Anda di halaman 1dari 24

Materi Pemuridan

MENTOR

Mentor 1

1. Yesus Kristus
2. Allah
3. Keselamatan
4. Alkitab
5. Apologetika
6. KesaksianPribadi
1
2
YESUS KRISTUS

Agama-agama dan tokohnya.


Pada umumnya setiap agama memiliki tokoh/pendiri. Setiap agama dan kepercayaan dimulai oleh
sang tokoh, namun setelah agama itu “jadi” maka kepercayaan tersebut tidak lagi bergantung pada
sang pemimpin untuk kelangsungan agama itu.

Keunikan kekristenan.
Kekristenan berbeda dengan agama atu kepercayaan apapun karena kekristenan bukan sekedar
agama. Kristus sebagai tokoh sentral tidak pernah bisa dipisahkan dari kekristenan. Setiap orang
yang berjumpa atau menjadi Kristen harus berhadapan pertama kali sampai selamanya dengan
Pribadi Yesus Kristus.

PRIBADI TERBESAR
 Terbesar dalam Sejarah
Dalam sejarah manusia tidak pernah ada seorang pribadi yang bisa mempengaruhi manusia dan
dunia sebanyak dan seterus-menerus Yesus Kristus.
 Terbesar dalam Karya
Selama sekitar tiga setengah tahun berkarya di bumi ini, apa yang dilakukan Yesus tetaplah hal
yang mustahil dilakukan manusia siapapun dan kapanpun. Peristiwa kelahiran, pertumbuhan,
pelayanan sampai dengan kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke sorga tidak mungkin bisa
disamai oleh siapapun.
 Terbesar dalam Kekekalan
Tidak ada Pribadi yang namanya dikaitkan dengan akhir jaman/kiamat dan juga menjadi penentu
nasib setiap manusia di alam kekekalan selain Yesus Kristus.

FAKTA ALKITABIAH
“…Mereka yang berpegang teguh pada doktrin tentang Yesus sebagai Allah yang benar dan
manusia, yang mati dan bangkit kembali bagi kita, akan setuju dan dalam hatinya percaya doktrin-
doktrin lain dalam iman Kristen (Martin Luther, “Earlier Christian Creeds). Pribadi dan karya
Kristus merupakan tiang utama teologi Kristen. Meliputi;
Pre-eksistensi: Yesus Kristus Anak Allah yang unik dan pribadi kedua dalam Trinitas, dalam
keberadaan-Nya sebagai Allah tidak dibatasi oleh waktu, tetapi setara dan bersama dengan Bapa
dalam kekekalan. Yes. 9:6/ Mik 5:1/ Yoh 1:1-3/ Yoh. 6:38/ Yoh 8:56-58/ Yoh. 17:4-5/ Gal 4:4-5/
Fil. 2:5-7/ Wah 22:12,13,16
Kelahiran dari Perawan: Yesus Kristus dikandung secara supranatural oleh Roh Kudus, bukan
karena seorang bapak manusiawi, dan lahir melalui seorang dara Maria. Sejak permulaan inkarnasi
Kristus, sebagaimana keselamatan adalah inisiatif supranatural Allah yang berdaulat, melebihi
segala kemungkinan manusiawi. Yes. 7:14/ Mat 1:18-25/ Lukas 1:26-38
Tidak berdosa: Yesus Kristus dikandung oleh Roh Kudus, lahir bukan dalam nature keberdosaan,
walaupun Ia juga dicobai, Ia tidak berbuat dosa. Sebagai Anak domba Allah yang tidak berdosa, Ia
dapat memberikan diri-Nya sebagai korban yang tak bercela bagi Allah. Yes. 53:9/ Luk 1:35/ Yoh
8:29, 46/ 14:30-31/ Kis 3:14/ 2 Kor 5:21/ Ibr :15/ 7:26-28/ 9:14/ I Pet 1:18-19/ 2:22-23/ 1 Yoh 3:4-5

3
Kemanusiaan: Firman, Anak Allah yang kekal, dalam inkarnasi memiliki seluruh nature
kemanusiaan dalam diri-Nya. Karena seluruh nature kemanusiaan kita juga dimiliki oleh Anak
Allah, nature kemanusiaan dalam segala aspeknya mengalami penebusan Kristus. Karena Yesus
Kristus juga memiliki nature manusia, maka Ia dapat merasakan segala kebutuhan mereka. Mat.
4:1-2/ 8:23-24/ Luk 2:52/ 24:39/ Yoh 1:14/ 4:5-6/ 11:35/ 19:28/ 19:34/ Rom 1:2-3/ Ibr 2:14/ 2:17-
18/ 4:15
Ke-Allah-an: Ke-Allah-an Kristus dalam Alkitab ditunjukkan dengan gelar ilahi, sifat-sifat,
tindakan-tindakan ilahi, dan teks-teks Perjanjian Baru yang secara jelas menyatakan kesetaraan-
Nya dengan Allah.

Gelar ke-Allah-an

 “Tuhan”: Dalam Perjanjian Baru Tuhan (Yun. Kurios) digunakan secara unik oleh para penulis
kitab-kitab Perjanjian Baru yang memakai teks-teks Perjanjian Lama yang menunjuk kepada
Allah (Yahweh, Adonai) dan mengenakannya untuk Kristus.
 “Anak Allah” dalam arti yang unik. Mat. 26:63-65/ Ibr 5;5

Sifat-sifat ke-Allah-an
1. Kekal, pre-eksisten Yoh. 1:1/ 17:5/ Fil 2:5-7/ Wah 22:13
2. Tidak dibatasi ruang Mat 28:20/ Ef 1:22-23
3. Kuasa dan Wewenang Universal Mat 28:18/ Ef 1:22
4. Memiliki Hidup dalam diriNya sendiri Yoh 1:4/ Yoh 5:26

Teks-teks Perjanjian Baru: kesetaraan atau identitas Kristus dengan Allah


1. Kesetaraan Yoh 10:29-31/ 14:8-9/ Fil 2:5-6
2. Identitas Yoh 1:1/ 20:28/ Tit 2:31/ Ibr. 1:8/ 2 Pet 1:1

Karya Kristus
Kita tidak dapat bersukacita jika ada Allah, tetapi tidak ada pengantara; seorang yang berdiri di
antara Allah dan manusia, untuk mendamaikan Allah dan manusia, dan untuk melakukan segala hal
yang dibutuhkan demi keselamatan kita. (John Wesley, Notes on 1 Tim 2:5)
Allah yang Absolut, terpisah dari Yesus Kristus, tidak akan dapat memberi pengiburan pada hati
yang hancur … Cara satu-satunya agar kita dapat mengenal Allah ialah melalui Mediator kita,
Yesus Kristus (C.H. Spurgeon, Khotbah, “Looking into Jesus)

Kotbah, pengajaran dan mujizat


Dengan kotbah, pengajaran, mujizat-mujizat yang dilakukan, Yesus membuktikan misi ilahi-Nya
dan kedatangan Kerajaan Allah dalam sejarah manusia. Mat. 4:23-24/ Mat 7:28-29/ 8:16-17/ 9:35-
36/ Mark 4:33-34/ Luk 9:1-2/ Yoh 5:36/ 12:37/ 20:30-31/ Kis 10:36-38

Kekuatan Kristus
Seluruh hidup Yesus ditandai dengan ketaatan. Dengan mentaati kehendak Allah
sepenuhnya, bahkan sampai mati, Yesus tunduk kepada Allah sebagi Adam yang kedua, di mana
Adam yang pertama gagal. Luk 2:49, 51/ Yoh 6:38/ Yoh 8:29/Yoh 14:30-31/ 15:10/ Rom. 5:18-19/
4
Fil. 2:8
Kematian di atas kayu salib
Penebusan adalah inti iman Kristen. Kristus mati menggantikan kita, menjadi obyek murka Allah
dan kutukan hukum Taurat, membayar keselamatan semua orang percaya. Karya penebusan Kristus
penghukuman dan sifatnya subtitusional. Yes 53:4-5/ Mark 10:33-34/ Mark 10:45/ Yoh.
10:14,15,17,18/ Kis 2:23/ Rom 3:25/ 5:10/ 2 Kor 5:18-19/ Gal 3:13/ Ef 2:15-16/ 5:2/ Kol 1:19-20/
2:15/ 1 Tim 2:5-6/ Ibr 9:14/ I Pet. 1:18-19/ 2:24/ 1 Yoh 2:2/ Wah 5:9

Kebangkitan dan kenaikan ke sorga


Kebangkitan adalah bukti yang diberikan Allah terhadap kebenaran ajaran dan pelayanan Yesus di
dunia, demonstrasi bahwa Kristus telah mengalahkan dosa, kematian dan iblis. Kenaikan
menempatkan Kristus duduk disebelah kanan tahta Allah di mana Ia sekarang mengarahkan dan
menguatkan gereja dalam menjalankan misinya dengan otoritas-Nya atas sorga dan bumi. Mat 28:9/
Luk 24:36-39/ 24:50-51/ Yoh 20-19/ Kis 1:1-2/ 1:9-11/ 2:32-33/ Rom 1:2-4/ 1 Kor 15:3-6/
15:17,20/ Ef 1:19-21/ Fil 2:9-11/ Ibr 4:14/ Ibr 7:26/ Wah 1:5

BEBERAPA PERSEPSI

Berbagai pendangan keliru dalam sejarah doktrin Kristologi


Menjelang Konsili Chalcedon (th 451)
Mengenai realitas 2 natur Kristus
 Ebionisme: Allah masuk ke dalam tubuh manusia Yesus pada saat baptisan dan meninggalkan
dia menjelang kematiannya di kayu salib. Mereka tidak percaya pre-existensi Yesus sebagai
Anak Allah.
 Decetisme: Yesus benar-benar ilahi yang tampak sebagai manusia
Mengenai kesatuan dua nature Kristus
 Arianisme: Yesus adalah ciptaan, lebih rendah dari Allah. Ajaran ini berkembang dari pandangan
dinamis modalistik monarchianism tentang Trinitas
 Appolinarianisme: Persatuan antara daging manusia dengan Allah menjadi daging ilahi.
Mengenai hubungan antara dua nature Kristus:
 Nestorianisme: Yesus benar-benar terdiri dari dua pribadi yang berbeda, yang satu ilahi dan yang
lain manusiawi
 Eutichianisme: Yesus memiliki dua nature sebelum inkarnasi, tetapi menjadi satu setelah
inkarnasi. (berlawanan dengan Appolinarianisme).

Konsili Chalcedon, walaupun tidak memuaskan semua, tetapi mengatasi perdebatan dan menjadi
dasar formula orthodox tentang Kristus. Klausa yang penting dalam konsili itu menyatakan
“…sama…sempurna dalam Allah…sempurna dalam kemanusiaan-Nya…Berasal dari substansi
yang sama (homoouios) dengan Bapa di dalam ke-Allah-an, hommousios dengan kita dalam
kemanusiaan…dinyatakan dalam dua nature (physeis), tanpa kerancuan, tanpa perubahan, tanpa
pembagian, tanpa pemisahan…property dari dua nature itu berada dalam satu pribadi (prosopon)
dan satu subsistence (hypostasis).”

5
Setelah Konsili Chalcedon
 Adpsionisme: Kristus mengambil tubuh seorang lelaki.
 Kenosis: Berusaha menginterpretasikan Filipi 2:7 bahwa Yesus mengosongkan diri-Nya dari
beberapa sifat ilahi, dan membatasi diri-Nya untuk membenarkan diri-Nya dalam batasan-
batasan manusia.

CATATAN

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
6
ALLAH

Doktrin tentang Allah adalah dasar dari semua aspek teologi Kristen, dan merupakan doktrin
utama dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Eksistensi (Kejadian 1:1/ Maz 14:1-2/ Maz 19:2/ Kis. 14:17/ 17:24-28/ Rom 1:18-20/
2:14:15/ Ibr. 11:6)

Bukti-bukti rasional keberadaan Allah:


 Ontologis: dilihat dari sisi filosofis. Jika kemungkinan adanya makluk yang paling hebat
(supreme) mungkin, maka ia bisa ada dalam kenyataan.
 Cosmologis, segala sesuatu ada yang menciptakan, oleh karena itu pertama kali yang mencipta
ialah Allah.
 Teleologis, rancangan dan tujuan akan segala hal yang terjadi memerlukan adanya Perancang
Agung. Analogi yang digunakan: pembuatan jam dll.
 Moral, keberadaan nilai-nilai moral menunjukkan adanya suatu nilai-nilai yang Dasar yang
transeden.
 Mental, materialisme murni tidak dapat menjelaskan kemampuan pikiran yagn bergerak
secara logis dari berbagai premis ke kesimpulan; hanya adanya Pikiran transeden yang
dapat menjelaskan cara kerja pikiran manusia.
 Kristologis, pendekatan ini menunjuk kepada probabilitas sejarah untuk menunjukkan bahwa
Yesus Kristus dapat diterima secara penuh dan memuaskan jika kita berasumsi bahwa
Allah ada dan bekerja melalui Dia.

Sifat-sifat ke-Allah-an: Kesempurnaan Allah


(Sifat-sifat Metalistik, sifat-sifat yang membedakan-Nya dengan manusia)
1. Independensi: Ada karena diri-Nya sendiri, tidak bergantung pada apapun. Yes 40:13-14/
44:24/ Yoh. 5:26/ Kis. 17:25/ Rom. 11:34-35/ Wah 4:11
2. Spiritualitas: Allah adalah Roh tidak memiliki tubuh fisik dan tidak tampak oleh mata fisik.
Keluaran 20:4/ Yoh 4:24/ 1 Tim 1:17/ 6:15-16
3. Immutabilitas: Allah dalam kesempurnaan karekter, sifat, tujuan dan janji-janji-Nya tidak
berubah. Bilangan 23:19/ Maz 33:11/ Maz 102:28/ Ib 6:17/ Yak. 1:17
4. Kekekalan: Allah bukanlah makluk ciptaan dan tidak terbatas oleh waktu. Ulangan 33:27/
Maz 90:2/ Maz 102:13, 28/ Yes. 57:15/ I Tim. 1:17
5. Simplisitas: Allah dalam esensi-Nya adalah satu, tidak ada pembagian atau elemen-elemen
yang saling berbeda dalam keberadaan-Nya. Keberadaan itu dipercayai, walaupun tidak
secara eksplisit dinyatakan, sebagaimana dalam teks ini: Ulangan 6:4/ 2 Kor 1:19
6. Maha Hadir: Allah tidak dibatasi oleh ruang, tetapi hadir di mana-mana. I Raja 8:27/ Maz.
139:7-11/ Yer 23:23-24/ Kis 17:27-28
7. Maha Kuasa: Allah dapat melakukan segala sesuatu konsisten dengan sifat dan kehendak-
Nya yang Kudus; tidak ada yang dapat membuat-Nya putus asa dalam melaksanakan
kedaulatan-Nya. Kej. 18:14/ 2 Taw 20:6/ Maz 147:5/ Yes 14:27, 43:13/ Yer 32:17/ Dan
4:35/ Mark 10:27/ Ef 1:19-20
7
8. Maha Tahu: Allah mengetahui segala sesuatu baik dulu, sekarang dan yang akan

datang semua kemungkinan dan yang benar-benar terjadi. Maz 139:1-4/ Yes 40:28/ 46:10/
Ro 11:33/ Ibr. 4:13

Sifat-sifat Moral:
Karakter-karakter ke-Allah-an yang dalam ukuran tertentu ada dalam makhluk ciptaan.
1. Suci: Sifat Allah yang mulia mengatasi semua ciptaan, benar-benar tidak tercemar oleh
segala imoralitas dan ketidaksempurnaan. Kel. 15:11/ Imamat 11:44/ Maz 22:3/ Yes.
6:3/ I Pet 1:15/ Wahyu 4:8
2. Kasih: Allah sangat mengasihi anak-anak-Nya dan secara positif ingin memenuhi segala
kebutuhan mereka. Ul. 33:12/ Maz 42:9/ 63:4/ Yer. 31:3/ Yoh. 3:16/ Rom 5:8/ Efs. 2:4-
5/ I Yoh. 4:10
3. Hikmat: Kebaikan nilai-nilai dalam diri Allah yang termanifestasikan dalam pilihan tujuan-
Nya yang terbaik dan pilihan sarana terbaik untuk pencapaian-Nya. Maz. 104:24/ Maz
147:5/ Yer 10:7/ Dan 2:20-21/ Rom 11:33/ Kol. 2:2-3
4. Anugerah dan kemurahan: Dua aspek nature ke-Allah-an yang saling berhubungan,
Anugerah Allah ditunjukkan dalam pengampunan dosa. Kemurahan Allah ditunjukkan
melalui remisi hukuan dan menghindarkan manusia dari kehancuran akibat dosa. Neh.
9:17/ Maz 103:8-9/ Lik 1:54-55/ Rom. 9:16/ Ef. 1:6/ 2:4-5/ Tit. 2:11/ 3:5
5. Baik: Kebaikan Allah yang murah hati pada semua makluk ciptaan. Maz. 100:5/ 145:8-9/
Rat. 3:25/Mat 5:45/ 7:11/ Kis 14:17/ Yak. 1:5, 17
6. Sabar: Allah sabar dalam memberikan penghukuman atas dosa pemberontakan manusia;
kesabaran Allah. Bil. 14:18/ Maz 86:15/ Rom 2:4/ Rom 9:22/ 2 Pet 3:9/ 2 Pet 3:14-15
7. Benar dan Adil: Kebenaran Allah menunjukkan kepada kekudusan-Nya Ul. 32:4/ Maz.
36:7/ 72:2/ 98:9/ 119:172/ Kis.17:31/ Rom 3:25-26/ 2 Pet. 1:1
8. Layak dipercayai: Karakter, Firman dan tindakan Allah yang layak benar dan layak
dipercayai. Maz 33:4/ 119:151/ 119:160/ Yoh. 14:6/ 17:17/ Rom 3:3-4/ Tit 1:1-2
9. Setia: Konsisten karakter perintah dan janji-janji-Nya pada perjanjian dengan umat-Nya.
Ul. 7:9/ 32:4 Yos 23:14/ Maz. 89:1-2,8/ Rat 3:22-23/ 1 Kor. 10:13/ 1 Tes. 5:23-24/ 2
Titus 2:13/ Ibr. 10:23/ 1 Yoh 1:9

TRITUNGGAL
Bagian ini merupakan bagian yang jauh di atas kemampuan pikiran manusia untuk
memahaminya atau lidah untuk mengungkapkannya, bahwa Allah sebagai Bapa dari anak-
anakNya, akan mengampuni kita ketika kita terbatas dalam mengungkapkannya, jika saja
iman kita murni dan benar. Dengan ini terminology ini, kita percaya bahwa Allah terdiri dari
tiga pribadi yang berbeda dalam satu hakikat. (Martin Luther, Epistle Sermon, Trinity Sundy).

Doktrin Alkitabiah Trinitas adalah batu penjuru Kekristenan Orthodoks, dapat disimpulkan
dalam tiga pertanyaan: Ada satu Allah dan hanya satu Allah; Satu Allah ini ada secara kekal
dalam tiga pribadi, Bapa, Anak dan Roh Kudus, ketiga pribadi itu setara masing-masing
memiliki nature atau esensi ke-Allah-an.

8
KEPENUHAN DI DALAMNYA
 Memberi Kuasa
 Memberi Jaminan
 Memberi Tuntunan
 Menghasilkan buah

CATATAN

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
9
KESELAMATAN

KESELAMATAN DAN KEHIDUPAN KRISTEN


Kematian Kristus di atas kayu salib bagi orang berdosa adalah fakta obyektif dalam sejarah. Fakta
sejarah itu diaplikasikan dalam kehidupan setiap orang Kristen melalui karya Roh Kudus yang
mengawali hidup baru seseorang dalam Kristus (memanggil, melahirkan kembali, bertobat, iman,
pembenaran) dan mengarahkan ke dalam kesempurnaan (pengudusan dan kesetiaan)

Panggilan dan Kelahiran Baru


Allah mengundang semua orang dari segala penjuru untuk bertobat, percaya kepada Yesus dan
menerima pengampunan dan keselamatan dalam Injil. Roh Kudus menanamkan nature yang baru
dalam diri orang berdosa (Regenerasi, kelahiran Baru), membawa keluar dari kegelapan kepada
terang, dari kematian rohani kepada kehidupan rohani. Yesaya. 45:22/ 55:1, 6-7/ Mat 28:19/ Yoh.
1:12-13/ 3:5-7/ Kis. 16:14/ Rom 10:14/ 11:28-29/ 1 Kor 1:9/ 1 Kor 1:23-24/ Ef 2:4-5/ 1 Tim 6:12/
Tit 3:5/ Yak 1:18/ 1 Pet 1:23/ Wah 22:17

Pertobatan dan iman


Hubungan yang baru dengan Allah di mulai melalui pertobatan dan iman kepada Yesus. Pertobatan
yang sejati meliputi mengakui dosa, hancur hati karena dosa, dan keinginan kuat untuk
meninggalkan dosa. Iman keselamatan yang sejati meliputi komitmen penuh seseorang kepada
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat sebagai tanggapan atas tawaran keselamatan dalam
Injil. 2 Taw 7:14/ Ams. 28:13/ Yes 55:6-7/ Yeh. 18:31-32/ Yoel 2:12-13/ Mat 3:1-2/ 4:12,17/ Luk.
24:47-48/ Kis 2:38/ Rm 3:28/ 5:1/ 10:17/ 1 Kor 15:17/ Gal 2:20/ Ef. 2:8-9/ Ibr 11:6/ Yak 2:17-18/ 1
Yoh 1:9

Pembenaran
Pembenaran adalah tindakan anugerah bebas Allah, di mana Ia mengampuni semua dosa kita dan
menerima kita sebagai orang yang benar di hadapan-Nya, oleh karena kebenaran Kristus yang telah
ditanamkan ke dalam diri kita. Pembenaran ini hanya dapat diterima dengan iman. Maz 53:11/ Luk
18:14/ Kis 13:39/ Rm 3:28/ 3:20/ 3:23-24/ 3:28/ 1 Kor 6:11/ Gal 2:16/ 3:24/ Tit 3:5,7/ Yak 2:21-22

Pengudusan
Pertumbuhan rohani orang Kristen ke dalam kekudusan dan keserupaan dengan Karakter Yesus
Kristus melalui iman, ketaatan dan pelayanan Roh Kudus serta firman Allah. Beberapa ajaran
Kristen dalam tradisi tertentu memahami pengudusan dalam pengalaman krisis yang membawa
orang Kristen ke dalam kesempurnaan (Tradisi Kesucian, Pentakostal dan Nazarine); yang lain
memahami pengudusan sebagai proses yang berkesinambungan di mana tidak akan pernah
mencapai kesempurnaan dalam kehidupan ini (reformed, Lutheran, Anglican).

Pandangan Wesleyan
(“Kesempurnaan Kristen” atau “pengudusan menyeluruh”) dalam pandangan ini kondisi kesucian
dimulai sejak lahir baru dan dilengkapi dengan suatu karya instan Roh Kudus (Baptisan Roh)
setelah kelahiran baru, di mana nature keberdosaan Adam benar-benar dimusnahkan.
10
“Kesempurnaan Kristen…tidak lebih dan tidak kurang adalah hati yang dikosongkan dari segala
dosa dan dipenuhi dengan kasih yang murni kepada Allah dan manusia. (Wiley 2:511) Kej 6:9/
17:1/ Ayub 1:1/ Mat 5:48/ Mark 12:28-30/ Kis 15:8-9/ 2 Kor 7:1/ Gal 5:24/ Ef 1:13/ 1 Tes 5:23/ Ibr
6:1

Pandangan Reform
Dalam pandangan ini kondisi kesucian itu diawali pada saat kelahiran baru dan tumbuh selam hidup
orang percaya dalam pelayanan Firman dan Roh Kudus melalui iman dan ketaatan. Dalam
pengertian ini, nature keberdosaan atau manusia lama itu secara progressive dihilangkan, tetapi
tidak pernah benar-benar dihilangkan dalam hidup ini. Dalam pembenaran, dosa diampuni; dalam
pengudusan, dosa kikis. Pengudusan,”…tidaklah sama dengan hidup yang sempurna, tetapi
pertumbuhan ke arah kesempurnaan.” (Wesminter Catechism, q 77) 1 Raj. 8:46, 49, 50/ Mat 6:12/
Luk 9:23/ Rom 8:1-2/ Ef 5:18/ Fil 3:12/ Yak 3:2/ 1 Yoh 1:8-9

Keunikan Pentakostal: Baptisan Roh.


“Pengalaman indah ini berbeda dari pengalaman lahir baru yang terjadi sesaat sebelumnya…
baptisan orang percaya oleh Roh Kudus ditandai dengan tanda-tanda fisik berbicara dalam bahasa
lidah ketika mereka dikaruniai suara (bahasa) oleh Roh Kudus. “Artikel ke Tujuh dan Delapan,
“Pernyataan Kebenaran-kebenaran Dasar,” General council ke 35 Sidang jemaat Allah, Agustus 16-
21, Mat. 3:11/ Mark 1:8/ (Mark 16:17) dalam papyrus-papirus tua tidak ada/ Kis 1:4-5/ Kis 2:1-4/
8:14-17/ 10:44-46/ 19:1-6/ 1 Kor 12:7-11/ 12:13/ 14:4-5/ 14:39-40

Ketaatan sampai akhir (Perseverance)


Terdapat perbedaan pandangan dalam lingkup kaum Injili mengenai pertanyaan apakah orang yang
benar-benar telah dilahirkan kembali dapat kehilangan keselamatannya. Mereka dari kelompok
Reformed atau Calvinis percaya bahwa orang-orang pilihan akan setia dan menunjukkan bahwa
mereka adalah orang yang terpilih dan anugerah Allah tidak dapat gagal. Mereka yang memegang
pandangan Wesley atau perspektif Armenian percaya bahwa kemurtadan adalah kemungkinan nyata
yang dapat terjadi bagi orang percaya.

Pandangan Reform
Orang yang sudah ‘lahir baru’ akan setia dan taat sampai akhir. Yoh 6:37,39/ 10:28-29/ 17:11-12/
Rm 8:30/ 8:38-39/ Fil 1:6/ 2 Tim 1:12/ 2 Tim 2:13/ 4:18/ 1 Yoh 5:13

Pandangan Armenian/Wesleyan
Orang yang sudah percaya, ‘lahir baru’ dapat kembali menyangkal dan kehilangan keselamatannya.
Mat 13:20-21/ Yoh 15:6/ Rm 11:22/ Kol. 1:22-23/ 1 Tim 1:19-20/ 2 Tim 2:12/ 4:10/ Ibr 3:14/ 6:4-6/
2 Pet 2:1, 20-22

11
CATATAN

…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
12
ALKITAB

BAGAIMANA ALKITAB TERSUSUN

Pewahyuan (Revelation)
Pewahyan adalah tindakan Allah untuk menyatakan dirinya dan kebenaran tentang diri-Nya, yang
sebelumnya tidak diketahui manusia dan tidak mungkin diketahui kecuali lewat pernyataan Ilahi.

Pentingnya Pewahyuan :
 Aspek Penyelamatan : Melalui wahyu Allah menyatakan tentang penyelamatan dan apa yang
harus kita lakukan agar diselamatkan.
 Aspek Pengudusan : Hal-hal apa yang harus kita lakukan dan hal-hal apa yang tidak dapat kita
lakukan.

Jenis wahyu :
 Wahyu umum adalah penyataan Allah yang diberikan kepada semua orang, disetiap tempat dan
pada setiap waktu lewat peristiwa-peristiwa biasa dan pengalaman-pengalaman hidup sehari-
hari. Studi ayat-ayat kunci: Roma 1:18-32; Kisah Para Rasul 14:15-17; 17:22-30; Roma 2:1-16
 Wahyu Khusus adalah perkataan dan perbuatan Allah dengan maksud untuk menyatakan diriNya
dan rencana penyelamatanNya, yang disampaikan kepada orang-orang tertentu, pada saat
tertentu dan secara supranatural.
Sarana penyampaian wahyu khusus:
# Peristiwa sejarah:
# Perkataan ilahi:
# Inkarnasi

Pengilhaman (Inspiration)
Inspirasi adalah pengaruh supranatural Roh Kudus atas penulis-penulis Kitab Suci dalam mencatat
dan menyusun pesan Allah kepada manusia secara akurat sesuai dengan kepribadian dan gaya
masing-masing penulis.

Beberapa pandangan tentang inspirasi:


 Inspirasi Alkitab mencakup kata-kata Kitab Suci, bukan sekedar konsep
 Inspirasi Alkitab mencakup keseluruhan Alkitab
 Inspirasi Alkitab melibatkan dua pengarang yaitu ilahi dan insani (penulis bukan robot)
 Inspirasi Alkitab berlaku pada salinan, versi maupun terjemahan Alkitab sejauh mereka sesuai
dengan teks aslinya penulis Kitab Suci.

Berbagai pandangan tentang ineransi


 Ineransi mutlak: Percaya yang terdapat pada Alkitab termasuk yang berhubungan dengan detail-
detail pengetahuan, dipercayai mutlak (lupa bahwa Alkitab berbicara secara fenomena)
 Ineransi penuh: Alkitab tidak bermaksud memberikan data pengetahuan dan sejarah tetapi itu
ada dan benar.

13
 Ineransi terbatas: Alkitab hanya benar dalam hal yang berhubungan dengan doktrin keselamatan
tetapi yang berhubungan dengan sejarah dan pengetahuan adalah salah.

Pentingnya Ineransi
 Penyangkalan terhadap ineransi Alkitab berarti penyangkalan terhadap pengilhaman Alkitab.
 Sejarah menunjukkan penyangkalan terhadap ineransi berakibat pada penyangkalan doktrin-
doktrin lain.
 Jika ada kesalahan pada bagian tertentu Alkitab, akan sulit bagi kita untuk menerima pengajaran
bagian-bagian lain Alkitab.

Pengertian Ineransi
 Jika ditafsirkan secara benar dalam terang budaya, wahana komunikasi pada jamannya dan
tujuan penulisannya, maka Alkitab adalah benar sepenuhnya dalam segala afirmasinya.
 Ineransi adalah menyangkut affirmasi Alkitab dan bukan sekedar hal yang dilaporkannya.
 Penyataan Alkitab harus dimengerti dalam terang budaya dan standar pada jamannya.
 Penyataan Alkitab harus dinilai dalam hubungan dengan tujuan penulisannya.
 Catatan yang berhubungan dengan sejarah dan sains ditulis berdasarkan fenomena dan bukan
bahasa yang teknis.
 Masalah-masalah yang menyangkut teks Alkitab tidak boleh dinyatakan sebagai kesalahan
sebelum ditemukan data yang lebih banyak.

Kanonisasi (Canonicity) Adalah proses bagaimana kitab-kitab dalam Alkitab dikenali atau
diterima oleh gereja sebagai kitab yang diinspirasikan Allah.
2 hal yang mempengaruhi Pengkanonan:
1. Pekerjaan Roh Kudus yang memberi kesaksian
2. Data-data Historis yang memberi pertimbangan

Pengkanonan Perjanjian Lama

Prinsip-prinsip Pengkanonan Perjanjian Lama


 harus ditulis oleh nabi-nabi Allah; berhubungan dengan fungsi nabi-nabi Allah sebagai wakil
Allah. Ulangan 18:18-20
 Penerimaan oleh Tuhan Yesus: Apa yang Tuhan Yesus terima sebagai kitab suci itulah yang kita
terima. Lukas 24:44-45

Penutupan Kanon Perjanjian Lama karena:


 Berakhirnya jabatan nabi: Berakhirnya nabi Maleakhi maka berakhir juga Perjanjian Lama
(Malekhi 4:5) ada satu syarat bahwa Wahyu berikutnya akan datang ketika Tuhan mengutus nabi
Elia (Yohanes Pembaptis) menjelang kedatangan Tuhan yaitu Mesias.

 Zakharia 13:2-5: Akan ada zaman/masa dimana tiada nabi yang diutus oleh Allah.
 Konfirmasi kitab-kitab intertestament (Apokrip): dikatakan bahwa memang tidak ada nabi waktu
itu dan mereka sedang menanti seorang nabi.

14
Pengkanonan Perjanjian Baru
 Faktor pendorong Pengkanonan Perjanjian Baru.
 Berkembangnya tulisan palsu dan ajaran sesat.
 Penganiayaan jemaat
 Penggunaan tulisan-tulisan apostelik dalam ibadah (tulisan-tulisan rasul) oleh karena itu perlu
ditetapkan mana tulisan yang otoritas dan mana yang bukan.
 Kesaksian tulisan-tulisan Perjanjian Baru itu sendiri.

Kekristenan sepanjang sejarah sejak awal mempercayai Alkitab sebagai pemegang otoritas tertinggi
sebagai dasar iman dan tindakan. Kaum Injili percaya pada Inspirasi Verbal dan Ineransi Alkitab:
kata-kata dalam teks aslinya, dan bukan sekedar konsep umum atau ide-ide, diinspirasikan oleh
Allah, oleh karena itu bebas dari kesalahan dalam pengajarannya.

Inspirasi: Karya Roh Kudus di mana Ia menuntun para penulis Alkitab sehingga pada saat mereka
menulis dengan gaya dan kepribadian mereka, mereka menuliskan Firman Allah, bersifat otoritas,
dapat dipercayai dan bebas dari kesalahan dalam tulisan aslinya. Inspirasi berasal dari kata Yunani
theopneutos, berarti “Allah meniupkan” (2 Tim 3:16).

Beberapa pandangan tentang Inspirasi:


 Konseptual Inspirasi: Pandangan yang mengatakan bahwa para penulis Alkitab hanya mendapat
inspirasi berupa konsep-konsep. Mereka menulis dengan bahasa dan gaya mereka sendiri, jadi
ada kemungkinan salah.
 Inspirasi Dynamis, atau Inspirasi Parsial adalah pandangan yang percaya bahwa Roh Kudus
memberi dorongan penulis Alkitab untuk menulis secara bebas, sehingga mungkin ada
kesalahan.
 Inspirasi Natural, Tidak ada hal yang supra-natural mengenai penulisan Alkitab sebagaimana
penulis buku yang lainnya. Alkitab dianggap sebagai buku.

Kanon Alkitab, Berasal dari kata Yun. Kanon, yang berarti ukuran. Kata ini dipakai misalnya di
Galatia 6:16
 Kanon Perjanjian Lama.
Kanon Perjanjian Lama didasarkan pada pengakuan Tuhan dan para Rasul terhadap kanon
Perjanjian Lama. Kanon yang digunakan disinagog pada jaman Yesus sama dengan kanon
Perjanjian Lama seperti yang dimaksudkan dalam Lukas 11:51. Orang-orang Yahudi hanya
mengakui buku-buku yang kita miliki dalam Perjanjian Lama.
 Kanon Perjanjian Baru.
Kanon pada jaman Perjanjian Baru tidak terlalu dipikirkan sebab, pertama mereka memiliki
tradisi oral mengenai apa yang terjadi dan juga pengajaran Yesus; kedua, selama para rasul
masih hidup, mereka adalah ukuran itu; ketiga, karena gereja yang tersebar, pengumpulan
tulisan-tulisan para rasul membutuhkan waktu. Walaupun begitu ada ukuran tertentu, misalnya
mereka hanya menerima wahyu tentang Yesus dan pengajaran-Nya. Ini yang menjadi dasar
penulisan keempat Injil. Kemudian gereja-gereja memberikan perhatian dan penghormatan
khusus pada tulisan para Rasul. Kemudian berasal dari para penulis Kristen pasca jaman Rasuli.
Mereka menyisihkan tulisan-tulisan yang memiliki otoritas, khususnya tulisan para Rasul. Yang
15
pertama ialah Muratorium Canon (th 175), yang pertama paling lengkap oleh Eusebius (th 340).
Kitab Wahyu pertama kali muncul masih menjadi pembahasan karena jenisnya yang lain, tetapi
pada akhir abad ke empat diterima oleh semua gereja.

CATATAN

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….………………
……………………………………………………………………………………….
………………………..……………………….....................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
16
APOLOGETIKA

DEFINISI DAN MAKSUD APOLOGETIKA


“…kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu
untuk memberi pertanggungjawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungjawab dari
kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.” (I
Petrus 3:15)

Apologetika adalah cabang atau bagian dari ilmu theologia yang dikhususkan untuk
mempertahankan asal-usul kekristenan dari perspektif Ilahi. (Webster)
Definisi lain: Apologetika adalah suatu pembelaan secara rasional tentang Kekristenan dari
perspektif ilahi.

KEUNTUNGAN APOLOGETIKA:
 Untuk menguatkan iman orang Kristen
 Untuk memberikan keyakinan didalam bersaksi
 Membantu dalam penginjilan kelompok dan pra-PI
 Untuk menjelaskan kepada orang-orang bukan Kristen yang tertarik pada berita Injil.

TUJUAN APOLOGETIKA
 Tujuan Apologetika adalah memperkenalkan Kristus (I Kor. 2:1-5)
 Menjawab pertanyaan yang memang ditanyakan
 Hindarilah “tirai asap” (sekedar menutupi kelemahan yang ada)

Berbagai Respon:
1. Respons yang bersifat direktif dalam arti mengarahkan orang
Definisi: Membawa percakapan kembali kepada masalah Kristus.
2. Respons Jawaban Etheis yang sering kali bernada humor yang sesungguhnya tidak menjawab
pertanyaan, baik yang berhubungan dengan masalah-masalah Alkitabiah maupun yang filosofis.
3. Respons Theologis
Definisi: Jawaban Alkitabiah ataupun filofofis yang lebih lengkap.

Lima macam pertanyaan yang biasa dijumpai dalam berdiskusi


1. Apakah Kristus itu Allah?
2. Apakah Alkitab itu dapat dipercayai?
3. Bagaimana dengan orang-orang yang belum pernah mendengar Injil?
4. Bagaimana mungkin Allah yang penuh kasih membiarkan merajalelanya kejahatan dan
penderitaan?
5. Apakah nilai-nilai moral itu relatif?

17
CATATAN

…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………….................................................................................
...................................................................................................................................…
….....................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
18
APOLOGETIKA DAN KESAKSIAN PRIBADI
Apologetika dalam Penginjilan

Kami memtahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan
manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan
menaklukannya kepada Kristus. 2 Korintus 10:5

Memahami tujuan Apologetika dalam Penginjilan: Kita mau menggunakannya untuk menyediakan
motivasi agar dapat menolong orang mengambil langkah keluar dari pandangan mereka yang keliru
dan beralih pada pandangan tentang Allah dan Kekristenan. (Kis 17:31-32)

Karena tanpa kebenaran maka hidup manusia tanpa Nilai dan Harapan, kita perlu mengajar orang
lain untuk menghadapi kebenaran dan memberi respon yang tepat!!
Perbedaan penting antara: “percaya bahwa” (belief that) dan “percaya kepada” (belief in) Yakobus
2:19 berkata bahwa setan-setan “percaya bahwa” Allah itu ada tetapi tidak “percaya di dalam” Nya.

Apologetika dapat membuat seekor keledai dating pada air, namun hanya Roh Kudus yang dapat
menolongnya untuk minum air! (lihat yoh 6:65)

Apakah artinya bersiap-siap?


1 Petrus 3:15 berkata, “Tetapi kuduskanlah Kristus didalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap
sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan
yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat.”

Empat jenis percakapan yang perlu kita lakukan dengan orang-orang yang belum percaya :
Mendengar, Menerangi, Menyingkap, dan Membangun.

Apologetika adalah sebuah strategi untuk mempresentasikan, dalam diskusi yang unik dengan
audiens tertentu, perkara-perkara yang maksud akal bagi orang-orang tersebut. Dengan kata lain,
apologetika adalah pembelaaan logika dari iman Kristen dalam konteks dialog yang bersifat
pribadi.”
David Calark, Dialogical Apologetics,p. 99

Kesaksian Pribadi
Materi apapun dapat disajikan lebih efektif apabila disusun sebelumnya dengan cermat. Kesaksian
yang telah disiapkan dengan baik dan disampaikan dengan kuasa Roh Kudus dapat menjadi sarana
pelayanan yang efektif pada setiap kesempatan. Orang Kristen harus berkeinginan untuk bersaksi
tentang Kristus dengan cara yang jelas dan menarik, namun perlu tetap wajar dan sederhana,
sehingga mereka yang mendengarkan kesaksian itu tidak saja ingin mengenal Dia, tetapi juga
mengerti bagaimana cara menerima Kristus secara pribadi.

Kesaksia tiga menit yang dipersiapkan dengan cermat, dengan menggunakan kata-kata yang tepat,
akan lebih efektif daripada kesaksian yang panjang lebar, yang mengundang banyak unsur

19
tambahan yang kurang perlu. Kesaksian tersebut harusnya menekankan pentignya penyerahan
pribadi kepada Kristus dan manfaat penyerahan tersebut dalam kehidupan seseorang.

Bagian berikut ini menjelaskan, bagaiman saudara dapat menyiapkan dan menyajikan sebuah
kesaksian pribadi.

Bagaimana menulis Kesaksian Pribadi.

Pertama, hendaknya saudara berdoa, mohon kepada Tuhan agar Ia memberikan hikmat dan
bimbingan ketika saudara menulis kesaksian saudara (Yakobus 1;5,6). “Kertas kerja Kesaksian
Pribadi” yang terlampir pada bagian akhir latihan ini disediakan untuk membuat konsep kesaksian
pribadi saudara.

Tiga bagian utama dalam kerangka kesaksian .


1. Kehidupan Saudara sebelum menerima Kristus
 Bagian inin meliputi sikap, kebutuhan, dan persoalan atau pergumulan pribadi saudara. Perlu
diingat bahwa contoh-contoh dari pengalaman pribadi sangat menolong dalam mendorong
seorang Kristen agar ia dapat menjadi saksi yang dapat dipercaya oleh orang-orang yang hukan
Kristen.
 Juga perlu saudara sebutkan dalam bagian ini, hal-hal yang menjadi kepentingan / ambisi pribadi
saudara serta hal-hal yang pernah mempunyai nilai yang sangat penting dalam kehidupan
saudara. Perlu saudara memberikan contoh-contoh khusus.
 Apakah yang saudara pandang sebagai jaminan rasa aman, damai hati, dan kebahagiaan?
Jelaskan bahwa semua kegiatan ternyata tidak membawa kepuasan.

2. Saat Saudara menerima Kristus.


 Bila manakah saudara mendengar berita tentang Kristus? Keterangan tentang hal ini harus
saudara berikan secara khusus, tidak secara umum saja.
 Usahakan untuk menjelaskan secara singkat apa yang saudara alami sambil mengutip ayat-ayat
alkitab secara wajar.
 Bagaimanakah reaksi saudara terhadap Yesus Kristus?
 Bilamanakah saudara mulai mempunyai sikap yang positf terhadap kekristenan?
 Apakah yang menyebabkan perubahan sikap saudara?
 Perubahan apakah yang saudara ketahui dalam hubungan dengan tingkah laku, sikap dan
pergaulan-pergaulan saudara?
 Berapa lama perubahan itu terlihat sesudah saudara menyerahkan hidup saudara kepada Kristus?
 Apa arti Yesus Kristus bagi saudara pada saat ini?

3. Kehidupan saudara sesudah menerima Kristus.


 Perubahan apakah yang saudara ketahui dalam hubungan dengan tingkah laku, sikap dan
pergaulan-pergaulan saudara?
 Berapa lama perubahan itu terlihat sesudah saudara menyerahkan hidup saudara kepada Kristus?
 Apa arti Yesus Kristus bagi saudara pada saat ini?

20
Sementara memikirkan jawaban untuk pertanyaan ini, saudara diminta untuk membayangkan,
bahwa seorang teman yang tidak seiman menanyakan kepada saudara tentang arti Kristus bagi
saudara. Bagaimana saudara dapat mengungkapkan bahwa Yesus Kristus sangat penting bagi
saudara? Harap saudara menguraikan hal ini sejelas mungkin.

Hal-hal yang perlu diperhatikan


1. Apabila saudara menjadi seorang Kristen ketika masih kanak-kanak, saudara diminta untuk
memberikan tekanan pada kehidupan sesudah menerima Kristus.
2. Kesaksian harus dimulai dengan kalimat yang menarik dan memikat perhatian serta diakhiri
dengan penutup yang baik. Dalam kesaksian ini perlu saudara cantumkan pengalaman-
pengalaman pribadi saudara yang selaras dengan maksud kesaksian dan yang dapat menggugah
hati orang lain.
3. Kesaksian hendaknya saudara tulis demikian rupa, sehingga orang lain dapat mengikutinya
dengan penuh perhatian, ketika saudara menyampaikan pengalaman-pengalaman masa lamapau
dan masa kini.
4. Hendaknya sauadara berikan beberapa perincian yang menarik, agar kesaksian saudara dapat
membangkitkan minat pendengar.
5. Di dlam kesaksian ini hendaknya saudara mencantumkan satu atau dua ayat alkitab.
6. Sebelum saudara tulis sebagai lembaran final, harap saudara periksa konsep kesaksian saudara
dengan teliti.
7. Saudara diharapkan untuk memperhatikan kesaksian-kesaksian yang dimuat dalam majalah-
majalah Kristen.
8. Saudara hendaknya memilih pengalaman pribadi yang dapat menarik perhatian orang-orang yang
tidak seiman. Kesaksian tersebut harus saudara kembangkan atas dasar satu tema. Misalnya :
Keberhasilan saudara (berdasarkan pandangan sebelum menjadi orang Kristen dan sesudahnya),
rencana Allah yng bersifat pribadi, tujuan hidup, hubungan pribadi,dan sebagainya.
9. Di dalam kesaksian, hendaknya saudara tekankan bahwa perubahan dan pembaruan terjadi
didalam kehidupan saudara seyelah saudara menerima Kristus sebagai Juruselamat serta Tuhan
yang mengatur kehidupan saudara. Perlu saudara ingat bahwa tiap-tiap kesaksian seharusnya
spesifik dan cukup terperinci, sehingga orang lain yang mendengarnya dapat mengetahui
bagaiman merekapun dapat menyerahkan diri kepada-Nya setelah ia mendengar kesaksian
tersebut.
10. Kesaksian saudara harus senantiasa bernada positif, dari awal sampai akhir.

Kesaksian itu harus dipersiapkan dengan cermat, sehingga saudara dapat selalu siap untuk
menyampaikannya, baik dalam kelompok maupun kepada seorang pribadi.

21
CATATAN

…….................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.
22
KERTAS KERJA KESAKSIAN PRIBADI

1. Kehidupan saya sebelum menerima Kristus


……........................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

2. Saat saya menerima Kristus


................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................

3. Kehidupan saya sesudah menerima Kristus


................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
.

Catatan;
Kalau perlu sauadara menggunakan lembar ini untuk menuliskan kesaksian saudatra, berdasarkan format ini

23
Kelompok :

Mentor :

Mentee :

WAKTU MATERI TTD MENTOR

Didiklah orang muda menurut jala yang patut baginya, maka pada masa
tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Amsal 22:6

Apa yang telah engkau dengar dari padaku didepan banyak saksi,
percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga
cakap mengajar orang lain.
2 Timotius 2:2

24

Anda mungkin juga menyukai