Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK ANALISIS ISU

KONTEMPORER

OLEH :

TEMMY PRATAMA, S.IP.

RINA TIFANI, S.AN

SITI NUR RAHMAYANTI, S.IP.

SATRIA RANUGUMBOLO, S.H

TIANA AUDYA PUTRI, S.AN

PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ANGKATAN III KELOMPOK 4

TAHUN 2021
A. Identifikasi Isu
Isu Kontemporer adalah Suatu Pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang dan
menjadi sebuah permasalahan yang masih eksis yang terjadi dimasyarakat, isu kontemporer
dapat berkembang karena banyaknya masalah yang timbul akibat berbagai faktor baik
eksternal maupun internal.
Isu – isu actual yang terjadi dilingkup Internasional / global diantaranya adalah :
1. Terorisme
2. Covid 19
3. Hutang Negara yang semakin bertambah
4. Penyebaran berita Hoax

B. Teknik Tepisan Isu yang digunakan adalah Teknik APKL


PROBLEM KELAYAK KEKHALA
ISU AKTUAL TOTAL
ATIK AN YAKAN
Terorisme 5 5 5 5 20
Utang Negara 5 4 4 3 16
yang semakin
bertambah
Covid 19 5 5 4 5 19
Hoax 4 4 3 3 14

Alasan memilih Isu mengenai Terorisme :


1. Aktual
Sudah terjadi sejak lama dan masih berlanjut sampai sekarang
2. Problematik
Isu ini memiliki banyak pengaruh pada dimensi kehidupan masyarakat dan
menimbulkan banyak permasalahan dalam penanganannya
3. Kelayakan
Isu ini ada dan nyata terjadi di Papua yang merupakan bagian dari NKRI sehingga
bukan lagi masalah isu kedaerahan tetapi sudah menjadi isu Nasional sehingga harus
dicari akar masalahnya dan ditangani
4. Kekhalayakan
Banyak masyarakat yang mengalaminya dan terdampak isu terorisme tersebut.
C. Data dan Fakta
Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan
perasaan terror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorsime
tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan
target korban jiwa yang acak serta sering kali merupakan warga sipil
Proses teror, menurut E. V. Walter memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Tindakan atau ancaman kekerasan.
2. Reaksi emosional terhadap ketakutan yang amat sangat dari pihak korban atau
calon korban
3. Dampak sosial yang mengikuti kekerasan atau ancaman kekerasan dan rasa
ketakutan yang muncul kemudian.
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah istilah umum bagi gerakan prokemerdekaan
Papua yang dipicu atas sikap pemerintah Indonesia sejak tahun 1963. Menurut peneliti kajian
Papua di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), gerakan prokemerdekaan Papua
merupakan imbas dari perlakuan tidak adil yang diterima masyarakat Papua dari pemerintah
Indonesia yang dianggap represif. Perlawanan OPM secara bersenjata dilakukan pertama kali
di Manokrawi pada 26 Juli 1965. Sedangkan dari laporan Institute for Policy Analysis of
Conflict (IPAC) berjudul The Current Status of The Papuan Pro-Independence Movement
yang diterbitkan 24 Agustus 2015 menyebut organisasi ini 'terdiri dari faksi yang saling
bersaing'.
Faksi ini terdiri dari tiga elemen: kelompok bersenjata, masing-masing memiliki kontrol
teroris yang berbeda: Timika, dataran tinggi dan pantai utara; kelompok yang melakukan
demonstrasi dan protes; dan sekelompok kecil pemimpin yang berbasis di luar negeri seperti
di Pasifik, Eropa dan AS- yang mencoba untuk meningkatkan kesadaran tentang isu Papua
dan membangkitkan dukungan internasional untuk kemerdekaan. Muncul juga keberadaan
KKB atau yang dikenal sebagai Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka
(TPN-OPM), yang juga disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau
Kelompok Separatis Bersenjata (KSB). Sebagian besar OPM bersenjata, bermarkas di Papua,
tetapi ada juga yang tinggal di pedalaman dan di perbatasan Papua Nugini. Laporan IPAC
menyebut, pada mulanya terdapat tiga komando sayap militer OPM atau KKB. Goliath
Tabuni, yang berbasis di Tinggi nambut, kabupaten Puncak Jaya, dipandang yang paling kuat
dengan cakupan teritorial yang paling luas, meliputi Puncak, Paniai dan Mimika. Puron
Wenda, yang berbasis di Lanny Jaya memisahkan diri dari Goliath sekitar tahun 2010.
Pada Mei 2015, kelompoknya menyatakan "perang total revolusioner" dan mengklaim
kelompok Goliat dan yang lainnya berada di bawah komandonya, tetapi tidak ada bukti yang
mendukung ini. Sementara itu, Richard Hans Yoweni berbasis di Papua New Guinea, namun
memiliki pengaruh kuat di sepanjang Pantai Utara. Lalu muncul Kelly Kwalik sebagai
pimpinan OPM di Mimika. Kelompok Kelly Kwalik pernah menyandera 26 anggota
Ekspedisi Lorentz 95 yang beranggotakan warga Indonesia maupun internasional.
Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih menjadi ancaman serius bagi warga
setempat. Pasalnya, mereka kerap melakukan aksi keji terhadap penduduk. Salah satunya
membunuh empat warga dan menembak satu orang di Kampung Bingki Kabupaten
Yahukimo, Papua. Mirisnya, aksi keji tersebut menggunakan senjata rampasan. Hal ini
seperti dikatakan Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan
(Kogabwilhan) III Kolonel Czi IGN Suriastawa. Dia memastikan senjata yang digunakan
dipastikan milik TNI yang dirampas beberapa waktu lalu oleh OPM. Diduga pelakunya
adalah kelompok Tandius Gwijangge alias Tandius Murib di mana senjata yang digunakan
milik anggota Satgas yang dirampas saat melakukan pengamanan proyek di Bandara Nop
Goliat Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. awalnya kelompok teroris OPM itu menyerang
satgas yang sedang melaksanakan pengamanan proyek tanggul di Bandara Nop Goliat Dekai
pada 18 Mei 2021. Penyerangan itu mengakibatkan dua satgas gugur dan 2 pucuk senjata
hilang.
D. Teknik Analisis isu Menggunakan SWOT:
No
Indikator Temuan
.
1. Strenght Masyarakat Papua yang heterogen dalam kesukuan
Stuktur sosial yang hierarkis sesuai adat
Peran kepala suku, lembaga adat, dan tokoh agama sangat penting
Sumber Daya Alam melimpah
2. Weakness SDM rendah
“Trickle down effect” lamban
Taraf kesejahteraan ekonomi rendah dan kesenjangan
Konflik vertikal di tingkat lokal masih banyak ditemui
Aktor-aktor politik lokal yang dinamis dan sentrifugal terhadap
Pusat
Peran Asing dalam perspektif sejarah dan sekarang baik kepada
Papua maupun nasional mempengaruhi KKB khususnya
Australia dan sekutunya
Korupsi pejabat lokal
Peran militer di Papua belum maksimal dalam menuntaskan KKB
Daya tawar pemerintah lokal rendah berhadapan dengan
lembaga-lembaga adat lokal
3. Opportunity Dana pusat sebesar 1,5 trilyun ke Papua melalui kebijakan
Otonomi Khusus
Peningkatan kesejahteraan Papua menjadi prioritas pusat
Memanusiakan rakyat Papua sama seperti suku-suku lainnya di
Indonesia
4. Treath Semakin gencarnya pihak asing yang berkepentigan dan
mendukung KKB baik pendanaan dan persenjataan
Kampanye hitam tentang ketidakasilan pusat terhadap masyarakat
Papua semakin massif tidak hanya tingkat nasional juga tingkat
internasional
Militer dilemahkan dengan isu-isu melanggar HAM rakyat Papua

