Pertemuan 11
A. Latar Belakang
Sesungguhnya pendidikan yang kita laksanakan sekarang ini tidaklah terlepas dari
usaha-usaha para tokoh pendidikan yang dahulu telah merintisnya dengan perjuangan
yang sangat berat dan tidak mengenal lelah. Oleh karena itu bila kita berbicara entang
pendidikan yang kini berlangsung tidaklah arif bila tidak membicarakan sosok dan
tokoh-tokoh pendidikan tersebut, dengan hanya menerima jerih payah dan karya mereka.
Jauh sebelum kemerdekaan RI, banyak tokoh indonesia yang memiliki pemikiran
maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Beberapa tokoh pendidikan seperti Ki Hajar
Dewantara, KH Ahmad Dahlan, Mohammad Syafei, Rahmah El Yunusiah merupakan
sejumlah tokoh pendidikan pribumi yang memberikan warna pendidikan sampai saat ini.
Tokoh-tokoh tersebut adalah insan-insan bermartabat yang memperjuangkan pendidikan
dan sekaligus pejuang kemerdekaan yang berjuang melepaskan cengkeraman penjajah
dari bumi Indonesia.
Pada dasarnya cukup banyak tokoh pelaku sejarah yang sangat berjasa dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Namun, dalam kesempatan ini hanya sebagian yang bisa
dikemukakan, dengan tidak mengurangi dan mengecilkan arti perjuangan dan jasa-jasa
tokohlain.
Atas dasar inilah penulis menjelaskan pokok pembahasana ini dengan tujuan agar
para mahasiswa, mahasiswi dan siapa saja yang terlibat untuk selalu mengenang dan
tidak pernah melupakan karya-karya tokoh-tokoh pendidikan yang memiliki pemikiran
maju, dan memberikan warna pendidikan sampai saat ini. Diharapkan pembahasan ini
memberikan perluasan wawasan bagi mahasiswa dan memberikan penjelasan
pemahaman yang lebih baik dari sebelumnya.
B. Materi
1. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara, yang sebelumnya bernama Raden Mas Suwardi
Suryaningrat,lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 mei 1889. Ia adalah salah
seorang putera terbaik negeriini. Yang memiliki pemikiran yang sangat maju
pada zamanya dalam memperjuangkan pendidikan, yang hasil pemikiranya
masih relevan hingga saat ini. Pemikirannya memiliki inti yaitu ingin
“memajukan bangsa tanpa membedakan ras, budaya, dan bangsa”. Melihat
buah pemikiran tersebut, pemikiranya sampai saat ini masih relevan.
Ki hajar dewantara mendirikan perguruan taman siswa pada tanggal 3 juli
1992 diyogyakarta. Perguruan ini didirikan dalam bentuk yayasan. Latar
belakang berdirinyaadalah bahwa sekolah-sekolah yang didirikan oleh
pemerintah hindia belandasesungguhnya tidaklah diperuntukkan bagi
kepentingan dan kemajuan rakyat indonesia,tetapi untuk kepentingan politik
kolonial belanda meskipun Mr. C. Th. Van den Venter mengatakan bahwa
belanda ingin menebus dosa kepada rakyat indonesia.
a) Asas taman siswa (1922)
Setiap orang berhak mengatur dirinya sendiri dengan
mengingat tertibnya persatuan dalam prikehidupan umum.
Pendidikan yang diberikan kepada anak hendaklah dapat
menjadikan manusia yangmerdeka batinnya, pikirannya,
dan merdeka tenaganya, dan bermanfaat untuk kepentingan
bersama.
Pendidikan hendaklah didasarkan atas kebudayaan dan
budaya indonesia yangselaras dengan kodrat kita dan akan
memberikan kedamaian dalam kehidupansehingga tidak
mudah terpengaruh oleh kebudayaan yang datang dari luar.
Pendidikan harus diberikan kepada seluruh rakyat tanpa
terkecuali.
Untuk dapat mencapai asas kemerdekaan, maka kita harus
bekerja sesuai dengan kemampuan sendiri tanpa
mengharapkan bantuan orang lain.
Pendidik hendaklah mendidik anak dengan sepenuh hati,
tulus, dan ikhlas, tidak meminta sesuatu hak.
b) Dasar taman siswa (1947)
Pada 1947, asas taman siswa disesuaikan dengan kondisi
bangsa yang telah merdeka, sehingga kata-kata asas diganti dengan
kata dasar. Dasar ini disebut dengan panca darma yang terdiri dari:
Kebudayaan
Ikut mengupayakan terwujudnya suatu kebudayaan
berlandaskan asas kemerdekaan yang dijalankan dengan
kodrat alam dan kodrakt ilahi dan yangdijiwai oleh
perasaan cinta nusa dan bangsa serta cinta sesama manusia.
Kemerdekaan
Kemerdekaan mengandung arti disiplin pada diri sendiri
atas dasar nilai hidup yang tinggi, baik hidup sebagai
individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Kodrat alam
Pada hakekatnya manusia itu sebagai makhluk yang
menyatu dengan kodrat alam, namun juga tidak terlepas
dari kodrat ilahi. Kodrat alam mengandung kemajuan yang
dapat digambarkan sesuai pertumbuhan suatu pohon mulai
dari benih hingga berkembang menjadi besar akhirnya
berbuah dan menyebarkan lagi benih yang baru sebelum
pohon yang besar mengakhiri hidupnya.
Kemanusiaan
Asas ini menyatakan bahwa setiap manusia haruslah
mewujudkan kemanusiaanyang berarti kemajuan manusia
lahir dan batin yang setinggi-tingginya.
Kebangsaan
Asas kebangsaan tidak boleh bertentangan dengan asas
kemanusian, seharusnya menjadi bentuk perbuatan
kemanusiaan yang nyata. Oleh karena itu, haruslahmerasa
satu dengan bangsa lain baik dalam suka menuju
kebahagian lahir dan batin.
c) Tujuan perguruan taman siswa
Tujuan pendidikan taman siswa adalah menciptakan
manusia merdeka lahir dan batin(majelis luhur taman siswa, 1976),
yakni manusia yang mampu untuk seantiasamembudayakan
dirinya demi kebahagiaan dan kedamaian, kesejahteraan
masyarakatsecara adil dan merata (masyarakat harmonis), dengan
kata lain manusia merdeka lahir dan batin adalah manusia yang
mampu untuk senantiasa mewujudkan kemanusiaannya.
d) Semboyan taman siswa
Suci tata ngesti tunggal, artinya dengan kesucian. Batin dan
teraturnya hidup lahiriahkita mengajar kesempurnaan.
Bibit, bebet, bobot, artinya menganjurkan pilihan dengan
seksama dalammenentukan calon anak menanti, anak
menyehatkan keturunan.
Ing ngarso sung tulodo, ing madya mungun karso, tut wuri
handayani.
Ing Ngarso Sung Tulado, yang berarti seorang guru
hendakya memberikanteladan yang baik kepada murid-
muridnya. Ing Madya Mangun Karso, yang berarti seorang
guru harus terus membuat inovasi dalam pembelajaran dan
Tut Wuri Handayani, yang berarti seorang guru harus dapat
membangkitkan motifasi, memberikan dorongan kepada
anak didiknya untuk terus maju, berkarya, dan berprestasi.
Lebih baik mati terhormat daripada hidup nista, artinya
tingkah laku dan budi luhurharus ditumbuhkan.
Rawe-rawe rantas malang-malang putung, artinya segala
sesuatu yang merintangiakan hancur jika mempunyai
kemauan yang teguh.
Neng-ning-nung-nang, artinya ketenangan menimbulkan
pikiran jernih yang menujukepuasan batin dan membawa
kemenangan.
e) Jenis-jenis pendidikan taman siswa
Taman indriya (taman kanak-kanak kanak, umur sekitar 5
tahun) Pada masa ini anak-anak diberikan segala bentuk
permainan yang dapat mendidik tubuh dan pancaindranya.
Mendengar cerita berdasarkan keindahan dan menarikhati
anak-anak. Cerita diambil dari rakyat.
Taman anak (kelas I-III SD, umur 8-10 tahun) Memberikan
pelajaran yang bersifat mendorong pertumbuhan jasmani
dan menyuburkan rohani. Pelajaran bahasa dan seni serta
adat istiadat untuk menciptakan masyarakat yang tertib dan
damai.
Taman muda (kelas IV- VI SD, umur 11-14 tahun)
Menekankan pendidikan jasmani menuju kesehatan,
kekuatan, dan kecakapan membela diri, pengetahuan agama
dan seni untuk olah pikir dan perasaan serta membina
moral.
Taman dewasa (SLTP, umur 15-18 tahun) Lanjutan dari
pengajaran dan pembiasaan baik jasmani, pikiran, rasa, dan
kemauan untuk menyempurnakan bakat yang berbeda.
Anak bekerja sendiri dan banyak kemerdekaan tetapi harus
dengan disiplin yang keras dan untuk anak-anak.
Taman dewasa raya/taman madya (SLTA, umur 19- 21
tahun) Pada masa ini kesempatan untuk memperdalam
kecerdasaan jiwa dengan tuntutan mempelajari ilmu
pengetahuan, ilmu pengetahuan, ilmu agama dan ilmu
adab, serta pengetahuan tentang watak/budi pekerti.
Taman guru (B1, B2, B3 dan taman guru indriya) (majelis
luhur persatuan taman siswa, 1977).
f) Hasil yang dicapai taman siswa
Perguruan taman siswa sejak didirikan samai sekarang
telah mencapai berbagai hal diantaranya:
Gagasan / pemikiran tentang pendidikan nasional
(kebangsaan).
Lembaga - lembaga pendidikan dari taman indriya sampai
sarjana wiyata.
Sejumlah alumni perguruan yang telah menjadi tokoh
nasional separti: ki hajardewantara, ki mangunsarkoro, dan
ki surtman.
2. Muhammad Syafe'i
4. Rahmah El Yunusiah
Banyak tokoh indonesia yang memiliki pemikiran maju, khususnya dalam bidang
pendidikan. Beberapa tokoh pendidikan seperti Ki Hajar Dewantara, KH Ahmad Dahlan,
Mohammad Syafei, Rahmah El Yunusiah merupakan sejumlah tokoh pendidikan pribumi yang
memberikan warna pendidikan sampai saat ini. Tokoh-tokoh tersebut adalah insan-insan
bermartabat yang memperjuangkan pendidikan dan sekaligus pejuang kemerdekaan yang
berjuang melepaskan cengkeraman penjajah dari bumi Indonesia.
Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh yang sangat identik dengan pendidikan di Indonesia.
Dia dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Hari lahirnya diperingati sebagai Hari
Pendidikan Nasional. Ajarannya pun dipakai oleh Departemen Pendidikan RI sebagai jargon,
yaitu tut wuri handayani. K.H. Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh Islam yang giat
memperjuangkan umat Islam juga melalui bidang pendidikan. Dia adalah tokoh pendiri
organisasi Muhammadiyah pada tahun 1912 di Yogyakarta. Mohammad syafei yang menempuh
pendidikan sampai ke Belanda dengan biaya sendiri, kemudian ia pulang dengan menerapkan
ilmunya dengan membangun sekolah yang di beri nama INS kayutanam. Dan dimana sekolah itu
berkembang dengan terbangunnya asrama dengan kapasitas 300 orang dan tiga perumahan guru.
Dari kesimpulan diatas dapat dipahami bahwa, tokoh-tokoh pendidikan di Indonesia sangat
berpengaruh dan andil dalam perkembangan sistem perkembangan pendidikan di Indonesia yang
memiliki pemikiran maju, khususnya dalam bidang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardjo, M & Komarudin, Ukim. 2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya.
Jakarta: Rajawali pers.
Herry, Mohammad. 2006. Tokoh-tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20. Jakarta:
GemaInsani Press.
Syafril & Zen, Zelhendri. 2017. Dasar -Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana.