Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS ASPEK FISIK

TAPAK ukuran & bentuk persil


Kawasan Citraland
146,8 m
155 m
354 m 278 m
Luas Site yang akan
digunakan adalah 127.962
m2 pada site 1 dan 292.804
m2 pada site 2. Maka total
SITE 1
339 m 383 m
site yang akan di analisis 320 m
adalah 420.766 m2 atau
setara dengan 42 hektar.
SITE 2
Surabaya Barat menjadi wilayah 526,25 m
baru yang dikembangkan sebagai Site mempunyai karakter
kawasan perumahan di Kota bent uk yang geomet ris 374 m
Surabaya sejak era 1970an. Dahulunya 45 m
karena lahan kosong ini
Surabaya Barat merupakan daerah sawah,
tegalan, dan rawa-rawa. Namun kini wilayah merupakan lahan milik citraland yang
Surabaya Barat telah dikembangkan menjadi sudah dikelola dan mempunyai ruas jalan yang cukup 120 m
kawasan realstate. Pembangunan realsate yang lebar disekelilingnya.
dilakukan oleh PT. Ciputra ini telah merubah
487,76 m
kawasan Surabaya Barat menjadi kawasan elite di
Kota Surabaya bagian barat. Area Tapak yang akan
di analisis merupakan bagian dari wilayah kawasan
Citraland Surabaya.
topografi & hidrologi
19 m
19 m
27 m

histori timeline 2006 26 m


24 m
21 m 21 m
18 m

18 m
18 m

CIPUTRA WATERPARK 27 m
25 m
20 m
20 m

1945 1989 22 m
24 m 23 m 22 m
21 m 20 m

RAWA-RAWA PT. CIPUTRA Pada tahun 2006 PT.Ciputra mulai 23 m


23 m
22 m
19 m
21 m 18 m
mengembangkan kawasannya dengan 26 m 20 m
11 m
Pada tahun 1945 kawasan membangun fasilitas rekreasi seperti 25 m 13 m 12 m
Pada tahun 1989 area 14 m
area Lakarsantri ini merupakan Surabaya Barat sudah terjadi kolam renang 23 m 24 m 21 m
11 m

rawa-rawa yang tidak ditinggali pembangunan realstate 20 m


17 m
14 m

oleh masyarakat surabaya yang dikelola oleh PT. CIPUTRA 24 m 24 m


19 m
17 m
23 m
18 m
25 m 13 m
22 m
25 m 17 m 16 m 15 m
15 m 18 m
21 m 16 m
19 m

20 m 20m 19 m
20 m 16 m
21 m
21 m

22 m

17 m
16 m
Topografi dari 23 m

tapak ini sendiri cenderung 23 m

menjorok ke tengah, hal tersebut


24 m
dikarenakan area ini merupakan lahan
kosong yang dimanfaatkan untuk 20 m

1970 bercocok tanam sehingga kondisi


PERMUKIMAN eksisting tapak ini sangat berkontur. Selain
1990 itu untuk hidrologi atau arah aliran sungai baik ditapak maupun pada sungai sekitar mengarah ke arah
Pada tahun 1970 masyarakat UNIVERSITAS CIPUTRA timur. Hal tersebut juga dapat diketahui dengan pergerakan awan pada tapak saat melakukan analisa di
mulai menjadikan area lapangan. Selain itu faktor kontur yang terdapat pada lapangan membuatarea yang cekung menadi
Surabaya Barat menjadi area Pada tahun 1990 PT. Ciputra mulai genangan air pada saat hujan, tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama karena lahan merupakan area
permukiman umum membangun fasilitas pendidikan yang banyak ditumbuhi oleh tumbuhan.
yaitu universitas ciputra yang
berlokasi di area Northwest
geologi & tanah klimatologi

utara

Karena dulunya wilayah


Suraba y a Barat
merupakan bekas rawa-
barat
r awa sehingga
karakteristik geologi nya
timur
sangat terasa samapai
saat ini. Jalanan-jalanan di
daerah tapak merupakan W i l a ya h t a pa k ini
jalan yang sudah dibangun membujur dari bara ke timur. Hal
dengan cukup bagus tetapi ini sangat mempengaruhi kualitas
tidak jarang ditemui bahwa cahaya pada tapak. Wilayah ini cenderung sejuk
terdapat permukaan jalan yang tidak saat pagi hari dan sangat panas saat siang
rata, Wilayah Surabaya Barat memiliki jenis tanah yang selatan hari. Hal tersebut dikarenakan kurangnnya elemen
berbeda dari wilayah lain. Yakni, kondisi kontur tanah yang peneduh yang cukup tinggi pada sisi barat tapak.
cenderung lunak. Posisi tapak ini dapat mempengaruhi posisi bangunan
yang akan diletakkan ditapak agar semua bangunan
mendapatkan cahaya yang maximal. Hal ini dapat
Hal tersebut dikarenakan daerah Surabaya Barat merupakan daerah yang mempunyai jenis mempengaruhi kualitas tanaman pada tapak. Untuk
tanah expansive soil. Hal tersebut tentu saja sangat berpengaruh pada kondisi muka jalan pada saat arah angin tapak ini berasal dari sisi barat menuju ke
pertengahan musim kemarau dan penghujan. Jenis tanah ini sebenarnya memiliki keunggulan dan ciri sisi timur, hal ini dapat dilihat dari pergerakan arah
tersendiri. Saat musim kemarau, kekuatan atau kepadatan tanahnya sangat tinggi. awan yang menuju ke arah timur.

potensi bencana
peta bencana surabaya

Iklim

W ilayah Surabaya Barat merupakan


wilayah yang termasuk sebagai wilayah
yang berpontesi bencana alam seperti
kebakaran, banjir, dan genangan. Wilayah 09.00 12.00 15.00
Lakarsantri sendiri sering terdampak 10-20 km/jam 30 km/jam 20 km/jam
banjir dan kebakaran dikarenakan 26 derajat 33 derajat 28 derajat
kurangnya fasilitas serapan air dan
jauhnya wilayah dengan fasilitas
pemadam kebakaran. Bencana banjir
paling parah berukuran hampir 1m dari Walaupun kondisi suhu di area ini relatif tidak terlalu panas, namun karena kurang rindangnya vegetasi pada
muka air tanah. Sedangkan umumnya di area ini maka suhu saat siang hari akan terasa lebih hangat dan panas. Selain itu area ini merupakan lahan yang
area tapak yang dianalisis banjir hanya cukup terpapar sinar matahari dari pagi hingga siang hari sehingga kuallitas tanah pada area dalam tapak
mencapai 50 cm dari muka air tanah sangatlah subur, hal tersebut dapat dilihat dari sawah dan perkebunan yang dapat tumbuh di dalam area tapak.
dan akan susut dalam waktu
beberapa jam saja.
perkebunan cabe
ASPEK BIOLOGI vegetasi
sawah padi
pengguna lahan &jagung

Kondisi eksisting pada lahan adalah


persawahan, kebun, ladang, lahan
terbuka, dan rerumputan.

ilalang

keterangan:
rerumputan
sawah, persawahan, ladang
lahan
tumbuhan peneduh jalan terbuka perkebunan

lahan terbuka
ilalang

peneduh
persawahan jalan
rerumputan

satwa
pohon tanjung

pohon tanjung

kucing kadal burung peraturan daerah


Karena area ini berada di wilayah Surabaya Baraat, maka
peraturan daerah yang digunakan akan diambil dari web
RTRW Kota Surabaya. Selain aspek wilayah juga, aspek
guna lahan yang akan dibangun di area ini juga harus peraturan daerah
diperhatikan. Karena lahan ini akan digunakan sebagai area
pondok pesantren modern maka peraturan yang akan
digunakan adalah untuk pembangunan pondok pesantren.
Agar kualitas suhu udara di Surabaya dapat diturunkan maka KDH = min 10%
dari peraturan daerah RTH nya harus di naikkan. Hal tersebut KDB = 50%
dituturkan oleh walikota Surabaya langsung.
KLB = 2,5 poin
KTB = 65%
anjing ular GSB = 25 meter
katak
ASPEK UTILITAS ASPEK KEBISINGAN
jaringan listrik kebisingan & polusi
Kondisi eksisting utilitas pada
& drainase tapak ini dapat dilihat dari tersedianya Karena eksisting kawasan ini merupakan
19 m
19 m lampu jalan yang dipasang sejajar kawasan realstate yang cenderung tidak
27 m
18 m
18 m
mengelilingi tapak. Lampu jalan yang ramai dan bising. Karena kendaraan
27 m 25 m
26 m
24 m
21 m 21 m
20 m
18 m
digunakan merupakan lampu jalan yang melewati area ini juga hanya
20 m

22 m
24 m 23 m 22 m
21 m 20 m

19 m
dengan sistem perkabelan yang kendaraanpribadidan
23 m

26 m
23 m 22 m 21 m
20 m
18 m ditanam didalam tanah. kendaraan pengantar jasa.
25 m 13 m 12 m 11 m
14 m 11 m
23 m 24 m 21 m

20 m 14 m
Selain lampu jalan pada area Maka dari itu kawasan berwarna merah
24 m 24 m
23 m
19 m
17 m
17 m
tapak juga telah tersedia saluran adalah kawasan yang cukup sering dilewati
25 m
25 m
22 m
18 m

17 m 16 m 15 m
13 m
drainase yang mengelilingi tapak. kendaraan pribadi namun kualitas
21 m 16 m
15 m
19 m
18 m
Untuk saluran air bersih sendiri belum kebisingannya tergolong cukup rendah.
20 m 20 m
20m 19 m
16 m
tersedia di tapak ini sehingga Dan area yang berwarna kuning
21 m
21 m
pembuatan saluran air bersih dan air merupakan area yang memiliki kualitas
22 m Kebisingan cukup rendah
17 m
23 m
16 m
kotor yang tepat sangat diperlukan kebisingan rendah. Hal tersebut mengingat
23 m
mengingat juga pada area tapak ini pada sekitar area berwarna kuning hanya dilalui
24 m
sering terjadi benca banjir yang dapat k endaraan bermot or sebagian orang Kebisingan rendah
20 m
mempengaruhi kualitas air bersih. pemukiman saja.

ASPEK ELEMEN KOTA


arsitektur bangunan sekitar
langgam arsitektur
di dalam tapak

Bangunan gaya minimalis

Bangunan gaya eropa


ASPEK SIRKULASI
sirkulasi kendaraan Bangunan gaya modern

19 m
19 m

ASPEK ELEMEN KOTA


27 m

Sirkulasi kendaraan yang ada 18 m


18 m
18 m
26 m 21 m 21 m
ditapak ini merupakan sirkulasi 27 m 25 m
24 m

20 m
20 m

dua arah. Umumnya karena ini 21 m 20 m

arsitektur bangunan sekitar


24 m 23 m 22 m
22 m
23 m 19 m

adalah sirkulasi pada area 26 m


23 m 22 m 21 m
20 m
18 m

11 m
25 m
realstate maka kendaraan yang 14 m
13 m 12 m

11 m

melewati area ini hanyalah


23 m 24 m 21 m

20 m 14 m
bangunan yang berada
17 m

kendaraan beroda 4 seperti 24 m 24 m


23 m
19 m

18 m
17 m di sekitartapak
mobil pribadi, mobil box, dan 25 m
25 m
22 m
17 m 16 m 15 m
13 m

kendaraan beroda 2 seperti 21 m 16 m


15 m
19 m
18 m

Perumahan Commerce office


motor dan sepeda. 20 m 20 m
20m
21 m
19 m
16 m
21 m

22 m

17 m
23 m
16 m Commerce Religious facility
23 m

Office
24 m

20 m
service

mobil motor
ASPEK VIEW view dari luar ke dalam tapak
view dari dalam
ke luar tapak
keterangan : 19 m
19 m

Sifat pandangan terbatas 27 m


18 m
18 m
26 m 21 m 21 m 18 m
24 m
27 m 20 m
25 m
20 m
Sifat pandangan 22 m
24 m 23 m 22 m
21 m
20 m
19 m
terbuka 23 m

++
23 m 22 m 21 m 18 m
26 m 20 m

25 m 13 m 11 m
12 m
14 m
11 m
23 m 24 m 21 m

20 m 14 m
17 m
19 m

++++
24 m 24 m 17 m
23 m
18 m
25 m 13 m
22 m

++
25 m 17 m 16 m 15 m

15 m 18 m
21 m 16 m
19 m

20 m

+++ 20 m

21 m
20m

22 m
21 m
19 m
16 m

17 m
16 m
23 m

23 m

24 m

20 m

view dari dalam ke luar tapak ++


++ ++ 19 m
19 m
27 m
18 m
18 m
26 m 21 m 21 m 18 m
24 m
keterangan : 27 m
25 m
20 m
20 m

21 m 20 m
24 m
Sifat bangunan terbatas 22 m

23 m
23 m 22 m
23 m
22 m 21 m
19 m
18 m

permukiman 26 m

25 m
20 m

13 m 11 m
12 m

Sifat pandangan terbuka 23 m 24 m 21 m


14 m
11 m

20 m 14 m

++++
17 m
19 m
24 m 24 m 17 m

Sifat bangunan terbatas 23 m

++
18
m

++
25 m 13 m
22 m

pertokoan 25 m

21 m
17 m

15 m
16 m

18 m
15 m

16 m
19 m
Sifat bangunan terbatas 20 m 20m 19 m
20 m
perumahan 21 m
21 m
16 m

++ 17 m
22 m

23 m
16 m

23 m

++ 24 m

20 m

+++
SINTESIS
TAPAK geologi&tanah
Kawasan Citraland
• Penggantian material yang harus terdiri dari tanah
yang non ekspansif agar tidak menimbulkan masalah
kembang susut tanah di bawah konstruksi jalan.
Untuk itu, penentuan kedalaman tanah yang akan

ASPEK FISIK diganti perlu dipertimbangkan terhadap besarnya


kekuatan mengembang yang berlebih.
• Membuat drainase bawah permukaan yang berfungsi
topografi untuk mencegah aliran air bebas dan menurunkan
muka air tanah. Aliran air yang menuju ke arah bawah
Pembangunan sistem drainase di daerah badan jalan akan terhalangi oleh drainase tersebut,
citraland hanya berorientasi pada
sehingga aliran air akan terputus dan mengalir melalui
pemerataan, sehingga dengan anggaran
saluran drainase ke daerah pembuangan air. Dengan
yang ada dibagi ke seluruh area/kawasan. Maka banyak
tidak masuknya air ke bawah badan jalan, maka
ditemukan pembangunan drainase yang tidak tuntas,
pengaruh muka air tanah terhadap lapisan
bahkan belum terintegrasi antara satu saluran ke saluran
perkerasan akan berkurang, sehingga perubahan
lain dari sisi elevasi dan volume penampungannya.
kadar air yang besar akan relatif terjaga.
Antara saluran primer, sekunder dan tersier (pemukiman)
• Penambahan tanaman penutup tanah seperti rumput
tidak menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.
gajah, gelagah, dan Leucaena glauca/Lamtoro.
• Pemilihan material penutup tanah seperti aspal yang
cocok untuk jalan yang tidak dilalui kendaraan berat,
dan paving yang cocok untuk area parkir/carport dan
trotoar dengan ketinggian 6-8 cm.

hidrologi
• Penggunaan biopori pada tapak diperlukan guna klimatologi&iklim
menampung air hujan, mengingat pada tapak
cenderung berkontur cekung yang dapat • Memaksimalkan vegetasi di bagian timur dan barat. Selain
menyebabkan genangan bila terjadi hujan. mempengaruhi kualitas tanaman, hal ini juga dapat
• Penggunaan bioswale yang digunakan untuk memberikan pembayangan pada tapak.
menyerap polusi dan menahan endapan pada • Meletakkan vegetasi pemecah angin pada daerah timur
tanah sehingga endapan pada tanah tidak untuk memberikan penghawaan yang optimal pada tapak.
langsung masuk ke gorong-gorong. Bioswale • Seperti cara kerja AC, menambah kolam di beberapa titik
sangat berfungsi baik dalam penyerapan air ke untuk menambah kesejukan.
tanah sehingga air tidak langsung ke laut seperti • Untuk daerah sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki diberi
halnya yang diterapkan oleh gubernur DKI saat ini. pohon yang lebih besar sebagai peneduh, seperti pohon
Bioswale biasanya terletak di lahan tempat parkir, tanjung.
taman trotoar, dll. • Perletakan bangunan berlantai 3-4 berada di site bagian
• Memeperluas RTH dan memperbanyak pohon. timur. Sedangkan bangunan berlantai lebih dari 4 berada di
Sehingga, resapan air tidak hanya dari bioswale site bagian barat. Maka, ketika pagi hari, bangunan yang
atau biopori saja. berada di bagian timur mendapatkan sinar matahari yang
• Dibuatnya landscape dengan tema terasering maksimal. Dan untuk bangunan yang berada di bagian barat
yang dapat membantu jalannya air sehingga site dapat menjadi bangunan pemecah angin karena angin
mengurangi banjir. yang berhembus dari barat ke timur.
ASPEK BIOLOGI
view dari luar ke dalam tapak
Untuk sisi yang dengan
pandangan yang terbuka di buat
berupa landscape taman guna
sirkulasi serta baru setelahnya di
lakukan peletakn berupa
bangunan yang bisa membuat
bangunan memiliki point lebih
dalam view. Lalu untuk sisi yang
terbatas bisa menggunakan
vegetasi pembatas untuk
memberikan kesan sejuk pada
Penambahan RTH agar ekologi satwa terbentuk. Karena, sekitar bangunan.
punahnya satwa karena berkurangnya RTH di bumi.

ASPEK VIEW
view dari dalam ke luar tapak

untuk sisi pada bagian


berbatasan dengan permukiman
diberi pagar pembatas untuk
keamanan serta kesan private.
Lalu pada sisi terbuka diberi
vegetasi guna memberi
pemandangan dan kenyamanan
pengguna sekitar.

Anda mungkin juga menyukai