Anda di halaman 1dari 9

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei (survey research). Menurut

Kerngiler (1996) seperti dikutip oleh Riduwan (2006), “penelitian survei adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel

sosiologis maupun psikologis.” Dalam survei, informasi diperoleh dengan

menggunakan kuesioner yang datanya dikumpulkan dari responden atau populasi

yang akan menjadi sampel penelitian. Periode waktu yang digunakan adalah cross

sectional yaitu fakta sesaat berupa data yang hanya dapat digunakan sekali dalam

suatu periode pengamatan.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Sedangkan sampel adalah sebagian elemen dari populasi

(Indrianto dan Bambang). Sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan PT. Wahyu Rintiyani Perkasa (WRP). Metode yang

digunakan dalam penarikan sampel ini adalah sampling jenuh atau sensus. Pengertian

dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2008:122), adalah: “Sampling

jenuh atau sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel.” yaitu sebanyak 103 orang.


3.3. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan

kuesioner. seperti yang dikemukan oleh sugiyono (2008) dalam Annesa Adriyani

(2013), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab. Dalam penelitian ini yang akan diberikan kuesioner adalah karyawan PT.

Wahyu Rintiyani Perkasa (WRP) yang berjumlah 103 orang.

Kuesioner diberikan pada 103 orang responden terdiri dari 2 tahap yaitu

Tahap pertama adalah kuesioner di lakukan menggunakan kuesioner yang di antar

langsung ke PT. Wahyu Rintiyani Perkasa (WRP) kemudian ditunggu selama 5

(lima) hari kerja dengan pertimbangan kesibukan pemeriksa. Tahap kedua adalah

pengumpulan kuesioner yang telah diisi oleh PT. Wahyu Rintiyani Perkasa (WRP)

untuk dilakukan pengolahan data.

3.4. Intrumen Penelitian

Intrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri

dari dua bagian yaitu bagian pertama kuesioner yang berisi pertanyaan tentang data

diri responden yang berisi nama, umur, pendidikan, jabatan, dan Masa kerja

sedangkan bagian kedua dari kuesioner dibagi lagi menjadi 6 bagian, yaitu bagian

kompetensi, pengalaman dan kinerja karyawan

50
3.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan empat independen yaitu Kompetensi (X), dan

Pengalaman (X2) variabel dependen yaitu kinerja Pegawai (Y)

1. Kompetensi dalam pengauditan merupakan pengetahuan, keahlian, dan

pengalaman yang dibutuhkan karyawan untuk dapat melakukan pekerjaan secara

objektif, cermat dan seksama. Kompetensi karyawan diukur dengan

menggunakan enam item pernyataan yang menggambarkan tingkat persepsi

karyawan. Pada Penelitian ini, akuntabilitas diukur dengan menggunakan 6 item

kuesioner. Variabel ini juga diukur dengan mengadopsi instrumen yang

digunakan oleh Muh. Taufiq Efendy indikator dari penilitian ini yaitu, Wawasan

dan Peningkatan Keahlian. Instrumen pertanyaan ini diukur dengan skala Likert

1-5 yaitu dengan keterangan skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS).

Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4

menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS).

2. Pengalaman adalah Suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan

potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau

suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang

lebih tinggi, (Ananing, 2006). Variabel ini juga diukur dengan mengadopsi

instrumen yang digunakan oleh Bagus Laksana Hari (2015). indikator dari

penilitian ini yaitu Lamanya bekerja sebagai karyawan, kepuasan dalam bekerja,

keterlibatan dalam pekerjaan, penguasaan dalam bidang pekerjaan. Instrumen

pertanyaan ini diukur dengan skala Likert 1-5 yaitu dengan keterangan skor 1

menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju

51
(TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5

menunjukkan Sangat Setuju (SS).

3. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal,

tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.Variabel

ini juga diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh M.Yusuf

indikator dari penilitian ini Seberapa banyak karyawan memberikan respon yang

benar dari setiap pekerjaan, Kompleksitas kerja. Instrumen pertanyaan ini diukur

dengan skala Likert 1-5 yaitu dengan keterangan skor 1 menunjukkan Sangat

Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan

Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat

Setuju (SS).

3.6. Metode Analisi Data

3.6.1. Perumusan Model

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

regresi linear berganda (Multiple Regression Analysis) dan Moderated Regression

Analysis (MRA). Menurut Sugiyanto (2004) dalam Annesa Adriyani (2013) analisis

regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu

variabel independen terhadap variabel dependen

Keenam hipotesis yang dikemukan di uji dengan persamaan regresi sebagai berikut :

1. Persamaan regresi pertama

regresi Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + + e

52
Dimana Y : Kinerja Karyawan

X1 : kompetensi

X2 : Pengalaman

α : konstanta

β1, β2 : koefisien regresi

E : Error

3.6.2. Uji Kualitas Data

Sebelum pengujian dilakukan terhadap hipotesis penelitian, maka terlebih

dahulu akan dilakukan dulu uji kualitas data. Uji kualitas data perlu dilakukan karena

ketepatan pengujian suatu hipotesis bergantung dari kualitas data yang dipakai dalam

pengujian tersebut. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.(Indriantoro dan Supomo,

2002).

1. Uji Validitas

Uji validitas yaitu untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaannya pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009:

49) Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan

Pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antar nilai yang diperoleh

dari pertanyaan-pertanyaan, apabila antara skor masing-masing pertanyaan dengan

total skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah0,05,maka pertanyaan tersebut

dinyatakan valid dan sebaliknya (Ghozali, 2009:49).

53
2. Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data yang dikumpulkan, suatu

kuesioner dikatakan reliable (handal) jika jawaban pertanyaan seseorang adalah

konsisten dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009:19). Pengukuran reliabilitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini

pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan

lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Sedangkan cara menghitungnya peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan

batasan nilai minimum 0,6 (Ghozali, 2009) apa bila koefisien Alpha yang dihasilkan

lebih besar dari 0,6 maka instrumen tersebut lebih reliabel untuk digunakan dalam

Penelitian ini.

3.6.3. Uji asumsi Klasik

Dalam Penelitian ini, uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas,

uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2006), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variable bebas dan variable terikat keduanya memiliki distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui metode

grafik. Metode grafik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat

normal probability plot.Normal probability plot adalah membandingkan distribusi

komulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2006).

54
Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data menyebar

disekitar garis diagonal sebagai representasi pola distribusinormal, berarti model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan atau

korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas menyatakan hubungan antar

sesama variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2009). Deteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolinearitas jika besar nilai

VIF < 10 dan nilai tolerance >0,10 (Ghozali, 2009).

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain tetap, atau disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas, tidak heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ditandai dengan

adanyapola tertentu pada grafik scatterplot jika titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang), maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2005:94). Selain itu, heteroskedastisitas dapat diketahui melalui uji Glejser. Jika

probabilitas signifikansi masing-masing variabel independen > 0,05, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.

3.6.4. Statistik Deskriptif

55
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah di pahami dan

diinterpretasikan. Statistik deskriptif pada penelitian ini terdiri dari rata-rata, standar

deviasi, maximum dan minimum (Ghozali, 2012) dalam Annesa Adriyani (2013).

3.6.5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

3.6.5.1. Uji Signifikansi Parsial (Uji – t)

Uji Hipotesis di tentukan dengan uji-t. Pengujian ini dilakukan untuk

menentukan signifikansi pengaruh variabel komptensi terhadap kinerja Karyawan,

pengalaman terhadap kinerja Karyawan, t hitung di peroleh berdasarkan coefisient t

dalam uji-t tabel pada derajat kebebasan (dk) = n-k-l.

1. Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-

masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat digunakan

tingkat signifikan 0,05 jika nilai t terhitung lebih kecil dari nilai t tabel pada

taraf signifikan 0,05 maka Ha ditolak, sedangkan jika nilai t hitung lebih besar

dari t tabel maka Ha diterima (Ghozali, 2005).

3.6.5.2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Koefisien Determinasi

adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 –yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

56
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2009:87).

57

Anda mungkin juga menyukai