yang terjadi.
b. Larutan Nitrit ditambahkan FeSO4 jenuh berlahan-lahan lalu
ditambahkan H2SO4 pekat perlahan-lahan lewat dinding tabung, amati apa
yang terjadi

N. Ion SO4 2-:


a. Ditambahkan larutan BaCl2, amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan larutan Pb asetat, amati apa yang terjadi

O. Ion F –:
a. Ditambahkan H2SO4 pekat, lalu panaskan. amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan larutan CaCl2, amati apa yang terjadi

P. Ion BO3 2-:


a. Ditambahkan H2SO4 pekat, dibakar, amati apa yang terjadi .
b. Ditambahkan H2SO4 pekat dan alcohol (methyl atau ethyl alcohol
amati apa yang terjadi .
c. Ditambahkan AgNO3, amati apa yang terjadi. Coba lakukan
pemanasan, amati apa yang terjadi

Q. Ion Fe(CN)6 4-:


a. Ditambahkan H2SO4 ,amati apa yang terjadi. Lakukan pemanasan,
amati apa yang terjadi.
b. Ditambahkan H2SO4 pekat, lakukan pemanasan. amati apa yang
terjadi
PERCOBAAN A-3

Identifikasi Kation
Prosedur Pemisahan/Identifikasi Kation

Ambil 0.5 ml Larutan sample, tambahkan setetes HCL 6 N. Jika terjadi


endapan tambahkan lagi beberapa tetes HCL 6 N sambil dikocok sampai
endapan tidak terjadi/Bertambah lagi( Endapan Sudah Terbentuk Sempurna)

Endapan yang terjadi


adalah endapan Filtrat Yang ada mengandung Golongan II – V
Golongan I . - Masukkan filtrate ke dalam tabung , Alirkan
Identifikasikan Gas H2 S ,lalu tambahkan 10 tetes HCL 6 N dan
pisahkan dengan setetes H2O2 10% .Kemudian didihkan pada
Langkah di Skema I. Pembakar sampai H2O2 Habis.Tambahkan
setetes Iodium ,Alirkan gas H2 S, jika muncul
endapan , alirkan lagi gas H2 S selama 5 menit.

Filtrat yang ada mengandung


Endapan yang terjadi adalah Golongan III – V
Endapan Golongan II. Cuci Didihkan Filtrat , Hembuskan udara
dengan 1 ml air H2S dan Siram melalui Filtrat untuk menghilangkan
dengan 1.5 ml (NH4)2S lalu H2S, Periksalah dengan kertas Pb
panaskan dalam penangas air
Asetat. Teteskan Air Brom sampai
bersuhu kurang lebih 600C
warna larutan jadi Coklat ,Uapkan
selama 4 menit sambil
Lrutan saat tinggal 1 atau 1.5 ml
digoyang-goyang.
teteskan NH4OH 6 N sampai larutan
tepat menjadi basa.Kocok sebentar.
Endapan Golongan II A : Filtrat yang ada Mengandung
HgS,Warna Hitam Golongan II B :
PbS,Warna Hitam Tetesi Filtrat dengan HCL 6 N
CuS,Warna Hitam sampai menjadi asam.Mungkin akan
CdS,warna Kuning terbentuk endapan Koloidal Putih
Identifikasi dengan Skema III Belerang , Identifikasi dengan Skema
IV

A
A

Endapan yang terjadi


mengandung Gol III A: Filtrat mengandung Gol III B – V
Fe(OH)3,Warna Coklat Tambahkan Filtrat dengan 4
Al(OH)3,Warna Putih Tetes NH4OH 6 N, alirkan H2S
Cr(OH)3,Warna Hijau sampai tak terjadi endapan
lagi,Kocok.Filtrat akan Bewarna
Identifikasi dengan Skema V hitam, Lalu asamkan dengan
Asam Asetat sampai
Netral.Kemudian Tambahkan
lagi 1 ml Asam Asetat 6 N dan
Uapkan sampai volume kurang
lebih 1.5 ml

Endapan Mengandung Gol III B Filtrat akan Mengandung Gol IV – V


NiS, Warna Hitam Netralakan Filtrat dengan NH4OH 6
MnS ,Warna kuning Keruh
CoS ,Warna Hitam N ( bila perlu) kemudian tambahkan
Identifikasi dengan Skema VI 4 tetes NH4OH 6 N , dan 1 ml NH4Cl
2 N ,serta teteskan (NH4)2CO3 2 N
sampai tak ternbentuk endapan lagi

Endapan merupakan Golongan Filtrat yang ada merupakan


IV: Golongan V
CaCO3,Warna Putih Mg+;Na+;NH4+
SrCO3, warna Putih Identifikasi dengan Skema VIII
BaCO3 ,Warna Putih
Identifikasi Menurut Skema VII
Skema II
Identifikasi Kation Golongan I
Pada endapan Golongan I ini ,endapan yang terjadi kemungkinan
,AgCl,Hg2Cl2,atau PbCl2 yang semuanya bewarna putih . Langkah
identifikasinya sebagai berikut:

Endapan dicuci dengan 1 ml air yang dibubuhi 1 tetes HCl 2 N ,lalu


disiram dengan 2 ml air panas . Selagi masih panas dikocok berlahan-
Lahan

Test Pb: Endapan Yang terjadi mungkin


Filtrat mungkin Mengandung mengandung AgCl & Hg Cl2
PbCl2.Dinginkan Filtrat
Endapan ditambah 1 ml
kemungkinan PbCl2 akan NH4OH 2 N .Aduk dan kocok.
mengkristal.Periksa Larutan
yang jernih sebagai berikut:
Setetes Larutan ditambah setes
K2CrO4 1 akan terjadi
endapan Kuning dari
PbCrO4 ,Yang larut dalam
NaOH 2 N
Setetes Larutan ditambah
setetes H2SO4 2 M dan
stetes Alkohol,Akan terjadi
endapan Putih
Test Ag
Test Hg
Filtrat mungkin
Endapan jika bewarna Hitam ,menandakan
mengandung
adanya Hg .Panaskan dengan 1 ml Air Raja,
Ag(NH4) .Periksa
uapkan sampai Kering dan Larutkan dalam 10
larutan dengan cara : Tetes HNO3 N dan kalu perlu kocok Berlahan.
Setetes Larutan
Periksa Larutan dengan Cara :
ditambah setetes KBr
Teteskan Larutan pada kertas salaring lalu
Atau KI 1 M ,akan
ditsmbshksn setetes SnCl2 dan Anilin, akan
terjadi endapan Putih
terjadi Noda Hitam dari Hg
dari AgBr Atau
Teteskan setetes larutan pada sekeping
endapan Kuning dari
tembaga(bersih) , akan terjadi lapisan abu-
AgI
abu dan jika digosok dengan kertas saring
akan Mengkilap.
Skema III
Identifikasi Kation Golongan II A
Pada Golongan II A ini , Endapan yang terjadi kemungkinan ,HgS
( Hitam) ,CuS ( Hitam),CdS ( Kuning), Bi2S3 ( Hitam) atau PbS ( Hitam) .langkah
Identifikasi nya adalah sebagai berikut:

Endapan mungkin : HgS ( Hitam) ,CuS ( Hitam),CdS ( Kuning),


Bi2S3 ( Hitam) atau PbS ( Hitam).Endapan dicuci beberapa kali
dengan 1 ml air samapi bebas dari Klorida .Panaskan dalam
Pemanas air dengan 2 ml HNO3 1:1 sambil Diaduk

Endapan mungkin HgS Filtrat mungkin mengandung


Endapan dilarutkan dengan 1 ml Cu,Cd ,Bi,& Pb
Aqua Raja dan dibiarkan sampai 1. Tambahkan 5 tetes H2SO4
Hampir kering, dilarutkan lagi pekat dan diuapkan sampai
dalam 1 ml air , kocok kalau Timbul uap Putih SO2 ,lalu
Perlu periksa larutan jernih didinginkan
tersebut seperti Tabel 2 2. tambahkan 1 ml air lalu
Kocok
Endapan Putih menunjukkan
adanya PbSO4
Cuci endapan dengan larutan 10 Filtrat mungkin mengandung
tetes NH4 Asetat 2 M dan kocok. Cu,Cd ,Bi.
Periksa Larutan tersebut dengan Tetesi NH4OH 6 N sampai
menambahkan setetes laruta ini berlebih ( abu keras dan Aduk).
dengan setetes K2CrO4 1 M. akan
muncul endapan Kuning ( PbCrO4) Filtrat mengandung Cu dan Cd
yang menandakan adanya Pb .Warna biru menandakan Cu
1.Setetes larutan ditambah setetes
HCL 2 N dan setetes
K4Fe(CN)6.Timbul endapan
Endapan Putih menandakan adanya merah Coklat dari Cu2Fe(CN)6
Bi(OH)3.Endapan dicuci dan 2.Teteskan larutan pada kertas
dilarutkan dalam sedikit HCL 2 N saring lalu tambahkan setetes
1. Setetes Lrutan ditambah Benzoinoxim.Letakkan dalam
dengan setetes NaOH 2 N dan Uap NH3 , Munculnya warna biru
setetes Na2SnO2 akan timbul menandakan adanya Cu
Endapan Coklat dari Bi 3.Setetes Larutan ditambah setetes
2. Setetes larutan ditambah air H2S ( kalau tadi ada Cu,
dengan 2 tetes Na Asetat 2 M Tambahkan dahulu KCN 2 N
dan setetes Pereaksi KI sampai warna biru hilang) akan
Kinchonin. Akan Timbul timbul endapan kuning dari CdS
endapan merah Bi.
Skema IV
Identifikasi Kation Golongan II B
Pada golongan II B ini, endapan yang terjadi kemungkinan , As2S3 ( kuning)
,Sb2S3( jingga ), dan SnS3 ( kuning ). langkah identifikasinya sebagai Berikut:

Cuci endapan dengan 2 X 2 ml air , lalu tambahkan 2 ml HCL 6 N dan


panaskan dalam Pemanas Air selama 3 menit , kocok

Endapan kemungkinan AS2S3 Filtrat kemungkinan


Cuci dengan 1 ml air dan mengandung SbCl3 dan SnCl2.
aduk.Periksa As dengan Cara : Bagi dua
1. Lima tetes larutan ditambah
10 tetes NaOH 6 N dan beberapa
Potong Al( jangan serbuk bisa
menggunakan Alumunium
Foil).Pada bagian atas tabung Perisan terhadap Sn:
reaksi masukkan sedikit kapas Tambahkan sedikit Butir Fe
yang dibasahi dengan Pb Asetat. dan Uapkan sampai hamper
Pada mulut Tabung letakkan kering ,lalu larutkan dalam 10
sepotong kertas yang dibasahi tetes air,kocok
dengan Pb Asetat.Pada Mulut 1. 3 tetes Larutan tambah
Tabung letakkan sepotong kertas setetes HgCl2 5%
yang sudah dicelupkan dalam .Munculnya Endapan putih
HgCl2.Munculnya warna Jingga Hg2Cl2 menandakan adanya
sampai Coklat menandakan Sn(II)
adanya As 2. Teteskan setetes
2. Lima tetes larutan Cocatheline dan setetes
ditambahkan 10 tetes H2O2 3% larutan.Munculnya warna
dan panaskan sampai terurai Merah atau Ungu
semua, Kocok. Menandakan adanya Sn.
a. Dua tetes larutan
ditambah 2 tetes HCL 2 N
dan 5 tetes larutan campuran
Magnesia.Akan timbul
endapan Putih MgNH4S4
b. Dua tetes larutan
ditambah 5 tetes HNO3 pekat
B
dan 10 tetes pereaksi
Moblidat . Akan timbul
endapan kuning dari NH4
B

Larutan yang lain diperiksa


terhadap Sb:
1. dua tetes larutan
ditambah beberapa Kristal
KNO2,aduk dengan
pengaduk Kaca
panas.Kalau tidak timbul
gas,tambahkan 2 tetes
Pereaksi Rhodamine B
.Warna akanberubah dari
merah menjadi Ungu.
2. Lima tetes Larutan
ditambahkan 10 Tetes Na
Asetat 6 N.Panaskan ,
kemungkinan bisa terjadi
Endapan.Tambahkan
Sebutir Na2S2O3. Bagian
Bawah akan terjadi Warna
merah Sb2OS2.Jika perlu
biarkan kurang lebih 4
menit di pemanas Air.
Skema V
Identifikasi Kation Golongan III A
Pada golongan III A ini,endapan yang terjadi kemungkinan.Fe(OH)3
(coklat),Al(OH)3 (putih),Cr(OH)3 (Hijau) atau Mn(OH)2 ( Putih kotor).Langkah
identifikasinya sebagai berikut:

Endapan dicuci 3X dengan 1 ml air yang mengandung sedikit NH4NO3.Lalu


dipanaskan dengan 1.5 ml NaOH 2 N dan Ditambahkan 0.5 ml H2O2 6% dan
didihkan sampai H2O2 terurai semua,Kocok

Endapan kemungkinan Filtrat mengandung Na2AlO3 atau


mengandung Fe(OH)3 atau MnO2. Na2CrO4.
Endapan dicuci satu kali dengan 1 Asamkan larutan dengan asam
ml air yang mengandung sedikit asetat 6 N sampai tepat Netral,
NH4NO3 .Lalu dilarutkan dalam Kocok
setetes HCL pekat ,Enceran sampai
1 ml

Periksa larutan terhadap Fe(III):


1. setetes larutan ditambah setetes KCNS 2 N ,akan muncul
warna merah.
2. setetes larutan ditambah setetes K4Fe(CN)6,akan muncul
warna biru.
3.

Periksa larutan terhadap Mn(II):


1. setetes larutan ditambah 5 tetes HNO3 6 N dan sedikit KIO4
(atau NaBiO3/PbO2 padat.Panaskan .Akan muncul warna ungu
2. Dua tetes larutan uapkan sampai kering,tambahkan sedikit
NaOH dan KClO3 padat .akan muncul warna hijau

B
B

Endapan dicuci dengan sedikit air dan dilarutkan dalam sedikit HCl
2N,Kocok .Periksa Al:
1. Setetes larutan ditambah 2 tetes NH4OH 6 N ,timbul endapan
Putih Al(OH)3
2. lima tetes larutan ditambah 2 tetes NH4 Asetat dan 3 tetes
pereaksi Aluminon.Panaskan ati-hati selama 5
menit.Tambahkan (NH4)2CO3 sampai larutan sedikit
basa.Akan Muncul Endapan Merah.

Filtrat mengandung Na2Cr4 .Periksa Cr:


1. Setetes larutan ditambah setetes AgNo3,Muncul Endapan
merah
2. Setetes larutan ditambah Setetes Pb Asetat atau BaCl2 ,akan
Muncul endapanKuning PbCrO4 atau BaCrO4
Skema VI
Identifikasi Kation Golongan III B
Pada golongan III B ini ,endapan yang terjadi kemungkinan ,MnS,ZnS,NiS atau
CoS.Langkah Identifikasinya sebagai Berikut:

Cuci endapan 4 kali dengan air yang mengandung sedikit


NH4OH.Tambahkan 1 ml air dan 6 tetes HCL 2 N.Kocok Perlahan

Endapan kemungkinan Filtrat kemungkinan mengandung


mengandung CoS dan NiS. Zn & Mn :
Cuci 4 kali dengan air yang Tambahkan 10 tetes NaOH 6 N
ditambah sedikit asam asetat. dan Setetes H2O2 3 % , Kocok
Panaskan dengan 15 tetes HCL .Didihkan.
pekat dan 5 tetes HNO3 pekat.
Uapkan sampai kering.Larutkan
dalam 1 ml air ditambah setetes
HCL 2 N dan kocok ,lalu larutan
dibagi 2:

Test Ni :
Setetes larutan ditambah setetes Na Asetat 2 N dan setetes dimetil
Glioxim.Muncul endapan merah yang menandakan adanya Ni.

Test Co:
1. dua tetes larutan ditambah sedikit KCNS padat dan setetes
amil Alkohol,Kocok ,terjadinya warna biru menandakan adanya
Co
2. Dua tetes larutan ditambah setetes HCl 2 N dan dua tetes
Pereaksi α nitrosso β Naphtol. Lalu tambahkan juga setetes
CHCl3 , aduk ,Timbul endapan merah yang menandakan adanya
Co.
Nb : jika Co cukup banyak,tambahkan sedikit asam tatrat padat untuk mengomplekskan Co

B
B

Filtrat kemungkinan ZnO2. Test Zn:


 Alirkan Gas H2S ke larutan.Timbulnya endapan putih
menandakan adanya Zn.
 Cuci dan larutkan dalam 20 tetes HCl 2 N ,Netralkan
dengan 3 tetes NH4 Astetat 6 N
1. setetes larutan ditambah setetes K4Fe(CN)6,timbul endapan
putih yang menandakan adanya Zn
2. setetes larutan ditambah setetes K2Hg(CNS)4 ,timbul
endapan putih yang menandakan adanya Zn

Endapan Mungkin MnO2 .Test Mn : cuci 2 kali dengan 1 ml


H2O .Larutkan dalam 10 tetes HCl Pekat
1. Setetes larutan ditambah 5 tetes HNO3 6 N dan
sedikit KI4/PbO2 padat,panaskan terjadi warna ungu dari
KMnO4
2. Dua tetes arutan uapkan sampai kering ,tambahkan
Skema VII
Identifikasi Kation Golongan IV
Pada golongan IV ini, Endapan yang terjadi kemungkinan , CaCO3,
SrCO3 ,atau BaCO3. Langkah Identifikasinya sebagai berikut:

Cuci endapan sampai bersih. Larutkan dalam sedikit asam Asetat encer
panas. Tambahkan setetes demi setetes NH4 Asetat dan K2CrO4, didihkan
sebentar, Kocok.

Endapan Kuning yang terjadi Filtrat.tambahkan NH4OH


kemungkinan BaCrO4. larutkan hingga warnanya kuning.
endapan dalam HCl Encer panas. Kemudian tambahkan Alkohol
1. Setetes larutan dengan jumlah yang sama.
ditambah H2SO4 2 N, Timbul Biarkan 20 menit , lalu Kocok.
endapan Putih BaSO4.
2. Larutan as.Asetat
,NH4Asetat dan
K2CrO4,Timbul endapan
kuning BaCrO4.

Endapan yang terjadi kemungkinan Filtrat mengandung


SrCrO4. panaskan dengan Ca(CH3COO)2.Didihkan lalu diuji
(NH4)CO3 dan K2CrO4. terhadap Ca dengan (NH4)2C2O4
akan timbul endapan putih CaC2O4
Endapan : SrCO3. larutkan dalam
asam Asetat , Bila perlu
disaring.Uapkan sampai hampir Filtrat dibuang
kering.Tambahkan air sedikit ,Lalu
Ujilah terhadap Sr
Skema VII
Identifikasi Kation Golongan IV
Golongan V terdiri dari NH+ ; K+ ; Na+ ;dan Mg2+
Test NH+:
Yang dipakai adalah zat asal. Sedikit zat asal dipanaskan dengan 0.5 ml
NaOH dalam cawan kecil ( akan ada bau NH3) lalu Test dengan :
1. lakmus merah yang basah, akan menjadi biru.
2. sepotong kertas yang dicelupkan dalam pereaksi Nessler
menjadi kuning kecoklatan.

Test Mg2+:
1. Dua tetes larutan ditambah 2 tetes NH4Cl 2 N dan beberapa tetes
NH4OH sampai basa, kemudian tambahkan 2 tetes Na2HPO4, akan
timbul endapan putih MgNH4PO4.
2. Setetes larutan ditambah setetes Peraksi Magneson I, alu tambahkan
lima tetes NaOH 1 N , Terjadi endapan Biru.
3. Stetes larutan ditambaha setetes Pereaksi Titan Yellow , lalu
tambahkan setetes NaOH 2 N. Terjadi endapan merah yang
menandakan adanya Mg.

Bila Filtrat mengandung Mg 2+ dan NH+ , harus dihilangkan dahulu agar


bias di test K+ dan Na+ nya .Tambahkan Ba(OH)2 dan (NH4)2CO3 sampai
tak terjadi endapan lagi, kocok.Lalu panaskan sampai uap NH4Cl sudah
tidak muncul lagi , Periksa dengan Pereaksi Nessler apakah sudah tidak
ada NH+ lagi , kemudian , lakukan Test Sebagai Berikut:

1. Setetes larutan 1. Setetes larutan


ditambah sedikit ditambah setetes pereaksi
Na3Co(HO2)6 padat , terjadi ZnUO2 Asetat , akan terjadi
endapan Kuning endapan kuning hijau
2. Setetes larutan NaZnUO2 Asetat ( Periksa
dibubuhkan pada kertas dengan Mikroskop)
saring ,lalu ditambahkan 2. setetes larutan
setetes Pereaksi ditambah larutan KSb(OH)6
Dipikrilamina , akan ,akan terjadi endapan Putih
terjadi noda merah jingga yang menandakan adanya
yang tak hilang oleh setetes Na.
HCl 2 N , menandakan
adanya K.
Prosedur Percobaan A-4

Asidi Alkalimetri

Pada praktikum ini anda akan menstandarisasi larutan dan mencari konsentrasi
suatu larutan asam atau basa dengan cara titrasi

A). Membuat Larutan Standart NaOH 0,1 N

0,5 gram NaOH kristal pure (A.R) dilarutkan dengan aquadest yang telah
dipanaskan (boiled out distilet water) dalam labu ukur 100 ml. Kocok pelan-pelan
hingga zat padat larut kemudian encerkan sampai 100 ml. Simpan larutan dalam
botol tertutup.

B.) Standarisasi larutan NaOH

 Dengan Asam Oksalat (H2 C2 O4 . 2H2O)


0,2 – 1,25 gr asam oksalat dimasukkan ke dalam elenmeyer 250 ml. Bilas
dengan aquadest dan larutkan sampai volume 50 ml. Tambah 2 atau 3 tetes
indikator Phenol Phtalein (PP). Titrasi dengan larutan NaOH dari buret
sampai warna merah muda.
 Dengan HCI
Isi buret dengan larutan standart HCl 0,1 N. Pipet 20 ml NaOH lalu
masukan ke dalam erlenmeyer 250 ml. Tambahkan 1 atau 2 tetes indikator
metly Orange (MO) dalam elenmeyer tersebut dan kocok. Titrasi dengan
larutan standart HC1 sampai warna berubah dari orange ke merah muda
(pink). Atau Jika MO tidak ada bisa digunakan 2-3tetes indikator Broom
Thymol Blue (BTB)

C.) Pencarian Konsentrasi suatu larutan

Larutan sampel dari asisten dimasukkan ke dalam elemeyer, lalu


tambahkan beberapa tetes indikator. Lalu titrasi dengan larutan standart yang ada.
Lakukan sampai diperoleh harga konsentrasi yang mendekati.

D.) Penentuan Kadar Ion Penetral Asam Air Leding.

Tambahkan beberapa tetes indikator PP pada 25 ml air sampel. Jika


larutan tidak berwarna berarti OH dan CO32 kecil sekali. Jika warnanya merah
lembayung, berarti ion tersebut ada dalamjumlah yang cukup untuk dianalisa.
Titrasilah air ledeng itu dengan HCI sampai tidak berwarna. Lanjutkan titrasi
dengan menambahkan tetes indikator MO. Titrasi terus dengan hati – hati sampai
warna menjadi merah muda. Hitung konsetrasi Ion penetral.
GRAVIMETRI
A. TUJUAN
Menentukan kadar suatu zat berdasarkan pengukuran berat komponen
yang dikehendaki

B. LATAR BELAKANG:
Pada analisa Gravimetri diperlukan pengukuran berat komponen yang
dikehendaki , dalam keadaan murni setelah melalui Proses Pemisahan.
Dalam hal ini Proses Pemisahan Meliputi pemisahan komponen yang tidak
diinginkan tidak hanya dari komponen lain tetapi juga dari Pelarutnya.Salah
satu Contoh adalah menentukan endapan Barium Sulfat.Pengendapan
mudah dilakukan , tetapi sukar untuk memperoleh hasil yang akurat karena
Endapan Barium Sulfat tidak Murni. Proses Pengendapan dilakukan dalam
Suasana Asam..

Reaksi:
Ba2+ + SO4 2- → BaSO(S)

Kadar (%) = Berat Endapan X Faktor Gravimetri X 100%


Berat Cuplikan

Faktor Gravimetri = Berat Rumus ( Zat yang akan ditentukan)


Berat Rumus ( Zat yang Ditimbang)

C. CARA KERJA

1. Pipet 20 ml atau 25 ml larutan Ba2+ ke dalam gelas Kimia .lalu


encerkan sampai 250 ml.
2. Asamkan dengan 10 ml HCl 3 M.
3. Panaskan sampai hamper Mendidih.
4. Pada larutan yang panas ini tambahkan 15 ml asam H2SO4 2
sambil diaduk-aduk,biarkan mengendap.
5. Periksa dengan setetes H2SO4, apakah pengendapan sudah
sempurna.
6. Biarkan endapan di atas pemanas selama kira-kira 1 jam.
7. Saring endapan dan Cuci dengan Aquadest yang mengandung
sedikit H2SO4, sampai filtrat bebas Cl- ( diperiksa dengan Larutan
AgNO3)
8. Lipatlah kertas saringnya yang basah sehingga endapan terbungkus
alu masukkan ke dalam Cawan Porselin yang sebelumnya telah
dipijarkan ,didinginkan dalam Eksikator dan Ditimbang sampai Konstan.
9. Keringkan endapan ini dengan tutup yang agak terbuka dan dengan
api yang kecil dahulu.
10. Besarkan api sdikit demi sedikit sampai kertas saring
membara,Jagalah , jangan sampai kertas saring menyala dengan tiba-tiba.
11. Jika kertas saring sudah membara semuanya , besarkan lagi apinya
dan terus dipijarkan dengan udara berlebih.
12. Jika semua karbon sudah habis, pijarkan endapan itu selama terus-
menerus selama 10-15 menit sampai kira-kira 800 sedikit demi sedikit
sampai kertas saring membara. Jagalah , jangan sampai kertas saring
menyala dengan tiba-tiba.
13. Jika kertas saring sudah membara semuanya, besarkan lagi apinya
dan terus dipijarkan dengan udara berlebih.
14. Jika semua karbon sudah habis , pijarkan endapan itu terus
menerus selama 10-15 menit sampai kira-kira 8000C
15. Dinginkan sebentar dalam udara terbuka lalu masukkan ke dalam
Eksikator.
16. Timbang dan Ulangi pemijaran tiap kali 10 menit lamanya sampai
beratnya Konstan .
17. Tentukan Kadar BaSO4.

D. Tugas
1. Mengapa penentuan secara Gravimetri dilakukan secara Asam?
2. Mengapa Sulit untuk memperoleh endapan Barium Sulfat dalam
Bentuk murni?
3. Apa yang harus diperhatikan Supaya didapatkan endapanm yang
kasar?

E. Hasil Pengamatan
ml Sampel Berat Endapan

Kadar (%) = Berat X factor Gravimetri X 100%


Berat Cuplikan

Anda mungkin juga menyukai