Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
(2001052002)
TBI Kelas C
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan jurnal yang berjudul
“Pendidikan dalam Lingkungan Sekolah ”. Adapun jurnal yang disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menyelesaikan Tugas Individu Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Umum.
Dalam penyusunan dan penulisan jurnal ini penulis banyak dibantu oleh berbagai
pihak. Penulis sadar bahwa penulisan ini terdapat kekurangan, ini dikarenakan keterbatasan
ilmu pengetahuan dan keterbatasan riset penulis. Untuk itu penulis menghimbau agar
pembaca dapat memberikan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Serta penulis berharap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan.......................................................................................2
B. Faktor Pendidikan...................................................................................................................3
1. Faktor tujuan..........................................................................................................................3
2. Faktor pendidik......................................................................................................................3
3. Faktor anak didik...................................................................................................................3
4. Faktor alat pendidik...............................................................................................................3
5. Faktor lingkungan..................................................................................................................4
C . Fungsi Lingkungan Pendidikan..............................................................................................4
D . Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan................................................................................4
1. Lingkungan Keluarga............................................................................................................4
2. Lingkungan Sekolah..............................................................................................................6
3. Lingkungan Masyarakat........................................................................................................7
E. Peranan Lingkungan Pendidikan...........................................................................................8
1. Peranan Lingkungan Keluarga...............................................................................................8
2. Peranan Lingkungan Sekolah.................................................................................................8
3. Peranan Lingkungan Masyarakat...........................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah,
dan masyarakat), pasti akan mengalami perubahan dan perkembangan menurut warna dan
corak insitusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga tersebut, Ki Hajar
Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan.
Artinya, tiga pusat pendidikan yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan,
perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya melalui lingkungan fisik dan
lingkungan sosialnya.
B. Rumusan Masalah
Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dibahas yaitu:
1. Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2. Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3. Apa saja yang termasuk dalam tiga ragam bentuk lingkungan pendidikan ?
4. Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari liingkungan pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan.
3. Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk tiga ragam lingkungan
pendidikan.
4. Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap
pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi dapat diakatan, bahwa lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada
disekitar manusia, baik berupa benda mati maupun makhluk hidup, ataupun peristiwa-
peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat untuk mencapai tingkat hidup yang lebih
tinggi setiap individunya. Lingkungan pendidikan berperan penting dalam pengaruh tempat
lingkungan bergaul anak. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut lembaga
pendidikan sesuai dengan jelas dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari
karater lembaga tersebut.
2
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang
sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang usaha dari oarang dewasa yang nomartif disebut
pendidikan sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan pendidikan adalah organisasi
atau kelompok manusia dimana satu sama lain mamikul tanggungjawab atas terlaksananya
sebuah pendidikan yang efisien. Lingkungan atau lembaga pendidikan ini berperan memberi
tugas kepada si terdidik ( Marimba, 1980). Secara umum fungsi lembaga pendidikan yaitu
menciptakan situasi yang memungkinkan proses pendidikan berlangsung. Menurut Hasbullah
(2003) lingkungan pendidikan mencakup sebgai berikut:
B. Faktor Pendidikan
1. Faktor tujuan
Secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah untuk kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Faktor pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik. Pendidik
ini meliputi ;
a. orang dewasa
b. orang tua.
c. Guru.
d. pemimpin masyarakat.
e. pemimpin agama.
3
5. Faktor lingkungan
Merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang
disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
a. lingkungan keluarga.
b. lingkungan sekolah.
c. lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.
1. Lingkungan Keluarga
Manusia ketika dilahirkan didunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan
orang lain, terutama oarang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Dibalik
keadaannya yang lemah itu ia memiliki potensi baik bersifat jasmani maupun rohani.
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan keluarganya biansanya
menghadapi hambatan-hambatan antara lain sebagai berikut:
a. Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang
tuanya.
4
b. Figur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
c. Sosial ekonomi keluarga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa
menunjang belajar.
d. Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak dan
tuntutan orangtua yang terlalu tinggi.
e. Orang tua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
f. Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kreatifitas kepda
anaknya.
1. Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua
dengan anak. Cinta kasih ini dapat mendorong sikap dan tindakan rela
menerima dan tanggungjawab, dan mengabaikan dirinya untuk sang anak.
2. Dorongan atau motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan
oarangtua terhadap keterunnya tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai
religius spiritual yang dijiwai oleh sila Pancasila pertama yaitu ketuhanan
yang maha esa dan agama serta kesadaran diri untuk memelihara martabat
dan kehormatan keluarga.
3. Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga yang pada gilirannya
juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya bahkan
kemanusiaan.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal,
yaitu dasar budi pakerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelektual, dasar
pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar kekeluargaan,
dasar pendidikan nasionalisme, dab dasar pendidikan agama. Lingkungan keluarga
berpengaruh kepada anak dari sisi perlakuan, keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam
keadaan pendidikan keluarga, dan pekerjaan orangtua.
5
2. Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orangtua dalam
kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan
mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya
besar sekali pada jiwa anak. Karena itu di samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan,
sekolah pun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian
anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam mempersiapkan peserta
didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan atau memasuki lapangan
kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena itu adalah
pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara
eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat
pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-
masing jenis dan tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi pendidikan
berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut:
a. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang
pendidikan.
b. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan
yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
c. Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang sedemikian rupa agar lebih efektif dan
efisien, yaitu bersifat klasikal dan berjenjang. System klasikal memungkinkan sejumlah anak
belajar bersama dan dipimpin oleh seorang atau beberapa orang guru sebagai fasilitator.
Sekolah memiliki ciri jenjang yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman
Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh Departemen
Agama.
b. Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa mengikuti
pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu menyelesaikan
pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi, yaitu di tingkat
6
SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga kelas,
SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi tidak
ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap
pendidikan murid-muridnya, hal ini dapat dikaitkan dengan pengabdian sumber daya
manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah
dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan kehidupan anak
bangsa.
3. Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju
dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya,
dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut.
Masyarakat ikut serta dalam memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidikan
kemasyarakatan merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan
masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat biasanya akan mengalami
kesulitan-kesulitan, antara lain :
a. Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang
demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
b. Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak dapat
menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang
diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut tidak
dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya hasilnya
akan kurang.
c. Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan nilai/adat
yang ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi hal demikian
biasanya anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam diri terhadap
lingkungan tersebut. Keadaan yang demikian biasanya akan berpengaruh terhadap
upaya belajar anak.
7
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita, peraturan-peraturan dan sistem
kekuasaan tertentu, dalam Lingkungan kehidupan Pendidikan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi
segala bidang, baik pembentukan kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan minat,
maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga
pendidikan seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok pesantren,
pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.
8
a. Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua
bidang studi.
b. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
c. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal
mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Peranan Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
a. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan
dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan
fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
b. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup
bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.
c. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk
individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan
bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang
dinamis dengan sikap makaryanya.
d. Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat
banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah
keagamaan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia
mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk
memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial,
susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan
pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan tumbud dan berkembang. Sekolah
merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat
merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik
sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu memberikan keteladanan
dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus ditunjang dengan lingkungan
pendidikan yang kondusif. Oleh karena itu para pembaca diharapkan dapat mengambil
manfaat dari makalah ini serta mencari sumber yang lebih mendetail lagi. Tak lupa kritik
dan saran dapat diberikan oleh penulis karena makalah ini jauh dari kata sempurna.
10
DAFTAR PUSTAKA
11