Anda di halaman 1dari 11

BIOTEKNOLOGI PANGAN

Pengampu : Dr.Ir. Ketut Srie Marhaeni Julyasih, M.Si.

OLEH

Ni Luh Ade Shelyn Noviantari 1913091001

Ni Komang Rossa Sri Savitri 1913091007

SEMESTER V

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatnya
makalah “Bioteknologi Pangan” dapat diselesaikan tepat waktu.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui pengertian bioteknologi


konvensional dan produk hasil bioteknologi pangan. Kami mengharapkan agar makalah ini,
dapat memberikan informasi kepada kita semua, khususnya bagi mahasiswa dan mahasiswi
Universitas Pendidikan Ganesha.

Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk memperbaiki atau
demi menyempurnakan makalah ini.

Dalam kesempatan kami selaku penulis, mengucapkan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta telah memberi dukungan berupa moril ataupun materi sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Denpasar, 2 September 2021

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terdapat jutaan organisme di bumi dengan bentuk dan struktur yang beranekaragam.
Organisme yang dikira tidak memiliki manfaat ternyata memiliki potensi yang cukup besar
bagi manusia. Oleh sebab itu manusia dengan kecerdasan berpikirnya mencoba untuk
mengembangkan dan menggunakan seluruh organisme di bumi demi kesejahteraan
kehidupan umat manusia. Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup atau organisme untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia
disebut bioteknologi.
Hampir semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari,
walaupun mereka kurang mengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar
asing bagi mereka. Namun, apabila mereka diberitahu bahwa pembuatan tempe, tape dan
kecap merupakan beberapa contoh bioteknologi, barulah mereka mulai sedikit mengerti apa
yang dimaksud dengan bioteknologi. Pada mulanya bioteknologi memang didominasi untuk
memproduksi makanan.
Seiring perkembangan zaman, para ahli terus meneliti beberapa organisme agar dapat
memperoleh suatu produk yang bermanfaat dan akhirnya pun mereka berhasil menemukan
produk-produk bioteknologi baru dari pemanfaatan organisme.
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia. Ilmu-ilmu pendukung
dalam bioteknologi meliputi mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel, teknik kimia, dan
enzimologi. Dalam bioteknologi biasanya digunakan mikroorganisme atau bagian-bagiannya
untuk meningkatkan nilai tambah suatu bahan. Dalam bioteknologi meliputi penggunaan
bakteri, jamur serta kultur – kultur tumbuhan dan hewan (termasuk teknik hidroponik dan
kultur jaringan). Dalam hal ini bioteknologi juga terbagi menjadi bioteknologi konvensional
dan bioteknologi modern.
Banyak dijumpai produk-produk makanan tradisional hasil proses fermentasi atau kerja
mikroorganisme, seperti tempe, oncom, dan tapai. Semua itu digolongkan kedalam
bioteknologi tradisional atau konvensional. Bioteknologi tradisional memiliki ciri, semua
hasil akhir dan produktivitasnya adalah sebagai proses alamiah, sesuai dengan kemampuan
dasar yang dimiliki oleh tiap mikroorganisme yang berperan. Proses-proses bioteknologi
dalam bidanng pangan saat ini meliputi proses fermentasi yaitu berupa bahan makanan
seperti yogurt, keju, bir, anggur, cuka, roti, dan kecap.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, Adapun rumusan masalah yang dapat dibuat yaitu
sebagai berikut.
1) Apakah pengertian bioteknologi konvensional?
2) Apakah produk pangan bioteknologi konvensional?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui pengertian bioteknologi konvensional.
2) Untuk mengetahui produk pangan bioteknologi konvensional.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulis dan pembaca adalah dapat menambah
wawasan terkait mata kuliah bioteknologi pangan khususnya dalam pengertian bioteknologi
konvensional dan produk pangan hasil bioteknologi konvensional.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak
hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan
bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan
insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang tidak
sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan
alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara


langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui
proses fermentasi. Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan
diproduksi tidak dalam jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan
kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi
yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan perkembangan teknologi, definisi
fermentasi meluas menjadi semua proses yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan
suatu produk yang merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang
dikendalikan.

2.2 Produk Pangan Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang, salah satunya yaitu


dalam bidang pangan. Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya
dengan fermentasi, hasilnya antara lain: yoghurt, keju, tempe, roti, kecap,cuka, dan sebagainya.

a) Yoghurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri
Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan
mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi
adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil
akhirnya susu akan terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi
asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan.

b) Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat
pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini
dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus. Bakteri ini akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada
susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan
protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui
proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan yang
dikenal dengan keju.
c) Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh yeast atau
khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah pada adonan tepung dan akan
menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida
dan alkohol. Gas karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan
alkohol akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada roti.
Adonan akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat adonan
dimasukkan ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu tinggi.

d) Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari kacang
kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur
Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai yang sudah difermentasikan akan
dikeringkan dan direndam di dalam larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan
melalui proses perendaman kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap
dinamakan fermentasi garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein
menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.
e) Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering dikonsumsi menjadi
salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses produksi tempe ini menggunakan
teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus
oryzae dan Rhizopus oligosporus pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur
akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu
mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang
kompak. Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat suatu enzim
protease yang dapat menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi
asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.

f) Cuka
Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang dihasilkan oleh
fermentasi anaerob oleh ragi. Oleh bakteri asam asetat, seperti Acetobacter dan
Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi asam asetat.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup atau organisme
untuk menghasilkan produk dan jasa guna kepentingan manusia disebut bioteknologi. Hampir
semua orang pasti pernah melakukan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari, walaupun
mereka kurang mengerti apa itu bioteknologi dan istilah bioteknologi terdengar asing bagi
mereka. Namun, apabila mereka diberitahu bahwa pembuatan tempe, tape dan kecap merupakan
beberapa contoh bioteknologi, barulah mereka mulai sedikit mengerti apa yang dimaksud dengan
bioteknologi.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah
dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di
bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Bioteknologi Konvensional adalah
bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang
dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak dalam jumlah yang besar. Dalam
bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan
produk yang dikehendaki.

Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang, salah satunya yaitu


dalam bidang pangan. Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya
dengan fermentasi, hasilnya antara lain: yoghurt, keju, tempe, roti, kecap,cuka, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. 2014. Bioteknologi Dasar. Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin.


www.unhas.ac.id/fisika/snf-mks2015/prosidingf2015mks.pdf.

Ali, F. S., O.A.O. Saad dan S. A. Husein, 2013. Antimicrobial activity of probiotic bacteria.
Egipt Acad. J. Biology. 5:21-34.

Amien, Muhammad. (1985). Pegangan Umum Bioteknologi. Jakarta: Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai