Anda di halaman 1dari 4

1. Uraikan apa yang dimaksud dengan hak dan kewajiban warga negara!

2. Uraikan bagaimana penerapan segala klasifikasi hak warga negara oleh pemerintah kita sekarang ini!

3. Uraikan jenis-jenis asas kewarganegaraan dan akibat yang dapat ditimbulkannya!

4. Uraikan apa unsur-unsur yang menjadi hak dan kewajiban warga negara yang tercantum dalam UUD
1945!

5. Uraikan proses seseorang mendapatkan kewarganegaraan Indonesia dan apa saja yang menyebabkan
seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia!

Jawab

1. Hak Warga Negara ialah sesuatu yang harus di berikan suatu negara kepada setiap warga
negaranya,seperti halnya mendapat perlindungan hukum,dan kelayakan hidup. Sedangkan Kewajiban
Warga Negara merupakan sesuatu yang harus atau wajib di lakukan setiap orang atau kelompok dengan
penuh rasa yang tanggung jawab.

2.

• Hak legal artinya hak yang didasarkan atas aturan.
• Hak moral ialah hak yang berdasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja.
• Hak khusus muncul pada suatu relasi spesifik antara
beberapa insan atau sebab fungsi khusus yang dimiliki orang satu terhadap orang lain.
• Hak Umum dimiliki manusia bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan semata-mata
karena ia manusia. Hak ini dimiliki oleh semua manusia tanpa kecuali.
• Hak individual menyangkut hak yang dimiliki individu-individu terhadap Negara. Negara tidak boleh
menghindari atau Mengganggu individu pada mewujudkan hak-hak yang ia miliki.
• Hak Sosial di sini bukan hanya hak kepentingan terhadap Negara
saja, tapi menjadi anggota rakyat bersama menggunakan anggota-anggota lain.
Inilah yg dianggap menggunakan hak sosial.

3.

Asas Ius Sanguinis (law of the blood) merupakan asas yang memilih kewarganegaraan seseorang sesuai
keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

Asas Ius Soli (law of the soil) adalah asas yang memilih kewarganegaraan seorang sesuai negara kawasan
kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai menggunakan ketentuan yg diatur pada
Undang-Undang

Asas Kewarganegaraan Tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas merupakan asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang.
Asas Persamaan di pada aturan serta Pemerintahan, adalah asas yang memilih bahwa setiap warga
Negara Indonesia menerima perlakuan yang sama pada pada aturan dan pemerintahan.

Asas Kebenaran Substantif, merupakan mekanisme pewarganegaraan seorang tidak hanya bersifat
administratif, tetapi jua disertai substansi dan kondisi-kondisi permohonan yang dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Asas Non Diskriminatif, ialah asas yang tak membedakan perlakuan dalam segala hal ikhwal yang
berhubungan dengan masyarakat negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin serta
gender.

Asas Pengakuan serta Penghormatan terhadap HAM, ialah asas yang pada segala hal ikhwal yang
berhubungan menggunakan warga negara wajib menjamin, melindungi, serta memuliakan hak asasi
manusia pada biasanya serta hak warga negara pada khususnya.

Asas Keterbukaan, merupakan asas yang memilih bahwa dalam segala hal wacana yang berhubungan
menggunakan masyarakat negara wajib dilakukan secara terbuka.

Asas Publisitas, artinya asas yang memilih bahwa seseorang yang memperoleh atau kehilangan
Kewarganegaraan Republik Indonesia diumumkan pada berita Negara Republik Indonesia agar warga
mengetahuinya.

4.

Hak mendapatkan pekerjaan serta penghidupan yang layak, sesuai isi pasal 27 ayar 2 yang berbunyi:
“Tiap warga negara berhak atas pekerjaan serta penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

Hak buat hidup serta mempertahankan kehidupan dalam pasal 28A yg berbunyi: “setiap orang berhak
buat hidup dan berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”

Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, sesuai isi
pasal 28B ayat 1.

Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidp, tumbuh, serta Berkembang”.
Termasuk hak buat mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni serta budaya demi menaikkan kualitas
hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia, sesuai pasal 28C ayat 1.

Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk menciptakan warga
, bangsa, serta negaranya sesuai pasal 28C ayat dua.

Hak atas pengakuan, agunan, perlindungan, dan kepastian hukum yg adil dan perlakuan yg sama pada
depan hukum (sesuai pasal 28D ayat 1).

Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan
pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di
hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (sesuai pasal 28I ayat 1).

Wajib menaati hukum dan pemerintahan sesuai ketentuan dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang
berbunyi : “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

Wajib ikut serta dalam upaya bela negara berdasarkan bunyi Pasal 27 ayat (3) UUD 1945: “setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain sesuai Pasal 28J ayat 1 yang berbunyi: “setiap orang
wajib menghormati hak asai manusia orang lain”.

Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang sesuai Pasal 28J ayat 2 yang
berbunyi: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan.

yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam
suatu masyarakat demokratis.”

Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sesuai ketentuan dalam Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945 yang menyatakan bahwa: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.”

5.

proses seseorang mendapatkan kewarganegaraan Indonesia :

Permohonan (Naturalisasi).

Pernyataan Menjadi Warga Negara Indonesia (perkawinan).

Diberikan Kewarganegaraan Indonesia.

Dengan Sendirinya Menjadi Warga Negara Indonesia.

yang menyebabkan seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia

1.memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri.

2.tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain.

3.dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan-nya sendiri, yang


bersangkutan telah berusia 18 (delapan betas) tahun atau sudah kawin, berdomisili di luar negeri.
4.masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden.

5.secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas semacam itu di Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya bisa dijabat oleh warga Negara
Indonesia

6.secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari
negara asing tersebut

7.tidak diwajibkan tetapi turut serta pada pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
negara asing

8.mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan
sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya

9.bertempat tinggal di luar wilayah Negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus-menerus
bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan
keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu
berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ini
dengan tetap menjadi Warga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan, padahal Perwakilan Republik Indonesia tersebut
telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak
menjadi/tanpa kewarganegaraan.

10.Menikah dengan warga negara asing, jika hukum negara asal suami atau istri, mengharuskan
kewarganegaraan mengikuti negara suami atau istrinya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai