PENDAHULUAN
kebajikan dan berusaha menjadi yang terbaik serta bermanfaat bagi orang lain.
Bahwa dalam menjadi khalifah tentu banyak ujian di alam dunia ini.
masing. Apabila berhasil melalui ujian tentu Allah SWT janjikan di Jannah-
Hidup. Layaknya makhluk Allah SWT berupa kayu yang diuji oleh manusia.
Banyak kayu yang tidak teruji, berada dilumpur yang kotor, dipotong untuk
kayu bakar, dibakar karena tidak berguna atau lapuk, atau bahkan dibuang
dengan aturan yang ditetapkan manusia. Maka kayu tersebut akan menjadi
kursi, meja, meubelir yang bagus untuk selanjutnya memiliki nilai jual yang
menempatkannya di tempat yang baik, rumah yang mewah dan bagus, dan
Sang Khalik, tentu perintah Allah SWT harus kita laksanakan. Dan tentu tak
luput dari ujian dari Allah SWT. Bagi orang yang bersungguh-sungguh
pastilah dunia ini tidak akan menyusahkan atau akan mengatakan bahwa dunia
Sang Maha Janjikan. Mereka itulah hamba Allah SWT yang mengikhlaskan
diri akan hidupnya yang sebentar ini untuk mengabdikan diri kepada Allah
SWT dengan beribadah dan selalu berusaha dalam jalan kebaikan. Semoga
surga-Nya. Amin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
setiap elemen alam ini. Matahari punya fungsi, bumi punya fungsi, udara
fungsi manusia dalam pentas kehidupan ini? Apakah sama fungsinya dengan
Bagi seorang atheis, manusia tak lebih dari fenomena alam seperti
makhluk yang lain. Oleh karena itu, manusia menurut mereka hadir di muka
bumi secara alamiah dan akan hilang secara alamiah. Apa yang dialami
orang mati, adalah tak lebih sebagai peristiwa alam yang tidak perlu diambil
kehidupan ini tidak ada apa-apa, tidak ada Tuhan yang mengatur, tidak ada
sorga atau neraka, seluruh kehidupan adalah peristiwa alam. Bagi orang
atheis fungsi manusia tak berbeda dengan fungsi hewan atau tumbuh-
3
Bagi orang yang menganut faham sekuler, manusia adalah pemilik alam
mengatur tata kehidupan di dunia ini sesuai dengan apa yang dipandang
perlu, dipandang baik dan masuk akal karena manusia memiliki akal yang
bisa mengatur diri sendiri dan memutuskan apa yang dipandang perlu.
Mungkin dunia dan manusia diciptakan oleh Tuhan, tetapi kehidupan dunia
adalah urusan manusia, yang tidak perlu dicampuri oleh agama. Agama
adalah urusan individu setiap orang yang tidak perlu dicampuri oleh orang
muka bumi. Sebagai hamba Allah, manusia adalah kecil dan tak memiliki
fungsi sangat besar, karena Allah Maha Besar maka manusia sebagai wakil-
Nya di muka bumi memiliki tanggung jawab dan otoritas yang sangat besar.
Tuhan untuk manusia. Sebagai wakil Tuhan manusia juga diberi otoritas
sebagai khalifah Allah, manusia memiliki fungsi yang sangat besar dalam
4
menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka bumi. Oleh karena itu, manusia
akal, hati, syahwat dan hawa nafsu, yang kesemuanya sangat memadai bagi
manusia untuk menjadi makhluk yang sangat terhormat dan mulia, disamping
juga sangat potensil untuk terjerumus hingga pada posisi lebih rendah
dibanding binatang.
sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti
penciptaannya.
yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang
5
oleh Allah Swt. dan menjadi milik-Nya, serta semua memiliki ketergantungan
bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar
dan baik.
Karena itu dalam al- Quran ditegaskan bahwa : “Dan tidaklah binatang-
binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
: 38)
tanah yang terhampar di bumi, setiap angin yang berhembus di udara, dan
setiap tetes hujan yang tercurah dari langit akan dimintakan pertanggung-
Quran “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kemikmatan
Dengan demikian manusia bukan saja dituntut agar tidak alpa dan angkuh
6
langit dan bumi serta yang berada di antara keduanya, kecuali dengan (tujuan)
yang hak dan pada waktu yang ditentukan” (QS Al-Ahqaf [46]: 3)
saja, melainkan juga harus berpikir dan bersikap demi kemaslahatan semua
pihak. Ia tidak boleh bersikap sebagai penakluk alam atau berlaku sewenang-
ajaran Islam. Istilah itu muncul dari pandangan mitos Yunani yang
(binatang) ini mudah bagi kami, sedangkan kami sendiri tidak mempunyai
dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat
7
kesan itu mengantarkan kepada kesadaran untuk bersahabat dengan pemilik
nama.
baiknya. Namun pada saat yang sama, manusia tidak boleh tunduk dan
untuknya, berapa pun harga benda-benda itu. Ia tidak boleh diperbudak oleh
akhirat kelak.
ْ َق فِ ْيه
ا َلGGَاال ِجب َ Gَت َو خَ ل َّ وْ َمGGَق هّللا ُ َع َّز َو َج َّل التُّرْ بَةَ ي
ِ ْبGالس َ َ َخل:ال َ أَ َخ َذ النَّبِ ُي
َ َصلَّى هلّلا ُ َعلَ ْي ِه َّو َسلَّ َم بِيَ ِديْ فَق
pada hari ahad, Dia menciptakan pohon-pohonan pada hari senin, Dia
menciptakan hal-hal yang tidak disukai pada hari selasa, Dia menciptakan nur
8
(cahaya) pada hari rabu, dan Dia menyebarkan (menciptakan) hewan-hewan
padanya pada hari kamis, dan Dia menciptakan Adam a.s. sesudah waktu asar
pada hari jumat, sebagai akhir makhluk (yang diciptakan) pada saat yang
(arri’ayah)
Ada sebuah statement yang seringkali dihafal dan dibaca oleh kita sebagai
kita melakukan sesuatu dengan menyebut nama Allah, berarti kita mengatas
namakan perbuatan kita kepada-Nya, jadi seakan-akan kita mewakili Allah. Ini
sesuai dengan arti khalifah itu sendiri, yaitu representasi Tuhan di muka bumi.
Tuhan di alam raya ini adalah manusia, bukan malaikat, jin, dan bukan pula
mahluk lainnya. Itulah rahasia manusia sebagai ahsan at-taqwim, mahluk yang
termulia.
Oleh karena itu, kita harus hati-hati setiap melakukan sesuatu. Sebab,
apapun yang kita lakukan itu mengatas namakan Allah SWT. Apapun yang kita
9
basmalah yang berbunyi “bismillahirrahmanirrahim” adalah satu kunci sukses
yang diajarkan oleh agama kita, baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah.
Tuhan tidak begitu saja menyiksa orang-orang yang kafir terhadap-Nya? Tiada
Penyayang daripada Maha Pembalas Dendam. Nilai inilah yang patut ditiru.
teguh pada konsep basmalah. Sebuah konsep yang tidak saja meniscayakan
Dalam Islam, tidak ada disiplin ilmu yang terpisah dari etika-etika Islam.
Sebagai usaha yang identik dengan ajaran agama, pendidikan karakter dalam
prinsip agama yang abadi, aturan dan hukum dalam memperkuat moralitas,
pribadi Rasulullah SAW. Dalam pribadi Rasul, tersemai nilai-nilai akhlak yang
10
) َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا21( لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل ِخ َر
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam QS. An-Nahl ayat 90 sebagai berikut :
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
fitrah. Setiap anak dilahirkan menurut fitrahnya, yaitu memiliki akal, nafsu
(jasad), hati dan ruh. Konsep inilah yang sekarang lantas dikembangkan menjadi
konsep multiple intelligence. Dalam Islam terdapat beberapa istilah yang sangat
11
naluriah yang didalamnya ada asah, asih dan asuh; ta’dîb terkait dengan
Kecerdasan plus karakter, itulah tujuan yang benar dari pendidikan. Selain
karakter atau akhlak adalah agar manusia menjadi baik dan terbiasa kepada yang
baik tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dan
latihan yang dapat melahirkan tingkah laku sebagai sesuatu tabiat ialah agar
perbuatan yang timbul dari akhlak baik tadi dirasakan sebagai suatu kenikmatan
“membentuk manusia yang beriman, berakhlak mulia, maju dan mandiri sehingga
usia, yaitu:
12
1. Tahap pertama adalah membentuk adab, antara usia 5-6 tahun. Tahapan
ini meliputi jujur, mengenal antara yang benar dan yang salah, mengenal
antara yang baik dan yang buruk serta mengenal mana yang diperintahkan,
2. Tahap kedua adalah melatih tanggung jawab diri antara usia 7-8 tahun.
serta dididik untuk selalu tertib dan disiplin sebagaimana yang telah
3. Tahap ketiga adalah membentuk sikap kepedulian antara usia 9-10 tahun.
Tahapan ini meliputi diajarkan untuk peduli terhadap orang lain terutama
Tahapan ini melatih anak untuk belajar menerima resiko sebagai bentuk
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
disebut bacaan basmalah. Inti dari bacaan tersebut yaitu bagaimana kita
perbuatan.
masyarakat.
3.2 Saran
14
a. Kita sebagai hamba Allah yang dianugerahi kesehatan jasmani dan rohani
nikmat-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
http://zaldym.wordpress.com/2010/02/28/fungsi-manusia-sebagai-khalifah-di-
muka-bumi/
http://indonesiaindonesia.com/f/9761-makna-allah-menjadikan-manusia-khalifah-
muka/
http://alhikmahtoyan.blogspot.com/2012/08/manusia-sebagai-khalifah-dimuka-
bumi.html
http://didik-setiya.blogspot.com/2012/03/manusia-sebagai-khalifah-dibumi.html
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2011/07/06/manusia-sebagai-khalifah-
di-bumibukan-perusak/
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2015/01/17/proses-pembentukan-karakter-
3/
15