Dari analisis SWOT ini, permasalahan KKB di Papua memang sangat kompleks. Aktor-
aktornya pun sangat banyak dan semua berkepentingan di dalamnya. Akan tetapi, jika
hubungan masyarakat, pemerintah pusat, pemerintah daerah kuat dalam artian masyarakat
mempercayai dan yakin betul akan bagian dari Indonesia dan pemerintah pusat juga betul-
betul konsen focus membangun infrastruktur dan SDM di Papua serta pemerintah daerah
betul-betul menjalankn fungsinya dengan baik tidak niscaya pengaruh KKB ini dapat
diminimalisir tinggal permasalahan keamanan ini menjadi tanggungjawab dan tugas TNI dan
POLRI.

E. Gagasan Kreatif Isu Terorisme dan Radikalisme


Ikut berperan aktif dalam memerangi isu terorisme dan radikalisme dengan :
1. Menggunakan sosial media sebagai jembatan untuk menyuarakan TIDAK pada
terorisme
2. Memperdalam ilmu agama dan ilmu pengetahuan agar tidak mudah dipengaruhi pihak
lain
3. Melaporkan segera jika terdapat indikasi terorisme dan radikalisme pada orang yang
kita temui
4. Perlu ada kerjasama Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dalam meningkatkan
kualitas Ekonomi khususnya masyarakat Papua
5. Perlu pengembangan oritentasi Ekonomi kerakyatan masyarakat Papua yang
menjangkau seluruh wilayah yang ada di Papua.
6. Perbaikan nasib di Papua harus diperjuangkan sesuai dengan aspirasi rakyat. Hal ini
sesuai dengan prinsip demokrasi yang sedang berkembang dan meminimalisir
separatisme serta upaya penyembuhan luka sejarah (dibedakan dengan suku-suku
lainnya di Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai