Anda di halaman 1dari 2

MASALAH DAN HAMBATAN SERTA UPAYA PENANGANAN

Masalah dan Hambatan Kualitas sumber daya manusia antara lain sangat ditentukan
oleh dua faktor yang satu sama lain saling berkaitan dan bergantung yaitu pendidikan
dan kesehatan, dimana kesehatan menjadi syarat utama agar upaya pendidikan dapat
berhasil, sementara pendidikan yang diperoleh dapat mendukung tercapainya
peningkatan status kesehatan seseorang. Populasi kelompok anak usia sekolah (7-21
tahun) merupakan komponen yang cukup penting dalam masyarakat, mengingat
jumlahnya yang diperkirakan sepertiga dari total populasi Indonesia, diantaranya + 46
juta mengikuti pendidikan di tingkat SD/MI, SMP/MTs, sampai SMA/MA dan kelak
mereka akan menjadi orang tua dan calon pemimpin bangsa di masa depan. Oleh
sebab itu, upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada
peserta didik (usia sekolah) merupakan salah satu mata rantai yang penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Berbagai situasi dan kondisi yang dapat
mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak dan remaja kita, yaitu antara lain: •
Penyalahgunaan Narkoba dan rokok • Kekerasan, baik fisik maupun mental •
Perkosaan dan exploitasi seksual • Berbagai macam konflik • Ketimpangan gender •
Masalah-masalah lingkungan • Masalah-masalah kesehatan reproduksi • Perilaku seks
bebas • Kehamilan remaja/kehamilan tak diinginkan dan aborsi • Infeksi Menular
Seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS • Penyakit-penyakit infeksi lainnya 26 • Sumber
air bersih yang memadai • Sanitasi yang memenuhi syarat • Kantin yang sehat •
Belum semua sekolah melaksanakan UKS Sedangkan program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS dapat dicapai bila sekolah melaksanakan) melalui tiga program UKS
(Trias UKS) yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan
Lingkungan Sekolah Sehat, serta Melaksanakan upaya-upaya peningkatan kebugaran
jasmani secara baik, melalui program Pendidikan Jasmani. Permasalahan Mendasar
Dalam Pembinaan Dan Pengembangan UKS 1.Perilaku hidup bersih dan sehat belum
mencapai tingkat yang diharapkan. 2. Adanya berbagai masalah kesehatan anak usia
sekolah. 3. Masalah sumber daya manusia. 4. Terbatasnya sarana dan prasarana UKS
5. Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi 6. Masih belum optimalnya
Koordinasi antar Instansi terkait dalam menangani UKS. Hambatan Utama yang
saling terkait Dalam Upaya Peningkatan Program UKS: a. Pemahaman dan
penerimaan program UKS yang belum memadai b. Kolaborasi antar pihak- pihak
yang terkait belum optimal c. Belum adanya VISI yang jelas tentang apa yang dapat
dicapai dengan Program UKS dan tidak adanya kemampuan untuk membuat
perencanaan yang strategis untuk mencapai VISI tersebut. UPAYA PENANGANAN
 Penanganan yang perlu dikembangkan antara lain: 1. Visi UKS yang
jelas,Perencanaan yang sesuai dan Strategi yang tepat 2. Strategi Mendasar Perkuat
advokasi dan sosialisasi dan Mobilisasi Sumber Daya 27 3. Capacity Building
(pemberdayaan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan) 4. Akselerasi program UKS
melalui : a. Pemantapan dan Pengembangan Program UKS b. Memperluas jangkauan
dan peningkatan kualitas 5. Mempercepat peningkatan status kesehatan dan prestasi
belajar anak usia sekolah melalui pemantapan dan pengembangan program UKS. a.
Meningkatnya peran lintas sektor dalam pelaksanaan program UKS b. Meningkatnya
pelaksanaan Trias UKS dan program pengembangannya. c. Teratasinya masalah
kesehatan anak usia sekolah. d. Meningkatnya kemandirian program UKS. e.
Akselerasi Program UKS dengan sasaran: - Langsung : TK/RA, SD/MI/SDLB,
SMP/MTs/SMPLB,SMA/SMK/MA/SMALB, Warga Belajar, setara SD/SMP/SMA,
Pontren. - Tidak langsung: Guru, orang tua, Kader Kesehatan Sekolah, TP UKS,
LSM, Ormas,Tutor/Pamong Belajar di SKB, Pengasuh Pontren. f. Meningkatkan
kualitas dan cakupan UKS, termasuk pelatihan guru UKS. g. Memantapkan Tim
Pembina UKS dan meningkatkan koordinasi lintas program/lintas sektoral dengan
sektor terkait.  Beberapa aspek yang perlu diperhatikan untuk mencapai
optimalisasi program UKS: 1. Aspek Sistem, yaitu kerangka peraturan dan kebijakan
publik yang mendukung pencapaian program UKS. Misalnya:  Pemerintah Daerah
dan DPRD dapat membuat Peraturan Daerah atau kebijakan lain yang berkaitan
dengan program UKS. 28  Kepala Sekolah juga dapat membuat kebijakan yang
dapat mendukung terlaksananya program UKS di sekolah. 2. Aspek Kelembagaan,
yaitu struktur organisasi, prosedur dan mekanisme kerja, hubungan antar unit kerja,
antar instansi, dsb. Instansi terkait dalam UKS yang bekerja bersama-sama untuk
tujuan yang sama perlu bekerja secara koordinatif dan sinergis Tim Pembina UKS
Pusat dan Daerah. 3. Aspek Informasi, informasi yang harus disebarluaskan adalah
berupa kebijakan-kebijakan atau laporan perkembangan pelaksanaan program UKS.
4. Aspek Individu, yaitu anggota Tim yang duduk dalam TP UKS diharapkan adalah
orang-orang yang dapat bekerja secara profesional, memiliki komitmen yang kuat
terhadap program UKS, dan kemauan yang kuat untuk senantiasa meningkatkan
kemampuan dan pengetahuan dalam rangka penyelenggaraan program UKS sebagai
perwujudan ibadah. 5. Aspek Komitmen, yaitu Komitmen semua pihak di Pusat dan
Daerah. Dengan demikian pada dasarnya UKS mempunyai nilai ganda yaitu selain
berdampak pada upaya peningkatan derajat kesehatan peserta didik beserta
masyarakat sekolah lainnya, juga terhadap pemberdayaan komunitas sekolah dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. untuk itu keterlibatan para pendidik,
peserta didik tenaga kependidikan, Komite Sekolah/orang tua murid, masyarakat
sekitar sekolah, dan petugas kesehatan yang membina program UKS, dengan
komitmen sektor terkait di Pusat dan Daerah sangat menentukan keberhasilan
program ini. namun berdasarkan situasi dan kondisi, pelaksanaan UKS masih belum
optimal. Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan tatanan UKS pada setiap jenjang
pemerintahan dengan tetap mengacu pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku

Anda mungkin juga menyukai