Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

ANALISIS ISU INSTANSI

Angkatan Latsar : LXII

Nama : Agung Jatmiko Aji, S.Pd

NDH : 04

Instansi : SMP Negeri 36 Palembang

Kelompok :4

A. IDENTIFIKASI ISU
Beberapa isu yang menjadi topik di SMP Negeri 36 Palembang, yaitu:
1. Peserta didik sulit memahami materi PPKn karena banyak hafalan
2. Rendahnya kesadaran peserta didik dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah
3. Kurangnya minat baca peserta didik

B. ANALISIS ISU

Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu. Analisis ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis
kriteria isu. Alat analisis kriteria isu yang akan digunakan adalah dengan alat analisis AKPK
(Aktual, Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu), yaitu :
1. Aktual : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di masyarakat.
2. Kekhalayakan : Isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik : Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan : Isu yang masuk akal, realisitis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

C. ISU YANG DIANGKAT

Tabel Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu dengan AKPK

No Isu Permasalahan di Sekolah A K P K Total Rangking

Peserta didik sulit memahami materi


1. 4 4 5 5 18 1
PPKn karena banyak hafalan

Rendahnya kesadaran peserta didik dalam


2. 4 4 4 3 15 2
menjaga kebersihan lingkungan sekolah
3. Kurangnya minat baca peserta didik 4 3 3 3 13 3

D. ANALISI PENYEBAB
Analisi penyebab core issue menggunakan pengamatan yakni :
1. Guru kurang mengetahui dan menerapkan beberapa metode pembelajaran yang efektif,
inovatif dan kreatif sehingga siswa merasa bosan dan sulit memahami pelajaran PPKN
2. Meskipun bukan bagian dari tupoksi guru, namun dukungan anggaran juga penting
dalam menyediakan bahan ajar yang bersifat audio visual khususnya pelajaran PPKN
agar siswa mudah memahami materi pelajaran.
3. Siswa lebih senang bermain dan menghabiskan waktu menggunakan gadget dari pada
belajar PPKn
4. Guru hanya menerangkan pelajaran PPKn secara informatif satu arah tanpa variasi
(metode ceramah) sehingga menimbulkan kebosanan kepada siswa.
5. Kurang terlibatnya siswa dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa cenderus
pasif dalam menerima materi pelajaran PPKN

E. DAMPAK YANG TIMBUL


1. Siswa akan menjadi pribadi yang pasif dalam proses pembelajaran
2. Hasil belajar siswa rendah karena sulit memahami materi yang disampaikan
3. Motivasi belajar siswa rendah karena menganggap mata pelajaran PPKn membosankan
4. Tugas yang diberikan guru kepada siswa tidak terselesaikan secara baik
5. Kriteria Ketuntasan Minimum Mata Pelajaran PPKN Rendah

F. GAGASAN PEMECAHAN ISU


1. Berkonsultasi dengan kepala sekolah
2. Menentukan metode pembelajaran PPKn yang inovatif dan kreatif
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan jadwal kegiatan
4. Melaksanakan Rencana Pembelajaran yang telah dibuat
5. Melakukan evalusi terhadap pelaksanaan Pembelajaran
6. Melaporkan hasil pelaksanaan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai