1. Hambatan Sematik
2. Hambatan Mekanik
3. HambatanAntropologis
4. Hambatan Psikologis
Oleh sebab itu perlu ada pembahasan lebih lanjut tentang suatu komunikasi yang
efektif
yang dapat meminimalkan kesalahan persepsi antara pelaku komunikasi.Seperti hal
nya
komunikasi antara dokter dengan pasien,akhir-akhir ini banyak kesalahan komunika
si
antara dokter dengan pasien nya seperti contoh kasus dibawah ini :
Contoh kasus ini saya dapatkan dari blog dr. Yusuf Alam Romadhon, seorang dokter
umum di Solo, Jawa Tengah.
Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba sang pasien mengalami kesulitan bernaf
as.
Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernap
asan
hingga tidak sadarkan diri. Akibatnya, ia harus dirawat terus menerus di perawat
an
intnsif dengan bantuan mesin pernapasan (ventilator). Tentu kejadian ini sangat
mengherankan. Pasalnya, sebelum dilakukan operasi, pasien dalam keadaan baik,
kecuali masalah tulangnya.
Usut punya usut, ternyata kedapatan bahwa ada kekeliruan pada pemasangan gas
anestesi (N2O) yang dipasang pada mesin anestesi. Harusnya gas N2O, ternyata yan
g
diberikan gas CO2. Padahal gas CO2 dipakai untuk operasi katarak. Pemberian CO2
pada
pasien tentu mengakibatkan tertekannya pusat-pusat pernapasan (respiratory distr
ess)
sehingga proses oksigenasi menjadi sangat terganggu, pasien menjadi tidak sadar
dan
akhirnya meninggal. Ini sebuah fakta penyimpangan sederhana , namun berakibat
fatal.
Dengan kata lain, ada sebuah kegagalan dalam proses penempatan gas anestesi. Dan
ternyata, di rumah sakit tersebut tidak ada standar-standar (SOP) pengamanan
Page 1
tugas humaniora
pemakaian gas yang dipasang di mesin anestesi. Padahal harusnya ada standar, sia
pa
yang harus memasang, bagaimana caranya, bagaimana monitoringnya, dan lain
sebagainya. Idealnya dan sudah menjadi keharusan bahwa perlu ada sebuah standar
yang
tertulis (misalnya warna tabung gas yang berbeda), jelas, dengan formulir yang
memuat berbagai prosedur tiap kali harus ditandai (cross) dan ditandatangani.
Seandainya, prosedur ini ada, tentu tidak akan ada, atau kecil kemungkinan
terjadinya kekeliruan. Dan kalaupun terjadi, akan cepat diketahui siapa yang
bertanggung jawab.
Karena itulah, aturan-aturan dan SOP ini sangat penting, yang termasuk dalam PDR
S
(peraturan dasar rumah sakit) atau PD Medik (peraturan dasar medik / Hospital by
Laws & Medical by Laws) dan dapat dipakai untuk pertimbangan-pertimbangan dalam
memutuskan perkara karena Hospital by Laws dapat merupakan perpanjangan tangan
hukum .
Page 2
tugas humaniora
berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah
h Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
h Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
h Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirka
n
getaran nada/suara.
h Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak
lain
h Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan ya
ng
disampaikannya. Ada 2 macam yaitu Feedforward adalah informasi yang disediakan
sebelum mengirimkan pesan primer (Richards, 1951 dalam DeVito, 2001:13).
dan Feedforward menyampaikan kilasan ihwal sesuatu yang akan disampaikan dalam
komunikasi. Feedforward berfungsi membuka saluran komunikasi, memberi preview
pesan, menegaskan posisi pembicara, menyampaikan pengharapan komunikator akan
tanggapan komunikan, sekaligus informasi mengenai positioning sang komunikan.
h Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu
akan dijalankan ("Protokol")
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti beriku
t.
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi
non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat
dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya
sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan
isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan
stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress
BAB II
PEMBAHASAN
1. KAP dimulai dengan diri pribadi (self). Berbagai persepsi komunikasi yang
menyangkut pemaknaan berpusat pada diri kita, artinya dipengaruhi oleh
pengalaman dan pengamatan kita.
2. KAP bersifat transaksional. Anggapan ini mengacu pada pihak-pihak yang
berkomunikasi secara serempak dan bersifat sejajar, menyampaikan dan menerima
pesan.
3. KAP mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi. Artinya isi pes
an
dipengaruhi oleh hubungan antar pihak yang berkomunikasi.
4. komunikasi antarpribadi mensyaratkan kedekatan fisik antar pihak yang
berkomunikasi.
5. KAP melibatkan pihak-pihak yang saling bergantung satu sama lainnya dalam pro
ses
komunikasi.
6. KAP tidak dapat diubah maupun diulang. Jika kita salah mengucapkan sesuatu pa
da
pasangan maka tidak dapat diubah. Bisa memaafkan tapi tidak bisa melupakan atau
menghapus yang sudah dikatakan.
Page 5
tugas humaniora
Tujuan KAP
Operasi berjalan lancar. Namun, tiba-tiba sang pasien mengalami kesulitan bernaf
as.
Bahkan setelah operasi selesai dilakukan, pasien tetap mengalami gangguan pernap
asan
hingga tidak sadarkan diri.
dan akhirnya meninggal.hal ini sangat di sayangkan , karena terjadi kesalahan
pemasangan gas akhirnya berakibat fatal.
Page 7
tugas humaniora
menimbulakan malapratek terhadap pasien.Sekarang ini komunikasi anatara pasien
dengan dokter adalah hal utama bagi seorang dokter dalam menyelesaikan masalah
yang dialami pasiennya.Dokter sebelumnya harus mempelajari terlebih dahulu apa i
tu
komunikasi bukan ahanya sekedar tau pengertian nya saja tapi menerapkan
konsep,bentuk,komponen,dan teknis komunikasinya.Komunikasi efektif dibangun
dari saling kepercayaan dari seorang pasien untuk menceritakan segala hal yang
dialami oleh dirinya kepada pasien,dari situ dokter bisa melakukan pengumpulan
informasi yaitu :
-proses anamnesa
-penyampaian informasi
Komunikasi yang tidak efektif dapat menimbulakan masalah antara hubungan
pasien dengan dokter yang dapat menyebabkan malpraktek,selain itu pula pada kasu
s
ini informasi yang dikumpulkan oleh pihak administrasi harus benar-benar rinci d
an
tidak ada kesalahan disini pula diperlukan keterampilan dalam berkomunikasi deng
an
menciptakan sikap dan sifat :
Ï Positiveness (sikap positif)
Ï Empathy (merasakan perasaan orang lain)
Ï Supportiveness (sikap mendukung)
Ï Equality (keseimbangan antar pelaku komunikasi)
Ï Openess (sikap dan keinginan untuk terbuka)
Selain dari komunikasi yang tidak efektif terjadi suatu hambatan yang menyebabka
n
komunikasi tersebut tidak berjalan dengan baik ,dimana bisa berupa
h Hambatan dari pengirim pesan,
h Hambatan dalam penyandian/simbol
h Hambatan dari penerima pesan,
h Hambatan dalam memberikan balikan.
Hambatan-hambatan tersebut dapat dihindari jika seorang dokter dapat berkomunika
si
dengan baik dan menciptakan suasana yang baik pada saat pasien datang kepada dia
.
Jadi komunikasi efektif dapat menyelesaikan masalah yang dialami pasien selain i
tu
mempermudah untuk seorang dokter dalam melakukan anamesa dan diagnosi yang benar
.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya.
Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal dan bahasa nonverbal. Mel
alui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami ol
eh
pihak
lain.Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan d
apat
ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.Keberhasilan berkomunikasi diperol
eh
dari
komunikasi yang efektif terutama penting bagi seorang dokter yang melakukan
interaksi
dengan pasiennya.Komunikasi yang efektif meliputi :
Ï Positiveness (sikap positif)
Ï Empathy (merasakan perasaan orang lain)
Ï Supportiveness (sikap mendukung)
Ï Equality (keseimbangan antar pelaku komunikasi)
Ï Openess (sikap dan keinginan untuk terbuka)
Pada kasus ini terjadi komunikasi yang tidak efektif sehingga menimbulkan kesala
han
dalam prosedur operasi (malpraktek).Komunikasi yang tidak efektif ini disebabkan
karena adanya suatu hambatan komunikasi seperti :
h Hambatan dari pengirim pesan,
h Hambatan dalam penyandian/simbol
h Hambatan dari penerima pesan,
h Hambatan dalam memberikan balikan.
3.2 Saran
Dari makalah yang saya tulis ini,saya berharap pembaca mengetahui dan mempelajar
i
komunikasi secara keseluruhan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan seharihari.
Komunikasi yang efektif memberikan kemudahan untuk kita hkususnya sebagai dokter
Page 8
tugas humaniora
dalam melakukan anamesa dan diagnosis terhadapat pasien.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
(diakses pada tanggal 4 maret 2011,pukul 20.34)
http://dodimawardi.wordpress.com/2009/04/19/komunikasi-efektif-antar-personal/
(diakses pada tanggal 4 maret 2011 pukul 20.40)
http://www.scribd.com/doc/3998836/Komunikasi-Efektif-Dokter-dan-Pasien2
(diakses pada tanggal 4 maret 2011 pukul 21.10)
http://kampuskomunikasi.blogspot.com/2008/06/hambatan-dalam-proses-komunikasi.ht
ml
(diakses pada tanggal 5 maret 2011 pukul 10.30)
www.scribd.com/.../Komunikasi-Efektif-Dokter-dan-Pasien2
(diakses pada tanggal 6 maret 2011 pukul 11.40)
http://everythingaboutortho.wordpress.com/2008/09/13/contoh-kasus-malpraktik-di-
bida
ng-orthopaedy-bagian-ii/
Page 9