Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

“PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN INTUISI”

OLEH

JEVON A. DJAMI HAU (1803020217)

BRYAN JONATHAN NAPU (1803020224)

AULITYA IHZAVIRA (1903020106)

EFRIDA JEDIA (1903020026)

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi” ini dengan baik, untuk memenuhi tugas mata
kuliah Teori Pengambilan Keputusan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik maupun
saran dari para pembaca, sehingga ke depannya makalah ini dapat di perbaiki menjadi lebih
lengkap lagi. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan
yang luas bagi siapa saja yang membacanya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Kupang, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

2.1 Rumusan Masalah.............................................................................................................2

3.1 Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II.............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..............................................................................................................................3

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan..................................................................................3

2.2 Pendapat Para Ahli tentang Intuisi dalam Pengambilan Keputusan.................................4

2.3 Tujuan Pengambilan Keputusan.......................................................................................5

2.4 Komponen dalam Pengambilan Keputusan......................................................................5

2.5 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan...............................................................................6

2.6 Pengambilan Keputusan Sebagai Suatu Proses................................................................8

2.7 Faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan..........................................................9

BAB III..........................................................................................................................................11

PENUTUP.....................................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun
organisasi. Pengambilan keputusan bisa menjadi hal yang sulit. Kemudahan atau kesulitan dalam
mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak
alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang
diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh
terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi.
Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
     Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan
manajemen. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada
pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup
kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan
berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap
implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak
keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang
berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan
penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan dari pembuatan
keputusan yang telah dilakukan.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian
dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda
organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan
secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Sehingga,
pengambilan keputusan membutuhkan tahapan atau proses yang cukup panjang. Karena
keputusan ini nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah organisasi atau
perusahaan.

1
2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan?
2. Apa saja pendapat para ahli tentang intuisi dalam pengambilan keputusan?     
3. Apa tujuan pengambilan keputusan?
4. Apa komponen dalam pengambilan keputusan?
5. Apa saja yang menjadi dasar pengambilan keputusan?
6. Bagaimana pengambilan keputusan sebagai suatu proses?
7. Apa saja faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan?

3.1 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah tersebut
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan.
2. Pendapat para ahli tentang intuisi dalam pengambilan keputusan.
3. Untuk mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
4. Untuk mengetahui komponen dalam pengambilan keputusan.
5. Untuk mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan.
6. Pengambilan keputusan sebagai suatu proses.
7. Faktor yang memengaruhi pengambilan keputusan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan
dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang
menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih
dahulu harus dikenali apa masalahnya. Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam
organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana
menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling menguntungkan
dengan pelanggan.
Keputusan yang diambil mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap organisasi
secara umum, tetapi bisa saja sebaliknya. Semakin banyak pengaruh keputusan
yang diambil terhadap organisasi tersebut, semakin vital keputusan tersebut. Tingkatan pada
manajemen menuntut pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan atas. Dasar pemikiran
untuk menentukan siapa yang akan mengambil keputusan adalah semakin besar pengaruh
keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang artinya semakin vital keputusan tersebut)
maka semakin tinggi tingkatan manajer yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan
tersebut.
Rizky Dermawan (2004:2-3) mengatakan pengambilan keputusan merupakan ilmu dan
seni yang harus dicari, dipelajari, dimiliki, dikembangkan secara mendalam oleh setiap orang.
Dikatakan seni karena kegiatannya selalu dihadapkan pada sejumlah peristiwa yang memiliki
karakteristik keunikan tersendiri. Sedangkan dikatakan ilmu karena aktivitasnya memiliki
sejumlah cara, metode, atau pendekatan yang bersifat sistematis, teratur dan n bahwa
pengambilan keputusan ada terarah.

3
2.2Pendapat Para Ahli tentang Intuisi dalam Pengambilan Keputusan

Bahasan intuisi sangat menarik karena kita dapat mengukur pemimpin yang baik
melalui keputusan berdasarkan intuisi mereka. Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang
intuisi, sebagai berikut:

1) Gary Klein, 2015

Intuisi adalah hasil pengalaman yang luas sebagai dasar yang memungkinkan orang
membangun pengetahuan yang lebih baik, seperti keterampilan perseptual dan model
mental yang lebih kaya, sebagai sarana untuk mencapai keputusan yang lebih baik.

