Anda di halaman 1dari 9

Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

PERAN TAMAN PENDIDIKAN AL - QUR’AN (TPQ) AL-


MUNIR
DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH ANAK
DI DESA KLURAHAN KECAMATAN KARTOHARJO
KABUPATEN MAGETAN

Jainal Abidin
STAI Ma’arif Magetan
E-mail : staimmagetan075@yahoo.co.id

Abstrak

Dalam Pembentukan akhlak anak, yang mana salah satu Faktor


pendukung selain orang tua dirumah, juga peranan TPQ yang hadir
ditengah-tengah masyarakat dapat memberi nilai tambah terhadap
pembentukan juga akhlak anak, disini selain diajarkan membaca Al-
Qur’an, TPQ melakukan upaya-upaya pembinaan terhadap
pembentukan akhlak anak didik di Desa Klurahan Kecamatan
Kartoharjo Kabupaten Magetan.
Peran Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Munir dalam
membentuk akhlakul karimah anak, khususnya dalam membentuk
akhlak anak yang berdomisili di tengah-tengah kondisi masyarakat
yang mengalami keterpurukan moral diakibatkan oleh pengaruh-
pengaruh negatif dari lingkungan masyarakat itu sendiri. TPQ yang
juga bekerjasama dengan orang tua selain peranannya mengajar
anak-anak membaca Al-Qur’an juga memberikan nilai tambah yang
sangat membantu tersebut. Dengan kerjasama yang baik antara
Pembina Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan orang tua santri
serta masyarakat dan pemerintah maka akan tercipta anak yang
berakhlak mulia, dan melakukan upaya-upaya pembinaan akhlak
anak yang dapat memacu semangat dan mendorong pembinaan yang
lebih kreatif dan inovatif.
Kata Kunci : Peran, TPQ, Pembentukan Akhlak

Volume 9, Nomor 1, April 2020 | ISSN 2406-9787 |75


Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

Pendahuluan

Pendidikan cara membaca Al-Qur’an dan yang sering kita sebut


dengan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang didalamnya terdapat
pengajaran tentang Al-Qur’an dan pengajaran-pengajaran nilai akhlak
haruslah disampaikan kepada anak dengan sungguh-sungguh, disamping itu
jangan lupa menanamkan benih-benih akhlakul karimah pada diri anak,
yang nantinya bisa bermanfaat bagi anak tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.

Taman Pendidikan Al-Qur’an jika kita kaitkan dengan masalah


akhlak adalah merupakan pendidikan yang sangat penting bagi anak,
peneliti menilai di Taman Pendidikan Al-Qur’an yang akan peneliti teliti ini,
yaitu Taman Pendidikan Al-Qur’an yang tidak hanya memberikan materi
pelajaran membaca Al-Qur’an, melainkan ada tambahan materi akhlak.

Materi akhlak yang dimaksud disini adalah bukan semata-mata teori


yang muluk-muluk, tetapi materi akhlak sebagai tindak tanduk tidak dibuat-
buat dan itu merupakan gambaran dari sifatnya yang tertanam dalam jiwa
yang nantinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bersamaan dengan eksistensi TPQ, muncul beberapa fenomena yang


dilakukan santri TPQ Al Munir yang menunjukkan adanya sifat kontradiktif
dengan nilai-nilai ajaran islam, terutama yang terkait dengan masalah
akhlak. Padahal islam mengikat manusia dengan ajaran dan budi pekerti
yang luhur, akhlak yang tinggi yang juga merupakan salah satu bagian
utama dalam akidah islam. Jadi, disini nampak keluhuran akhlak yang
dicita-citakan itu tidak ada batasanya. Yang diperlukan seorang muslim
ialah agar dia memperbaiki dan membersihkan jiwa dengan amal shaleh dan
76 | JURNAL PARADIGMA
Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

menghindarkan diri dari maksiat dan adat kebiasaan yang merusak. Dengan
demikian mengacu pada kondisi yang ada, TPQ dalam rangka mewujudkan
insan yang memiliki keluhuran akhlak masih jauh dari kenyataan.

Peran Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ)

Taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ) merupakan salah satu cabang


atau bagian dari Pendidikan yang ada didalam agama Islam.
Sedangkan Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) sendiri
adalah suatu lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak 7 sampai
12 tahun, untuk menjadikan anak mampu membaca Al-Qur’an dengan
benar sesuai dengan target pokoknya.
Sekarang kembali kepada pokok permasalahan yaitu tentang Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ). Taman pendidikan Al-Qur’an (TPQ)
merupakan salah satu cabang atau bagian dari Pendidikan yang ada didalam
agama Islam.
Sedangkan Pengertian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) sendiri
adalah suatu lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak 7 sampai
12 tahun, untuk menjadikan anak mampu membaca Al-Qur’an dengan
benar sesuai dengan target pokoknya.
Jadi yang dinamakan dengan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ),
pendidikan untuk baca dan menulis Al-Quran di kalangan anak-anak dan
suatu lembaga pendidikan Islam masuk dalam jenis lembaga non formal,
dimana lembaga tersebut sangat membatu anak dalam proses pembelajaran
membaca Al-Qur’an secara fasih, benar yang sesuai dengan kaidah-kaidah
atau aturan-aturan yang berlaku di dalam cara membaca Al-Qur’an dan

Volume 9, Nomor 1, April 2020 | ISSN 2406-9787 |77


Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

tidak dilupakan setelah bisa anak bisa mengamalkan dalam kehidupan


sehari-hari.
Dari uraian diatas mengenai masalah Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TPA) terdapat kesinambungan yang sangat penting dan sangat berarti bagi
perkembangan anak, karena dapat menegembangkan kepribadiannya yang
nantinya bisa mengembangkan segala potensi-potensinya yang ada dalam
dirinya sendiri.

Pengertian Akhlak

Dalam pengertian sehari-hari akhlak umumnya disamakan artinya


dengan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun. Wiyani (2018 : 75) Akhlak
berasal dari kata khalaqa dengan akar kata khuluqan (bahasa Arab) yang
berarti perangai, tabiat, adat atau dari kata khalqun (bahasa Arab) yang
berarti kejadian, buatan, atau ciptaan. Secara etimologis akhlak berarti
perangai, adat, tabiat, atau sistem perilaku yang dibuat.

Pentingnya akhlak dalam Islam adalah nomor dua setelah iman.


Seseorang tidaklah dikatakan beriman kepada Allah kecuali ia berakhlak
mulia. Sebab diantara tanda-tanda iman yang paling utama terletak pada
akhlak yang mulia, dan diantara tanda-tanda nifak yang paling menonjol
adalah akhlak yang buruk. Diantara perhiasan yang paling mulia bagi
manusia sesudah iman, taat dan takut kepada Allah adalah akhlak yanng
mulia. Dengan akhlak ini terciptalah kemanusiaan manusia dan sekaligus
membedakannya dengan binatang.
Ibnu Maskawaih menjelaskan bahwa akhlak adalah keadaan jiwa
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa

78 | JURNAL PARADIGMA
Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

melalui pertimbangan pikiran lebih dahulu kemudian Imam Ghozali


menjelaskan bahwa akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam
dalam jiwa yang mendorong perbuatan, perbuatan yang sepontan tanpa
memerlukan pertimbangan.
Di zaman Globalisasi seperti sekarang ini, kita sangat prihatin sekali
bila kita melihat akhlak anak-anak sekarang, karena ditengah majunya
pendidikan yang sudah terpenuhi fasilitas-fasilitasnya, akhlak anak tidak
semakin membaik malah semakin merosot. Hal ini dapat kita lihat dalam
pergaulan sehari-hari banyak yang terlibat pergaulan bebas, minum-
miniman keras, obat-obatan terlarang dan masih banyak lagi yang membuat
akhlak merosot.
Untuk itulah penanaman akhlak sejak sejak masa kanak-kanak
sangat diperlukan sekali guna membendung hal-hal yang tidak
diinginkan.Bila kita kembali ke teori-teori tentang pendidikan, kita
menemukan antara lain teori yang diajukan Dewantoro. Di situ dikatakan
bahwa pengajaran itu hanyalah sebagian dari usaha pendidikan, yang
disebut pengajaran ialah menanamkan pengetahuan (kognitif) dan
pembinaan ketrampilan.

Hal diatas dapat dikaitkan dengan peranan Taman Pendidikan Al-


Qur’an (TPQ) dalam membentuk akhlak anak yaitu dengan memberikan
kepada santri/anak bagaimana cara membaca Al-Qur’an yang baik dan
benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dan menanamkan nilai-
nilai keagamaan kepadanya terutama berkaitan dengan akhlak, sehingga
dapat membantu orang tua dalam mendidik anak .

Menurut Nata (2017 : 143) Ada tiga aliran yang mempengaruhi


pembentukan akhlak antara lain 1) Aliran Nativisme yaitu faktor paling

Volume 9, Nomor 1, April 2020 | ISSN 2406-9787 |79


Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan


dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal dan
lain sebagainya. 2) Aliran Empirisme yaitu faktor yang paling berpengaruh
terhadap pembentukan dir iseseorang adalah faktor dari luar, yaitu
lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan. Jika
pendidikan dan pembinaan anak itu baik, maka baiklah anak itu. 3) Aliran
Konvergensi yaitu aliran yang berpendapat pembentukan akhlak
dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak dan faktor dari
luar, yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau
melalui interaksi dalam lingkungan sosial.

Kemudain Menurut Mukni’ah (2011: 112) ruanglingkup akhlak ada


lima yaitu: 1) Akhlak terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap
dirinya disertai dengan larangan merusak, membinasakan, dan menganiaya
diri baik secara jasmani (memotong dan merusak badan), maupun secara
ruhani (membiarkan larut dalam kesedihan). 2) Akhlak dalam keluarga
meliputi segala sikap dan perilaku dalam keluarga, contohnya berbakti pada
orangtua, menghormati orangtua dan tidak berkata-kata yang menyakitkan
mereka. 3) Akhlak dalam masyarakat meliputi sikap kita dalam menjalani
kehidupan sosial, menolong sesama, menciptakan masyarakat yang adil
yang berlandaskan Al-Quran dan hadis. 4) Akhlak dalam bernegara meliputi
kepatuhan terhadap Ulil Amri selama tidak bermaksiat kepada agama, ikut
serta dalam membangun negara dalam bentuk lisan maupun pikiran. 5)
Akhlak terhadap agama meliputi beriman kepada Allah, tidak
menyekutukan-Nya, beribadah kepada Allah. Taat kepada Rasul SAW serta
meniru segala tingkah lakunya.

80 | JURNAL PARADIGMA
Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

Adapun usaha-usaha Taman Pendidikan Al-Qur.an (TPQ) Al Munir


yang dapat dilakukan yakni melalui metode keteladanan, pembiasaan dan
nasehat antara lain 1) Metode Keteladanan Pendekatan yang dilakukan
ustadz-ustadzah dalam membina akhlak para santri berbentuk peneladanan
secara langsung, dimana setiap ustadz-ustadzah menjadi contoh bagi para
santri dalam berperilaku. Keteladanan ustadz-ustadzah yang baik adalah
tidak menyampaikan suatu perintah kepada orang lain sebelum
mengerjakannya sendiri. Jika melarang orang lain untuk melakukan sesuatu,
maka orang tersebut harus menjauh dari larangan itu terlebih dahulu. 2)
Metode Pembiasaan Pembiasaan merupakan suatu metode pendidikan
akhlak yang penting sekali, terutama bagi anak-anak. Anak-anak
dapatmematuhi peraturan-peraturan dengan membiasakan untuk melakukan
perbuatanperbuatan yang baik. Selain dalam aspek tingkah laku, pembiasaan
juga dapat diterapkan dalam hal keterampilan, kecakapan dalam berpikir
dan bertindak. 3) Metode Bercerita dan Nasehat Pembinaan akhlak melalui
bercerita ini merupakan langkah yang tepat bagi anak-anak, karena bercerita
merupakan hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh santri saat proses belajar-
mengajar.

Dalam hal pembinaan akhlak tentunya terdapat faktor yang


pendorong dan penghambat. Faktor pendorong diantaranya yaitu adanya
tuntunan dari agama Islam sendiri agar menanamkan akhlak mulia kepada
anak, faktor lain juga semangat orang tua mengantar anak-anaknya ke TPA
dan dukungan dari masyarakat. Terkait dengan faktor penghambat, yaitu
karena singkatnya waktu belajar santri, hal ini mengakibatkan pembelajaran
terasa berat dan tidak mudah diserap.

Volume 9, Nomor 1, April 2020 | ISSN 2406-9787 |81


Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

Penutup

Dari uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa peran taman


pendidikan Al-Quran dalam membentuk akhlakul karimah anak mempunyai
peran yang sangat penting, karena setelah siswa mengaji perbuatan anak
kepada guru semakin baik, ketimbang anak yang tidak masuk Taman
Pendidikan Al-Quran.
Jadi peranan Taman Pendidikan Al-Quran Al-Munir dalam
Mengembangkan akhlak anak bisa berhasil. Dengan segala keterbatasan
dan kekurangan baik dari segi waktu, tenaga dan biaya dalam proses
penyelesaian,
Usaha yang lain yang dapat ditempuh TPQ Al Munir yaitu dengan
cara memberikan motifasi dan dorongan kepada anak (santri) yang baik,
sehingga mereka mempunyai semangat untuk melakukan perbuatan-
perbuatan yang baik. Dan masih banyak usaha-usaha yang ditempuh atau
dilakukannya, sehingga Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) mempunyai
peranan yang berarti bagi guru dalam mengembangan akhlak siswanya yang
pada akhirnya siswa bisa bertetika yang baik kepada siapapun.

82 | JURNAL PARADIGMA
Jainal Abidin – Peran TPQ dalam Pembentukan Akhlak

Daftar Pustaka

Abdul Aziz, Hamka, 2011, Pendidikan Karakter Berpusat Pada Hati,


Jakarta ; Al-Mawardi Prima
Damayanti, 2010, Sukses Menjadi Guru, Yogyakarta ; Araska

Hamalik, Oemar, 2015, Proses Belajar Mengajar, Jakarta ; PT Bumi Aksara

Muhaimin, Haji, 2011, Pemikiran Dan AktualisasiPengembangan


Pendidikan Islam, Jakarta ;Rajawali Pers
Mukni’ah, 2011, Materi Pendidikan Agama Untuk Perguruan Tinggi
Umum, Jogjakarta ;Ar-Ruzz Media
Nata, Abuddin, 2017, Akhlak Tasawuf, Depok ; PT Raja Grafindo Persada

Volume 9, Nomor 1, April 2020 | ISSN 2406-9787 |83

Anda mungkin juga menyukai