Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT DIABETES MELITUS

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kebidanan Komunitas)

Disusun Oleh :

Lathifah Isna Hayati

060105169

PROGRAM STUDI KEBIDANAN JENJANG DIPLOMA III

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH

YOGYAKARTA

2008
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYAKIT DIABETES MELITUS

I. IDENTIFIKASI MASALAH

    Kemajuan teknologi saat ini sudah semakin pesat, namun kenyataannya kemajuan
tersebut bisa mengembalikan kondisi seseorang yang sehat menjadi sakit. Karena tidak
dapat sepenuhnya mengembalikan kondisi pasien menjadi benar-benar pulih dan sehat
seperti sebelumnya. Apalagi jika sudah terkena penyakit modern seperti diabetes melitus
(DM), stroke atau penyakit lainnya, biasanya berdampak pada biaya pengobatan yang
membengkak. Sedangkan harapan sembuh sangat kecil, belum lagi dengan penyakit
komplikasi yang ditimbulkannya. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan banyak
komplikasi adalah Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis. Apabila komplikasi telah
terjadi baik berupa gagal ginjal, penyakit jantung koroner atau stroke, dapat dipastikan
keuangan keluarga terkuras untuk membiayai pengobatannya. Komplikasi DM dapat
bersifat akut dan kronis. Komplikasi akut dapat mengancam jiwa bila tidak segera
diberikan pertolongan. Bila kadar gulanya tidak segera dikendalikan maka dapat berisiko
membahayakan jiwa pasien. Sedangkan penyakit DM kronis dapat menimbulkan banyak
komplikasi.

II. PENGANTAR

Bidang Studi : Kebidanan Komunitas

Topik : Penyakit Diabetes Melitus

Subtopik : Mengenal Diabetes Melitus

Sasaran : Ibu “Hr”

Hari/Tanggal : Kamis / 20 November 2008

Jam : 13.00-13.30 WIB

Waktu : 30 Menit

Tempat : Rumah Ibu ”Hr”

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Diharapkan Ibu “Hr” dapat mengerti dan memahami lebih jelas tentang penyakit
Diabetes Melitus.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Ibu “Hr” diharapkan dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian Diabetes Melitus

2. Gejala Diabetes Melitus

3. Akibat Diabetes Melitus

4. Cara mencegah Diabetes Melitus

V. MATERI

Terlampir

VI. MEDIA

1. Materi SAP

2. Leaflet

VII. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1. 3 Menit Pembukaan :
a. Memberi salam Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan penyuluhan Mendengarkan dan
c. Menyebutkan materi/ pokok bahasan memperhatikan
yang akan disampaikan.
2. 15 Menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Gejala Diabetes Melitus
3. Akibat Diabetes Melitus
4. Cara mencegah Diabetes Melitus
3. 7 Menit Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada peserta Merespon dan
untuk bertanya bertanya
2. Memberi kesempatan kepada peserta Merespon dengan
untuk menjawab pertanyaan yang menjawab pertanyaan
diberikan
4. 5 Menit Penutup :
1. Menyimpulkan materi yang telah Menyimak
disampaikan
2. Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
3. Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, 20 November 2008

Sasaran Pemberi Penyuluhan

(Ibu Hr) (Lathifah Isna Hayati)

Mengetahui,

Pembimbing PKL

(Dhesi Ari Astuti, S.Si.T)


.

X. EVALUASI

Metode Evaluasi : Tanya Jawab

Jenis Pertanyaan : Lisan


XI. LAMPIRAN MATERI

DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana kadar gula dalam
darah seseorang menjadi tinggi karena gula dalam darah tidak dapat digunakan oleh
tubuh. Diabetes Mellitus / DM dikenal juga dengan sebutan penyakit gula darah atau
kencing manis yang mempunyai jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia juga
di seluruh dunia. Penyakit Diabetes Melitus terjadi ketika kadar gula (glukosa) dalam
darah berlebih. Kelebihan gula tersebut menjadi racun bagi tubuh penderita.

B. Klasifikasi penyakit DM dibagi sebagai berikut :

a. DM tipe 1 disebabkan kekurangan insulin absolute


b. DM tipe 2 disebabkan kekurangan insulin relative
c. DM Gestasional disebabkan kehamilan
d. DM tipe lain biasanya disebabkan penyakit-penyakit pada kelenjar pankreas
langsung maupun tidak langsung.

Orang yang beresiko tinggi menderita DM antara lain :

a. Berusia lebih dari 45 tahun


b. Berat badan melebihi 120% dari Berat Badan Ideal (BBI) ; BBI =
(TB-100)-10%
c. Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
d. Ada riwayat DM pada keluarga
e. Kehamilan dengan berat badan bayi yang lahir lebih dari 4000
gram

C. Gejala Diabetes Melitus :

a. Muncul perlahan-lahan sampai timbul gangguan yang jelas.


b. Dalam mendiagnosis penyakit DM tidak hanya dilihat pada adanya kadar glukosa
dalam air seni tapi juga yang paling penting, dilakukan pemeriksaan glukosa
darah dalam aliran darah.
c. Kadar glukosa darah waktu puasa : < 100 mg/dl
d. Kadar glukosa darah 2 jam sesudah puasa : < 140 mg/dl

Gejala-gejala pasti penyakit DM antara lain polidipsi (sering haus sehingga banyak
minum), polifagi (banyak makan karena selalu merasa lapar), serta poliuri (sering
kencing), sering kali air seninya dikerumuni semut. Gejala lain adalah penurunan berat
badan yang sangat nyata. Gejala-gejala tidak pasti penyakit DM antara lain cepat lelah,
mudah mengantuk, penglihatan kabur, kesemutan, hilang rasa di ujung-ujung jari, bisul
hilang timbul, infeksi kulit sukar sembuh, gatal-gatal, keputihan pada wanita, atau
disfungsi ereksi pada pria.

D. Siklus Diabetes Melitus :

a. Lambung mengubah makanan menjadi gula (glukosa)


b. Glukosa masuk ke dalam aliran darah
c. Pankreas memproduksi insulin
d. Insulin masuk ke saluran darah
e. Glukosa tidak dapat masuk ke sel tubuh, akibatnya glukosa menumpuk di
pembuluh darah.

E. Akibat penyakit Diabetes Melitus


a. Akibat jangka pendek : koma diabetic, gejala penurunan kesadaran dan dehidrasi,
koma dan akhirnya kematian.

b. Akibat jangka panjang :

1. Penyakit pembuluh darah: hipertensi, stroke.

2. Penyakit jantung koroner

3. Penyakit kaki diabetik

4. Kebutaan (retinopati diabetik)

5. Gagal ginjal nefropati diabetik)

6. Penyakit saraf (neuropati diabetik)

7. Mudah terkena infeksi apapun

F. Fungsi Insulin

Insulin adalah hormon yang disekresi oleh pankreas. Pankreas merupakan organ yang
letaknya di belakang lambung dan memiliki fungsi memproduksi enzim-enzim
pencernaan dan hormon. Ketika karbohidrat diserap dari usus halus ke dalam darah,
pankreas akan terangsang untuk melepaskan insulin secara proposial. Kebanyakan sel
tubuh memiliki reseptor insulin yang mengikat insulin yang beredar dalam tubuh.
Dengan adanya reseptor insulin tersebut, sel-sel dapat menyerap glukosa dari aliran
darah ke dalam sel. Sel memanfaatkan glukosa dan nutrisi lainnya sebagai energi.
Tanpa insulin, kita bisa banyak makan tapi tetap merasa lapar karena banyak sel tubuh
tidak menjaring glukosa tanpa bantuan insulin. Inilah yang terjadi pada penderita
diabetes tipe 1. Gangguan pada produksi insulin di pankreas dapat menyebabkan kadar
gula dalam darah terganggu.
G. Pencegahan Diabetes Melitus :
DM adalah penyakit menahun yang dapat diderita seumur hidup. Sehingga,
yang berperan dalam pengelolaannya bukan hanya dokter tetapi juga perawat, ahli gizi,
penderita, bahkan keluarganya. Penyakit DM sifatnya sederhana dan tidak kompleks
serta dapat dikelola dengan tuntas oleh dokter umum maupun perawat yang
berpengalaman. Pendidikan bagi penderita DM dan keluarganya akan sangat membantu
meningkatkan pengelolaan penyakit DM. Karena itu, agar hasil pengobatan tepat dan
berhasil diperlukan standar minimal pengelolaan penyakit DM bagi penderita. Dalam
hal ini, yang penting adalah pendidikan tentang DM dan penderita memahami penyakit
DM, termasuk pengendalian, komplikasi, dan masalah-masalah yang memperberatnya
seperti hipertensi, hiperlipidemi, dan kehamilan.

   Orang yang menderita Dm dianjurkan mengkonsumsi makanan yang banyak


mengandung serat, seperti buah-buahan dan sayuran. Karena dapat menurunkan gula
darah dalam tubuh, sehingga sangat dianjurkan untuk para penderita DM. Karena itu,
makan banyak serat dapat menurunkan risiko peningkatan lemak darah. Serat juga
dapat menurunkan berat badan. Penderita DM yang gemuk dianjurkan banyak
memakan makanan berserat, karena serat menyebabkan rasa kenyang. Usaha
menurunkan berat badan akan lebih sukses bila makanan berserat menggantikan
makanan yang tinggi kalori seperti kue-kue berlemak dan manis. Bahkan penderita DM
dianjurkan, agar tiap makan pagi, siang, sore, selalu disertai makanan yang
mengandung banyak serat. Dan sering melakukan aktivitas olah raga dengan rutin.

XII. DAFTAR PUSTAKA

Sumber : http://www.suarapembaruan.com

ruslisusana@yahoo.com

Konsensus Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, 2002

Diabetes self-management education/DSME).

LAN. Ilustrasi: DTO

Anda mungkin juga menyukai