2) Thorsten Pachur dan Melanie Spaar, 2015

Suatu individu handal adalah individu yang cenderung menggunakan intuisi (yaitu,
spontan, berbasis afektif) dan didukung kemampuan mode keputusan deliberatif
(yaitu, usaha, perencanaan, dan analitik).

3) Ion Gresser, 2015

Intuisi sering sebagai komponen penting dari penemuan apa pun. Meskipun
pemecahan masalahnya muncul tiba-tiba, namun hal tersebut lahir dari periode
pemikiran yang sangat panjang, dan kebiasaan menalar.

4) Hong Li et.al., 2016

Intuisi memiliki pengaruh yang lebih signifikan pada saat melakukan suatu penilaian
dan pengambilan keputusan dibandingkan melalui suatu musyawarah baik dalam
situasi yang biasa ataupun situasi yang kompleks.

5) P.L. Nuthall, 2018.

Kemampuan intuitif, relatif terhadap kemampuan manajerial dasar (keterampilan


perencanaan dan implementasi), terbukti sangat kritis dan penting dalam mencapai
tujuan.

4
2.3Tujuan Pengambilan Keputusan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai


tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancar dan tujuan
dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam
melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh pimpinan
organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu:
1. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang
dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak
akan ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang
dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan
yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak
kontradiktif.

2.4 Komponen dalam Pengambilan Keputusan

Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur atau
komponen-komponen dalam melakukan pengambilan keputusan, yaitu:
1) Tujuan dari pengambilan keputusan
Mengetahui lebih dahulu apa tujuan dari pengambilan keputusan itu. Misalnya: jika
anda akan membeli mobil baru, maka anda harus mengetahui lebih dahulu
tujuannya.
2) Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
Mengadakan identifikasi alternatif yang akan dipilih untuk mencapai tujuan
tersebut. Untuk itu perlu kiranya membuat daftar macam-macam tindakan yang
memungkinkan untuk mengadakan pilihan.
3) Perhitungan mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di luar
jangkauan manusia. Perhitungan mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia.

5
Keberhasilan setiap alternatif keputusan dikaitkan dengan tujuan yang dikehendaki,
ini sangat dikehendaki, ini sangat tergantung pada keadaan yang mungkin berada di
luar jangkauan manusia. Peristiwa di luar jangkauan manusia ada-lah peristiwa
yang dapat dibayangkan sebelumnya, namun manusia tidak sanggup atau kurang
berdaya untuk mengatasinya. Keputusan untuk membeli mobil baru itu perlu
dikaitkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, misalnya: biaya pembelian bensin
karena hal ini akan berpengaruh terhadap penghematan bagi pemakaian kendaraan
tersebut. Anda dapat memprediksi harga bensin nantinya sebagai peristiwa di luar
jangkauan manusia.
4) Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan. Adanya sarana dan alat untuk mengevaluasi atau mengukur keberhasilan
dari pengambilan keputusan itu. Selanjutnya alternatif-alternatif keputusan dan
peristiwa di luar jangkauan manusia itu perlu dirinci dengan menggunakan
sarana/alat untuk mengukur pengeluaran yang perlu dilakukan dari setiap alternatif
kombinasi keputusan di luar jangkauan manusia tersebut.

2.5 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah:


1) Intuisi 
Suatu proses bawah sadar/tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman
yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Segi positif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah:
a. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
b. Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan
memberikan kepuasan pada umumnya.
c. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat
berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah:
a. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.

6
b. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan
keabsahannya.
c. Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
d. Pengalaman
2) Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis.  Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang
akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya
walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara
penyelesaiannya.
3) Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,
solid, dan baik.  Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan
yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4) Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan
terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih
rendah kedudukannya.  Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah:
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut
secara sukarela ataukah terpaksa.
b. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
c. Memiliki otentisitas (otentik).
Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah:
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
b. Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial.
c. Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat
menimbulkan kekaburan.

7
5) Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasar-kan rasional, keputusan yang
dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan
hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara
rasional:
a) Kejelasan masalah
b) Orientasi tujuan
c) Pengetahuan alternative
d) Preferensi yang jelas
e) Hasil maksimal

2.6Pengambilan Keputusan Sebagai Suatu Proses

Sebagai suatu proses, pengambilan keputusan terdiri atas serangkaian tahapan kegiatan.
Simon (Jogiyanto, 2003:75) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan
keputusan, yaitu

1) Intelligence, tahap pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan


permasalahannya;
2) Design, adalah tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif-alternatif
pemecahan masalah;
3) Choice, adalah tahap memilih dari alternatif-alternatif yang disediakan; dan
4) Implementation, yaitu tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.

Handoko, (1992:133-138) menjelaskan bahwa proses dasar pembuatan keputusan


rasional mencakup tahapan

1) Pemahaman dan perumusan masalah,


2) Pengumpulan dan analisa data yang relevan,
3) Pengembangan alternatif-alternatif,
4) Evaluasi alternatif-alternatif,
5) Pemilihan alternatif terbaik,

8
6) Implementasi keputusan,
7) Evaluasi hasil-hasil keputusan.

Johanes Supranto (1998:1) mema parkan langkah-langkah pengambilan keputusan


sebagai berikut

1) Rumuskan/definisikan persoalan keputusan,


2) Kumpulkan informasi yang relevan,
3) Cari alternatif tindakan,
4) Lakukan analisis alternatif yang fisibel,
5) Pilih alternatif terbaik,
6) Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya.

2.7 Faktor yang


memengaruhi pengambilan keputusan

Beberapa faktor dapat memengaruhi


pengambilan keputusan yang dilakukan,
baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Adapun faktor-faktor tersebut:

1) Jenis MasalahKlasifikasi jenis


masalah disini adalah:
a) Sumber: Apakah ada masalah
Sondang P. kelompok
pribadi ataukah masalah
Siagian
b) Apakah masalah tunggal atau majemuk
(1980).
c) Apakah beresiko kecil atau besar.
2) WaktuSetiap keputusan tentu dibatasi oleh waktu. Sehingga seorang
pengambilkeputusan harus mempertimbangkan kapan waktu yang tepat dan kapan
batas akhir pengambilan keputusannya.

9
3) InformasiAkurasi dari informasi yang diperoleh merupakan salah satu faktor
yangmembantu untuk terwujudnya ketepatan dalam mengambil keputusan. Namun
tidak semua informasi yang terkumpul dapat digunakan sebagai pertimbangan, karena
tetap diperlukan adanya proses selektif bagi informasi-informasi yang terkumpul.
4) Kemampuan Pengambil KeputusanKarakteristik serta kemampuan yang dimiliki oleh
setiap individu berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kepribadian, norma, pengalaman,
intelegensiserta pengetahuan yang dimiliki. Pengambil keputusan adalah sosok
yangsangat penting. Jika seorang pengambil keputusan tidak dapatmemaksimalkan
informasi yang masuk, tidak dapat mempertimbangkannyadan tidak dapat
memikirkan waktu yang diilikinya maka hal-hal tersebut menjadi tidak berguna dan
keputusan yang diambil tidak dapat sepenuhnyadianggap tepat dan baik.
5) Keadaan Internal maupun EksternalKeadaan internal meliputi: struktut, anggota,
sumber daya yang dimilikiserta tujuan dari organisasi yang bersangkutan. Sementara
untuk faktor eksternal meliputi: keadaan lingkungan, politik, ekonomi, sosial,
budayaserta keamanan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan


menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan
pertimbangan alternatif.

10
2.   Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu: Tujuan yang bersifat
tunggal (terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah)
dan tujuan yang bersifat ganda (terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu
menyangkut lebih dari satu masalah).
3. Komponen-komponen dalam melakukan pengambilan keputusan, yaitu:
a.       Tujuan dari pengambilan keputusan
b.      Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
c.       Perhitungan mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di
luar jangkauan manusia.
d.      Perhitungan mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia.
4. Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah: Intuisi,
Pengalaman, Fakta, Wewenang dan Rasional.
5. Rizky Dermawan (2004:2-3) mengatakan pengambilan keputusan merupakan ilmu
dan seni yang harus dicari, dipelajari, dimiliki, dikembangkan secara mendalam oleh
setiap orang.

DAFTAR PUSTAKA

F., Lutfan. Perilaku Organisasi.  Edisi X, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006

Http:///Nikotrileksono.Tumblr.Com//Post/47086072101/Pengambilan-Keputusan-Dalam-
Organisasi.

Https://Yuniatisiti.Wordpress.Com/Sistem-Informasi-Manajemen-Dan-Pengambilan-
Keputusan/

11
Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 1995

12

Anda mungkin juga menyukai