Anda di halaman 1dari 12

GIZI TERAPAN

KECUKUPAN VITAMIN

Dosen Pengampu : 1. Sus Widayani,M.Si


Oleh :

Chintiya Ardyani Susanto

(5404419007)

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


1. Pengertian vitamin

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia,
hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan
vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

Mineral adalah blok pembangun kehidupan. Mineral membantu tubuh kita


mencernakan makanan, menyerap nutrien, dan menjaga keseimbangan pH lebih alkali, dari pada
asam.
Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral
mikro
Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg
saja

Multivitamin adalah persiapan yg dimaksudkan untuk melengkapi diet manusia dengan vitamin,


mineral dan unsur nutrisi makanan lainnya. persiapan tersebut tersedia dalam bentuk tablet,
kapsul, pastilles, bubuk, cairan dan formulasi injeksi.

Vitamin adalah senyawa organik. Bukan seperti karbohidrat, lemak maupun protein, yang
memiliki peranan penting untuk berjalannya fungsi tubuh yang normal. Selanjutnya vitamin
merupakan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan membantu proses
metabolisme tubuh yang normal. Proses metabolisme tubuh merupakan proses alami tubuh untuk
mengubah makanan menjadi energi. Energi yang dihasilkan berguna agar fungsi tubuh berjalan
sebagaimana fungsinya.

Ada jenis vitamin yang tidak dapat dibuat tubuh dalam jumlah cukup, sehingga harus dilengkapi
dari bahan pangan. Jadi apabila jumlah vitamin dalam tubuh tidak tercukupi, maka akan terjadi
kekurangan/defisiensi Vitamin. Singkatnya, kekurangan jenis vitamin tertentu akan
menyebabkan berkembangnya suatu sindrome/penyakit yang spesifik untuk tiap-tiap vitamin.

Selanjutnya, vitamin dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam
air dan vitamin tubuh yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air,
yaitu vitamin B dan vitamin C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat
larut dalam lemak.
A. Vitamin Yang Larut dalam Lemak

Jenis vitamin ini disimpan di dalam jaringan lemak (adiposa) dan di dalam hati. Selanjutnya
vitamin akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Ada jenis vitamin
yang dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat
bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh. Beberapa sifat-sifat umum dari jenis vitamin
ini, misalnya :

(1) tidak terdapat di semua jaringan;

(2) adalah jenis vitamin yang diproses bersama lemak. Setelah masuk ke dalam sistem
pencernaan, vitamin-vitamin ini akan melewati sistem limfatik untuk kemudian ikut dialirkan
dalam peredaran darah. Jika lemak di tubuh kurang, maka penyerapan vitamin A,D,E, dan K pun
akan terganggu.

(3) Setelah terserap dalam tubuh, vitamin A, D, E, dan selanjutnya akan disimpan di sel lemak
dan hati. Vitamin ini dapat disimpan dalam jangka waktu lama, sebagai persediaan bagi tubuh
untuk digunakan jika dibutuhkan nantinya.

(4) Vitamin larut lemak sangat sedikit yang dikeluarkan dari tubuh. Jenis vitamin ini disimpan
tetap di dalam lemak dan hati sebagai cadangan, ketika nanti dibutuhkan.

(5) Vitamin yang larut lemak disimpan lama di dalam tubuh. Jika Anda terus mengonsumsinya
berlebihan, kadarnya bisa menumpuk dan membahayakan tubuh. Kelebihan vitamin ini bisa
menimbulkan efek toksik atau racun.

(6) dikeluarkan melalui feses;

(7) kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan lain
sebagainya.

B. Vitamin Yang Larut dalam Air

Sementara itu vitamin yang larut dalam air, berbeda dengan jenis vitamin yang larut dalam
lemak, sehingga jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Selama bahan pangan dicerna oleh tubuh,
maka vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Sementara itu apabila tidak dibutuhkan, maka vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena itu, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-
menerus.

Demikian juga jenis Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, misalnya :
(1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;

(2) terdapat di semua jaringan;

(3) jenis vitamin yang diproses bersama air. Vitamin jenis ini diproses lebih mudah dalam tubuh.
Tubuh akan langsung menyerap vitamin B dan C ke dalam peredaran darah. Selanjutnya vitamin
ini langsung beredar bebas dalam aliran darah.

(4) tidak dapat disimpan dalam tubuh. Oleh karena itu, kekurangan vitamin larut air bisa lebih
mudah terjadi karena tubuh tidak mampu menyimpan cadangannya. “Stok” vitamin larut air
butuh diganti setiap hari dari asupan makan atau suplemen vitamin untuk mencegah
kekurangannya.

(5) Vitamin yang larut dalam air beredar sangat bebas di peredaran darah, sehingga bisa lebih
mudah dikeluarkan. Vitamin ini dikeluarkan oleh tubuh melalui penyaringan di ginjal. Ginjal
selanjutnya akan menyalurkan sisa vitamin yang berlebih bersama urin.

(6) sangat jarang kasus kelebihan vitamin larut air yang berakhir membahayakan. Sebab, setiap
kelebihan vitamin jenis larut air akan langsung dibuang lewat urin dan keringat dengan bantuan
ginjal. Tubuh juga cenderung tidak bisa menumpuk vitamin larut air dalam jumlah yang banyak.

(7) relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

Mulai tingkatkan imunitas Anda dengan mengonsumsi vitamin. Tentu saja kita harus mengenali
terlebih dahulu jenis Vitamin dengan berbagai manfaat bagi daya tahan tubuh yang bisa Anda
rasakan.

B. Jenis-jenis Vitamin dan Dosis Konsumsinya

1. Vitamin A

Vitamin A yang juga dikenal dengan nama retinol, tentu saja berfungsi untuk menjaga kesehatan
mata, berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan
sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Selanjutnya juga berfungsi untuk
menjaga kesehatan kulit serta sistem imun dalam tubuh dalam melawan infeksi. Jenis vitamin A
bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan udara.

Sumber makanan yang banyak mengandung jenis vitamin A, misalnya susu, ikan, sayur-sayuran
(terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna
merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).

Untuk mengonsumsinya, tiap jenis kelamin dan tingkatan usia berbeda-beda:

Pria: 3.000 IU per hari.

Wanita: 2.310 IU per hari.


Anak 1-3 tahun :1.000 IU per hari.

Anak-anak 4-8 tahun : 1.300 IU per hari.

Anak-anak 9-13 tahun : 2.000 IU per hari.

Catatan: IU = international unit

Selain batasan per hari, ada pula kadar aman tertinggi yang boleh dikonsumsi untuk semua orang
yaitu sebesar 10.000 IU.

2. Vitamin D

Vitamin D sangat bagus untuk kesehatan tulang dan gigi. Jenis Vitamin ini dapat membantu
metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat
terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet).

Sumber vitamin D banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta
produk olahannya, seperti keju.

Aturan pemakaiannya adalah:

Usia 1-70 tahun: 600 IU

Usia 70 tahun ke atas: 800 IU

3. Vitamin E

Vitamin E dapat membantu untuk memperkuat daya tahan tubuh dalam menjaga kesehatan
diberbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati.
Selain itu, jenis vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Dapat
dikatakan vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa penangkal radikal bebas alami, jika
kadarnya terlalu tinggi maka akan berbahaya untuk kesehatan.

Jenis vitamin ini banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, dan minyak
tumbuh-tumbuhan.

Untuk aturan dosis mengkonsumsinya adalah 22 IU untuk semua tingkatan usia dan jenis
kelamin.

4. Vitamin K

Jenis Vitamin ini banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan
penutupan luka, oleh karena itu, penting untuk banyak mengonsumsi makanan yang
mengandung vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Sel darah merah,
terbentuk sempurna oleh kontribusi vitamin B, C, dan E, serta asam para- aminobenzoat. Sumber
vitamin K antara lain susu, kuning telur, dan sayuran segar.

Kebutuhan vitamin K setiap orang berbeda-beda, berikut aturan dalam mengkonsumsinya:

Bayi berusia di bawah 1 tahun, asupan vitamin K yang direkomendasikan sebanyak 0,002mg–
0,025mg.

Anak berusia 1 – 8 tahun, asupan vitamin K yang direkomendasikan sebanyak 0,03- 0,05 mg.

Sementara pada orang dewasa, kebutuhan vitamin K per hari dapat dihitung berdasarkan
kilogram berat badan yang dimiliki. Untuk tiap kilogram berat badan orang dewasa, dibutuhkan
sekitar 0,001 mg vitamin K. Jika ada orang dewasa memiliki berat badan 55 kg, maka kebutuhan
vitamin K orang tersebut sebesar 0,055 mg setiap hari. Sementara itu, orang dewasa dengan berat
badan 95 kg, membutuhkan jumlah vitamin K sebanyak 0,095 mg tiap hari.

5. Vitamin C

Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa
diantaranya:

Didalam tubuh, jenis vitamin ini juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong
lainnya.

Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal
bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal
radikal bebas, sehingga vitamin ini dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh
sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.

Selain itu, vitamin ini berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di
dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi
pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui
mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah
berbagai jenis penyakit.

Sumber vitamin C antara lain buah jeruk, tomat, nanas, arbei, kangkung, kentang, cabai hijau,
selada hijau, jambu biji.

