Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS ISU KONTEMPORER

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2021


Angkatan : XIV
Kelompok :1
Instansi : Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
Nama Peserta :
1. Agus Setiawan, S.Pd 6. Benno Harisman, S.Pd
2. Indah Terry Friliani, S.Pd 7. Briand Cheary Taveaanhu, S.Pd
3. Ahmad Dimiyati, S.Pd 8. Devy Yustiarini, S.Pd
4. Amarilis Dwi Kusumastuti, S.Pd 9. Dintya Ayu Purika, S.Pd
5. Apriano, S.Pd 10. Dody Irawan, S.Pd

1. Identifikasi Isu

Pemerintah Indonesia dan juga negara negara di dunia tengah berupaya mengembangkan
dan menghadirkan Vaksin COVID-19 serta merencanakan pelaksanaan imunisasi untuk
warganya. Vaksin tidak hanya melindungi individu namun juga memberikan perlindungan
bagi orang orang yang tidak dapat diimunisasi' contohmya pada usia tertentu maupun orang
dengan penyakit tertentu. Vaksin tidak menimbulkan penyakit. Vaksin yang sudah dipakai
di masyarakat sudah dijamin keamanannya dan umumnya tidak menimbulkan reaksi
simpang (efek samping) yang berat.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan kepada seseorang
akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Produk/ zat
yang dimasukkan (suntikan/ lewat mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun
tubuh. Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam
menangani masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan
kelompok (herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan
aktivitas kesehariannya
Vaksin akan membuat tubuh seseorang mengenali bakteri/virus penyebab penyakit tertentu,
sehingga bila terpapar bakteri/virus tersebut akan menjadi lebih kebal. Cakupan imunisasi
yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) sehingga
dapat mencegah penularan maupun keparahan suatu penyakit. Secara umum, vaksin bekerja
dengan merangsang pembentukan kekebalan tubuh secara spesifik terhadap bakteri/virus
penyebab penyakit tertentu. Sehingga apabila terpapar, seseorang akan bisa terhindar dari
penularan ataupun sakit berat akibat penyakit tersebut. efek samping yang timbul dapat
beragam, pada umumnya ringan dan bersifat sementara, dan tidak selalu ada, serta
bergantung pada kondisi tubuh. Efek simpang ringan seperti demam dan nyeri otot atau
ruam-ruam pada bekas suntikan adalah hal yang wajar namun tetap perlu dimonitor. Melalui
tahapan pengembangan dan pengujian vaksin yang lengkap, efek samping yang berat dapat
terlebih dahulu terdeteksi sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut. Manfaat vaksin jauh lebih
besar dibandingkan risiko sakit karena terinfeksi bila tidak divaksin.
Meski begitu, kita juga tidak bisa memungkiri bahwa masih banyak terdapat kelompok yang
juga menolak akan adanya vaksinasi terhadap semua lapisan kelompok masyarakat.
Kelompok-kelompok yang menolak akan adanya program vaksinasi memiliki berbagai latar
belakang alasan, mulai dari alasan kekhawatiran kesehatan hingga alasan agama. Dimulai
dari alasan kekhawatiran kesehatan, yang mana terdapat beberapa kelompok yang memiliki
latar belakang berbeda. Yang pertama adalah dikarenakan adanya kekhawatiran akan
meningkatnya jumlah kematian atau korban dari vaksin. Hal ini dikarenakan oleh adanya
kekhawatiran akan kurang baiknya tubuh dalam menghadapi vaksin yang justru akan
menyerang balik orang yang disuntikkan vaksin sehingga menimbulkan penyakit hingga
kematian. Yang kedua, adanya alasan bahwa penyakit yang ingin dicegah sebenarnya sudah
tidak ada lagi di kelompok masyarakat, yang mana dibuktikan dengan tidak adanya lagi
kasus dari penyakit tersebut di tengah masyarakat. Ada pula yang mengkhawatirkan
akan over load pada sistem imunitas tubuh dikarenakan beragamnya vaksin yang diberikan
pada tubuh.
Mengaca dari perkembangan isu vaksin di atas, tentu hal ini sangat relevan dengan kondisi
yang kita hadapi saat ini. Dengan tersebut luasnya pandemi COVID-19 yang telah
merenggut jutaan jiwa di dunia, merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk menjaga
kesehatan baik untuk diri maupun untuk lingkungan sekitar.
2. Teknik Tepisan Isu yang Digunakan
Pada tugas Analisis Isu Instansi kali ini saya menggunakan pendekatan teknik APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan), Berikut adalah tabel metrik penilaian
kualitas isu :
Tabel 2.1
Metrik Penilaian Kualitas Isu Dengan Analisis APKL
ISU AKTUAL PROBLEMATIK KELAYAKAN KEKHALAYAKAN KETERANGAN

Terorisme + + + - TM
Hoax vaksin + + + + MS
Covid-19
Utang + - + - TM
negara yang
semakin
bertambah
Narkoba + + + - TM

Berdasarkan analisis APKL yang telah dilakukan, terlihat bahwa isu mengenai “Hoax vaksin
Covid-19” memiliki peringkat tertinggi, maka dapat disimpulkan bahwa isu tersebut memenuhi
syarat untuk diselesaikan dan dicari solusinya.
3. Teknik Analisis Isu
Teknik analisis isu yang diterapkan penyusun yaitu teknik Fishbone Diagram yang
ditampilan pada diagram dibawah ini.
Penyebab Akibat

Surrounding System

Kurangnya Kepercayaan pada


Pemerintah
Covid 19

Pola Pikir Masyarakat yang


Oknum pengguna hoax Merasa Dirinya Kebal
HOAX
VAKSIN
Kebiasaan menyebarkan informasi Pembuatan vaksin covid yang COVID 19
dengan segera tanpa menyaringnya merupakan negara asal covid

Kurangnya literasi Kurangnya tenaga IT untuk meredam


masyarakat berita/isu hoax

Skills Suppliers

Berdasarkan diagram fishbone tersebut, dapat dianalisa beberapa hal.


a. Maraknya oknum penyebar berita hoax
Semakin besar jumlah pengguna internet dan mudahnya akses informasi serta berita
maka membuat hoax dengan mudah menyebar.
b. Kebiasaan menyebarkan informasi segera
Kebiasaan masyarakat yang senang menyebarkan informasi dengan segera tanpa
diketahui benar atau tidaknya memudahkan hoax dengan cepat menyebar dan
menimbulkan masalah.
c. Kurang Literasi
Kurangnya kemampuan literasi masyarakat menjadi salah satu permasalahannya.
d. Kurang kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan fakta yang ada pada saat ini, masyarakat lebih percaya pada berita di sosial
media daripada pemerintah. Sehingga menimbulkan berbagai berita hoax.
e. Pembuat vaksin adalah Negara asal covid 19
Masyarakat takut dan enggan divaksinasi karena keraguan terhadap negara pengembang
vaksin. Kehalalan vaksin pun sempat diragukan oleh masyarakat.
f. Kurangnya Tenaga IT
Kurangnya staff ahli IT mengakibatkan sulitnya meredam penyebaran hoax.
Berdasarkan analisis isu melalui Fishbone Diagram diatas maka dapat di putuskan
analisis pengambilan isu kontemporer adalah “Hoax tentang Vaksin Covid-19”
4. Data dan Fakta
Berikut merupakan data dan fakta terkait “Hoax tentang Vaksin Covid-19”
a. Hoax vaksin COVID-19 mengandung mikrocip magnetis berdasarkan video
beredar di media sosial. menunjukkan seseorang meletakkan koin uang Rp.1.000 di
bekas luka suntikan vaksin Covid 19 sehingga uang logam menempel.
Faktanya vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut. Vaksin mengandung bahan
aktif dan non aktif, dimana bahan aktif berisi antigen dan bahan non aktif berisi zat
untuk menstabilkan, menjaga kualitas vaksin agar saat disuntikan masih baik.
b. Hoax vaksin Astrazeneca menggunakan jaringan janin manusia yang diaborsi atau
MRC-5 dalam pengembangannya.
Faktanya : Vaksin Astrazeneca mengandalkan virus flu simpanse yang tidak
berbahaya untuk membawa lonjakan protein virus corona ke dalam tubuh.
c. Hoax vaksin COVID-19 bisa memperbesar dan memperpanjang ukuran penis 2-3
inci atau sekitar 5-7 cm disebuah jurnal berbahasa inggris.
Faktanya Setelah ditelusuri oleh pemeriksa fakta pesacheck.org, unggahan
tersebut jelas hoax. Foto itu dibuat dengan menggunaan 'Break Your Own News'
dengan tujuan parodi saja.
5. Gagasan Kreatif
Di tengah program pemerintah Negara Republik Indonesia, berupa pemberian vaksin
Covid-19 untuk masyarakat Indonesia, yang masih berlangsung sampai saat ini.
Kementerian kominfo pun, banyak menemukan ribuan hoaks vaksinasi Covid-19 yang
tersebar diberbagai platform media social. Adapun beberapa langkah yang bisa
masyarakat lakukan untuk menghadapi hoaks Vaksin Covid-19, yaitu:
a. Pahami 5W1H
Tidak hanya media yang harus memahami dengan benar apa itu 5W+1H (What,
Where, When, Why, Who & How) tetapi sebagai masyarakat, sudah saatnya
untuk memahami konsep 5W+1H ini guna memperoleh informasi yang
berimbah dan akurat dan tidak mudah termakan oleh hoax.
b. Menilai Sumber Informasi
Pada langkah ini masyarakat sebaiknya mencari info mengenai Vaksin Covid-
19 dengan mendatangi sumber informasi terpercaya, misalnya Puskesmas
terdekat.
c. Melakukan pendekatan kepada masyarakat
Salah satunya pendekatan teknologi, memperbanyak dan memperkenalkan web
hoaks Buster dan tersedianya wadah untuk menjamin suatu informasi yang
beredar,seperti pemerintah menyediakan platform resmi yang khusus memuat
informasi mengenai covid-19 di Indonesia
d. Tumbuhkan minat baca
Biasakan terlebih dahulu membaca informasi hingga tuntas.jangan hanya
membaca judulnya saja.
ANALISIS ISU
KONTEMPORER
Golongan III Angkatan XIV Kelompok 1

