Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

MIN Tanah Bumbu meruapakan satu-satunya Madrasah Negeri yang


ada di Kabupaten Tanah Bumbu. Terletak di Desa Satiung Kecamatan
Kusan Hilir. Sebagai satu-satunya madrasah negeri di Kabupaten Tanah
Bumbu tentunya MIN Tanah Bumbu menjadi tolak ukur bagi madrasah-
madrasah swasta yang ada di kabupaten.
Letak sekolah yang jauh dan kondisi jalan yang cukup berat
membuat akses sekolah jauh dari apa yang diharapkan. Sehingga terjadi
beberapa kendala yang membuat keterbatasan infomrasi yang masuk.
Proses kegiatan belajar mengjar tidak lepas dari kegiatan membaca,
menulis, menghitung, dan memecahkan masalah. Pada masa sekarang
seiring berkembangnya zaman budaya membaca, menulis, dan sebagainya
tidak lagi menjadi ciri khas atau kebiasaan. Di tengah melesatnya budaya
popular, buku tidak lagi menjadi prioritas utama. Budaya membaca di
sekolah perlu dikembangkan agar siswa dapat membiasakan diri untuk
membaca .
MIN Tanah Bumbu sebagai salah satu bentuk pendidikan formal juga
seharusnya ikut berpartisipasi membudayakan kegiatan membaca dimana
dengan kegiatan membaca juga turut menambah wawasan dan
pengetahuan siswa dan tentu akan meningkatkan prestasi siswa. Keadaan
MIN Tanah Bumbu sekarang dilihat belum mengoptimalkan kinerjanya pada
bidang tersebut dimana dapat dilihat dari beberapa faktor seperti: tidak
adanya kegiatan membaca buku non pelajaran, kurangnya pengetahuan
umum siswa akan dunia luar, kurangnya sarana/media untuk membaca,
dan konsep kegiatan membaca yang masih kaku dan hanya terpacu pada
buku pelajaran.
Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas, maka sebagai guru yang
merupakan salah satu unsur ASN dianggap perlu untuk melakukan upaya
aktualisasi dalam rangka meningkatkan minat baca peserta didik khususnya
di MIN Tanah Bumbu. Oleh karena itu, dengan rumusan masalah “Kurang
1
berminatnya siswa dalam kegiatan membaca”. Selanjutnya untuk
mengatasi permasalahan tersebut maka penulis mengambil judul
rancangan aktualisasi ”Pelaksanaan kegiatan literasi untuk
meningkatkan minat baca siswa pada siswa kelas 6 MIN Tanah
Bumbu”

1. Visi, Misi, dan Tusi Organisasi


a. Visi
Visi adalah serangkaian kata yang menunjukkan cita-cita atau
nilai inti sebuah organisasi. Adapun visi dari MIN Tanah Bumbu
adalah “Madrasah yang unggul dalam IMTAQ, berprestasi dan
berbudaya islami”.

b. Misi
Misi adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan untuk
mencapai visi. Adapun misi dari MIN Tanah Bumbu antara lain:
1) Melaksanakan proses belajar mengajar dengar PAKEM dan
Islami.
2) Mendorong peserta didik untuk mampu berprestasi di bidang
keagamaan, mata pelajaran serta berketerampilan.
3) Menumbuhkan penghayatan dan aplikasi-aplikasi terhadap nilai-
nilai ajaran Islam.

c. Tusi (Tugas dan Fungsi)


1) Tugas Pokok
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam
pendidikan, dimana guru memegang peranan yang sanagt viral
dalam penyelenggaraan pendidikan. Tugas guru ini dijelaskan
dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,  Pasal 20 Undang-
Undnag No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal
52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :

2
a) Merencanakan pembelajaran;
b) Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
c) Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
d) Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
e) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
f) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan
pokok yang sesuai; dan
g) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan


dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a) Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b) Menyusun silabus pembelajaran.
c) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e) Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;.
f) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaaran di kelasnya.
g) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
h) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
i) Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggungjawabnya (khusus guru kelas).
j) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional.
k) Membimbing guru pemula dalam program induksi.
l) Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses
pembelajaran;.
m) Melaksanakan pengembangan diri.

3
n) Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif.
o) Melakukan presentasi ilmiah.

2) Fungsi Guru

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk


dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat
beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal
20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
b) Menjunjung tinggi peraturan  perundang-undangan, hukum,
dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
c) Memelihara komitmen secara profesional  untuk
meningkatkan  mutu pendidikan; dan Memberi teladan dan
menjaga nama baik  lembaga, profesi,  dan kedudukan sesuai
dengan  kepercayaan yang diberikan kepadanya.

2. Nilai organisasi Kementerian Agama

Nilai-nilai Budaya Kerja Kementerian Agama terdiri atas 5 (lima) kata,


yaitu: integritas, profesionalitas, inovasi, tanggung jawab, dan keteladanan.
Lima kata tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk definisi, dan
dielaborasi dalam bentuk indikasi positif dan negatif. Dengan memedomani
5 nilai budaya kerja tersebut, setiap aparatur Kementerian Agama
diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsi dengan sebaik-baiknya,
berkinerja tinggi, serta terhindar dari segala bentuk pelanggaran dan
penyimpangan. Adapun 5 nilai budaya kerja tersebut antara lain:

4
a. Integritas

Integritas dimaknai sebuah konsep yang menunjukkan


konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam etika,
integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan
seseorang.