Aturan dalam mengkonsumsinya adalah:

Pria: 90 mg

Wanita: 75 mg

Perokok membutuhkan dosis tambahan 35 mg


6. Vitamin B1

Vitamin B1 atau yang disebut dengan Tiamin berfungsi untuk membantu menjaga kesehatan
otak, kulit, otot, serta rambut dan mengubah makanan menjadi energi dalam tubuh.

Jenis vitamin ini banyak berasal dari jantung, hati, ginjal, beras, ragi, gandum, kedelai, susu,
kacang tanah dan kacang-kacangan.

Adapun peraturan dalam mengkonsumsinya adalah:

Pria usia 19 tahun ke atas: 1,2 mg

Wanita usia 19 tahun ke atas: 1,1 mg

7. Vitamin B2

Vitamin B2 atau riboflavin, juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah,
dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan
kuku.

Jenis vitamin ini banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan
susu.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B2 bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan
kondisi kesehatan masing-masing. Berikut ini adalah AKG vitamin B2 per hari:

0-6 bulan: 0,3 mg

7-12 bulan: 0,4 mg

1-3 tahun: 0,5 mg

4-8 tahun: 0,6 mg

9-13 tahun: 0,9 mg

Laki-laki usia 14 tahun atau lebih: 1,3 mg

Wanita usia 14-18 tahun: 1,0 mg

Wanita usia 19 tahun atau lebih: 1,1 mg

Ibu hamil: 1,4 mg

Ibu menyusui: 1,6 mg


8. Vitamin B3

Vitamin ini juga dikenal dengan istilah niasin. Berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel darah
serta sistem saraf dalam tubuh. Vitamin ini juga berperan penting dalam metabolisme
karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Didalam tubuh,
vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan
bantuan vitamin ini.

Sumber Vitamin B3 banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging
unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung
vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan kentang manis.

Adapun peraturan dalam mengkonsumsinya adalah:

Pria: 16 mg

Wanita: 14 mg

9. Vitamin B5

Vitamin B5 atau yang disebut dengan Pantotenat berperan besar dalam berbagai jenis
metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Juga menjaga
komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak,
sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah
keram otot serta kesulitan untuk tidur.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian vitamin B5 bervariasi berdasarkan usia dan kondisi
kesehatan masing-masing. Berikut ini AKG harian dari vitamin B5:

0-6 bulan: 1,7 mg

7-12 bulan: 1,8 mg

1-3 tahun: 2 mg

4-8 tahun: 3 mg

9-13 tahun: 4 mg

14 tahun atau lebih: 5 mg

Ibu hamil: 6 mg
Ibu menyusui: 7 mg

10. Vitamin B6

Vitamin B6 atau yang disebut dengan pyridoxine dapat membantu dalam meningkatkan mood
serta mengatur nafsu makan, dan menjaga aktivitas tidur dengan baik. Selain itu, jenis vitamin
ini dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik ini juga berperan dalam metabolisme
nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau
senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.

Jenis Vitamin ini banyak diperoleh di dalam beras, jagung, kacang-kacangan, hati, ragi, daging,
dan ikan.

Peraturan dalam mengkonsumsinya adalah:

Pria usia 19-50 tahun : 1,3 mg

Pria usia 51 tahun ke atas: 1,7 mg

Wanita usia 19-50 tahun: 1,3 mg

Wanita usia 51 tahun ke atas: 1,5 mg

11. Vitamin B7

Vitamin B7 atau Biotin yang bermanfaat dalam menghasilkan asam amino dan asam lemak di
tubuh.

Beberapa manfaat yang diperoleh dari jenis vitamin ini diantaranya:

Mencegah kelainan bawaan pada janin

Mengendalikan gula darah

Meningkatkan kolesterol baik

Memperkuat kuku

Mengatasi rambut rontok

Jenis Vitamin ini didapatkan dari berbagai sumber makanan seperti daging merah, telur, biji-
bijian, dan kacang-kacangan.
Untuk konsumsi jenis vitamin ini yang disarankan yaitu sebanyak 30 – 100 mikrogram per hari
untuk usia 18 tahun ke atas.

12. Vitamin B9

Vitamin B9 atau biasa disebut asam folat merupakan suplemen yang wajib dikonsumsi bagi ibu
hamil untuk mencegah terjadinya kecacatan dalam janin atau preeklampsia pada saat melahirkan.

Adapun peraturan dalam mengkonsumsi jenis vitamin ini adalah

Segala usia: 400 mcg (microgram)

Ibu hamil atau sedang merencanakan kehamilan: 800 mcg

Ibu menyusui: 600 mcg

13. Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin adalah jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh
hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali mengalami
gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini. Jenis vitamin ini berfungsi untuk
melancarkan proses pertumbuhan serta menghasilkan sel darah merah dalam tubuh. Jenis
Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga
termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf,
pembentukkan molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.

Sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan jenis vitamin ini adalah telur, hati, dan
daging.

Adapun aturan konsumsinya adalah: Pria dan wanita usia 14 tahun ke atas: 2,4 mcg

a. Dampak kekuragan vitamin

Kekurangan/defisiensi vitamin terjadi karena asupan beberapa vitamin tidak mencukupi (tidak
sesuai dengan besarnya kebutuhan tubuh). Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
kekurangan/defisiensi vitamin, yaitu: gangguan pencernaan atau gangguan penyerapan
(malabsorpsi), meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat gizi, dan gangguan metabolik, dan ibu
hamil yang sering pilih-pilih makanan.

Dalam hal ini akan kita bahas mengenai gejala yang tampak saat kekurangan vitamin, berdasar
jenis vitamin, yaitu:
 Retinol (Vitamin A) : sulit melihat dalam cahaya remang/senja hari, kulit kering,
gampang infeksi, rambut kering, mata gatal dan terasa terbakar.
 Tiamin (Vitamin B1) : gampang lelah, kram otot, kulit kering, kulit bersisik, daya tahan
tubuh berkurang.
 Riboflavin (Vitamin B2) : sudut mulut pecah-pecah, lidah tampak merah dan licin,
gampang lelah, Kulit bersisik, sariawan, gampang kesemutan.
 Niasin (Vitamin B3) : gatal-gatal pada tanberdasarkangan dan wajah, gampang lelah,
mual.
 Pantotenat (Vitamin B5) : dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik
 Pyridoxine (Vitamin B6) : kurang nafsu makan, gampang lelah, kram otot, luka pada gusi
dan lidah.
 Sianokobalamin (Vitamin B12): sakit kepala, anemia, mual, kurang nafsu makan.
 Vitamin C : gusi berdarah, mudah memar, kulit kering, lemah (kurang energi), mimisan,
gampang infeksi, nyeri sendi.
 Vitamin D : Pertama dapat mengakibatkan terjadinya suatu gangguan pada tulang, seperti
penyakit rakitis (pembengkokan pada tulang kaki) dan tidak sempurna pada pertumbuhan
pada tulangnya. Kedua dapat mengakibatkan gigi mudah mengalami kerusakan. Ketiga
akan hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang yang
mengakibatkan rapuhnya suatu kekuatan tulang.
 Vitamin E : gampang lelah, rambut kering, rambut rontok, kulit kusam, kram kaki.
 Vitamin K : darah lambat membeku, mudah berdarah, mudah memar.

b. Dampak kelebihan mengonsumsi vitamin

Apabila mengkonsumsi beberapa jenis vitamin yang berlebihan, maka akan menjadi racun yang
dapat membahayakan tubuh.

beberapa jenis vitamin bila dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka panjang, akan
menimbulkan dampak yang beragam, seperti:

 Vitamin C: konsumsi lebih dari 2.000 miligram per hari bisa menyebabkan diare, mual,
kram, muntah, migrain. Bagi orang yang memiliki gangguan penyerapan zat besi
(hemochromatosis), dampaknya bisa mengganggu jantung.
 Vitamin B3: konsumsi lebih dari 1 gram per hari bisa menyebabkan tekanan darah naik,
sakit perut, gangguan penglihatan, dan kerusakan hati.
 Vitamin B6: konsumsi dosis lebih dari 100 miligram per hari menyebabkan kerusakan
saraf permanen. Dampak konsumsi lebih dari 1,3 miligram per hari membuat mual,
muntah, sensitif cahaya, dan lesi kulit. Konsumsi lebih dari 2 gram per hari dapat
menyebabkan kerusakan hati.
 Asam Folat (Vitamin B9): Konsumsi vitamin B9 lebih dari 1.000 mcg per hari dapat
memengaruhi kesehatan mentai, berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh, dan
menghambat penyebaran vitamin B-12.
 Retinol (Vitamin A): konsumsi berlebihan yaitu lebih dari 3.000 mcg per hari dapat
menyebabkan gejala keracunan dari mual sampai koma.
 Vitamin D: konsumsi lebih dari 4.000 IU per hari bisa bikin berat badan turun, tidak
nafsu makan, detak jantung tidak teratur, sampai merusak organ vital.
 Vitamin E: konsumsi lebih dari 1.000 mg per hari dapat mengganggu pembekuan darah
sampai memicu stroke.

SUMBER RUJUKAN :

https://www.kompasiana.com/www.obat.in/54f68afda3331137028b4f70/pengertian-
macammacam-manfaat-dan-fungsi-vitamin

https://www.k24klik.com/blog/jenis-jenis-vitamin-dan-kadar-dosis-yang-boleh-dikonsumsi-
update-2020/

Anda mungkin juga menyukai