Kurikulum Tyler2
Kurikulum Tyler2
UNY
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia saat ini masih sangat
rendah jika dibandingkan dengan negara lain dan salah satu faktor utama
rendahnya kualitas sumber daya manusia ini tentu berhubungan dengan dunia
pendidikan nasional. Program pendidikan nasional yang dirancang diyakini
belum berhasil menjawab harapan dan tantangan masa kini maupun di masa
depan. Dunia pendidikan nasional perlu dirancang agar mampu melahirkan
generasi atau sumber daya manusia yang memiliki keunggulan pada era
globalisasi.
Pengembangan kurikulum penting untuk meningkatkan keberhasilan
sistem pendidikan secara menyeluruh. Sekolah yang tidak kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan kurikulum akan semakin tertinggal dan ditinggal oleh
peserta didik dan masyarakat dunia kerja. Kurikulum merupakan jantungnya
dunia pendidikan. Untuk itu, kurikulum perlu dimanage, dirancang, dan
disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional dan
meningkatkan mutu sumber daya manusia Indonesia, sehingga bangsa
Indonesia memiliki daya saing dengan negara lain dalam berbagai bidang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Saja Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum?
2. Apa Saja Model Pengembangan Kurikulum?
3. Bagaimana Kurikulum Model Ralph Tyler?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum?
2. Menjelaskan Model Pengembangan Kurikulum?
3. Menjelaskan Kurikulum Model Ralph Tyler?
1
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
BAB II
PEMBAHASAN
2
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
2. Prinsip Khusus
Pertama, prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan.Tujuan pendidikan
mencakup tujuan yang bersifat umum atau berjangka panjang, jangka
menengah, dan jangka pendek (tujuan khusus). Perumusan tujuan
pendidikan bersumber pada:
a. Ketentuan dan kebijakasanaan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam
dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan, dan strategi
pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan;
b. Survai mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan
mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka;
c. Survai tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu,
dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media
massa;
d. Survai tentang manpower;
e. Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama;
f. Penelitian.
3
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
4
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
berbentuk uraian atau obyektif? Berapa banyak butir tes perlu disusun? Apakah
tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau oleh murid?
Dalam pengolahan suatu hasil penialain hendaknya diperhatikan hal-hal
sebagai berikut: Norma apa yang digunakan di dalam pengolahan hasil tes?
Apakah digunakan formula quessing? Bagaimana pengubahan skor ke dalam skor
masak? Skor standar apa yang digunakan? Untuk apakah hasil-hasil tes
digunakan?
5
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
6
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
7
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
8
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
antara pengalaman belajar yang satu dan yang lain akan saling mengisi dan
memberikan penguatan. Ada tiga prinsip menurut Tyler (1950: 55) dalam
mengorganisasi pengalaman belajar, yaitu sebagai berikut.
Prinsip kontinuitas ada yang bersifat vertikal dan horizontal. Bersifat
vertikal artinya bahwa pengalaman belajar yang diberikan harus memiliki
kesinambungan yang diperlukan untuk pengembangan pengalaman belajar
selanjutnya. Contohnya, apabila anak diberikan pengalaman belajar tentang
pengembangan kemampuan membaca bahan-bahan pelajaran studi sosial,
maka harus diyakini bahwa pengalaman belajar tersebut akan dibutuhkan untuk
mengembangkan keterampilan berikutnya, contohnya ketermapilan
memecahkan masalah-masalah sosial. Prinsip kontinuitas yang bersifat
horizontal artinya abahwa suatu pengalaman yang diberikan pada siswa harus
memiliki fungsi dan bermanfaat untuk memperoleh pengalaman belajar dalam
bidang lain. Contohnya pengalaman belajar dalam bidang aritmetika harus
dapat membantu untuk memperoleh pengalaman belajar dalam bidang ekonomi
ataupun dalam bidang IPA.
