Anda di halaman 1dari 28

KOMUNITAS CAKRA

(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

NAMA : REZA NURFAJRI HENDARTO

JAWABAN SOAL UTS


AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
TAHUN 2017 – 2018

KASUS I

Dik : Tanggal 1 Januari 2017, A dan B membentuk persekutuan


Neraca Saldo Setelah Penutupan pada tanggal 31 Desember 2016:
Perusahaan A Perusahaan B
Nama Rekening
Debit Kredit Debit Kredit
Kas Rp. 100.000 Rp. 500.000
Piutang Dagang Rp. 200.000 Rp. 400.000
Peralatan Rp. 5.000.000 Rp. 6.000.000
Ak. Peny. Peralatan Rp. 1.000.000 Rp. 2.400.000
Utang Wesel Rp. 2.750.000
Modal A Rp. 4.300.000
Modal B Rp. 1.750.000

Hasil penilaian asset bersih pada 1 Januari 2017 adalah sebagai berikut:
Perusahaan A Perusahaan B
1. Piutang Rp. 150.000, sudah tidak dapat
1. Diestimasi Piutang tak tertagih 10% dari
ditagih
saldo
2. Harga pasar Peralatan Rp. 3.500.000
2. Harga pasar Peralatan Rp. 3.720.000
3. Nilai wajar utang wesel Rp. 2.250.000

Persetujuan A dan B:
- Akuntansi atas modal adalah 75% untuk A dan 25% untuk B
- Akuntansi persekutuan AB meneruskan akuntansi perusahaan B

Dit :
a. Hitunglah nilai investasi masing-masing sekutu!
b. Buatlah jurnal untuk mencatat investasi A dan B!
c. Buatlah jurnal untuk mencatat bonus dan goodwill (jika ada)!
d. Berapakah komposisi modal sekutu setelah pembentukan?
e. Buatlah neraca awal sekutu baru!
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Jwb :
a. Nilai investasi sekutu.
Item Investasi Perusahaan A Perusahaan B
Kas Rp. 100.000 Rp. 500.000
Piutang Dagang Rp. 180.000 Rp. 250.000
(200.000 – 20.000) (400.000 – 150.000)
Peralatan Rp. 3.720.000 Rp. 3.500.000
Utang Wesel - Rp. 2.250.000
Total Nilai Wajar Rp. 4.000.000 Rp. 2.000.000
Sehingga,
Hak atas modal A = Rp. 4.500.000 → Investasi A < Hak Modal A
Hak atas modal B = Rp. 1.500.000 → Investasi B > Hak Modal B

Ada Bonus dari B ke A sebesar Rp. 500.000


100
Atau total investasi = x Rp. 2.000.000
25
= Rp. 8.000.000
Sehingga ada goodwill sebesar Rp. 2.000.000

b. Jurnal untuk mencatat Investasi.


 Perusahaan A
Kas Rp. 100.000
Piutang Dagang Rp. 200.000
Peralatan Rp. 3.720.000
Cad. Kerugian Piutang Rp. 20.000
Modal A Rp. 4.000.000

 Perusahaan B
Ak. Peny. Peralatan Rp. 2.400.000
Utang Wesel Rp. 500.000
Piutang Dagang Rp. 150.000
Peralatan Rp. 2.500.000
Modal B Rp. 250.000

c. Jurnal mencatat bonus dan goodwill.


 Mencatat bonus
Modal A Rp. 500.000
Modal B Rp. 500.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

 Mencatat goodwill
Goodwill Rp. 2.000.000
Modal A Rp. 2.000.000

d. Komposisi Modal sekutu setelah pembentukan.

Pendekatan Bonus Pendekatan Goodwill


Modal A Rp. 4.500.000 Rp. 6.000.000
Modal B Rp. 1.500.000 Rp. 2.000.000
TOTAL Rp. 6.000.000 Rp. 8.000.000

e. Neraca awal sekutu baru

PERSEKUTUAN “AB”
NERACA AWAL
PER 01 JANUARI 2017
AKTIVA PASSIVA

Kas Rp. 600.000 Utang Wesel Rp. 2.250.000


Piutang Dagang Rp. 600.000
Cad. Kerugian Piutang (Rp. 170.000)
Peralatan Rp. 11.000.000 Modal A Rp. 6.000.000
Ak. Peny. Peralatan (Rp. 3.780.000) Modal B Rp. 2.000.000
Goodwill Rp. 2.000.000
TOTAL AKTIVA Rp. 10.250.000 TOTAL PASSIVA Rp. 10.250.000

KASUS II

Dik : Tanggal 02 September 2016 PT. RAYA menjual suatu barang kepada PT. Semesta
Sebesar Rp. 230.000.000
Biaya Transportasi Rp. 500.000
Biaya Komisi Rp. 1.000.000
HPP barang yang dijual Rp. 195.000.000
Uang Muka Rp. 30.000.000, sisanya dicicil sebanyak 5 kali setiap 3 bulan sekali
Bunga 6% per tahun

Dit : Buat jurnal-jurnal yang diperukan!

Jwb :
Harga Jual barang Rp. 230.000.000
Uang muka Rp. 30.000.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Jumlah diangsung sebanyak 5x Rp. 200.000.000


Besar pembayaran per angsuran Rp. 40.000.000
Bunga atas saldo
Tanggal harga kontrak Angsuran atas Jumlah Sisa hutang
Pembayaran pada awal harga jontrak Pembayaran kontrak
periode angsuran
02 September 2016 Rp. 230.000.000
02 September 2016 Rp. 30.000.000 Rp. 30.000.000 Rp. 200.000.000
02 Desember 2016 Rp. 30.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 70.000.000 Rp. 160.000.000
02 Maret 2017 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 120.000.000
02 Juni 2017 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 80.000.000
02 September 2017 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000
02 Desember 2017 Rp. 40.000.000 Rp. 40.000.000 -

Perhitungan :
200.000.000 x 6 % x 3
Bunga =
12
= Rp. 30.000.000

Laba = Penjualan – (Biaya-biaya) – HPP


= 230.000.000 – (500.000 + 1.000.000) – 195.000.000
= Rp. 33.500.000

Jurnal yang diperlukan:


Kas Rp. 30.000.000
Piutang Usaha Rp. 200.000.000
Penjualan Rp. 230.000.000

HPP Rp. 195.000.000


Persediaan Rp. 195.000.000

Kas Rp. 33.500.000


Laba Penjualan Rp. 33.500.000

Biaya Transportasi Rp. 500.000


Biaya Komisi Rp. 1.000.000
Kas Rp. 1.500.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Piutang Bunga Rp. 30.000.000


Pendapatan Bunga Rp. 30.000.000

Angsuran Pertama:
Kas Rp. 70.000.000
Piutang Usaha Rp. 40.000.000
Piutang Bunga Rp. 30.000.000

Angsuran kedua:
Kas Rp. 40.000.000
Piutang Usaha Rp. 40.000.000

Angsuran kelima/pelunasan:
Kas Rp. 40.000.000
Piutang Usaha Rp. 40.000.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

NAMA : WARID ILHAM MAULIDDIN

JAWABAN SOAL UTS

AKUNTANSI BIAYA TAHUN 2017 - 2018

BAGIAN 1 : TEORI

1. Deskripsikan tentang (dengan contoh sederhana)


a. Biaya sebagai cost
Biaya sebagai cost merupakan pengeluaran sumber-sumber ekonomi dalam bentuk
keuangan yang telah terjadi, sedang terjadi, dan mungkin akan terjadi yang bertujuan
untuk memperoleh pengembalian (return) yang lebih menguntungkan.
Contohnya: Pembayaran gaji kepada karyawan sebesar Rp. 1.900.000.- setiap
bulannya. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan timbal balik (berbentuk kinerja yang
baik ) dari karyawan itu sendiri.

b. Biaya sebagai expense


Biaya sebagai expense merupakan pengeluaran sumber-sumber ekonomis (biaya)
yang manfaatnya habis digunakan untuk memperoleh penghasilan pada periode saat
terjadinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Jadi kesimpulannya, biaya
sebagai expense adalah biaya yang ketika dikeluarkan tidak dapat mendatangkan
pengembalian apapun.
Contohnya: Andi lulus ujian masuk perguruan tinggi yang ia impikan, sebagai rasa
terimakasih kepada Alloh SWT, ia dan keluarga mengadakan syukuran dan
menghabiskan dana sebesar Rp. 5.000.000.- . Dana yang dihabiskan untuk acara
syukuran tidak akan menimbulkan pengembalian apapun.

c. Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi adalah semua biaya (biaya langsung dan biaya tidak langsung)
yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sampai barang dan jasa tersebut
menjadi barang dan jasa jadi. Harga pokok produksi terdiri dari BBB, BTKL, BOP.
Contohnya : Untuk pembuatan sebuah kursi chitose (yang ada dikampus) diperlukan
BB: Besi, TKL: Tukang yang membuat kursi (mengubah besi yang tadi menjadi
sebuah kursi) secara langsung, OP: Semua bahan-bahan yang menjadi pelengkap dan
mempercantik kursi tersebut dan tenaga kerja tambahan yang mengerjakan hal
tersebut sampai kursi tadi menjadi kursi jadi yang layak dijual. Proses produksi tadi
yang menyebabkan BB menjadi BBB, TKL menjadi BTKL, dan OP menjadi BOP.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

d. Harga pokok produk


Harga pokok produk adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk proses
produksi dan proses pemasaran hingga barang tersebut terjual.
Harga pokok produk terdiri dari HPPSi (BBB+BTKL+BOP) + B. Pemasaran + B.
Administrasi umum.
Contonya: Melanjutkan dari contoh diatas, ketika kursi tersebut jadi dan layak dijual.
Maka perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk memasarkan kursi tersebut dan
mengeluarkan berbagai biaya umum lainnya sampai kursi tersebut dibeli konsumen.
2. Mengapa sisa bahan terjadi, dan diarea mana terjadinya, gambarkan !
Jawab:
Karena pada saat proses pengubahan bentuk dari bahan baku menjadi bahan dalam proses
kita tidak mungkin menggunakan semua bahan, pasti ada sisa bahan yang tidak terpakai.
Sisa bahan terjadi di area proses karena bahan baku tadi sudah menikmati biaya dan
masuk proses produksi .
Gambarnya:

I P O

( Disinilah terjadinya scrap atau sisa bahan)

3. Biaya tenaga kerja, bisa terbagi atas BTKL dan BTKTL, apa persamaan dan
perbedaannya. ( 2 aspek saja).
Jawab:
 Persamaannya:
a. BTKL dan BTKTL merupakan elemen utama biaya tenaga kerja.
b. BTKL dan BTKTL merupakan biaya yang sama-sama dikeluarkan oleh perusahaan
untuk memproduksi suatu barang dan jasa sampai menjadi produk jadi.
 Perbedaannya:
a. BTKL merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar
seorang tenaga kerja yang langsung memproduksi bahan baku menjadi bahan dalam
proses atau barang setengah jadi, barang tersebut mungkin bisa langsung digunakan
atau dijual hanya saja tidak ada nilai estetikanya.
b. Sementara BTKTL merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
tenaga kerja yang mempercantik barang setengah jadi tersebut menjadi barang yang
benar-benar jadi dengan menambah sedikit pernak-pernik untuk memberikan kesan
indah pada barang tersebut.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

4. BOP merupakan biaya diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Mengapa dikatakan demikian? Dan apa perbedaan antara BOP dibebankan dengan BOP
sesungguhnya?
Jawab:
Karena biaya overhead pabrik tidak terlihat jejaknya secara langsung pada produk yang
dihasilkan, serta BOP tidak bisa diukur dan ditelusuri kapasitasnya secara langsung.
Berbeda dengan biaya utama (BBB dan BTKL) yang dapat diukur kapasitasnya serta bisa
diikuti jejaknya.

Perbedaan BOP dibebankan dan BOP sesungguhnya adalah:


- BOP dibebankan adalah tarif BOP yang ditentukan dimuka, maksudnya tarif yang
masuk sebagai elemen biaya konversi yang sifatnya menyelesaikan pekerjaan dalam
pengkonversian (pengubahan bahan baku menjadi barang jadi). Letak BOP
dibebankan ada di tahapan Input.
- BOP sesungguhnya adalah biaya yang dikeluarkan setelah barang jadi. Letak BOP
sesungguhnya ada di tahapan Output.

BAGIAN 2 : SOAL HITUNGAN

1. Diketahui :
Persediaan BB awal Rp 4.500.000
Pembelian BB Rp 15.000.000
BTKL Rp 10.000.000
BOP Tetap Rp 3.000.000
BOP Variabel Rp 4.000.000
Persediaan BB akhir Rp 2.000.000
Persediaan BDP awal Rp 3.500.000
Persediaan BDP akhir Rp 4.250.000
Persediaan BJ awal Rp 9.000.000
Persediaan BJ akhir Rp 9.500.000
Barang Jadi yang siap dijual 100 unit Kemeja Muslim Dewasa
Hasil Penjualan Rp 38.775.000
Biaya administrasi & umum Rp 1.000.000
Biaya pemasaran Rp 250.000
Diminta :
1. Laporan Harga Pokok Penjualan
2. Laporan Rugi Laba Tahun 2017

Jawab :
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Perusahaan Insan Mandiri


Laporan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017
(disajikan dalam rupiah)

Persediaan awal BDP 3.500.000


Biaya Produksi :
Biaya Bahan Baku
Persediaan Awal 4.500.000
Pembelian 15.000.000
BB Yang Tersedia 19.500.000
Persediaan Akhir (2.000.000)
BB Masuk Produksi 17.500.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 10.000.000
Biaya Overhead Pabrik
BOP Tetap 3.000.000
BOP Variabel 4.000.000
BOP Total 7.000.000
Biaya Produksi 34.500.000
Total Biaya Barang Dalam Proses 38.000.000
Persediaan Akhir (4.250.000)
Harga Pokok Produksi 33.750.000
Persediaan Awal Barang Jadi 9.000.000
Persediaan Barang Jadi Yang Tersedia Untuk Dijual 42.750.000
Persediaan Akhir Barang Jadi (9.500.000)
Harga Pokok Penjualan 33.250.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Perusahaan Insan Mandiri


Laporan Rugi Laba
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2017
(disajikan dalam rupiah)
Pendapatan Penjualan 38.775.000
Harga Pokok Penjualan (33.250.000)
Laba Kotor 5.525.000
Biaya Administrasi dan Umum 1.000.000
Biaya Pemasaran 250.000
Total Biaya Non-Produksi (1.250.000)
Laba Operasional 4.275.000

2. Diketahui :
AC yang diproduksi 100 unit
Biaya Produksi per unit Rp 4.500.000
Biaya Utama Rp 2.900.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Biaya Overhead Pabrik
Diminta : Berapa BBB, BTKL, dan BOP ?
Jawab :
Biaya Utama = BBB + BTKL
Biaya Produksi = BBB + BTKL + BOP
BOP = Biaya Produksi – Biaya Utama
BOP = Rp 4.500.000 – Rp 2.900.000
BOP = Rp 1.600.000 = BTKL

Biaya Utama = BBB + BTKL


Rp 2.900.000 = BBB + Rp 1.600.000
BBB = Rp 2.900.000 – Rp 1.600.000
BBB = Rp 1.300.000
Jadi besarnya BBB yaitu sebesar Rp 1.300.000 dan BTKL = BOP sebesar Rp
1.600.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

3. Diketahui :
Perusahan Bina Mandiri memiliki :
Dua Departemen Produksi yaitu A dan PA, serta
Tiga Departemen Jasa yaitu K, PL, dan KH
Anggaran BOP dan Dasar Pembebanan tiap departemen :
A = Rp 2.500.000
PA = Rp 2.300.000
K = Rp 1.300.000 Dasar Pembebanan Jumlah Karyawan
PL = Rp 1.500.000 Dasar Pembebanan Jam Listrik (Kwh)
KH = Rp 1.250.000 Dasar Pembebanan Luas Lantai (m2)
Departemen Jumlah Karyawan (orang) Jam Listrik (Kwh) Luas Lantai (m2)
A 25 4.000 70
PA 20 5.000 100
K 10 2.000 20
PL 5 2.200 35
KH 6 2.500 30

Diminta : Buat Alokasi BOP Dep. Jasa ke Dep. Produksi dengan metode alokasi
bertahap tidak timbal balik
Jawab :
Departemen PL
BOP Departemen PL = Rp 1.500.000
Dasar Alokasi Jam Listrik = 13.500 Kwh
Alokasi per Jam Listrik Rp 1.500.000 : 13.500 Kwh = Rp 111,11 per Kwh

Maka dialokasikan sebagai berikut :


Dept. A : 4.000 Kwh x Rp 111,11/Kwh = Rp 444.440
Dept. PA : 5.000 Kwh x Rp 111,11/Kwh = Rp 555.550
Dept. PL : 2.000 Kwh x Rp 111,11/Kwh = Rp 222.220
Dept. KH : 2.500 Kwh x Rp 111,11/Kwh = Rp 277.775
13.500 Kwh Rp 1.500.000 (pembulatan)

Tabel Setelah Alokasi


KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Uraian Departemen
Departemen Jasa A (Rp) PA (Rp) K (Rp) PL (Rp) KH (Rp)
Anggaran BOP 2.500.000 2.300.000 1.300.000 1.500.000 1.250.000
Awal
Alokasi Dept. K - - - - -
Alokasi Dept. PL 444.440 555.550 222.220 (1.500.000) 277.775
Alokasi Dept. KH - - - - -
Alokasi BOP
Setelah Alokasi 2.944.440 2.855.550 1.522.220 0 1.527.775

Departemen KH
BOP Departemen K = Rp 1.250.000
Dasar Alokasi Luas Lantai (m2) = 190 m2
Alokasi per m2 = Rp 1.250.000 + Rp 277.775 : 190 m2
= Rp 8.040,92/ m2

Maka dialokasikan sebagai berikut :


Dept. A : 70 m2 x Rp 8.040,92/ m2 = Rp 562.864,4
Dept. PA : 100 m2 x Rp 8.040,92/ m2 = Rp 804.092
Dept. K : 20 m2 x Rp 8.040,92/ m2 = Rp 160.818,4
190 m2 Rp 1.527.775 (pembulatan)

Tabel Setelah Alokasi


Uraian Departemen
Departemen Jasa A (Rp) PA (Rp) K (Rp) PL (Rp) KH (Rp)
Anggaran BOP 2.500.000 2.300.000 1.300.000 1.500.000 1.250.000
Awal
Alokasi Dept. K - - - - -
Alokasi Dept. PL - - 222.220 (1.500.000) 277.775
Alokasi Dept. 562.864,4 804.092 160.818,4 - (1.527.775)
KH
Alokasi BOP
Setelah Alokasi 3.062.864,4 3.104.092 1.683.038,4 0 0

Departemen K
BOP Departemen K = Rp 1.300.000
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Dasar Alokasi Jumlah Karyawan = 45 orang


Alokasi per Orang = Rp 1.300.000 + Rp 222.220 + Rp 160.818,4 : 45 orang
= Rp 37.400,85 /orang

Maka dialokasikan sebagai berikut :


Dept. A : 25 orang x Rp 37.400,85 /orang = Rp 935.021,25
Dept. PA : 20 orang x Rp 37.400,85 /orang = Rp 748.017
45 orang Rp 1.683.038,4 (pembulatan)

Tabel Setelah Alokasi


Uraian Departemen
Departemen Jasa A (Rp) PA (Rp) K (Rp) PL (Rp) KH (Rp)
Anggaran BOP 2.500.000 2.300.000 1.300.000 1.500.000 1.250.000
Awal
Alokasi Dept. K 935.021,25 748.017 (1.683.038,4 - -
)
Alokasi Dept. PL - - 222.220 (1.500.000) 277.775
Alokasi Dept. KH - - 160.818,4 - (1.527.775)
Alokasi BOP
Setelah Alokasi 3.435.021,25 3.048.017 0 0 0

Tabel alokasi lengkap setelah mendapatkan alokasi dari dept. K, PL dan KH


Uraian Departemen
Departemen Jasa A (Rp) PA (Rp) K (Rp) PL (Rp) KH (Rp)
Anggaran BOP 2.500.000 2.300.000 1.300.000 1.500.000 1.250.000
Awal
Alokasi Dept. K 935.021,25 748.017 (1.683.038,4 - -
)
Alokasi Dept. PL 444.440 555.550 222.220 (1.500.000) 277.775
Alokasi Dept. KH 562.864,4 804.092 160.818,4 - (1.527.775)
Alokasi BOP
Setelah Alokasi 4.442.325,65 4.407.659 0 0 0

4. Diketahui :
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Departemen Kode K Kode PL Kode KH


A 35% 25% 30%
PA 35% 40% 35%
K - 15% 20%
PL 10% - 15%
KH 20% 20% -

Diminta : Dari data No 3 Buat alokasi BOP dengan metode arus biaya ?
Jawab :
Alokasi BOP dihitung dengan cara sebagai berikut :

Uraian Dept. A Dept. PA Dept. K Dept. PL Dept. KH


Anggaran BOP 2.500.000 2.300.000 1.300.000 1.500.000 1.250.000
Alokasi PL 375.000 600.000 225.000 (1.500.000) 300.000
Jumlah 2.875.000 2.900.000 1.525.000 0,00 1.550.000
Alokasi KH 465.000 542.500 310.000 232.500 (1.550.000)
Jumlah 3.340.000 3.442.500 1.835.000 232.500 0,00
Alokasi K 642.250 642.250 (1.835.000) 183.500 367.000
Jumlah 3.982.250 4.084.750 0,00 416.000 367.000
Alokasi PL 104.000 166.400 62.400 (416.000) 83.200
Jumlah 4.086.250 4.251.150 62.400 0,00 450.200
Alokasi KH 135.060 157.570 90.040 67.530 (450.200)
Jumlah 4.221.310 4.408.720 152.440 67.530 0,00
Alokasi K 53.354 53.354 (152.440) 15.244 30.448
Jumlah 4.274.664 4.462.074 0,00 82.774 30.448
Alokasi PL 20.693,5 33.109,6 12.416,1 (82.774) 16.554,8
Jumlah 4.295.357,5 4.495.183,6 12.416,1 0,00 47.002,8
Alokasi KH 14.100,84 16.450,98 9.400,56 7.050,42 (47.002,8)
Jumlah 4.309.458,34 4.511.634,58 21.816,66 7.050,42 0,00
Alokasi K 7.635,83 7.635,83 (21.816,66) 2.181,67 4.363,33
Jumlah 4.317.094,17 4.519.270,41 0,00 9.232,09 4.363,33
Alokasi PL 2.308,02 3.692,84 1.384,81 (9.232,09) 1.846,42
Jumlah 4.319.402,19 4.522.963,25 1.384,81 0,00 6.209,75
Alokasi KH 1.862,93 2.173,41 1.241,95 931,46 (6.209,75)
Jumlah 4.321.265,12 4.525.136,66 2.626,76 931,46 0,00
Alokasi K 919,37 919,37 (2.626,76) 262,67 525,35
Jumlah 4.322.184,49 4.526.056,03 0,00 1.194,13 525,35
Alokasi PL 298,53 477,65 179,12 (1.194,13) 238,83
Jumlah 4.322.483,02 4.526.533,68 179,12 0,00 764,18
Alokasi KH 229,25 267,46 152,84 114,63 (764,18)
Jumlah 4.322.712,27 4.526.801,14 331,96 114,63 0,00
Alokasi K 116,19 116,19 (331,96) 33,19 66,39
Jumlah 4.322.828,46 4.526.917,33 0,00 147,82 66,39
Alokasi PL 36,96 59,13 22,17 (147,82) 29,56
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Jumlah 4.322.865,42 4.526.976,46 22,17 0,00 95,95


Alokasi KH 28,79 33,58 19,19 14,39 (95,95)
Jumlah 4.322.894,21 4.527.010,04 41,36 14,39 0,00
Alokasi K 14,48 14,48 (41,36) 4,14 8,27
Jumlah 4.322.908,69 4.527.024,52 0,00 18,53 8,27
Alokasi PL 4,63 7,41 2,78 (18,53) 3,71
Jumlah 4.322.913,32 4.527.031,93 2,78 0,00 11,98
Alokasi KH 3,59 4,19 2,4 1,8 (11,98)
Jumlah 4.322.916,91 4.527.036,12 5,18 1,8 0,00
Alokasi K 1,81 1,81 (5,18) 0,52 1,04
Jumlah 4.322.918,72 4.527.037,93 0,00 2,32 1,04
Alokasi PL 0,58 0,93 0,35 (2,32) 0,46
Jumlah 4.322.919,3 4.527.038,86 0,35 0,00 1,5
Alokasi KH 0,45 0,52 0,3 0,23 (1,5)
Jumlah 4.322.919,75 4.527.039,38 0,65 0,23 0,00
Alokasi K 0,23 0,23 (0,65) 0,06 0,13
Jumlah 4.322.919,98 4.527.039,61 0,00 0,29 0,13
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

NAMA : AMELIA PUSPITA DEWI

JAWABAN TEORI AKUNTANSI 2017


1. a. Pihak yang berkepentingan : Owners. Lenders, supplier, potential, investor and
kreditor, employess, manage man, direktur, customer, financial, analiyts and advisor,
broker, under, writer,stock, exchanges, lauyer, economis, taxing, authorities,
regulatory, legislator,financial prees and reporting, agencies, labor, union, trade,
association, business,researcher, teacher and student, and the public.
Kepentingannya : Pertanggung jawaban, kebermanfaatan, keputusan, riset keuangan
dan pasar, penentuan tariff, penentuan pajak, pengendalian social,
pengendalian alokasi sumberdaya economic, dan pengukuran kerja entitas.

b. Iya, karena karakteristik pemakai mempunyai kedudukan terhadap


entitas pelapor (akses terhadap informasi)
dan tingkat pengetahuan pemakai tentang bisnisdan ekonomi.Dalam artian pemakai
menyusun dan mengolah kembali data akuntansitersebut menjadi informasi yang
relevan untuk mengambil suatu keputusan ataukepentingannya.

c. Dengan pendekatan pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan isetdata


(iset statemen keuangan) untuk berbagai pemakaian dan kepentingan.Pemakeian
penyusun dan pengelola kembali data tsb menjadi informasi yang relevanuntuk
keputusan atau kepentingan dengan kata lain, pemakaian harus melakukananalisis
untuk menyerap informasi sematik yang ada di balik data akuntansi.

2.  Tujuan laporan keuangan :

 Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar, dan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang diterima umum, posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan

lain dalam posisi keuangan.

 Tujuan umum laporan keuangan adalah :


a.    Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi
dan kewajiban suatu perusahaan dagang dengan maksud :
1.    Menilai kekuatan dan kelemahannya.
2.    Menunjukkan pembelanjaan dan investasinya.
3.    Menilai kemampuan memenuhi tanggung-jawabnya.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

4.    Menunjukkan dasar sumbernya pertumbuhan.


b. Menyediakan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan sumber
penghasilannya sebagai akibat aktivitas-aktivitas perusahaan yang diarahkan pada
pencapaian laba dengan maksud :
1.    Menunjukkan kepada para investor hasil deviden yang diharapkan.
2.    Menunjukkan kemampuan operasi membayar kreditor dan leveransir,
menyediakan pekerjaan untuk karyawan, pajak gaji, dana yang diperoleh untuk
perluasan.
3.    Menyediakan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen.
4.    Menunjukkan profitabilitas jangka panjang.

c.    Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat untuk menaksir penghasilan


yang potensi dari perusahaan.
d.  Menyediakan lain-lain informasi yang diperlukan mengenai perubahan sumber-
sumber ekonomi serta perubahan kewajiban.

