Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

W3217000014
PENGAUDITA
N II
Prosedur Audit atas Sampling

Abstrak Sub-CPMK (1)

 Memahami dan menjelaskan  Ketepatan dalam menentukan


konsep representative sampling pertanyaan tentang konsep
 Mengaplikasikan penggunaan representative sampling
dan pemilihan sampling audit  Ketepatan dalam mengidentifikasi
dalam pengujian pengendalian perbedaan sampling statistik dan non-
dan substantif statistik dan pemilihan sample antara
 Menentukan dan probabilistik dan non probabilistik
mendeskripsikan sampling audit  Ketepatan dalam menentukan sample
untuk tingkat pengecualian yang representatif dalam pengujian
pengendalian dan substantif
 Ketepatan dalam menetapkan dan
mendeskripsikan sampling audit untuk
tingkat pengecualian
Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

02
Afly Yessie,. SE., MSi., Ak., CA., CPA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi
Definisi Audit Sampling
Sampling Audit
Standar memberikan beberapa definisi pada sejumlah konsep yang berbeda. Kita
memberikan beberapa informasi mengenai latar belakang, dan ferensi silang ke paragraf-
paragraf yang mana istilah-istilah tersebut sering digunakan.

Audit Sampling (530.5(a)) adalah beberapa pertimbangan dapat dipikirkan :

1. Prosedur-prosedur audit yang digunakan pada bagian komponen-komponen dari


populasi. Dari sudut pandang secara sistematis, perbedaan ini tidak diperlukan
(perhitungan mneganai nilai setimasi menjadi hal yang sepele dan tidak terdapat
kesalahan sampling, ririsko sampling, atau ketelitian yang terkait dengan estimasi
karena estimasi tersebut telah tepat). Dari sudut pandang auditor, hal ini yang
membedakannya dengan bentuk sampel.

2. Hal ini menyatakan bahwa seluruh unit sampling memiliki peluang untuk dipilih.
Jika auditor ingin mengambil kesimpulan mengenai seluruh populasi, tidak ada
bagian dari populasi tersebut yang harus di kecualikan dari peluang yang dimiliki
untuk dipilih.

Sifat dan Tujuan Sampling Audit

AU 350.01 mendefinisikan sampling audit (audit sampling) sebagai penerapan prosedur


audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari
100% dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok
transaksi tersebut.

Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian


substantif. Namun demikian, hal tersebut bukan berarti dapat diterapkan untuk seluruh
prosedur audit yang dapat digunakan dalam pengujian-pengujian tersebut. Contoh,
sampling audit secara luas digunakan dalam pemeriksaan (vouching), konfirmasi
(confirming), dan penelusuran (tracing), tetapi hal tersebut tidak biasa digunakan dalam
pengajuan pertanyaan, observasi, dan prosedur analitis.

2021 Pengauditan II
2 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
SAMPLING PERWAKILAN DAN RISIKONYA
Pengambilan sampel merupakan bagian penting dari respons risiko auditor. Proses
pengambilan sampel yang direncanakan, dilaksanakan, dan dilaksanakan dengan baik
dapat memastikan bahwa pengujian audit efektif (dirancang secara memadai untuk
mendeteksi defisiensi pengendalian atau salah saji) dan efisien (pengujian tidak
memerlukan usaha yang berlebihan jika tidak ada kekurangan salah saji).

Ketidakpastian dan Sampling Audit

Standar pekeijaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen ketidakpastian. Contoh,
perhitungan auditor atas risiko pengendalian yang mempengaruhi sifat (nature), waktu
(timing), luas (extent) dan pemilihan staf (staffing) atas prosedur-prosedur audit lainnya
yang dilakukan. Dalam memenuhi standar bahan bukti, auditor dipersyaratkan
mempunyai dasar yang beralasan untuk menyatakan pendapatnya.

