Disusun oleh:
Armil. N 1741042005
Hasmidarahma 1841940003
Ashabul Kahfi 1841041003
Naya Alfiah Amri 1841042006
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru adalah sebagian besar terjadi
dalam kelas adalah membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal.
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan sarana
pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai
tujuan pelajaran.
Dalam kelas segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses, guru dengan segala
kemampuannya, murid dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan
segala komponennya, metode dengan segala pendekatannya, media dengan segala
perangkatnya, materi serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasannya bertemu dan
berinteraksi di dalam kelas. Oleh karena itu, selayaknya kelas dimanajemeni secara baik dan
professional.
Kegiatan guru di dalam kelas meliputi dua hal pokok, yaitu mengajar dan mengelola
kelas. Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan siswa mencapai tujuan
seperti menelaah kebutuhan siswa, menyusun rencana pelajaran, menyajikan bahan
pelajaran kepada siswa, mengajukan pertanyaan kepada siswa, menilai kemajuan siswa
adalah contoh-contoh kegiatan mengajar. Kegiatan mengelola kelas bermaksud menciptakan
dan mempertahankan suasana (kondisi) kelas agar kegiatan mengajar itu dapat berlangsung
secara efektif dan efisien. Memberi ganjaran dengan segera, mengembangkan hubungan
yang baik antara guru dan siswa, mengembangkan aturan permainan dalam kegiatan
kelompok adalah contoh-contoh kegiatan mengelola kelas.
Di sini jelas bahwa pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak bagi
terciptanya proses belajar mengajar yang efektif pula. Maka dari itu pentingnya pengelolaan
kelas guna menciptakan suasana kelas yang kondusif demi meningkatkan kualitas
pembelajaran. Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan
memberdayakan segala potensi yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses
pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut secara profesional mengelola kelas
sehingga terciptanya suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses pembelajaran
yang optimal menuntut kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan
menerapkan pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita rumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Apa saja masalah-masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas?
2. Bagaimana pengelolaan kelas yang efektif?
3. Bagaimana pengelolaan kelas yang dinamis?
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, kita dapat mengetahui beberapa tujuan
masalahnya, yaitu:
1. Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam pengelolaan kelas
2. Mengetahui pengelolaan kelas yang efektif
3. Mengetahui pengelolaan kelas yang dinamis
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGELOLAAN KELAS YANG EFEKTIF
Pengelolaan kelas yang efektif adalah salah satu keterampilan guru untuk
menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan ketrampilan untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal dengan cara yang efektif. Berikut akan
disampaikan beberapa aspek yang perlu dicermati dalam pengelolaan kelas yang
efektif.
Keputusan yang Anda buat sebagai guru mencerminkan apa yang Anda yakini
tentang pengajaran, Anda akan menjadi lebih berpikir lebih hati-hati daripada secara
terburu-buru Anda melakukannya dengan demikian keputusan Anda akan
berdampak. bagi kegiatan pengajaran Anda. Pengaturan ruang yang
Anda lakukan mengkomunikasikan kepada para siswa.
b. Empat Kunci Bagi Pengaturan Ruang yang Baik
Ruang kelas bukan lah sebuah wilayah yang amat luas yang berinteraksi
dalam waktu lama lebih lanjut Anda dan siswa akan berpartisipasi dalam dalam
berbagai kegiatan. Apabila Anda dapat mengatur ruang Anda akan mendapati
kemungkinan lancarnya pergerakan, dan penggunaan kelas menjadi efisien. Oleh
sebab itu, empat kunci berikut ini sebagai panduan untuk mengatur ruang kelas:
1. Jadikan Wilayah Lalu Lalang Bebas Hambatan
Wilayah dimana banyak para siswa lalu lalang biasanya dapat menjadikan
waktu pengajaran menjadi berubah karena banyak siswa yang harus menghindari
beberapa hambatan- hambatan.Untuk mengatasi kasus tersebut sebaiknya guru
mengatur jarak bangku setiap siswa satu dengan yang lain sama lebar, kemudian
melarang tas/ ransel siswa terletak di sisi luar meja karena itu dapat menganggu
siswa yang ingin maju untuk presentasi atau menjawab soal
2. Pastikan semua murid terpantau dengan mudah oleh guru
Masing-masing kelas memiliki siswa yang beraneka macam entah dari postur
tubuh.perilaku siswa dan sebagainya.Dalam keadaan normal guru banyak yang acuh
terhadap point ini mungkin karena guru telah banyak pikiran jadi malas untuk
memikirkan hal-hal kecil.Sayangnya justru hal yang kecil itulah dapat menyebabkan
kondisi pengajaran makin tidak kondusif. Contoh konkret hal kecil yang dapat
berdampak besar adalah siswa senang duduk berkelompok di pojok belakang kelas
biasanya akan bercakap sendiri tanpa memperhatikan guru karena banyak alasan
misalnya pelajaran tidak menarik, cara pengajaran membosankan atau bahkan
mereka tidak paham akan mata pelajaran tersebut, kondisi ini diperparah dengan
adanya siswa tinggi duduk didepan sendiri sehingga menutupi teman yang membuat
gaduh.
Masalah ini dapat kita pecahkan dengan cara menata kembali posisi duduk
siswa dengan cara (1) Siswa pintar yang tinggi normal/ kurang tinggi duduk
didepan dengan duduk siswa yang kurang pintar/ nakal yang berpostur sama tapi
usahakan. untuk dipencar jangan berdekatan dengan anak nakal lain. (2) Apabila
terdapat murid dengan postur tinggi taruh lah dibagian belakang sendiri dan tetap
untuk tidak di kelompokan dengan anak nakal lain. (3) Apabila ada siswa yang
memiliki kebutuhan khusus ( Rabun dekat/ Jauh/ Silinder) letakan mereka diposisi
yang mereka dapat membaca dengan jelas
PENUTUP
A. Kesimpulan
Drs. J.J. Hasibuan, Dip. Ed., dan Drs. Moedjiono, 1988, Proses Belajar Mengajar, CV.
Remaja Karya, Bandung.
Drs. Syaiful bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, 2006, Strategi Belajar Mengajar, Rineka
Cipta, Jakarta.
Drs. Moh. Uzer Usman, 1992, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prof. Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, M.Pd., 2009, Strategi Belajar Mengajar,
PT Refika Aditama, Bandung.
.