Anda di halaman 1dari 7

PAPER

(KONSEP PENILAIAN STATUS GIZI)

DISUSUN

SYALUMITA ANDINI BASRI

(711341120018)

PRODI D-III GIZI

POLTEKKES KEMENKES MANADO

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi


secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak di gunakan lagi. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, di bedakan antara gizi kurang, baik,
dan lebih berkaitan juga dengan keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan
penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat dari
tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh. Dalam penilaian status gizi terbagi menjadi dua
bagian yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi dibagi menjadi empat
penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Penilaian status gizi tidak langsung
dibagi menjadi tiga penilaian yaitu survei konsumsi, statistik vital dan faktor ekologi. Dalam
makalah ini, yang akan dibahas yaitu penilaian status gizi secara langsung metode klinis serta
penilaian status gizi secara tidak langsung metode faktor ekologi. Pengumpulan data ini akan
menjadi penting kedudukannya dalam PSg karena akan sangat mempengaruhi hasil yang
didapat yang akhirnya akan mempengaruhi juga informasi yang disampaikan.

2. Tujuan

Paper ini bertujuan untuk meningkatakan pengetahuan dan wawasan mengenai


penilaian status gizi.

3. Ruang Lingkup

Paper ini memiliki ruang lingkup di kalangan masyarakat karena dapat menjadi saran
edukasi dan informasi serta agar menyadari betapa pentingnya penilaian status gizi.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN GIZI

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikomsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan
dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Keadaan akibat dari
keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut
atau keadaan akibat dari tersedianya zat gizi dalam salurel tubuh disebut keadaan gizi
(Supariasa,2002).

2. Penilaian Status Gizi

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang
diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai
status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien.
Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta
biokimia dan riwayat diri (Almatsier, 2005). Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang
berasal dari data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk
menemukan suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi
lebih (Hartriyanti dan Triyanti, 2007). Terdapat beberapa jenis teknik penilaian status gizi,
yaitu penilaian staus gizi langsung dan penilaian status gizi tidak langsung. Penilaian statu
gizi langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia dan
biofisik, sedangkan penilaian status gizi tidak langsung dibagi menjadi tiga penilaian yaitu
survei konsumsi, statistik vital, dan faktor ekologi (Supariasa,2002)

Status gizi adalah salah satu unsur penting dalam membentuk status kesehatan. Status
gizi (nutritional satus) adalah keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat
gizi dari makanan dan kebutuhan zat gizi oleh tubuh. Status gizi sangat dipengaruhi oleh
asupan gizi. Pemanfaatan zat gizi dalam tubuh dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu primer dan
sekunder. Faktor primer adalah keadaan yang mempengaruhi asupan gizi dikarenakan
susunan makanan yang dikonsumsi tidak tepat, sedangkan faktor sekunder adalah zat gizi
tidak mencukupi kebutuhan tubuh karena adanya gangguan pada pemanfaatan zat gizi dalam
tubuh.

3. Penilaian Status Gizi Langsung Metode Klinis

Penilaian status gizi secara klinis merupakan metode yang sangat penting untuk
menilai status gizi masyarakat. Penilaian status gizi langsung metode klinis meliputi dua cara,
yaitu :

1) Riwayat medis/riwayat kesehatan


Merupakan catatan mengenai perkembangan penyakit dalam riwayat medis kita mencatat
semua kejadian yang berhubungan dengan gejala yang timbul pada penderita beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Catatan riwayat medis haruslah meliputi:
a. Identitas penderita secara lengkap
b. Riwayat kesehatan saat ini
c. Riwayat kesehatan masa lalu yang berkaitan dengan penyakit saat ini
d. Riwayat kesehatan keluarga yang berkaitan
e. Data lingkungan fisik dan sosial budaya yang berhubungan dengan gizi
f. Data-data tambahan yang diperlukan misalnya adalah riwayat alergi terhadap
makanan, jenis diet dan pengobatan yang sedang atau pernah dijalani pasien, dll. 2.
2) Pemeriksaan fisiK
Yaitu melakukan pemeriksaan fisik dari kepala sampai ujung kaki untuk melihat tanda-tanda
dan gejala adanya masalah gizi (Ariawan, 1998). Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui
teknik :
a. Inspeksi atau periksa pandang
Inspeksi adalah proses pengamatan dengan menggunakan mata (periksa pandang)
inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan
status fisik.
b. Palpasi atau periksa raba
Perabaan dan penekanan bagian tubuh dengan menggunakan jari atau tangan.
Digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh, adanya getaran, pergerakan, bentuk,
konsistensi dan ukuran. Rasa nyeri tekan dan kelainan dari jaringan/organ
tubuh.merupakan tindakan penegasan dari hasil inspeksi, disamping untuk
menemukan yang tidak terlihat.
c. Perkusi atau periksa ketuk
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu
untuk membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan
menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk
dan konsistensi jaringan.
d. Auskultasi atau pemeriksaan menggunakan stetoskop
Adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop.Hal-hal yang didengarkan adlah : bunyi jantung, suara nafas dan bising
usus.
4. Penilaian Status Gizi Tidak Langsung Metode Faktor Ekologi
Penilaian status gizi dengan menggunakan faktor ekologi karena masalah gizi dapat
terjadi karena interaksi beberapa faktor ekologi, seperti faktor biologis, faktor fisik, dan
lingkungan budaya. Penilaian berdasarkan faktor ekologi digunakan untuk mengetahui
penyebab kejadian gizi salah (malnutrition) di suatu masyarakat yang nantinya akan sangat
berguna untuk melakukan intervensi gizi (Supariasa, 2002). Metode atau penentuan faktor
ekologi dapat diketahui berdasarkan beberapa cara, yaitu pengukuran faktor ekologi,
keadaan infeksi konsumsi makanan, pengaruh budaya, faktor sosial ekonomi, produksi
pangan serta pelayanan kesehatan dan pendidikan
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi
a. Faktor Langsung
1. Konsumsi Pangan Penilaian
konsumsi pangan rumah tangga atau secara perorangan merupakan cara
pengamatan langsung yang dapat menggambarkan pola konsumsi penduduk
menurut daerah, golongan social ekonomi dan social budaya. Konsumsi pangan
lebih sering digunakan sebagai salah satu teknik untuk memajukan tingkat
keadaan gizi (Apriadji, 1986).
2. Infeksi
Penyakit infeksi dak keadaan gizi anak merupakan 2 hal yang saling
mempengaruhi. Dengan adanya infeksi, nafsu makan anak mulai menurun dan
mengurangi konsumsi makanannya, sehingga berakibat berkurangnya zat gizi ke
dalam tubuh anak (Apriadji, 1986).
b. Faktor Tidak Langsung
1. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan sangat menentukan bahan makanan yang akan dibeli,
pendapatan merupakan factor yang penting untuk menentukan kualitas dan
kuantitas makanan, maka erat hubungannya dengan gizi (Apriadji, 1986).
2. Pengetahuan Gizi
Pengetahuan tentang gizi adalah kepandaian memilih makanan yang merupakan
sumber zat-zat gizi dan kepandaian dalam mengolah bahan makanan. Status gizi
memegang peranan yang sangat penting dalam penggunaan dan pemilihan bahan
makanan dengan baik sehingga dapat mencapai keadaan gizi yang seimbang
(Apriadji, 1986).
3. Besar Keluarga Besar
keluarga atau banyaknya anggota keluarga berhubungan erat dengan distribusi
dalam jumlah ragam pangan yang dikonsumsi anggota keluarga. Besarnya
keluarga akan menentukan besar jumlah makanan yang dikonsumsi untuk tiap
anggota keluarga. Semakin besar jumlah anggota keluarga maka semakin sedikit
jumlah asupan zat gizi atau makanan yang didapatkan oleh masing-masing
anggota keluarga dalam jumlah penyediaan makanan yang sama (Apriadji, 1986)
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu :
1. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikomsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi.
2. Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang
diperoleh dengan menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan
suatu populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun
gizi lebih. Penilaian status gizi terbagi menjadi dua, yaitu penilaian status
gizi langsung yang meliputi uji antropometri, klinis, biokimia dan biofisik
dan penilaian status gizi tidak langsung yang meliputi survei konsumsi,
statistik vital, dan faktor ekologi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi dikelompokkan dalam dua
golongan, yaitu faktor langsung yang meliputi konsumsi pangan dan infeksi
serta faktor tidak langsung yang meliputi tingkat pendapatan, pengetahuan
gizi dan besar keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2005.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Apriadji, W. H. 1986.Gizi Keluarga. Jakarta : PT. Penebar Swadaya.
Ariawan, I. 1998.Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan.Depok :
Jurusan Biostatistik dan Kependudukan, FKM UI.
Gabr, M. 2001. IUNS in the Twenty Century on the shoulders of the Twentieth
Century giants of Nutrition.VIIth International Congress of Nutrition
27-29 Agustus 2001.
Hartriyanti, Y. dan Triyanti. 2007.Penilaian Status Gizi, dalam Gizi dan
Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Hastono, S. P. 2007.Analisis Data Kesehatan.Depok : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia.
Khomsan, A. 2000. Teknik Pengukuran Pengetahuan Gizi. Bogor : Institut pertanian bogor

Anda mungkin juga menyukai