PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Dalam era Modernisasi kemajuan dibidang tekhnologi
trasnportasi dan semakin berkembangnya mobilitas manusia
berkendaraan di jalan raya, menyebabkan kecelakaan yang terjadi
semakin meningkat serta angka kematian semakin tinggi. Salah satu
kematian akibat kecelakaan adalah diakibatkan trauma abdomen.
Kecelakaan laulintas merupakan penyebab kematian 75 % trauma
tumpul abdomen, sedangkan penyebab lainnya adalah
penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari tempat
ketinggian, sedangkan akibat dari penganiayaan ini disebabkan oleh
karena senjata tajam dan peluru. Oleh karena hal tersebut diatas
akan mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan robekan dari organ
– organ dalam rongga abdomen atau mengakibatkan penumpukan
darah dalam rongga abdomen yang berakibat kematian. Di Rumah
Sakit data kejadian trauma abdomen masih cukup tinggi. Dalam
kasus ini “ Waktu adalah nyawa ” dimana dibutuhkan suatu
penanganan yang professional yaitu cepat, tepat, cermat dan
akurat, baik di tempat kejadian ( pre hospital ), transportasi sampai
tindakan definitif di rumahsakit.
Tindakan definitif dengan jalan pembedahan sangatlah penting
dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama antara pasien,
keluarga pihak dokter maupun perawat sebagai mitra kerja ataupun
merupakan Team Work dalam melaksanakan tindakan pembedahan
sekaligus memberikan Asuhan Keperawatan. Perawat merupakan
ujung tombak dan berperan aktif dalam memberikan pelayanan
membantu klien mengatasi permasalahan yang dirasakan baik dari
aspek psikologis maupun aspek fisiologi secara komprehensif.
Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengertian klien maupun
keluarga tentang penyakit atau sebab dan akibat dari trauma dan
alasan tindakan therapy pembedahan yang dilakukan, oleh karena
itu sangatlah diperlukan informasi yang adequat. Dengan demikian
klien dan keluarga akan kooperatif dan tingkat kecemasanberkurang.
1.2 RumusanMasalah
Bagaimana laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan
pada kien dengan trauma abdomen.
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
mampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien
trauma abdomen.
1.3.2 Khusus
1. Mengetahui dan Memahami Pengertian TraumaAbdomen.
2. Mengetahui dan Memahami Etiologi TraumaAbdomen.
3. Mengetahui dan Memahami Klasifikasi TraumaAbdomen.
4. Mengetahui dan Memahami Pathofisiologi TraumaAbdomen.
5. Mengetahui dan Memahami Manifestasi TraumaAbdomen.
6. Mengetahui dan Memahami Pemeriksaan TraumaAbdomen.
7. Mengetahui dan Memahami Penatalaksanaan TraumaAbdomen.
8. Mengetahui dan Memahami Komplikasi TraumaAbdomen.
9. Mengetahui dan Memahami Asuhan
Keperawatan TraumaAbdomen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Dasar pemeriksaan fisik ‘head to toe’ harus dilakukan dengan
singkat tetapi menyeluruh dari bagian kepala ke ujung kaki.
Pengkajian data dasar menurut Brunner & Suddart (2001), adalah:
1. Aktifitas / istirahat
Data Subyektif : Pusing, sakit kepala,nyeri, mulas
Data Obyektif : Perubahan kesadaran, masalah
dala keseimbangan cedera(trauma).
2. Sirkulasi
Data Obyektif : Kecepatan (bradipneu, takhipneu), pola
napas (hipoventilasi, hiperventilasi,dll).
3. Integritasego
Data Subyektif : Perubahan tingkah laku / kepribadian
(tenang atau dramatis)
Data Obyektif : Cemas, bingung, depresi.
4. Eliminasi
Data Subyektif : Inkontinensia kandung kemih / usus
atau mengalami gangguanfungsi.
5. Makanan dancairan
Data Subyektif : Mual, muntah, dan mengalami perubahan
selera makan.
Data Obyektif : Mengalami distensiabdomen
6. Neurosensori
Data Subyektif : Kehilangan kesadaransementara,vertigo
Data Obyektif : Perubahan kesadaran bisa sampai koma,
perubahan statusmental, kesulitan dalam menentukan
posisi tubuh
7. Nyeri dankenyamanan
Data Subyektif : Sakit pada abdomen dengan intensitas
dan lokasi yang berbeda, biasanyalama.
Data Obyektif : Wajah meringis, gelisah, merintih.
8. Pernafasan
Data Subyektif : Perubahan pola nafas
9. Keamanan
Data Subyektif : Trauma baru / trauma karenakecelakaan.
Data Obyektif : Dislokasi gangguan kognitif,
gangguan rentanggerak
3.2 DiagnosaKeperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen atau
luka penetrasi abdomen.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahanfisik
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cederatusuk.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
perifer, perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang tinggi,
prosedur invasif dan kerusakan kulit. infeksi tidak terjadi
/terkontrol.
5. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan
denganperdarahan.
3.3 IntervensiKeperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan adanya trauma abdomen atau
luka penetrasi abdomen.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama
2x24 jam diharapkan nyerihilang.
2) Kriteria hasil:
a. Grimace (-)
b. Skala nyeri menjadi3
c. TTV dalam batas normal : TD :110/70-130/90 MmHg, nadi
: 60-80 X/menit, RR : 16-24 X/menit, suhu :36,5-37,50C
d. Klien melaporkan nyeri hilang /terkontrol
e. Menunjukkan ketrampilan relaksasi dan aktivitas
terapeutik sesuai indikasi untuk situasiindividu.
f. Tampak rileks, tidur / istirahat dengantepat
3) Rencana keperawatan:
a. Kaji karakteristiknyeri
Rasional: mengetahui tingkat nyeri klien.
b. Beri posisi semi fowler.
Rasional: mengurngi kontraksi abdomen
c. Anjurkan tehnik manajemen nyeri
sepertidistraksi Rasional: membantu mengurangi
rasa nyeri dengan mengalihkan perhatian
d. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai
indikasi. Rasional: analgetik membantu
mengurangi rasanyeri.
e. Managemant lingkungan yangnyaman
Rasional: lingkungan yang nyaman dapat memberikan
rasa nyamanklien
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahanfisik
1) Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama
2x24 jam diharapkan pasien dapat bergerakbebas
2) Kriteria hasil : Mempertahankan mobilitasoptimal
3) Rencana keperawatan:
a. Kaji kemampuan pasien untuk bergerak
Rasional: identifikasi kemampuan klien dalam mobilisasi
b. Dekatkan peralatan yang
dibutuhkan pasien Rasional:
meminimalisir pergerakankien
c. Berikan latihan gerak aktif
pasif Rasional: melatih
otot- ototklien
d. Bantu kebutuhanpasien
Rasional: membantu dalam mengatasi kebutuhan dasar klien
e. Kolaborasi dengan ahlifisioterapi.
Rasional: terapi fisioterapi dapat memulihkan kondisi klien
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cederatusuk.
1) Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan selama
2x24 jam diharapkan Mencapai penyembuhan luka pada
waktu yangsesuai.
2) Kriteria hasil:
a. tidak ada tanda-tanda infeksi sepertipus.
b. luka bersih tidak lembab dan tidakkotor.
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal atau dapatditoleransi.
3) Rencanakeperawatan:
a. Kaji kulit dan identifikasi pada tahap perkembanganluka.
Rasional : mengetahui tingkat kerusakan kulit klien
b. Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe
cairan luka Rasional : mengkaji resiko terjadinyainfeksi
c. Pantau peningkatan suhu tubuh.
Rasional : mengontrol tanda-tanda infeksi
d. Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka
dengan kasa kering dan steril, gunakan plesterkertas.
Rasional : membantu proses penyembuhan luka dan
menjaha agar luka kering dan bersih
e. Jika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan
lanjutan, misalnya debridement.
Rasional : memperbaiki keutuhan integritas kulit secara
cepat
f. Setelah debridement, ganti balutan sesuaikebutuhan.
Rasional : menjaga luka agar tidak terpapar mikroorganisme
g. Kolaborasi pemberian antibiotik
sesuai indikasi. Rasional : membunuh
mikroba penyebabinfeksi
4.1Kesimpulan
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat
berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja
atau tidak disengaja, (Smeltzer, 2001).
Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat
terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada
penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat
pula dilakukan tindakan laparatomi, (FKUI, 1995).
4.2Saran
Setelah penulisan makalah ini, kami mengharapkan
mahasiswa keperawatan pada khususnya mengetahui pengertian,
tindakan penanganan awal, serta mengetahui asuhan
keperawatan pada klien dengan Trauma Abdomen.