Prinsip urutan isi sebenarnya erat hubungannya dengan kontinuitas,
perbedaaannya terletak pada tingkat kesulitan dan keluasan bahasan. Artinya
setiap pengalaman belajar yang diberikan kepada siswa harus memerhatikan
tingkat perkembangan siswa. Pengalaman belajar yang diberikan dikelas lima
harus berbeda dengan pengalaman pada tingkat selanjutnya.
4. Evaluasi
Proses evaluasi merupakan lanhgkah yang sangat penting untuk
mendapatkan informasi tentang ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Evaluasi memegang peranan yang cukup penting, sebab dengan evaluasi dapat
ditentukan apakah kurikulum yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai oelh sekolah atau belum. Ada dua aspek yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan evaluasi. Pertama, evaluasi harus menilai apakah telah
terjadi perubahan tingakah laku siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang
telah dirumuskan. Kedua, evalusi sebaiknya menggunakan lebih dari satu alat
penilaian dalam suatu waktu tertentu. Dengan demikian , penilaian suatu
9
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
program tidak mungkin hanya dapat mengandalkan hasil tes siswa setelsh akhir
proses pembelajaran. Penilaian mestinya membandingkan antara penilaian
awal sebelum siswa melakukan suatu program dengan setelah siswa melakukan
program tersebut. Dari perbandingan itulah akan tampak ada atau tidak adanya
perubahan tingkah laku yang diharapkan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Ada dua fungsi evaluasi, pertama evaluasi digunakan untuk memperoleh
data tentang ketercapaian tujuan oleh peserta didik. Denga kata lain, bagaimana
tingkat pencapaian tujuan atau tingkat penguasaan isi kurikulum oleh setiap
siswa. Fungsi ini dinamakan fungsi sumatif. Kedua, untuk melihat efektivitas
proses pembelajaran. Dengan kata lain, apakah program yang disusun telah
dianggap sempurna atau perlu perbaikan. Fungsi ini dinamakan fungsi
formatif.
Model Objectives Tyler memandang evaluasi kurikulum sebagai
pengukuran performa siswa terhadap tujuan perilaku yang sudah dirumuskan,
masih ada beberapa model lainnya yang mengacu pada evaluasi terhadap
ketercapaian goal, yaitu :
a. Hammond, lebih mengkonsentrasikan pada pengaruh faktor institusional
dan instruksional di dalam mencapai tujuan;
b. Provus , mengkonsentrasikan pada apakah terdapat perbedaan antara
pengamatan kurikulum dan standar atau tujuan yang sudah disepakati.
10
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
11
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
Dst.
d. Menyusun garis-garis besar pengajaran, terdiri :
1) Atas dasar tujuan kurikuler, tujuan instruksional dan pokok bahasan/sub
pokok bahasan, maka disusunlah garis-garis besar pengajaran (GBPP)
yang berisikan tujuan pengajaran, bahan pengajaran (pokok/sub pokok
bahasan) yang telah disusun perkelas dan persemester yang disertai
keterangan jumlah jam dan sumber bahanyang dapat digunakan.
2) Setelah GBPP selesai disusun, maka dibuatlah pedoman khusus
melaksanakan pengajaran dari masing-masing bidang studi seperti
12
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
13
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
14
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya
mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum
adalah langkah awal membangunkurikulum ketika pekerja kurikulum membuat
keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang
akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulumatau biasa
disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan
kurikulum kedalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap
akhir dari pengembangankurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-
hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah
direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan
kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan
dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti :
politikus, pengusaha, orangtua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat
lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan
B. Saran
Pengembangan kurikulum merupakan proses perbaikan, peningkatan,
penyesuaian, pembaharuan tujuan, isi, dan bahan pembelajaran sesuai dengan
konteks zaman dan kebutuhan peserta didik. Agar pengembangan kurikulum
dapat terarah sesuai dengan rencana sekolah, maka perlu dimanage dengan
baik.
15
Lukmanul Hakim Teknologi Pendidikan
UNY
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/28655207/MAKALAH-PENGEMBANGAN-
KURIKULUM (online)
16