Anda di halaman 1dari 3

SOP PERSALINAN DENGAN DISTOSIA BAHU

No. Dokumen
RSUD 440/0146/SPO-
No. Revisi Halaman
NAIBONAT PLYN/KEB/RSUDN/IX/
00 1/2
2021

Ditetapkan,
Tanggal Terbit: Direktur RSUD Naibonat
STANDAR
8 September 2021
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Erol Permata A. Nenobais
pembina
NIP. 19711218 200604 1 002
PENGERTIAN Adalah suatu keadaan dimana setelah kepala dilahirkan,
bahu anterior tidak dapat lewat di bawah simpisis pubis.
Kondisi ini merupakan kegawat daruratan obstetri karena
bayi dapat meninggal jika tidak segera dilahirkan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah dalam
melakukan penatalaksanaan distosia bahu
KEBIJAKAN 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. PMK No 129/Menkes/ SK/II/2008 tentang standar
pelayanan minimal Rumah Sakit
3. JNPK – KL Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal
2008
4. Buku Saku Pelayanan kesehatan Ibu Tahun 2013
PROSEDUR Persiapan alat:
a. Alat steril: partus set
LANGKAH-
LANGKAH b. Kateter no:16
c. Transfusi set ( Cairan infus RL, selang transfusi, vena
kateter no:16,18, duk sedang untuk menahan bayi
agar tidak jatuh, spuit 2,5 dan 3, bak instrumen,
tempat sarung tangan dan korentang
d. Alat tidak steril:
1. Resusitasi set ( pengisap lendir bayi , sungkup)
2. Duk
3. APD : celemek, topi, apron, kaca mata, masker,
sepatu bot
4. Set O2 ( pastikan ada oksigen dalam tabungnya,
selang oksigen, regulator, humadifier terisi air
DTT sesuai batas indikator).
5. Plester, gunting, betadin, alkohol, bengkok,
tempat sampah.
6. Tempat plasenta.
7. Perlengkapan cuci tangan.
8. Obat uterotonika ( oksigen, misoprostol lablet).
9. Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya
10. Ember tempat pakian kotor
11. Alat TTV
12. Sefety box
13. Lampu sorot
14. Anderped
15. Baskom besar untuk memandikan
16. Bengkok
Persiapan pasien:
1. Selimut pasien
2. Handuk bersih dan perlengkapan pasien ( baju dan
bayi, kain, pakian dalam, pembalut).
3. Memastikan benar pasien ( Nama, umur,alamat,
nomor RM)
4. Memakai APD ( kecuali sarung tangan), mencuci
tangan
5. Mengawasi keadaan umum ( TTV, HIS dan DJJ)
6. Memakai sarung tangan steril
7. Melakukan vulva higiene dan pemeriksaan dalam.
8. Melepas sarung tangan mencuci dengan air klorin
0,5 % kemudian melepasnya secara terbalik
9. Karena posisi janin yang abnormal, mengalami
distosia bahu, maka dilakukan pemasangan infus
dan oksigen
10. Membantu klien dalam posisi litotomi/ dorsal
rekumben, memasang alas bokong dan menutup
perut ibu dengan DUK
11. Memakai sarung tangan steril
12. Melakukan episiotomi ketika ada kontraksi/ saat
ibu mengalami nyeri
13. Sebelum melakukan manuver McRobert, ibu
diminta untuk meluruskan kedua kakinya lerlebih
dahulu kemudian memposisiskan ibu berbaring
pada punggungnya dengan menggunakan kedua
tangan, ibu diminta untuk menarik kedua lututnya
sejauh mungkin kearah dadanya.
14. Minta dua asisten ( suami atau keluarga) untuk
membantu ibu
15. Letakkan tangan penolong pada biparientalis bayi
secara mantap dan terus menerus kearah bawah
atau kearah anus ibu untuk menggerakkan bahu
anterior ke bawah simpisis pubis.
16. Secara bersamaan mintalan salah satu asisten
memberikan sedikit tekanan supra pubis kearah
bawah dengan lembut.
17. Setelah bahu lahir, lakukan pertolongan persalinan
sesuai prosedur.
18. Menyingkirkan peralatan, membuang bahan-bahan
terkontaminasi di tempat sampah
19. Merendam peralatan dalam larutan klorin 0,5 %
selama 10 menit, mencuci alat dengan sabun dan
membilas dengan air mengalir
20. Mencuci tangan dalam klorin 0,5%, melepas sarung
tangan secara terbalik
21. Mencuci tangan dengan iar mengalir.
22. Memeriksa TTV
23. Memberitahukan pada ibu bahwa tindakan telah
selesai serta mengucapkan selamat
24. Melakukan pendokumentasian pada lembar
cacatan medik klien dan lembar belakang partograf
25. Melaksanakan tindakan secara urut dan sistematis
26. Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan
tidak ragu-ragu
27. Menjaga privaci klien
UNIT TERKAIT 1. IGD (Instalasi Gawat Darurat),
2. Kamar Bersalin

Anda mungkin juga menyukai