Auditor dibenarkan menerima beberapa ketidakpastian jika biaya dan waktu yang
diperlukan untuk melakukan pengujian data 100%, dalam pertimbangannya, lebih besar
daripada konsekuensi kemungkinan kesalahan pemberian pendapat auditor dan audit
terhadap data sample semata.

Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit.
Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit: (1) risiko pengendalian (control

2021 Pengauditan II
3 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
risk) dan (2) pengujian rincian risiko. Risiko pengendalian adalah risiko bahwa
pengendalian intern tidak dapat mendeteksi atau menghindari salah saji material dalam
asersi laporan keuangan. Pengujian rincian risiko merupakan risiko bahwa salah saji
material tidak akan diungkapkan dengan pengujian rincian oleh auditor. Sampling audit
dalam pengujian pengendalian memberikan informasi yang secara langsung
berhubungan dengan penilaian auditor atas risiko pengendalian, dan sampling audit
dalam pengujian substantif membantu auditor mengkuantifikasi dan mengendalikan
pengujian rincian atas risiko.

Risiko Sampling dan Risiko Non Sampling

Pada saat sampling digunakan dalam memenuhi standar pekerjaan lapangan kedua dan
ketiga, harus diperhatikan bahwa ketidakpastian dapat disebabkan oleh faktor-faktor (1)
yang berhubungan secara langsung dengan penggunaan sampling (risiko sampling) dan
(2) tidak berhubungan dengan sampling (risiko nonsampling).

Risiko Sampling
Risiko sampling (sampling risk) berkaitan dengan kemungkinan sampel yang diambil tidak
menggambarkan secara benar populasi tersebut. Dengan demikian, kesimpulan auditor
tentang pengendalian intern atau rincian atas transaksi dan saldo yang didasarkan pada
sample tersebut mungkin berbeda dengan kesimpulan yang akan dihasi1kan dari
pengujian populasi. Dalam melakukan pengujian pengendalia dan pengujian substantif,
jenis risiko sampling berikut dapat terjadi:

Pengujian Pengendalian
Risiko atas penilaian tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (the risk of
assersing control risk too low) adalah risiko bahwa penilain tingkat risiko pengendalian
berdasarkan sampel mendukung penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan
pada saat efektivitas operasi actual dari prosedur atau kebijakan struktur pengendalian,
jika diketahui, dianggap tidak cukup mendukung tingkat penilaian yang direncanakan.

Pengujian Substantif
Risiko kesalahan penerimaan (risk of incorrect acceptance) adalah risiko bahwa sampel
mendukung kesimpulan bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material,
padahal saldo akun tersebut tidak salah saji secara material.

2021 Pengauditan II
4 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Risiko Nonsampling
Risiko nonsampling (nonsampling risk) menunjukkan bagian risiko audit yang tidak
disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian data. Sumber-sumber risiko
nonsampling meliputi (1) kesalahan manusia (human mistakes), seperti kegagalan untuk
mengenali kesalahan-kesalahan dokumen, (2) penerapan prosedur audit yang tidak
sesuai dengan audit, (3) salah menginterpretasikan hasil sampel, dan (4) kepercayaan
pada informasi yang salah yang diterima dan pihak lain, seperti jawaban konfirmasi yang
salah. Risiko nonsampling tidak pernah diukur matematis.

Sampling Statistik dan Non Statistik

Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor dapat
menggunakan sampling nonstatistik (nonstatistical sampling) atau sampling statistik
(statistical sampling) atau keduanya. Kedua jenis sampling memerlukan pertimbangan
dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling serta pengevaluasian hasil-
hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis sampling tersebut dapat memberikan bahan bukti
yang cukup sebagaimana dipersyaratkan dalam standar pekerjaan ketiga. Kedua jenis
sampling audit ini juga diperuntukkan pada beberapa risiko sampling dan nonsampling.
Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum probabilitas
(laws of probability) digunakan untak mengendalikan risiko sampling dalam sampling
statistik.

Teknik Sampling Audit

Auditor dapat menggunakan sampling untuk memperoleh informasi tentang beberapa


perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian kebanyakan sampel audit mengarah
pada estimasi (1) tingkat penyimpangan (deviation rate) atau (2) jumlah uang. Pada saat
sampling statistic digunakan, teknik sampel ini masing-masing ditunjukkan sebagai
sampling atribut (atribute sampling) dan sampling variabel (variabeles sampling).

Langkah-Langkah Dalam Non Statistik

Sampel nonstatistik tepat digunakan ketika auditor menginspeksi ringkasan laporan yang
dapat memberikan bukti tentang efektivitas pengendalian umum, prosedur tindak
lanjut manual, atau pengendalian manajemen.

2021 Pengauditan II
5 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling meliputi hal-hal berikut ini:

1. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebut.

2. Menentukan populasi dan unit sampling.

3. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti bahwa pengendalian tersebut


efektif atau tidak efektif.

4. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampel.

5. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan sampel.

6. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian.

7. Mengevaluasi hasil sampel.

Menentukan Tujuan Audit dan Prosedur Audit

Pengujian pengendalian dirancang untuk menentukan efektivitas rancangan dan operasi


berbagai pengendalian intern. Beberapa pengendalian, seperti prosedur pengendalian
yang terprogram, dapat dirancang untuk menghindari atau mendeteksi dan mengoreksi
salah saji tertentu. Pengendalian manajemen dapat mendeteksi salah saji untuk beberapa
tujuan audit.

Menentukan Populasi dan Unit Sampling


Populasi (population) didefinisikan oleh pengendalian intern seluruh situasi di mana
pengendalian harus dilakukan. Unit sampling (sampling unit) merupakan cara auditor
mengidentifikasi kinerja pengendalian intern yang dikehendaki.

Menspesifikasi Pengendalian yang Dikehendaki Bukti Efektivitas Operasi

Auditor harus menentukan bukti yang menunjukkan efektif tidaknya suatu pengendalian
intern. Dalam kasus pengandalian perubahan program, auditor dapat mengharapkan
departemen pemakai untuk mendokumentasikan persetujuannya atas perubahan
program.

2021 Pengauditan II
6 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Ukuran Sampel

Faktor-faktor utama pada ukuran sampel dalam sampel nonstatistik adalah (1) risiko atas
penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah, (2) tingkat penyimpangan yang dapat
ditoleransi, dan (3) tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan untuk setiap
pengendalian. Dalam sampling nonstatistik, auditor tidak perlu mengkuantifikasi faktor-
faktor ini secara jelas dalam menentukan ukuran sampel. Namun demikian, auditor harus
mengenali pengaruh-pengaruh berikut terhadap ukuran sampel dari perubahan dalam
satu faktor apabila faktor-faktor lainnya tetap konstan

Menggunakan Pertimbangan Profesional untuk Menentukan Metode Pemilihan


Sampel

Teknik sampling nonstatistik yang biasa adalah sampling sembarang (haphazard sapling).
Metode ini mencakup pemilihan item pada, tanpa memperhatikan jumlah transaksi, bulan
dalam tahun tersebut, atau hal-hal lainnya. Dengan demikian, auditor dapat sembarang
memilih sampel dari 25 laporan manajemen yang diberikan kepada manajer yang
berbeda untuk direview atau disetujui tanpa memperhatikan keterlibatan manajer atau
waktu dalam tahun tersebut. Jika bisa dihindari dalam melakukan pemilihan, sampel
tersebut dapat mencerminkan populasinya.

Menerapkan Prosedur Audit untuk Pengujian Pengendalian

Auditor juga dapat mengevaluasi efektivitas pengguna yang terlibat dalam


pengembangan program, atau mengevaluasi efektivitas prosedur tindak lanjut manual
atau pengendalian manajemen. Tahapan ini terutama ditujukan pada risiko nonsampling
jika auditor tidak dapat mengidentifikasi kegagalan pengendalian pada saat bukti ada di
tangan. Auditor tersebut perlu mengevaluasi apakah pengendalian intern pada audit yang
dikehendaki beroperasi secara efektif.

Evaluasi Hasil
Penyimpangan dan prosedur pengendalian yang ditentukan harus ditabulasi, diringkas,
dan dievaluasi. Pertimbangan professional diperlukan dalam mengevaluasi hasil secara
kuantitatif dan kualitatif. Pada saat mengevaluasi hasil secara kuantitatif, auditor harus
membandingkan bukti dengan tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi pada saat
perencanaan sampel nonstatistik.

2021 Pengauditan II
7 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Langkah-langkah dalam rencana sampling statistik untuk pengujian pengendalian adalah
sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan audit.

2. Menentukan populasi dan unit sampling.

3. Menspesifikasi atribut-atribut yang dikehendaki.

4.Menentukan ukuran sampel.

5.Menentukan metode pemilihan sampel.

6.Melaksanakan rencana sampling.

7.Mengevaluasi hasil sampel.

Menentukan Tujuan Audit

Tujuan menyeluruh dan pengujian pengendalian adalah untuk mengavaluasi efektivitas


rancangan dan operasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana sampling atribut
dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang berkaitan dengan
kelompok transaksi tertentu.

MENENTUKAN POPULASI DAN UNIT SAMPILNG

Populasi (population) merupakan kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus


menentukan bahwa penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah sesuai tujuan
rencananya.

Unit sampling (sampling unit) merupakan elemen individual dalam populasi. Unit
sampling dapat berupa dokumen, item-item dalam dokumen, ayat jurnal atau register atau
catatan dalam arsip komputer. Untuk asersi kelengkapan di atas, unit sampling dapat
berupa voucher. Jika tujuannya adalah menentukan eksistensi atau keterjadian pada
transaksi fiktif dalam daftar voucher, unit sampling berupa ayat jurnal dalam register
tersebut.

2021 Pengauditan II
8 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Merancang Atribut Sampel Statistik Untuk Pengujian Pengendalian
MENSPESIFIKASI ATRIBUT-ATRIBUT YANG DIKEHENDAKI

Atribut (attribute) harus ditunjukkan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk
mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Jika pengendalian tersebut
mensyaratkan departemen kredit untuk menyetujui kredit sebelum pengiriman, atributnya

dapat disajikan sebagai: “Persetujuan kredit oleh personel departemen kredit yang
diotorisasi.” Pada saat pengendalian tersebut memerlukan tindakan oleh seseorang,
atribut yang dikehendaki adalah “persetujuan voucher oleh Jones”. Perhatian harus
diberikan dalam pengujian atribut spesifik, karena hal tersebut memberikan dasar untuk
penentuan jumlah berikutnya atas penyimpangan dan pengendalian.

Menentukan Ukuran Sampel

Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian

yang diuji, auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap factor-faktor berikut:

• Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah

• Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi

• Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan

Risiko atas Penilalan Risiko Pengendalian yang terlalu Rendah

Dalam sampling atnibut, risiko atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah
harus disajikan secara eksplisit. Beberapa auditor menspesifikasikan satu tingkat risiko
tersebut, seperti 5%, untuk seluruh pengujian pengendalian. Sebagai alternatif, auditor
mengubah tingkat risiko tersebut secara langsung dengan risiko pengendalian yang
direncanakan.

Tingkat Penyimpangan yang Dapat Ditoleransi

Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi (tolerable deviation rate) adalah tingkat
maksimum penyimpangan pengendalian yang mana auditor tetap menerima dan masih
menggunakan risiko pengendalian yang direncanakan. Dalam memutuskan tingkat yang
dapat ditoleransi, auditor harus mempertimbangkan hubungan setiap penyimpangan
dengan :

• Catatan akuntansi yang sedang diuji.

2021 Pengauditan II
9 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Beberapa pengendalian intern yang berkaitan.

• Tujuan evaluasi auditor.

Tingkat Penyimpangan Populasi yang Diharapkan

Auditor menggunakan satu atau Iebih dan hal-hal berikut untuk mengestimasi tingkat
penyimpangan populasi yang diharapkan (expected population deviation rate) untuk
setiap pengendalian:

• Tingkat penyimpangan sampel tahun lalu, yang disesuai berdasarkan pertimbangan


auditor dengan perubahan tahun berjalan dalam efektivitas pengendalian.

• Estimasi berdasarkan penilaian awal tahun berjalan atas pengengendalian tersebut.

• Tingkat yang ditemukan dalam sampel pendahuluan atas 50 item yang diperkirakan.

Ukuran Populasi

Ukuran populasi (population size) mempunyai sedikit pengaruh atau tidak berpengaruh
terhadap ukuran sampel. Pedoman Sampling Audit (Audit Sampling Guide)
mengilustrasikan pengaruh perubahan ukuran populasi terhadap ukuran sampel, dengan
asumsi risiko 5% atas penilaian risiko pengendalian yang terlalu rendah, 5% tingkat
penyimpangan yang dapat ditoleransi, dan tingkat penyimpangan populasi yang
diharapkan 1%

Menentukan Motode Pemilihan Sampel

Sampling Nomor Acak (Random Number Sampling)

Sampling nomor acak (biasa disebut sampling acak sederhana/ simple random
sampling), auditor harus mempunyai dasar untuk menghubungkan nomor-nomor tertentu
dengan setiap – item dalam populasi. Kemudian, dengan merujuk ke tabel nomor-nomor
acak atau program komputer yang menghasilkan nomor-nomor acak, pemilihan nomor
tersebut dapat dilakukan dengan memilih item-item yang akan menjadi sampel secara
individual. Auditor juga dapat menggunakan perangkat lunak komputer untuk mengakses
catatan klien dan acak memilih transaksi untuk audit.

Sampling Sistematis (Systematic Sampling)

2021 Pengauditan II
10 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Sampling sistematis (systematic sampling) terdiri dari pemilihan setiap item ke- dalam
populasi dari satu atau lebih item awal yang dipilih secara acak. Interval antara item-item
biasanya dianggap sebagai interval lompatan (skip interval). Pada saat item tunggal
yang dipilih sebagai permulaan secara acak digunakan, interval tersebut dapat dihitung
dengan membagi ukuran populasi dengan ukuran sampel. Apabila sampel sebesar 40
diperoleh dari populasi sebesar 2.000, interval lompatannya adalah 50 (2.000 40). Titik
awal dalam metode pemilihan

ini harus diberi nomor dari tabel nomor acak yang ada dalam interval 1 sampai 50.
Keuntungan utama dari metode pemilihan sistematis adalah kecepatannya dibandingkan
dengan metode pemilihan lainnya. Setelah interval dan titik awal ditentukan, pemilihan
sampel dapat segera dimulai.

2021 Pengauditan II
11 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

1. Audit Berbasis ISA (Internasional Standard on Auditing), Theodorus M.


Thuanakotta, Salemba Empat, 2013
2. Audit Kontemporer, Theodorus M. Thuanakotta, Salemba Empat, 2013
3. Standar Akuntansi Keuangan, Institut Akuntan Publik Indonesia (SAK).
4. Undang-undang Akuntan Publik, 2011 (UU AP).
5. Prinsip-prinsip Pengauditan (Internasional Standard on Auditing), Rick Hayes, Philip
Wallage and Hans Gortemaker, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, 2017
6. Jasa Audit dan Assurance Pendekatan Sistematis, William F. Meissier, Steven M.
Glover, Douglas F. Prawitt, Edisi 8 buki 1, Penerbit Salemba Empat, 2014
7. Auditing & Jasa Assurance Pendekatan Integrasi, Alvin A. Arens, Randal J. Elder,
Mark S. Beasley, Edisi Elimabelas Jilid I, Penerbit Erlangga, 2014
8. Boynton, Modern Auditing, Second Edition, 2006

2021 Pengauditan II
12 Afly Yessie., SE., MSi., Ak., CA., CPA
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai