Anda di halaman 1dari 8

BENTUK – BENTUK RUMAH

BERDASARKAN LINGKUNGANNYA

Oleh :

MUSRIADI
P3B1 18 019

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK ARSITEKTUR


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Sepanjang sejarah, orang-orang membuat tempat tinggal yang sesuai
dengan lingkungan mereka. Dengan serangkaian kriteria seperti iklim,
ketersediaan alat dan bahan serta keadaan lingkungan sosial tempat tinggal.
Melalui kriteria inilah, orang-orang akhirnya menafsirkan kembali dan
mendefinisikan kembali konsep rumah.
Banyak dari kita (orang awam), menganggap rumah adalah perlengkapan
berdinding pada fondasi permanen. Tetapi bagi yang lain, itu adalah tempat
perlindungan bersalju, gua tersembunyi, atau bahkan perahu apung.
Berikut adalah beberapa jenis rumah yang beradaptasi pada
lingkungannya:

1. Rumah Betang, Rumah Adat Kalimantan Tengah

GAMBAR 1 : Rumah Bentang Panjang Kedukan


Rumah adat Betang merupakan salah salah rumah khas di Pulau
Kalimantan, tepatnya di Provinsi Kalimantan Tengah. Sama halnya dengan
rumah Radakng atau rumah Panjang di Pontianak, Kalimantan Barat, rumah
Betang juga merupakan tempat tinggal masyarakat Dayak. Rumah Betang
banyak tersebar di daerah hulu sungai yang menjadi tempat tinggal
kebanyakan suku Dayak. Dikutip dari buku Suku Bangsa Dunia dan
Kebudayaannya (2013) karya Pram, rumah Betang adalah rumah adat khas
Kalimantan yang terdapat di berbagai penjuru Kalimantan, terutama di daerah
hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak.
Bentuk rumah Betang
Bentuk dan ukuran rumah Betang bervariasi di berbagai tempat. Ada rumah Betang
yang mencapai panjang 150 meter dan lebar hingga 30 meter.
Tingginya bangunan rumah Betang tersebut untuk menghindari datangnya banjir
pada musim penghujan yang mengancam daerah-daerah di hulu sungai di
Kalimantan. Beberapa unit pemukiman bisa memiliki rumah Betang lebih dari
satu buah, tergantung dari besarnya rumah tangga anggota komunitas hunian
tersebut. Setiap rumah tangga (keluarga) menempati bilik (ruangan) yang disekat-
sekat dari rumah Betang yang besar tersebut.

Keunikan rumah Betang


Hampir semua bangunan Rumah Betang terbuat dari kayu yang kuat dan
tergolong tahan lama, tidak mudah rapuh.Kayu yang digunakan umumnya kayu
ulin, di mana kayu ulin merupakan kayu yang sangat kuat dan tahan lama. Karena
mampu bertahan terhadap perubahan iklim dari musim hujan hingga musim
panas. Dikutip sari situs Indonesia.go.id, ada tiga tujuan dari suku Dayak
membentuk rumah Betang dengan arsitektur berbeda dari kediaman lazimnya.
Berikut tiga tujuan tersebut: Untuk menghindari kerugian akibat banjir. Secara
umum, suku Dayak banyak bermukim di hulu sungai yang kapan saja dapat
berisiko banjir jika air pasang. Mencari keselamatan dari binatang buas yang
masih banyak berkeliaran di hutan Kalimantan. Agar aman dari orang-orang jahat
ingin menggangu sebab bentuk Rumah Betang begitu besar dan megah.

GAMBAR 2 : Rumah Betang


Makna rumah Betang
Budaya rumah Betang merupakan cerminan mengenai kebersamaan dalam
kehidupan sehari-hari orang Dayak. Di dalam rumah Betang setiap kehidupan
individu pada rumah tangga dan masyarakat secara sistematis diatur melalui
kesepakatan bersama yang dituangkan dalam hukum adat. Keamanan bersama,
baik dari gangguan kriminal atau berbagi makanan, suka-duka maupun mobilisasi
tenaga untuk mengerjakan ladang. Nilai utama yang menonjol dalam kehidupan di
rumah Betang adalah nilai kebersamaan di antara para warga yang menghuninya,
terlepas dari perbedaan-perbedaan yang mereka miliki. Dengan tinggal bersama di
dalam Rumah Betang, memberikan arti bahwa suku Dayak ingin selalu
menciptakan kehidupan yang harmonis terhadap lingkungannya. Bentuk Rumah
Betang suku Dayak megah dan tinggi itu tentu saja membuatnya perlu menaiki
anak tangga agar dapat masuk. Uniknya dalam kepercayaan suku Dayak, anak
tangga Rumah Betang harus berjumlah ganjil. Sehingga menjadi seperti
kewajiban yang tidak boleh ditawar tentang jumlah ganjil anak tangga Rumah
Betang. Ada banyak alasan yang melatari mengenai anak tangga Rumah Betang
harus berjumlah ganjil. Salah satunya supaya rezeki mudah datang ke semua
penghuni Rumah Betang dan dijauhkan dari kesulitan hidup. Selain itu, tangga
untuk masuk ke Rumah Betang setiap malam diangkat. Tidak ditinggal begitu saja
di luar rumah oleh suku Dayak. Mereka meyakini dengan membawa masuk
tangga ke dalam Rumah Betang akan terhindar dari gangguan hantu serta
serangan ilmu mistik yang jahat untuk menyerang sang penghuninya. Rumah
Betang merupakan simbol dari kearifan lokal masyarakat adat di Indonesia. Ada
banyak yang terkandung di dalam rumah Betang. Untuk pembangunannya saja,
hulu rumah harus menghadap ke arah matahari terbit. Bagi suku Dayak, itu
menandakan bahwa mereka adalah pekerja keras. Suku Dayak harus bekerja agar
bertahan hidup sejak terbitnya matahari, sedangkan untuk hilir rumah dibuat
searah dengan matahari terbenam. Secara filosofis mengartikan bahwa kerja kerja
suku Dayak akan berhenti saat sore hari dan dimulai lagi besok pagi.
2. Igloo (Baffin Island, Kanada)

GAMBAR 3 : Rumah Igloo

Meskipun tidak separah dulu, iglo digunakan oleh orang-orang di alam bebas
sebagai tempat penampungan sementara.Dibangun dari salju yang terkompresi,
igloo ini memiliki kemampuan untuk membuat penghuni tetap hangat dengan
menghalangi angin dingin dan membuat api kecil. Sekarang, igloo dapat
ditemukan di Pulau Baffin, Kanada, dan lokasi bersalju lainnya di Amerika
Utara.

3. Cave Homes (Matmata, Tunisia)

GAMBAR 4 : Cave Homes


Di Matmata, Tunisia, terdapat rumah gua kuno yang dipahat dari
pasir.Rumah ini membuat orang tetap nyaman sepanjang tahun. Letaknya di
sekitar lubang dan dihubungkan dengan lorong-lorong.Rumah ini menjadi satu-
satunya properti yang memberikan perlindungan dari matahari dan gurun
Afrika Utara. Saat ini, banyak rumah gua di lokasi di seluruh dunia telah
berubah menjadi hotel gua yang unik.

4. Yurts (Kyrgyztan, Asia Tengah)

GAMBAR 5 : Yurts

Yurts merupakan tenda portabel tradisional yang terbuat dari kulit


binatang. Tenda ini telah lama digunakan oleh masyarakat nomaden Asia Tengah
selama berabad-abad.Sementara, di masa lalu, struktur ini dimaksudkan sebagai
tempat penampungan sementara.Metode konstruksi kontemporer dan akses ke
bahan-bahan baru telah memungkinkan Yurts untuk digunakan sebagai
perumahan permanen.
5. Rondavels/Round Homes (Lesotho, Afrika Selatan)

GAMBAR 6 : Rondavels/Round Homes

Di Afrika Selatan, terdapat gubuk-gubuk yang dibuat dari bahan-bahan


alami yang ada di lingkungan sekitar. Sama seperti igloo, rondavels secara
tradisional digunakan sebagai tempat berburu sementara. Saat ini, rumah-
rumah berbentuk bundar ini banyak dibangun dan dibeli oleh orang-orang yang
tertarik untuk menghemat ruang dan energi. 

Anda mungkin juga menyukai