 Tujuan kualitatif laporan keuangan adalah sebagai berikut :


a.    Relevan yang berarti menyeleksi informasi yang lebih mungkin membantu para
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi mereka.
b.    Dapat dimengerti yang menyatakan bahwa tidak hanya informasi yang terpilih
saja yang harus dapat dimengerti akan tetapi para pemakainya pun harus dapat
memahaminya.
c.    Dapat diuji atau dibuktikan yang berarti bahwa hasil akuntansi dapat dibuktikan
kebenarannya oleh alat pengukur yang independen dengan menggunakan metode
pengukuran yang sama.
d.    Netral yang berarti bahwa informasi akuntansi diperuntukkan bagi kebutuhan
umum para pemakai, bukan kebutuhan tertentu para pemakai khusus.
e.    Tepat waktunya yang berarti bahwa suatu penyampaian informasi secepatnya
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan ekonomi.
f.     Dapat diperbandingkan yang berarti bahwa perbedaan tidak boleh ada akibat
perbedaan perlakuan akuntansi keuangan.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

g.    Kelengkapan yang berarti bahwa seluruh informasi yang layak memenuhi


persyaratan tujuan kualitatif lainnya harus dilaporkan.

3. Pada dasarnya, laporan keuangan yang disusun oleh suatu perusahaan melibatkan beberapa
pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu pihak internal dan eksternal perusahaan.

Pihak Internal Perusahaan Pihak internal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di


dalam perusahaan, seperti direktur, akuntan dan staff accounting, dan karyawan.

 Direktur: Direktur atau dalam hal ini dapat disebut sebagai pendiri perusahaan adalah
pihak (internal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab,
ia memiliki kewenangan penuh untuk menilai laporan keuangan di perusahaan yang
dimilikinya. Laporan keuangan tersebut nantinya dapat ia gunakan untuk mengetahui
perkembangan keuangan yang terjadi di perusahaannya dalam kurun waktu tertentu,
serta dapat digunakan untuk mengetahui apakah perusahaannya masih bisa bertahan
selama satu atau beberapa tahun mendatang dengan keuangan yang ada.
 Akuntan dan Staff Accounting: Akuntan atau staff accounting adalah pihak (internal)
nomor dua yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, dialah yang
bertanggungjawab untuk menyusun laporan keuangan suatu perusahaan sebelum
dipresentasikan dan dipertanggungjawabkan di hadapan direktur.
 Karyawan: Karyawan adalah pihak (internal) nomor tiga yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi seputar laporan
keuangan untuk mengetahui apakah perusahaan tempat mereka bekerja berada dalam
kondisi sehat atau sedang dalam kondisi krisis. Apabila perusahaan berada dalam
keadaan sehat, mereka tidak perlu risau memikirkan untuk mencari pekerjaan baru.
Sebaliknya, apabila perusahaan dalam kondisi krisis, mereka bisa bersiap-siap
mengundurkan diri dan mencari pekerjaan yang baru.

Pihak Eksternal: Perusahaan Pihak eksternal perusahaan adalah pihak-pihak yang berada di


luar perusahaan, seperti investor, kreditor, supplier, pemerintah, dan masyarakat.

 Investor: Investor atau dalam hal ini dapat disebut sebagai penanam modal adalah
pihak (eksternal) nomor satu yang terkait dalam penyusunan laporan keuangan.
Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai apakah suatu
perusahaan masih bisa go public dan memiliki kemampuan untuk membayar dividen’
atau justru sebaliknya. Penilaian investor tersebut digunakan dalam mengambil
keputusan, apakah mereka akan menambah pembelian jumlah saham di perusahaan
tersebut atau menjual semua saham yang mereka miliki.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

 Kreditor: Kreditor adalah pihak (eksternal) nomor dua yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk menilai
apakah suatu perusahaan berada dalam keadaan sehat dan memiliki kemampuan
membayar angsuran pokok dan bunga pada saat jatuh tempo (apabila suatu
perusahaan diberikan bantuan dana kredit) atau tidak.
 Supplier: Supplier adalah pihak (eksternal) nomor 3 yang terkait dalam penyusunan
laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan untuk
mengetahui apakah suatu perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membayar
dan melu-nasi utang atas bahan baku yang dipesan dari mereka atau tidak. Selain itu,
mereka juga membutuhkan informasi laporan keuangan untuk mengetahui kesehatan
suatu perusahaan sebelum mereka merriutuskan memperpanjang kerja sama kontrak
dengan perusahaan yang bersangkutan.
 Pemerintah: Pemerintah adalah pihak (eksternal) nomor empat yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Pemerintah membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk menentukan kebijakan dalam kaitannya dengan pajak dan pungutan yang nanti
akan dibebankan kepada perusahaan serta bantuan yang nantinya diberikan kepada
perusahaan.
 Masyarakat: Masyarakat adalah pihak (eksternal) nomor lima yang terkait dalam
penyusunan laporan keuangan. Mereka membutuhkan informasi laporan keuangan
untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Informasi
laporan keuangan ini nantinya dapat mereka gunakan sebagai bahan ajar, analisis, dan
penelitian dengan tujuan-tujuan tertentu.

4. Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P&L cukup lengkap dan dapat menjelaskan
tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan
pada jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu denganyang
lain secara koheren (konsep dasar yang satu berkaitan dengan konsep dasaryang lain secara
logis sehingga membentuk satu kesatuan).
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

NAMA : YUNIKO FATWA PUJIANTO

JAWABAN UTS 2017 MATKUL PASP


1. Entitas Pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Sedangkan
Entitas akuntansi merupakan setiap unit pemerintahan yang menerima anggaran
belanja atau mengelola barang adalah entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan
akuntansi atas transaksi keuangan, dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Pemerintahan.
contoh entitas pelaporan:
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah;
c. Masing-masing kementerian negara atau lembaga di lingkungan pemerintahpusat;
d. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/daerah atau organisasilainnya,
jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan.
Contoh entitas akuntansi :
a. Pengguna Anggaran, termasuk entitas pelaksana Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan, untuk tingkat pemerintah pusat,
b. Serta SKPD, Bendahara Umum Daerah (BUD) dan kuasa Pengguna Anggaran
tertentu untuk tingkat pemerintah daerah.

2. Bendahara umum adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas
nama negara/daerah, menerima, menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau
surat berharga atau barang-barang negara/daerah. Adapun fungsi dari bendahara
umum yaitu untuk mengelola penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah serta segala
bentuk kekayaan Daerah lainnya. Adapun fungsi lainnya terdiri dari :
a. Bendahara Penerimaan berfungsi untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan negara/daerah
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja kementerian


negara/lembaga/pemerintah daerah.
b. Bendahara Pengeluaran berfungsi untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja
negara/daerah dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD pada kantor/satuan kerja
kementerian negara/lembaga/ pemerintah daerah.
3. Siklus Anggaran (Budget Cycle) adalah masa atau jangka waktu mulai saat anggaran
(APBN) disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan dengan undang-
undang terdiri atas penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran,
pengawasananggaran, dan pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran
Sedangkan Siklus Akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan
yang dapat dipertanggungjawabkan dan serta diterima secara umum prinsip-prinsip
dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari
segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dalam suatu periode
tertentu
Perbedaan antara siklus anggaran dan siklus akuntansi :
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

4. Laporan keuangan pokok terdiri atas:


1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL);
3. Neraca;
4. Laporan Operasional (LO);
5. Laporan Arus Kas (LAK);
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

5. Aktivitas transitoris adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak
termasuk dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Arus kas dari aktivitas transitoris mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
bruto yang tidak mempengaruhi pendapatan, beban, dan pendanaan pemerintah. Arus
kas dari aktivitas transitoris antara lain transaksi Perhitungan Fihak Ketiga (PFK),
pemberian/penerimaan kembali uang persediaan kepada/dari bendahara pengeluaran,
serta kiriman uang. PFK menggambarkan kas yang berasal dari jumlah dana yang
dipotong dari Surat Perintah Membayar atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga
misalnya potongan Taspen dan Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas
antar rekening kas umum negara/daerah.
Arus masuk kas dari aktivitas transitoris meliputi penerimaan PFK dan penerimaan
transitoris seperti kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang persediaan dari
bendahara pengeluaran.
Arus keluar kas dari aktivitas transitoris meliputi pengeluaran PFK dan pengeluaran
transitoris seperti kiriman uang keluar dan pemberian uang persediaan kepada
bendahara pengeluaran.
ruang lingkup dari Laporan Arus Kas itu sendiri menurut SAP penyataan No. 03
Paragraf 3 dan 4 yakni:
a. Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan
dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas sesuai dengan
standar ini untuk setiap periode penyajian laporan keuangan sebagai salah satu
komponen laporan keuangan pokok.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

b. Pernyataan standar ini berlaku untuk menyusun laporan arus kas pemerintah pusat
dan daerah, satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah, atau
organisasi lainnya jika menurut perundang-undangan atau menurut standar,
satuan organisasi dimaksud wajib menyusun laporan arus kas, kecuali perusahaan
negara atau daerah.
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

NAMA : SOFIA ASHARINI

METLIT
1. Perbedaan antara penelitian dasar dan penelitian aplikatif
No Penelitan dasar Penelitian tarapan
1 tujuan Menguji teori, dalil, dan Menguji kegunaan teori
prinsip dasar, serta dalam bidang tertentu serta
menentukan hubungan menentukan hubungan
empiris antar fenomena empiris
2 Lingkungan akademik Pemerintah dan bisnis
penelitian
3 Inisitiatif penelitian Peneliti Klien atau sponsor
4 Jenis penelitian Mandiri keompok
5 Disiplin ilmu Satu atau dua multidisiplin
6 Setting penelitian Labolatorium/lapangan lapangan
7 keluwesan Lebih fleksibel Kurang fleksibel
8 Manfaat penelitian Pengembangan ilmu Pemecahan masalah
9 Sifat penelitian Menjawab sedikit
Menjawab beberapa
pertanyaan pertanyan
10 Jenis pengujian Menguji signifikansi secara
Menguji sigifikansi secara
statistik praktik aplikasi,
kedokteran, rekayasa dan
pedidikan
11 contoh Penelitiaan dbdang Survey konsumen, study
psikologi unuk kelayakn bisnis
menelitifaktor yang
mempengaruhi sikap dan
prilaku manusia

2. Pendefinisian masalah, pengembangan kerangka teoretis dan perumusan masalah


merupakan fase dalam proses penelitian.
Proses penelitian :
1. Pengamatan dan review analitis
2. Pendefinisian masalah
3. Pengembangan kerangka teoretis
4. Perumusan hipotesis

a. Pendefinisian masalah
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Pendefinisian masalah adalah pernyataan rinci dan lengkap mengenai ruang


lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah.Karena masalah itu, sewaktu akan mulai memikirkan suatu penelitian,
sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara jelas, sederhana dan tuntas. Hal itu
disebabkan oleh seluruh unsur penelitian lainnya seperti pengembangan kerangka
teoretis dan perumusan hipotesis yang berpangkal pada pendefinisan masalah
tersebut.
Sukandarumidi (2006) dalam bukunya Metodologi Penelitian : Petunjuk
Praktis untuk Peneliti Pemula, mengatakan bahwa dalam menemukan masalah
untuk diteliti, maka seorang peneliti yang bersangkutan harus mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan seperti Apa, Siapa, Bilamana, Dimana, Mengapa, dan
Bagaimana, apabila ia sudah menemukan masalah yang akan ia teliti.
b. Pengembangan kerangka teoretis
Definisi dari kerangka teoretis adalah model konseptual yang berkaitan
dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis
beberapa faktor yang dianggap penting untuk masalah. Secara singkat, kerangka
teoritis adalah membahas saling ketergantungan antarvariabel yang dianggap perlu
untuk melengkapi situasi yang akan diteliti. Penyusunan kerangka yang berkonsep
akan membantu kita untuk menghipotesiskan dan menguji hubungan tertentu.
Kerangka teoritis akan memberikan dasar konseptual bagi penelitian,
dan kerangka teoritis adalah mengidentifikasikan jaringan hubungan antarvariabel
yang dianggap penting bagi studi terhadap situasi masalah apapun. Oleh karena
itu, sangat penting untuk kita mengetahui apa arti variabel dan apa saja jenis
variabel yang ada (Sekaran, 2014).
c. Perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian,
setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu
diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis. Penelitian
yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Suharsimi Arikunto, 2010:110).
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban
teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
(Sugiyono, 2010).
3. Identifikasi masalah merupakan pencarian masalah yang paling relevan dan menarik
untuk dianalisis. Permasalahan muncul akibat adanya kesenjangan antara apa yang
seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan, antara apa yang diperlukan dengan
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

apa yang tersedia, antara harapan dan kenyataan. Dalam bagian ini,mula-mula
dikemukakan semua faktor atau variabel yang teridentifikasi sebagai masalah yang
menyebabkan terjadinya suatu masalah utama berdasarkan referensi (literatur) atau
hasil penelitian tertentu. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan
kejelasannya ditegaskan oleh hipoteses penelitian. Variable digunakan untuk
mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data.
Sampel adalah sebagian wakil dari populasi yang diteliti oleh peneliti atau sebagian
individu yang diteliti, karena jumlah populasi penelitian yang besar dan tidak
dapat diteliti seluruhnya. Makin besar sampel mendekati populasi, maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).”
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis,
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu
masih perlu di uji secara empiris, dan maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.

Kegiatan ilmiah (Penilitian) diawali dengan perumusan masalah dan dan penyusunan
kerangka berfikir, didalamnya termasuk logika dan matematika yang akan
menghasilkan pengetahuan ilmiah (teori dan hasil penelitian empiris). Dari kerangka
berpikir tersebut, timbulah hipotesis untuk diuji dengan menggunakan data (berupa
populasi atau sample), analisis, teknik pengujian (statistik) dan dibuat kesimpulan
statistis. Jika hipotesis tersebut diterima, maka akan menjadi khasanah pengetahuan
ilmiah dan apabila ditolak akan kembali lagi kepada penyususnan kerangka berfikir
untuk diulang lagi ke hipotesis sampai kesimpulan akhirnya diterima. Berdasarkan
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

penjelasan tersebut disimpulkan bahwa dalam sebuah penelitian, pengambilan sample


untuk mengolah data harus relevan dengan apa yang akan diteliti agar data tersebut
bisa direduksi (proses memfokuskan dan mengabstraksikan data) menjadi informasi
yang bermakna.
4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan ukuran sampel
a. Derajat Keseragaman
Apabila Popolasi seragam sempurna, maka satu elementer saja dari seluruh
populasi sudah cukup representative untuk diteliti. Jika populasi adalah completely
heterogeneous, maka hanya pencacahan lengkaplah dapat memberikan gambaran
yang representative.
b. Presisi yang dikehendaki dalam penelitian
Tingkat ketetapan ditentukan oeleh perbedaan perbedaan hasil sampel dengan hasil
pencacahan lengkap, dengan asumsi instrument, teknik wawancara, kualias
wawancara yang digunakan sama. Secara Kuantitatif presisi diukur dari standar
erroe, makin kecil kesalahan baku, makin besar tingkat presisi
c. Rencana Analisis
Rencana analisis data dengan teknik analisis tertentu sangat menentukan besarnya
sampel yang harus diambil
d. Tergantung pada ketersediaan biaya

5. Contoh pernyataan dalam likert summated rating scale.


tekanan ekonomi yang berat yangg dihadapi karyawan, dapat mendorong kayawan
melakukan tindak kecurangan
SS S TP TS STS

Keterangan :
SS : sangat setuju
S : setuju
TP : tanpa pendapat
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
contoh pertanyaan dalam likert summated rating scale ialah rotasi jabatan dalam
perusahaan dapat menigkatkan kinerja karyawan

SS S TP TS STS
KOMUNITAS CAKRA
(CENDEKIAWAN KREATIF)
Alamat: Organization Center BE – HIMATANSI
Lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi

Keterangn :
SS : sangat setuju
S : setuju
TP : tanpa pendapat
TS : tidak setuju
STS : sangat tidak setuju
contoh pertanyaan dalam intermized rating scale

 apakah fungsi pencatatan pada penanganan aset merupakan hal


yang penting?

SP P CP TP STP

Keterangn :
SS : sangat penting
P : pentig
TP : cukup penting
TP : tidak peting
STP : sangat tidak penting
 apakah stock opname perlu dllakuka setiap akhir bulan ?

SP P CP TP STP

Keterangn :
SS : sangat perlu
P : perlu
TP : cukup perlu
TP : tidak perlu
STP : sangat tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai