Tugas 2
ZASKY PUTRA
D111 21 064
MAKASSAR
2021
Tahapan Kegiatan Pertambangan
Tahap selanjutnya atau tahap yang kedua adalah tahap exploration atau
eksplorasi. Eksplorasi adalah tahapan dalam pertambangan untuk menentukan ukuran
dan nilai (value) dari endapan mineral secara akurat. Tahapan ini menggunakan
metode yang sama dengan tahap sebelumnya yaitu prospeksi namun lebih detail.
Informasi lebih lanjut mengenai endapan mineral dapat diperoleh dengan menganalisis
sampel dengan bantuan X-ray, spectrographic atau radiometric. Sampel diperoleh dari
mengambil irisan singkapan, serta membuat parit, terowongan dan pemboran.
Beberapa metode pemboran: diamond drills menyediakan core sampel atau percussion
drills produce chips or cuttings. Evaluasi sampel core or cuttings memungkinkan
geologis atau mine engineer untuk menghitung tonase dan grade dari deposit. Total
metode yang digunakan dalam tahap eksplorasi ada lima yaitu core drilling, seismic,
magnetic techniques , electrical techniques, dan remote sensing. Tahapan selanjutnya
dalam eksplorasi adalah menilai keekonomian dari endapan mineral, mengestimasi
biaya penambangan, dan menaksir faktor-faktor lain yang dapat membantu mencapai
kesimpulan mengenai nilai dari endapan mineral. Prosedur ini disebut estimasi
cadangan atau valuasi ore deposit. Kesimpulan dari tahapan ini, dilakukan Studi
kelayakan atau feasibility study untuk menentukan potensi deposit mineral akan
ditambang atau tidak. Hasil dari studi ini adalah keputusan untuk mengabaikan atau
menambang deposit.
Mineral bukan logam atau bahan galian industri adalah bahan galian diluar
mineral logam, radioaktif, minyak, gas bumi dan batubara yang umumnya mempunyai
kegunaan langsung untuk berbagai industri tanpa banyak memerlukan proses
pengolahan yang rumit. Dalam PP No. 27/1980 mengenai penggolongan bahan galian
maka mineral bukan logam ini termasuk bahan galian golongan C.
Maka didapat 123 (seratus dua puluh tiga) titik lokasi baru komoditi mineral
bukan logam di Indonesia, dengan jumlah komoditi 13 (tiga belas) jenis pada beberapa
kabupaten. sehingga untuk tahun 2012 pemutakhiran neraca mineral bukan logam
didapat jumlah lokasi sebanyak 3027 titik komoditi yang tersebar di seluruh Indonesia
dengan jumlah komoditi 54 jenis.