b. Profesionalitas

Mencerminkan kompetensi dan keahlian. Pegawai yang profesional


harus dapat mengemban amanah dengan baik guna memperoleh
proses dan hasil yang optimal

c. Inovasi

Inovasi dalam hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan yang


sudah ada dan mengkreasi hal baru yang lebih baik

d. Tanggung Jawab

Tanggungjawab kesadaran setiap pegawai untuk memenuhi hal-hal


yang berhubungan dengan kewajiban yang mesti dilaksanakan, ujud
tangggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan

e. Keteladanan

Menjadi contoh yang baik bagi orang lain. Nilai ini membuat kita
menyadari bahwa sebagai aparatur Kementerian Agama kita harus
teladan dilingkungan masing-masing karena kita berada dilembaga
Kementerian Agama sebuah insitusi yang ada kata agama. Persepsi
publik langsung maupun tidak langsung bahwa kita adalah yang
mengerti agama menuntut bekerja di Kementerian Agama memberi
persepsi tersendiri bahwa aparatnya adalah orang yang mengerti
agama.

5
3. Tugas pokok PNS

Berdasarkan Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (ASN), tugas pokok PNS terbagi menjadi tiga, sebagai
berikut:

a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina


Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas.
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini antara lain:

1. Bagi peserta Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS Kemenag Gol. III T. A
2018, sebagai acuan dalam mengimplementasikan gagasan kreatif
pemecahan isu unit organisasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan sesuai
dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang terdiri dari
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Goverment.
2. Bagi Mentor atau pembimbing peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar
Prajab CPNS Kemenag Gol. III T. A 2018, sebagai acuan untuk
membimbing peserta dalam kegiatan aktualisasi, khususnya dalam
meninjauan/penelaahan isu-isu permasalahan di unit kerja yang dapat
dijadikan sebagai bahan kajian hingga dirumuskannya suatu
penyelesaian masalah oleh peserta diklat.
3. Bagi coach peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS
Kemenag Gol. III T. A 2018, sebagai acuan dalam proses pembuatan
rencana aktualisasi hingga terlaksananya kegiatan aktualisasi serta
selama proses pelaporan. Sehingga peserta diklat benar
dikategorikan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi

6
PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam
NKRI yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole
of Government pada unit kerjanya.
4. Bagi Evaluator peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS
Kemenag Gol. III T. A 2018, sebagai bahan acuan penetapan
penilaian untuk mengetahui pengetahuan, pemahaman dan
aktualisasi nilai-nilai ANEKA.

C. Nilai-nilai Dasar ANEKA


1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal,
penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja. Tujuan utama
akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
Ada sembilan indikator nilai yang harus diterapkan PNS untuk
menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel yakni; 1) Kepemimpinan, 2)
Transparansi, 3) Integritas, 4) Tanggung jawab, 4) Keadilan, 5)
Kepercayaan, 6) Keseimbangan, 7) Kejelasan dan 9) Konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara

7
sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN,
bahkan tidak sekadar wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan
nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang
lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap
pegawai ASN memiliki orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan
publik.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalm Undang-Undang ASN yakni sebagai berikut;
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

8
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara
lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan yang menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Mata diklat
komitmen mutu memfasiltasi pembentukan nilai dasar inovatif dan
komitmen mutu pada PNS, melalui pembelajaran tentang efektivitas,
efisiensi, inovasi dan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, konsekuensi
dari perubahan, beserta analisis dampaknya.
5. Antikorupsi
Antikorupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak.
Mata Diklat anti korupsi memfasilitasi pembentukan nilai-nilai dasar
anti korupsi pada peserta Diklat melalui pembelajaran penyadaran anti
korupsi, menjauhi perilaku korupsi, membangun sistem integritas, proses
internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi beserta analisis dampaknya.

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI


1. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara;1998


adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi
Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut maka tiga unsur pelayanan publik meliputi:

a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik


b. Penerima layanan yaitu orang/masyarakat/organisasi yang
berkepetingan
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan

9
Adapun asas-asas pelayanan publik antara lain yaitu:
a. Transparansi
b. Akuntabilitas
c. Kondisional
d. Partisipatif
e. Keamanan Hak

2. Manajemen ASN

Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk


menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari interfensi politik, bersih dari KKN. Manajemen ASN
meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaa, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensiun dan perlindungan. Adapun asas-asas manajemen ASN
antara lain yaitu:
a. Kepastian hukum
b. Profesionalitas
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f.Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan Efisien
i.Keterbukaan
j.Non Diskriminatif
k. Persatuan
l.Kesetaraan
m.Keadilan
n. Kejesahteraan

10
3. Whole of Government (WoG)

Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan


penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih
luas guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajmen
program, dan pelayanan publik. Whole of Government bertujuan
menciptakan Good Governance dimana terdapat tiga pilar didalamnya yaitu
Pemeritah, Swasta/bisnis dan masyarakat. Adapun alasan WoG diperlukan
antara lain:

a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program


pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang lebih baik.
b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan public.
c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, Satu sektor bisa menjadi
sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor
tumbuh namun tidak berjalan beriringan,melainkan justru
kontraproduktif atau ‘saling membunuh’.
d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku
dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit pada
kepentingan sektornya. yang kontra produktif terhadap tujuantujuan
yang lebih besar atau yang berskala nasional.
e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi
disintegrasi.

Adapaun indikator dari Whole of Govermenmet antara lain:


a. Integrasi
b. Koordinasi
c. Kapasitas

11

Anda mungkin juga menyukai