1. Kosong
2. R 17
3. R 18
4. DNA leader
5. P1
6. P3
7. PP
8. P2
9. DNA leader
Untuk R 17 dan R 18 merupakan sampel darah manusia, untuk P1, P3, PP, P2 merupakan
sampel, sementara sampel ke 4 dan ke 9 merupakan DNA leader, kemudian semua sampel
dielektroforesis sehingga menghasilkan hasil sebagai berikut:
Setelah DNA dari sampel pisang di elektroforesis menunjukan hasil adanya pita- pita
DNA, namun pita pita DNA ini jumlah nya sedikit dan kurang jelas. Banyak atau sedikitnya
pita –pita DNA yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pada saat
ekstraksi dan kondisi sampel. Konsentrasi hasil ekstraksi DNA dipengaruhi oleh kecepatan
ekstraksi dan komposisi penambahan lisis buffer. Selain itu juga sampel DNA yang
digunakan dalam proses elektroforesis juga harus baik, sehingga pita-pita DNA yang
dihasilkan juga berkualitas baik. untuk mendapatkan pita-pita DNA yang berkualitas baik
maka sampel DNA yang digunakan harus baik, kualitas DNA yang baik ini dipengaruhi oleh
faktor, antara lain penyimpanan DNA menggunakan bufferTris EDTA (TE), dan disimpan
pada suhu -20oC. Penyimpanan DNA dalam jangka waktu yang lama dapat berpengaruh
terhadap kualitas DNA, penyimpanan DNA pada buffer TE mampu menjaga kestabilan
DNA bila dibanding penyimpanan dengan double destilate H2O (ddH2O). DNA memiliki
sifat asam lemah (deoxyribonucleic acid) sehingga dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan degradasi DNA oleh DNAase yang aktif pada pH yang sedikit asam. Buffer
TE pH 8 mampu menjaga kestabilan DNA dalam jangka waktu yang cukup lama bila
dibandingkan ddH2O. Selain itu, penyimpanan pada suhu dingin atau beku lebih efektif
untuk mempertahankan DNA.). Selain itu penyimpanan pada suhu -20oC lebih baik
dibandingkan pada suhu -4oC. Penggunaan alliquot dalam tiap pengambilan DNA lebih
dianjurkan karena proses thawingyang berulang-ulang akan mempengaruhi DNA.