Anda di halaman 1dari 7

SAP PENYULUHAN KESEHATAN

DIARE PADA ANAK

Oleh :
KELOMPOK 5 & 6

Almasari Kanita, S.Kep


Nur Atmasari, S.Kep
Retno Iriana Pakaya, S.Kep
Risdawati, S.Kep
Nurma, S.Kep
Nur Rezki Hardiyanti Z, S.Kep
A.M. abd. Wahab Br, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVIII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
2021

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII


Pokok bahasan : Diare Pada Anak

Sub pokok bahasan


1. Pengertian Diare
2. Faktor yang menyebabkan diare pada anak
3. Tanda dan gejala diare
4. Bahaya yang dapat ditimbulkan diare
5. Upaya pencegahan diare

Sasaran : Ibu

Hari / Tanggal : Sabtu, 24 Juli 2021


Tempat : Puskesmas Bajeng
Pukul : 09.00-Selesai

Durasi : 20 menit

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 20 menit tentang diare pada anak
diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang diare dan penatalaksanaannya di
rumah.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan diharapkan mampu :
a) Para ibu dapat memahami apa itu diare
b) Para ibu dapat memahami dan menjelaskan faktor yang menyebabkan diare
pada anak.
c) Para ibu dapat mengetahui dan memahami tanda dan gejala diare pada anak.
d) Para ibu dapat mengetahui dan memahami bahaya yang ditimbulkan diare.
e) Para ibu dapat memahami dan menjelaskan upaya pencegahan diare.

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII


B. Materi Penyuluhan :Terlampir
C. Proses Penyuluhan/Kegiatan
Peserta Waktu
No. Tahap
Penyuluh Peserta  
 1.  Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Jawab salam  5 menit
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan
penyuluhan dengan seksama
d. Menyebutkan materi
pokok yang akan
disampaikan
 2.  Penyajian a. Menjelaskan materi : a. Mendengarkan dan 20 menit 
materi 1) Pengertian diare memperhatikan
2) Faktor yang
menyebabkan
diare pada anak
3) Tanda dan gejala
diare
4) Bahaya yang
ditimbulkan diare
5) Upaya
pencegahan diare
3. Tanya jawab a. Penyuluh memberikan a. Peserta 15 menit
kesempatan kepada mengajukan
sasaran untuk bertanya pertanyaan dan
dan mengevaluasi Pemateri
dengan memberi memberikan
pertanyaan kepada pertanyaan
sasaran kembali kepada
b. Penyuluh sasaran
memperbaiki jawaban
dengan tepat
 4. Penutup a. Menyimpulkan hasil a. Peserta  10 menit
penyuluhan memperhatikan

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII


b. Memberi saran dan dan menjawab
kritik salam
c. Memberi salam dan
meminta maaf bila ada
kesalahan
d. Mengucapkan
terimakasih atas
perhatian audience
e. Mengucapkan salam
penutup

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Alat dan Bahan
1. Leaflet
F. Evaluasi
Prosedur : Penyuluhan prosedur
Jenis : Tanya jawab

MATERI PENYULUHAN
DIARE PADA ANAK

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII


A. Pengertian
Diare merupakan penyakit yang ditandai dengan berubahnya bentuk tinja dengan
intensitas buang air besar secara berlebihan lebih dari 3 kali dalam kurun waktu satu hari.Diare
adalah kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan
dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu
hari. (Maryunani A. 2013)
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti
biasanya, ditandai dengan peningkatan volume, keenceran, serta frekuensi lebih dari 3 kali
sehari dan pada neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lender darah. Salah satu
faktor yang mempengaruhi kejadian diare yaitu susu formula (Maryunani A. 2013)
B. Penyebab Diare Pada Anak
Penyebab pada diare menurut (Yuliastati & Arnis 2016) ialah :
1. Infeksi enteral yaitu adanya infeksi yang terjadi di saluran pencernaan dimana merupakan
penyebab diare pada anak, kuman meliputi infeksi bakteri, virus, parasite, protozoa, serta
jamur dan bakteri.
2. Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain diluar alat pencernaan seperti pada
otitis media, tonsilitis, bronchopneumonia serta encephalitis dan biasanya banyak terjadi
pada anak di bawah usia 2 tahun.
3. Faktor malabsorpsi, dimana malabsorpsi ini biasa terjadi terhadap karbohidrat seperti
disakarida (intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa), monosakarida intoleransi glukosa,
fruktosa dan galaktosa), malabsorpsi protein dan lemak.
4. Faktor Risiko faktor risiko terjadinya diare adalah:
a. Faktor perilaku yang meliputi :
a) Tidak memberikan air susu ibu/ASI (ASI eksklusif), memberikan makanan
pendamping/MP, ASI terlalu dini akan mempercepat bayi kontak terhadap kuman.
b) Menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko terkena penyakit diare
karena sangat sulit untuk membersihkan botol susu.
c) Tidak menerapkan kebiasaan cuci tangan pakai sabun sebelum memberi
ASI/makan, setelah buang air besar (BAB), dan setelah membersihkan BAB anak.
d) Penyimpanan makanan yang tidak higienis.
b. Ketersediaan air bersih yang tidak memadai, kurangnya ketersediaan mandi cuci kakus
(MCK).

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII


C. Tanda dan Gejala Diare
Tanda dan gejala anak diare menurut (Maryunani A. 2013).adalah sebagai berikut :
1. Mula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan
berkurang.
2. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang disertai wial dan
wiata.
3. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu.
4. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat
banyaknya asam laktat.
5. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membrane mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
6. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekanan daran menurun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis,samnolen,spoor,komatus)
sebagai akibat hipovokanik.
7. Diueresis berkurang (oliguria sampai anuria).
8. Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan dalam

D. Bahaya Yang Ditimbulkan Diare


Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki kandungan air yang
sangat tinngi (sangat encer). selain itu frekuensi BAB pun meningkat secara drastis. dalam
sehari penderita bisa kehilangn 5 liter cairan tubuh. penderita juga dapat kehilangan zat
mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. padahal bersama cairan tubuh elektrolit
berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa normal.
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh penderita bisa mengalami dehidrasi.
dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat mengakibatkan
kematian. Namun pada orang dewasa, kematian akibat dehidrasi jarang ditemukan.
Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukkan hilangnya cairan
tubuh. Pada tahap awal dehidrasi, penderita akan merasakan mulut kering dan rasa haus yang
berlebihan. Adapaun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang
dialami penderita.
E. Upaya Pencegahan Diare
1. Mencuci tangan. Anak harus diajarkan untuk mencuci tangannya, sedangkan pada bayi
sering dilap tangannya. Bunda pun juga harus sering mencuci tangan, terutama saatmemberi

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII


makan pada anak dan setelah memegang sesuatu yang kotor seperti setelah membersihkan
kotoran bayi atau anak.
2. Tutup makanan dengan tudung saji
3. Masak air minum dan makanan hingga matang
4. Jaga kebersihan makanan dan minuman, berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena ASI
mengandung immunoglobulin. Untuk bayi yang "terpaksa" menggunakan susu formula,
maka dotnya harus dicuci bersih dan disterilkan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Maryunani A. (2013). Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta.
Yuliastati, Arnis A. (2016). Keperawatan Anak. Jakarta.

Mahasiswa Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angk. XVIII

Anda mungkin juga menyukai