Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.  Latar Belakang Masalah


Hidup yang baik dan bermakna hanya dapat diwujudkan dengan hidup yang
sehat.  Pepatah mengatakan bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam hidup
ini. Untuk mendapatkan hidup yang sehat dapat dilakukan dengan pola makan atau kebiasaan
makan yang baik dan benar. Makanan merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup. Tanpa
makanan, makhluk hidup tidak bisa untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Setiap orang,
baik laki-laki maupun perempuan, tua muda, sakit sehat selalu membutuhkan makanan,
dalam jenis dan porsi yang berbeda.
Indonesia dikenal sebagai negara Agraris, yang kaya akan sumber daya alam. Setiap
daerah di Indonesia, mempunyai SDA yang berlimpah dan khas. Kekayaan SDA ini salah
satunya adalah sumber untuk memenuhi kebutuhan akan makanan dan minuman bagi
manusia.
Makanan dan minuman pada dasarnya dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi
bagi konsumennya, tetapi sejak zaman nenek moyang kita dulu yang diyakini mempunyai
dampak kesehatan bagi tubuh yang disebut sebagai makanan  tradisonal. Sejalan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi makanan, makanan atau minuman yang mempunyai
dampak kesehatan ini disebut dengan makanan fungsional.

2.  Tujuan Penulis


            Tujuan menulis karya ini adalah guna untuk mengetahui pengolahan makanan
fungsional. Manfaat yang dapat diperoleh adalah untuk menambah wawasan wirausaha
pengolahan makanan fungsional dan dapat menerapkannnya di dunia usaha dan dalam
kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1.    Pengertian Makanan Fungsional


          Makanan fungsional adalah Makanan dan bahan pangan yang dapat memberikan
manfaat tambahan di samping fungsi gisi dasar pangan tersebut dalam suatu kelompok
masyarakat tertentu
          Makanan yang dikonsumsi sehari-hari berfungsi untuk mencukupi kebutuhan tubuh
akan energi dan zat-zat gizi, baik makro maupun mikro. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, semakin meningkat pula berbagai penyakit degeneratif, yang
penyebabnya diduga antara lain berasal dari perubahan pola konsumsi makanan, dan pola
hidup. Kemajuan teknologi menyebabkan orang mulai beralih kepada konsep makanan siap
saji, proses pengolahan makanan dengan menggunakan bahan tambahan pangan, makanan
yang mengandung kadar lemak atau kadar gula yang tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beberapa jenis makanan memiliki peran
dalam mencegah maupun mengobati penyakit. Berawal dari konsep ini, maka lahirlah
makanan fungsional. Secara sederhana, makanan fungsional didefinisikan sebagai makanan
yang mempunyai fungsi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dasar bagi tubuh,
tetapi juga memiliki fungsi lainnya (Tapsell, 2009). Konsep makanan fungsional mula-mula
berasal dari filosofi Hipropcates yaitu, “Let your food be your medicine and let your
medicine be your food” (jadikanlah makananmu sebagai obatmu dan obatmu sebagai
makananmu). Makanan fungsional ini sering disebut juga dengan makanan yang mempunyai
fungsi kesehatan, khususnya untuk pencegahan (prevention) penyakit. Istilah makanan
fungsional digunakan pertama kali oleh para peniliti di Jepang pada sekitar tahun 1984,
ketika pemerintah Jepang mulai memikirkan anggaran untuk kesehatan bagi lansia yang
menjadi tanggung jawab pemerintah, dan semakin lama semakin meningkat populasi lansia,
sehingga diantisipasi dengan konsumsi makanan fungsional untuk mencegah berbagai
penyakit dan meningkatkan kualitas hidup. Di Jepang, makanan fungsional ini diberi nama
FOSHU (Food for Specified Health Uses), yaitu sebuah klaim bagi makanan yang diketahui
secara ilmiah mengandung komponen yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan.

2
2.    Perencanaan Usaha Pengolahan Makanan Fungsional
Langkah pengembangan pengolahan produk makanan fungsional khas daerah diawali
dengan pencarian ide, pengembangan ide, perancangan produk, perancangan proses produksi,
perancangan pengemasan dan perancangan pemasaran. Perancangan dilanjutkan dengan
perencanaan Sumber Daya Manusia dan perencanaan keuangan.

3.    Sistem Pengolahan Makanan Fungsional


Teknik  pengolahan produk bergantung dari bahan baku dan produk akhir yang akan
dibuat. Pada dasarnya, teknik yang digunakan untuk pengolahan produk makanan fungsional
hampir sama dengan teknologi untuk pengolahan pada umumnya. Secara garis besar, prinsip
pengolahan terbagi menjadi lima, yaitu :
1.  Pengolahan makanan dengan penggunaan panas
2.  Pengolahan makanan dengan suhu rendah
3.  Pengolahan makanan dengan fermentasi
4.  Pengolahan makanan dengan bahan tambahan kimiawi
5.  Pengolahan makanan dengan pengeringan
          Penggunaan prinsip pegolahan tersebut sangat tergantung pada bahan baku yang
digunakan dan bentuk jadi yang ingin dihasilkan. Proses pengolahan harus tepat agar tidak
merusak atau menghilangkan kandungan bahan pentingnya.

4.    Perhitungan Harga Jual Makanan Fungsional


Biaya Perhitungan biaya produksi makanan fungsional khas daerah, pada dasarnya sama
dengan cara perhitungan biaya produksi lainnya. Biaya yang harus di hitung adalah biaya
investasi, biaya tetap (listrik air, penyusutan alat/gedung dll), serta biaya tidak tetap (bahan
baku, tenaga kerja dan overhead). Beberapa hal yang harus dipersiapkan saat akan
mendirikan usaha, yaitu ;

1. Pemilihan jenis usaha


Pemilihan jenis usaha yang tepat, akan sangat menentukan tingkat keberhasilan usaha itu
dikemudian hari. sebaiknya pilihjenis usaha yang kita kuasai dan kita sukai, tetapi jika
tidak bisa keduanya, maka pilihlah yang sekiranya dikuasai atau disukai.

3
2. Nama dan Lokasi Perusahaan
Sebelum memulai usaha, tentu harus memberikan nama untuk usaha yang akan
dikembangkan. Jika ingin bentuk usaha berbadan hukum bisa dalam bentuk CV, FIRMA,
Koperasi atau PT.
Lokasi usaha sebaiknya ditentukan didaerah yang dekat dengan sumber bahan baku,
tidak jauh dari lokasi rumah para pengelolah, dan tidak terlalu jauh juga dari jangkauan
pasar yang akan dituju.

3. Perizinan Usaha
Perizinan adalah hal yang wajib dimiliki,jika akan melakukan wirausaha. Ijin usaha yang
disiapkan, antara lain NPWP ( Nomor Paokok Wajib Pajak) dari kantor pajak, akta
notaris dari nomor notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/ kabupaten dan ijin
MD dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta pendaftaran merek pada Depatemen
Kehakiman.

4. Sumber Daya Manusia


Sumber Daya Manusia adalah termasuk bagian hal penting yang harus sangat
diperhatikan. Karena salah satu faktor keberhasilan suatu usaha.

5. Aspek Produksi
Aspek yang diperlukan yaitu meliputi peralatan yang diperlukan, bahan baku, bahan
kemasan, bahan tambahan makanan dan teknologi proses pengolahannya.

6. Aspek Keuangan
Perhitungan biaya produksi meliputi biaya investasi, biaya tetap dan tidak tetap.

5.     Penentuan Media Promosi Makanan Fungsional


Kegiatan promosi produk makanan fungsional bertujuan untuk memperkenalkan
fungsi dan keungggulan dari produk tersebut. Produk makanan fungsional di promosikan
sesuai dengan target pasar. Produk makanan fungsional yang mempunyai target pasar untuk
para ibu dapat dipresentasikan dalam kegiatan yang dihadiri oleh para ibu. Selain Presentasi,
produk juga dapat di promosikan melalui pameran, poster, brosur, media sosial, iklan media
cetak atau elektronik, dan lainnya.

4
6.    Pemasaran Produk Sistem Konsiyasi Untuk Makanan Fungsional Khas Daerah
Strategi pemasaran yang akan dijalankan dalam usaha produk makanan fungsional
nantinya adalah dengan mempertimbangkan beberapa aspek penting diantaranya :
a.      Area Pemasaran
b.     Segmen Pemasaran
c.      Metode Pemasaran
          Sistem konsinyasi adalah sistem kerja sama pemasarannya, dimana pemilik barang
(produsen) menitipkan produknya pada pemilik warung/toko/outlet (pemasar), dengan tidak
langsung dibayar, tetapi akan dibayar pada periode waktu tertentu sesuai produk yang laku
terjual.

5
BAB III
PENUTUP

1.    Kesimpulan
Makanan fungsional adalah makanan atau minuman yang mempunyai dampak
kesehatan dan mempunyai kandungan komponen aktifnya dapat memberikan manfaat bagi
kesehatan, diluar manfaat yang diberikan oleh zat-zat gizi yang terkandung didalamnya.
Dengan mempelajari tentang wirausaha pengolahan makanan fungsional kita dapat
mengetahui cara pengolahan makanan fungsional. Manfaat yang dapat diperoleh adalah
untuk menambah wawasan wirausaha pengolahan makanan fungsional dan dapat
menerapkannnya di dunia usaha dan dalam kehidupan sehari-hari.

2.    Saran
Dengan mengetahui cara pengolahan makanan fungsional kita dapat menerapkannya
dalam dunia usaha yang dapat kita lakukan sehari-hari dan dapat melakukan kegiatan jual
beli barang.

Anda mungkin juga menyukai