Anda di halaman 1dari 25

Pusat Krisis Kesehatan (PKK) Kementerian Kesehatan

(Selasa, 2 Februari 2021)


Kebijakan dan Upaya yang telah dilakukan
di Tingkat Pusat dan Daerah
UU No 24 Th 2007
• Pemerintah dan Pemerintah daerah bertanggungjawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana.
• Pengurangan risiko bencana dipadukan dalam program pembangunan
• Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara / Daerah yang memadai
• Pengalokasian anggaran penanggulangan bencana dalam bentuk dana siap
pakai
• Penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang terkena bencana
sesuai dengan standar pelayanan minimum

UU No 36 Th 2009
• Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas
ketersediaan sumber daya, fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan berkesinambungan pada bencana
PROGRAM DAN KEGIATAN PUSAT KRISIS KESEHATAN
PARADIGMA PENGURANGAN RISIKO BIDANG KESEHATAN
GLADI/
SIMULASI
TTX

PENYUSUNAN
RENKON
BENCANA
KOORDINASI
YAKES
BENCANA
KOORDINASI KOLABORASI RHA & PHRT
PETA
RESPON INTEGRSI PROGRAM
EMT
SUB KLASTER KESEHATAN

DATA H,V, C PRA


BENCANA PASKA
BENCANA
MANAJEMEN
RESIKO
VULNERABILITY (Kerentanan)
diturunkan/ diamankan.
• Usia (Balita, Lansia,Bumil)
• Tingkat Kesemas
• Tingkat Kesejahteraan

INDEKS RESIKO HAZARD CAPACITY (Kapasitas)


(diturunkan) (Besarnya BAHAYA) • SDM
• Sarana dan prasarana
• Manjemen (Koordinasi,
Kolaborasi, Integrasi)
Awal • dll

Kapasitas diperbaiki Upaya Utama


di lapangan
5 Kerentanan diturunkan
Dan Kapasitas diperbaiki
25
Secara matematika bisa difahami
SENDAI FRAMEWORK FOR DISASTER RISK REDUCTION 2015-2030
PERUBAHAN PARADIGMA DARI TANGGAP DARURAT KE PENGURANGAN RESIKO

PENGURANGAN
RESIKO BENCANA
BENCANA

PASKA
MANAJEMEN PRA BENCANA
RESIKO BENCANA
PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2019,
DIFINISI KRISIS KESEHATAN

• Krisis Kesehatan adalah peristiwa atau rangkaian


peristiwa yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
korban luka/sakit, pengungsian, dan/atau adanya
potensi bahaya yang berdampak pada kesehatan
masyarakat yang membutuhkan respon cepat di luar
kebiasaan normal dan kapasitas kesehatan tidak
memadai.
Permenkes RI nomor 75 Tahun 2019
tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
BAB II PENGORGANISASIAN (Pasal 4)

1) Penanggulangan Krisis Kesehatan dilakukan dengan sistem


klaster.
2) Sistem klaster sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diimplementasikan melalui pembentukan Klaster Kesehatan pada
tingkat pusat dan tingkat daerah yang bertujuan untuk
meningkatkan koordinasi, kolaborasi, dan integrasi dalam
Penanggulangan Krisis Kesehatan.
3) Klaster Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam
aspek penanggulangan Bencana merupakan bagian integral dari
klaster penanggulangan Bencana.
PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2019,
DIFINISI KLASTER KESEHATAN

• Klaster Kesehatan adalah kelompok pelaku


Penanggulangan Krisis Kesehatan yang mempunyai
kompetensi bidang kesehatan yang berkoordinasi,
berkolaborasi, dan integrasi untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan, yang berasal dari
pemerintah pusat, atau pemerintah daerah, lembaga
non pemerintah, sektor swasta/lembaga usaha dan
kelompok masyarakat.
Permenkes RI nomor 75 Tahun 2019
tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
BAB II PENGORGANISASIAN (Pasal 5)
1) Klaster Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (2) terdiri atas: a. Klaster Kesehatan Nasional; b.
Klaster Kesehatan Provinsi; dan c. Klaster Kesehatan
Kabupaten/Kota.
2) Klaster Kesehatan Nasional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dibentuk oleh Menteri dan
dikoordinasikan oleh Kepala Pusat yang menangani
bidang krisis kesehatan.
Permenkes RI nomor 75 Tahun 2019
tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
BAB II PENGORGANISASIAN (Pasal 5)

3) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dibentuk


dan dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi.
4) Klaster Kesehatan Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf c dibentuk dan
dikoordinasikan oleh oleh Kepala Klaster kesehatan
Provinsi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
PENGORGANISAIAN KLASTER DAN SUB KLASTER KESEHATAN
(PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2019, TENTANG PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN)
TUGAS KLASTER PELAKSANA SUB KLASTER
PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENYEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT,
PENYIAPAN AIR BERSIH DAN SANITASI YANG KESEHATAN LINGKUNGAN
BERKUALITAS
PENYIAPAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM
SUB KLASTER REPRODUKSI
SITUASI BENCANA
PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
PENATALAKASANAAN KORBAN MATI SUB KLASTER DISASTER VICTIM
IDENTIFICATION / DVI
PELAYANAN KESEHATAN GIZI SUB KLASTER GIZI
PROMOSI KESEHATAN TIM PROMOSI KESEHATAN
PENGELOLAAN INFORMASI KESEHATAN TIM DATA DAN INFORMASI
PENGELOLAAN OBAT BENCANA TIM LOGISTIK KESEHATAN
SAAT BENCANA
TITIK
POS UNGSI SEMENTARA PENGUNGSIAN
PHRRT
EMT 1 fix

EMT 1 fix

HOSPITAL CARE

TIM AMBULAN
TRIAGE
EVAKUASI RSUD/P/S EMT SC
RESUSITASI

EMT 1 mob
EMT -2 EMT -3
DAERAH
BENCANA

RSUD/P/S
PRE-HOSPITAL PKM
POS UNGSI SEMENTARA TITIK
PENGUNGSIAN

EMT 1 fix EMT 1 fix

HOSPITAL CARE

TIM AMBULAN

DEKON EVAKUASI RSUD/P/S

EMT SC
EMT 1 mob
ISOLASI WILAYAH

RSUD/P/S
PRE-HOSPITAL PKM
B POKOK-POKOK RESPON KESEHATAN
E
N PENGUNGSIAN /
E C DAERAH BAHAYA HUNIAN SEMENTARA HUNIAN TETAP
A
W CAPAIAN HASIL PEMBANGUAN KESEHATAN
N
S A
RHA-3 REHABILITATION
SIAGA DARURAT TANGGAP DARURAT PEMULIHAN DARURAT
- KEMBALIKAN PROGRAM
SEPERTI SEMULA SESUAI DNG
RHA-2 PERENCANAAN
RELIEF PEMBANGUNAN KESEHATAN
DAERAH / NASIONAL
- PASTIKAN PROGRAM
KESEHATAN BERJALAN
RESCUE DENGAN TERPENUHINYA
RHA-1 - JAUHKAN DARI HAZARD
PERSYARATAN MINIMAL

- EMERGENCY RESPONS
- PUBLIC HEALTH RESPONS AREA REHABILITASI –
(PHRRT)
(EMTs) REKONSTRUKSI
TIM TERPADU REHAB-REKON
AREA TANGGAP DARURAT
INCIDENT COMMANDER DAN KLASTER
PENTINGNYA RHA BIDANG YANKES DARURAT BENCANA
AGAR INTERVENSI EFEKTIF DAN EFESIEN

JENIS PELAYANAN KESEHATAN PELAKSANA SUB


KLASTER
KESEHATAN
1 PELAYANAN KESEHATAN DARURAT SUB KLASTER
KORBAN BENCANA PELAYANAN
KESEHATAN
2 PENGENDALIAN PENYAKIT SUB KLASTER
PENGENDALIAN
3 PENYEHATAN LINGKUNGAN
PENYAKIT,
4 PENYIAPAN AIR BERSIH DAN SANITASI KESEHATAN
YANG BERKUALITAS LINGKUNGAN
Darurat RHA 5 PENYIAPAN KESEHATAN REPRODUKSI SUB KLASTER
Bencana (Rapid Health DALAM SITUASI BENCANA REPRODUKSI
Assesment)
6 PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER
KESEHATAN JIWA
7 PENATALAKASANAAN KORBAN MATI SUB KLASTER
DISASTER VICTIM
IDENTIFICATION / DVI

8 PELAYANAN KESEHATAN GIZI SUB KLASTER GIZI


RHA 9 PROMOSI KESEHATAN TIM PROMOSI
KESEHATAN
KESPRO ? 10 PENGELOLAAN INFORMASI KESEHATAN TIM DATA DAN
INFORMASI
11 PENGELOLAAN OBAT BENCANA TIM LOGISTIK
KESEHATAN
RHA (Rapid Health Assesment) Kespro pada saat Tanggap Darurat sampai tahap Pemulihan Dini
Pastikan kebutuhan paket minimal kesehatan reproduksi dipenuhi
- Tersedia paket minimal wanita dan remaja
- Tersedia paket minimal khusus (ibu hamil, ibu nifas, ibu meneteki, bayi baru lahir, bayi dan anak)
- Kesinambungan layanan kontrasepsi, dll
Pastikan kegiatan perlindungan wanita dan anak berjalan dengan baik
Menyiapkan tahap Pemulihan, Rehabilitas dan Rekonstruksi kegiatan Kespro sesuai Trend Indikator Capaian Pembangunanan

INDIKATOR CAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN

BENCANA
CAPAIAN

WAKTU

RHA 1 RHA 2 RHA 3

REHABILITASI Harus ada form


REKONSTRUKSI yang baku
PEMULIHAN DINI
RHA KESPRO
Variabel apa
TANGGAP yang di Data?
DARURAT
REGULASI YANG TERKAIT BENCANA
UU 24 TAHUN 2007
• Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda, dan dampak psikologis
INDONESIA RAWAN BENCANA
BENCANA ALAM BENCANA NON ALAM BENCANA SOSIAL
Gempa bumi, tsunami, letusan gunung Gagal teknologi, gagal Konflik Sosial, Teror, Bom, dll
modernisasi, epidemi dan
api, banjir, kekeringan, angin topan, wabah penyakit. Pandemi.
tanah longsor dll
UU NO 36 TAHUN 2009, tentang Kesehatan
(klaster/ Sektor Kesehatan)
• Bagian Kesepuluh
Pelayanan Kesehatan Pada Bencana
• Pasal 82 ayat (1)
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat
bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya,
fasilitas, dan pelaksanaan pelayanan kesehatan
secara
menyeluruh dan berkesinambungan pada bencana.
PENGORGANISAIAN KLASTER DAN SUB KLASTER KESEHATAN
(PERMENKES RI NOMOR 75 TAHUN 2019, TENTANG PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN)

TUGAS KLASTER PELAKSANA SUB KLASTER


PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENYEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT, KESEHATAN
PENYIAPAN AIR BERSIH DAN SANITASI YANG LINGKUNGAN
BERKUALITAS
PENYIAPAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM SITUASI
SUB KLASTER REPRODUKSI
BENCANA
PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
PENATALAKASANAAN KORBAN MATI SUB KLASTER DISASTER VICTIM IDENTIFICATION / DVI

PELAYANAN KESEHATAN GIZI SUB KLASTER GIZI


PROMOSI KESEHATAN TIM PROMOSI KESEHATAN
PENGELOLAAN INFORMASI KESEHATAN TIM DATA DAN INFORMASI
PENGELOLAAN OBAT BENCANA TIM LOGISTIK KESEHATAN
PMK no 4 tahun 2019 SPM Bidang Kesehatan
1. Kondisi Krisis Kesehatan akibat bencana Propinsi

• Capaian kinerja Pemerintah Daerah Provinsi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana adalah 100%
• Rumus Perhitungan Kinerja

Jumlah penduduk terdampak krisis


kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
Persentase Pelayanan
dalam kurun waktu satu tahun
Kesehatan bagi penduduk
terdampak Krisis Kesehatan 100 %
akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana
Jumlah penduduk terdampak krisis
kesehatan akibat bencana dan/atau
berpotensi bencana dalam satu tahun
yang sama

Anda mungkin juga menyukai