Nama Peserta :
1. Agus Setiawan, S.Pd 6. Benno Harisman, S.Pd
2. Indah Terry Friliani, S.Pd 7. Briand Cheary Taveaanhu, S.Pd
3. Ahmad Dimiyati, S.Pd 8. Devy Yustiarini, S.Pd
4. Amarilis Dwi Kusumastuti, S.Pd 9. Dintya Ayu Purika, S.Pd
5. Apriano, S.Pd 10. Dody Irawan, S.Pd
IDENTIFIKASI ISU
Pemerintah Indonesia dan juga negara negara di dunia tengah berupaya
mengembangkan dan menghadirkan Vaksin COVID-19 serta merencanakan
pelaksanaan imunisasi untuk warganya. Meski begitu, kita juga tidak bisa
memungkiri bahwa masih banyak terdapat kelompok yang juga menolak akan
adanya vaksinasi terhadap semua lapisan kelompok masyarakat.
Mengaca dari perkembangan isu vaksin di atas, tentu hal ini sangat relevan
dengan kondisi yang kita hadapi saat ini. Dengan tersebut luasnya pandemi
COVID-19 yang telah merenggut jutaan jiwa di dunia, merupakan suatu
kewajiban bagi kita untuk menjaga kesehatan baik untuk diri maupun untuk
lingkungan sekitar.
TEKNIK TEPISAN ISU
ISU AKTUAL PROBLEMATIK KELAYAKAN KEKHALAYAKAN KETERANGAN

Terorisme + + + - TM

Hoax Tentang Vaksin


Covid-19 + + + + MS

Utang Negara yang


semakin bertambah + - + - TM

Narkoba + + + - TM
DIAGRAM FISHBONE

Berdasarkan teknik
tepisan isu dan
diagram fishbone
berikut, maka
dapat diputuskan
isu prioritas adalah
“HOAX tentang
vaksin covid-19”
GAGASAN KREATIF

01 02
Pahami 5W1H Menilai Sumber
Informasi

03 04
Melakukan Tumbuhkan
pendekatan minat baca
kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai