Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK

Disusun Oleh :

18. M Najib Zamzami (1842620021)

KELAS 3E
PRODI D-IV MANAJEMEN PEMASARAN

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITENIK NEGERI MALANG

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Penentuan harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat sebagai
pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan, tempat pasaran, persaingan,
keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga juga merupakan pembolehubah utama dalam
teori peruntukan harga mikroekonomi. Penentuan harga adalah aspek dasar pemodelan kewangan dan
adalah salah satu dari “empat P” campuran pemasaran. Tiga aspek lain adalah barangan, promosi dan
tempat. Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dalam
definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran dari
semua bentuk-bentuk tadi. Penentuan hargaa produk perlu memikirkan produk dan jasa atas tiga
tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti ( core product ),Produk inti terdiri dari
manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa.
Dalam merancang produk, pemasar mula-mula arus mendefinisikan manfaat nti yang akan disediakan
produk ke konsumen.

Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar
produk inti. Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur, rancangan, nama
merek, dan kemasan.Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan produk tambahan disekitar
produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan manfaat tambahan bagi konsumen.

Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line
extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau
brand leveraging.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dengan memilih penetapan harga jual sebagai bahan materi penulis, maka rumusan masalahnya:

1. Apa yang di maksud dengan Harga Jual


2. Apa saja Hal – Hal yang Mempengaruhi Harga Jual
3. Bagaimana Penyusunan Harga Berdasarkan Jenis Pasar yang Dihadapi Perusahaan
4. Apa saja macam dari Metode Penentuan Harga Jual

1.3  TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui Apa yang di maksud dengan Harga Jual
2. Mengetahui Hal – Hal yang Mempengaruhi Harga Jual
3. Mengetahui Penyusunan Harga Berdasarkan Jenis Pasar yang Dihadapi Perusahaan
4. Mengetahui Metode Penentuan Harga Jual
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga Jual

Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan selalu menetapkan harga
produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang
maksimal.

Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang
dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang
dijual atau diserahkan”.

Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh
ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan
perusahaan, oleh karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara
yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat
untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk
suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

 Tujuan Penentuan Harga Jual


Tujuan penentuan harga jual ada bermacam-macam. Tujuan penentuan harga jual yang dilakukan
perusahaan terhadap produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut (Kotler, 1996:356) :

1. Kelangsungan hidup perusahaan


Perusahaan menetapkan tujuan ini apabila menghadapi kelebihan kapasitas produksi, persaingan
yang ketat atau perubahan selera konsumen. Dalam hal ini, bertahan hidup lebih utama daripada
menghasilkan keuntungan. Demi kelangsungan hidup perusahaan, disusun strategi dengan
menetapkan harga jual yang rendah.

2. Peningkatan arus keuntungan


Perusahaan dapat memaksimalkan laba jangka pendek apabila perusahaan lebih mementingkan
prestasi keuangan jangka pendeknya dibandingkan jangka panjang. Perusahaan mempunyai
keuntungan untuk menetapkan harga yang dapat memaksimalkan laba jangka pendek dengan
anggapan bahwa terdapat hubungan antara permintaan dan biaya dengan tingkatan harga yang
akan menghasilkan laba maksimum yang ingin dicapai.

3. Kepemimpinan kualitas produk


Dalam hal ini, perusahaan menetaphakan harga yang tinggi supaya kualitas produksi tetap
terjamin. Ada kemungkinan perusahaan mempunyai keinginan untuk memasarkan produk dengan
kualitas tinggi atau ingin menjadi pemimpin dalam kualitas produk di pasarnya. Pada umumnya
perusahaan semacam ini menetapkan harga yang tinggi dengan tujuan agar dapat menutup
tingginya dalam menghasilkan mutu produk yang tinggi.

4. Meningkatkan penjualan
Peningkatan penjualan akan mempengaruhi penerimaan perusahaan, jumlah produksi dan laba
perusahaan. Perusahaan selalu menginginkan jumlah penjualan yang tinggi untuk menunjang
kelangsungan hidupnya. Peningkatan penjualan dapat dilakukan melalui bauran pemasaran yang
agresif. Pengembangan produk dengan memperbarui atau menawarkan produk-poduk baru dapat
meningkatkan penjualan. Pada satu sisi, perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan
dengan tetap mempertahankan tingkat labanya. Sedangkan di sisi lain, manajemen dapat
memutuskan untuk meningkatkan volume penjualan melalui strategi pemotongan harga atau
penetapan harga yang agresif dengan menanggung resiko.

5. Mempertahankan dan meningkatkan bagian pasar


Salah satu strategi yang dapat di tempuh perusahaan adalah mempertahankan dan meningkatkan
pangsa pasar. Banyak perusahaan menetapkan harga yang rendah untuk mempertahankan dan
memperbesar pangsa pasar.

6. Menstabilkan harga
Perusahaan berupaya menstabilkan harga dengan tujuan untuk menghindari adanya perang harga
pada waktu permintaan meningkat atau menurun (tidak stabil).

Oleh karena itu perusahaan perlu menentukan tujuan utama agar fokus perusahaan menjadi lebih
jelas. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diatas ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
tersebut akan diuraikan lebih lanjut pada sub bab di bawah ini.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual


Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi harga jual produk, yaitu:

1. Customers atau pelanggan, pelanggan dapat mempengaruhi harga berdasarkan fitur yang
terdapat pada produk tersebut serta kualitasnya.
2. Competitors atau pesaing, perusahaan harus memperhatikan apa yang dilakukan oleh
pesaingnya, termasuk harga jual produk mereka, yang bisa menjadi substitusi produk
tersebut.
3. Costs atau biaya, semakin tinggi biaya produksi produk tersebut, maka semakin mahal
produk tersebut dijual.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa didalam menyusun anggaran penjualan
terdapat dua elemen yang saling terkait yaitu volume penjualan produk (yeng telah dibahas
sebelumnya) dan harga jual produk. Perkalian keduanya akan menghasilkan nilai penjualan yang
dianggarkan perusahaan. Karena itu, di dalam proses penyusunana anggaran penjualan, selain
membuat proyeksi volume penjualan produk, perusahaan juga harus menetapkan pula harga
jual produk perusahaa pada periode yang direncanakan. Jika volume penjualan tidak berubah,
maka semakin tinggi harga jual per unit produk maka akan semakin tinggi pula nilai penjualan
yang dianggarkan. Sebaliknya, semain rendah harga jual per unit produk yang akan dijual, akan
semakin rendah pula nilai penjualan yang dianggarkan.
2.2 Hal – Hal yang Mempengaruhi Harga Jual

1. Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa.Biaya penuh tidak boleh lebih besar dari
harga jual, supaya tidak menghasilkan kerugian. Manfaat biaya penuh adalah sebagai
berikut:
 Biaya penuh merupakan titik awal untuk mengurangi ketidakpastian yang dihadapi oleh
pengambil keputusan: dalam pengambilan keputusan satu-satunya informasi yang
memberikan kepastian relatif tinggi adalah biaya. Dengan informasi biaya manajer
penentu harga jual memiliki dasar untuk menetapkan kebijakan penentuan harga jual
dengan aman.
 Biaya penuh merupakan dasar yang memberikan perlindungan bagi perusahaan dari
kemungkinan kerugian:untuk menghindari kerugian, salah satu cara adalah dengan
berusaha memperoleh pendapatan yang paling tidak tidak dapat menutup biaya penuh.
 Biaya penuh memberikan informasi yang memungkinkan manajer penentu harga jual
melihat struktur biaya perusahaan lain: dengan informasi biaya penuh, manajer penentu
harga jual akan mampu memahami atau paling tidak menduga tindakan yang dilakukan
oleh perusahaan pesaing bila perusah aan pesaing melakukan perubahan harga jual
produk atau jasanya.
 Biaya penuh merupakan dasar untuk pengambilan keputusan perusahaan memasuki
pasar:berdasarkan perbandingan harga jual yang terbentuk di pasar dengan biaya penuh
produk atau jasa, manajer penentu harga jual akan menghadapi tiga kemungkinan
berikut ini :
 Jika biaya penuh produk atau jasa perusahaan melebihi harga jual yang terbentuk di
pasar tertentu, perusahaan tidak mungkin memasuki pasar tersebut, karena kerugian
akan terjadi.
 Jika biaya penuh produk atau jasa dapat di tutup dengan harga jual yang terbentuk di
pasar, namun harga jual tersebut belum mampu menghasilkan laba yang memadai jika
dibandingkan dengan investasi, maka perusahaan tidak mungkin memasuki pasar
tersebut.
 Jika kemungkinan pertama dan kedua tersebut di atas akan dihadapi, perusahaan dapat
merancang program untuk mengubah proses produksi dan kegiatan pemasaran agar
biaya penuh untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa, yang dengan harga
jual tertentu yang terbentuk di pasar, perusahaan akan menutup seluruh biaya penuh
dan mampu menghasilkan laba yang sepadan dengan investasi.
2. Aspek di luar biaya :
 Selera konsumen
 Demand dan suplai
 Jumlah pesaing yang memasuki pasar
 Harga jual produk pesaing

2.3 Penyusunan Harga Berdasarkan Jenis Pasar yang Dihadapi Perusahaan

Teori ekonomi mikro menyatakan bahwa harga jual yang paling baik atas barang atau jasa adalah
harga jual yang menghasilkan perbedaan paling besar antara total pendapatan dengan total biaya.
Pada model ekonomi, harga jual disusun berdasarkan tipe pasar yang dihadapi oleh perusahaan.
Beberapa tipe pasar yang penting adalah sebagai berikut (Supriyono, 2001:315):

1. Persaingan Sempurna

Pada pasar persaingan sempurna produk yang diperdagangkan bersifat homogen. Selain itu
penjual maupun pembeli tidak mampu mempengaruhi harga pasar barang atau jasa. Perusahaan
yang bergerak di pasar yang sangat bersaing, di mana barang tidak dapat dibedakan, harus
menerima harga seperti yang ditentukan oleh kekuatan pasar (Horngren, 1988). Pengaruh
persaingan sempurna terhadap terhadap penentuan  harga jual barang atau jasa adalah sebagai
berikut:

 Harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan.


 Semakin tinggi harga jual maka semakin banyak barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
 Semakin rendah harga jual maka semakin banyak barang atau jasa yang diminta oleh pembeli.

2. Persaingan Monopolistik

Dalam persaingan monopolistik setiap penjual mencoba untuk membuat produknya berbeda
dibandingkan dengan produk yang dijual oleh penjual lainnya. Pengaruh persaingan monopolistik
terhadap terhadap penentuan  harga jual barang atau jasa adalah sebagai berikut:

 Kemungkinan terdapat differensiasi harga namun tidak ada penjual secara individual yang
mempengaruhi secara nyata terhadap produk yang serupa.
 Kemungkinan terjadi suatu rentang harga dalam persaingan monopolistik.
 Jika harga yang ditentukan lebih tinggi dibandingkan dengan produk pesaing, kemungkinan
perusahaan tersebut kehilangan pelanggan atau penurunan kuantitas yang dijual.
 Penurunan harga mungkin dapat menambah pelanggan atau jumlah yang dijual.

3. Persaingan Oligopoli

Dalam suatu pasar oligopolistik terdapat satu penjual tunggal yang cukup besar untuk
mempengaruhi harga pasar. Pada pasar ini terdapat pemimpin harga (price leader) dan pengikut
harga (price follower). Masalah yang dihadapi oleh pemimpin harga adalah bagaimana
menentukan harga jual agar labanya maksimal dan agar harga yang ditentukan tersebut juga
diikuti oleh pengikut harga.

4. Persaingan Monopoli

Karena hanya terdapat satu produsen maka produsen tersebut memegang kendali harga barang
atau jasa yang bersangkutan. Dalam pasar monopoli terdapat pemasok tunggal dan tidak ada
persaingan, namun pemegang monopoli biasanya menghadapi pembatasan – pembatasan yang
dilakukan oleh pemerintah.

2.4 Metode Penentuan Harga Jual


Harga Jual Normal (manufaktur dan penjual jasa) Secara normal : Harga jual harus dapat
menutupi biaya penuh dan menghasilkan laba. Laba yang dimaksud adalah laba yang sepadan
dengan investasi yang ditanam untuk menghasilkan produk/jasa.

Harga Jual = Taksiran Biaya penuh + Laba yang diharapkan

Unsur pertama yang diperhitungkan dalam harga jual adalah taksiran biaya penuh. Taksiran biaya
penuh dapat dihitung dengan dua pendekatan : Full Costing dan Variable Costing.

Perbedaan Full Costing dan Variable Costing adalah sebagai berikut :

PENDEKATAN UNSUR BIAYA UNSUR MARK UP

Full Costing Biaya Produksi Ekspektasi laba + Biaya non Produksi

Variable Costing Biaya Produksi dan non Produksi yang bersifat variabel Ekspektasi laba
+ Biaya Produksi + non Produksi yang bersifat tetap

Total Costing Biaya Produksi + non Produksi Ekspektasi laba

Unsur kedua yang diperhitungkan dalam harga jual adalah laba yang diharapkan. Cost-plus
pricing adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di atas
biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Laba yang
diharapkan dihitung berdasarkan investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan produk atau
jasa. Untuk memperkirakan berapa laba wajar yang diharapkan, manajer penentu harga jual perlu
mempertimbangkan :

Cost of Capital, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk investasi yang dilakukan dalam perusahaan.
Contoh : Perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan usaha dengan kredit bank, yang
bunganya 24%p.a dan tax dari laba yang dihasilkan 25%. Maka : Cost of Capital = (100% – 25%)
x 0.24 = 18%, dimana semakin besar biaya modalnya, semakin besar pula laba yang diharapkan
dapat diterima oleh perusahaan.

Resiko Bisnis, semakin besar risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, semakin besar persentase
yang ditambahkan pada cost of capital di dalam memperhitungkan laba ynag diharapkan.

Capital Employed, Besarnya Capital Employed / jumlah investasi (atau capital employed) yang
ditanamkan untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa merupakan faktor yang
menentukan besarnya laba yang diharapkan, yang diperhitungkan dalam harga jual.

Harga Jual untuk pesanan khusus

Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan di luar pesanan regular
perusahaan. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dipertimbangkan oleh manajer penentu harga
jual adalah:

Pesanan Regular
Pesanan regular adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang
akan terjadi dalam setahun anggaran. Dengan demikian jika manajer penentu harga jual yakin
bahwa seluruh biaya tetap dalam tahun anggaran akan dapat ditutup oleh pesanan yang regular,
maka pesanan khusus dapat dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan kontribusi dalam
menutup biaya tetap.

Jika misalnya dengan penerimaan khusus, perusahaan diperkiran tidak hanya akan meregularkan
biaya variable saja, namun memerlukan biaya tetap, karena harus beroperasi di atas kapasitas
yang tersedia, maka harga jual pesanan khusus harus di atas biaya variable dengan kenaikan biaya
tetap karena pesanan khusus tersebut.

Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi diferensial


merupakan dasar yang dipakai sebagai landasan penentu harga jual.

Harga jual dengan Cost type contract

Cost – type Contract

Cost-type Contract adalah kontrak pembuatan produk atau jasa yang pihak pembeli setuju untuk
membeli produk atau jasa pada harga yang didasarkan pada total biaya yang sesungguhnya
dikeluarkan oleh produsen dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya
sesungguhnya tersebut. Jika dalam keadaan normal, harga jual produk atau jasa yang akan dijual
di masa yang akan datang ditentukan dengan metode cost-plus pricing, berdasarkan taksiran biaya
penuh sebagai dasar, dalam cost-type contract harga jual yang dibebankan kepada konsumen
dihitung berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk memproduksi dan
memasarkan produk.

Rumusan Menghitung Harga Jual Per Unit (Manufaktur)

Rumus perhitungan harga jual atas dasar biaya secara umum dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut ini :

Harga Jual / unit = BIAYA* + % Mark-up

Persentase markup dihitung dengan rumus :

Persentase Mark-up = Expectasi Laba + BIAYA**

Keterangan:

* Biaya = Biaya yang berhubungan langsung dengan volume (perunit)


** Biaya = Biaya yang tidak berhubungan langsung oleh volume produk (non produksi)

Terdapat perbedaan konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume antara metode
full costing dengan metode variable costing. Konsep biaya yang berhubungan langsung dengan
volume menurut metode full costing adalah berupa biaya produksi, sedangkan biaya yang tidak
berhubungan langsung dengan volume adalah berupa biaya nonproduksi.

Variable costing memandang dengan cara yang berbeda terhadap biaya yang dipengaruhi secara
langsung oleh volume produk bila dibandingkan dengan full costing. Dalam pendekatan variable
costing, biaya penuh yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk terdiri dari biaya
variabel, sedangkan biaya penuh yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh volume produk
terdiri dari biaya tetap.

Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan (Time And Material Pricing)

Biasanya digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal dan perusahaan-perusahaan
penjual jasa reparasi, bahan dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa.

Dalam perusahaan jasa volumenya dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk melayani
konsumen bukan harga jual/unit tetapi harga jual per satuan waktu yang dinikmati konsumen.

Harga Jual = Biaya Penuh + Ekspetasi Laba

Dalam sebuah bengkel yang menjual jasa perbaikan mobil, maka :

Biaya yang berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga mekanik dan ahli listrik.

Biaya yang tidak berhubungan dengan produk adalah biaya tenaga kerja tidak langsung, listrik,
depresiasi, asuransi dll
DAFTAR PUSTAKA

 https://risnisariakt.wordpress.com/2017/07/25/makalah-penentuan-harga-jual/amp/
 http://mysunsetland.blogspot.com/2016/11/penetapan-harga-jual-produk.html?m=1
 https://qwords.com/blog/menentukan-harga-jual-produk/
 1 Phillip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 2,.
Erlangga

Anda mungkin juga menyukai