Anda di halaman 1dari 13

Prinsip BK

Kelompok 3:

Dena Midia Berty(20004052)


Diva Angraini(20003109)
Ega Syafira(20087027)
Dosen Pengampu:

Rahmi Dwi Febriani,S.Pd,M.Pd


Prinsip Bimbingan Konseling
1. Pengertian Prinsip

Prinsip yang berasal dari asal kata ” PRINSIPRA” yang artinya


permulan dengan sautu cara tertentu melhirkan hal –hal lain ,
yang keberadaanya tergantung dari pemula itu, prisip ini
merupakam hasil perpaduan antara kajian teoriitik dan teori
lapangan yang terarah yang digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan yanh dimaksudkan.
Prinsip bimbingan dan Konseling memnguraikan
tentang pokok – pokok dasar pemikiran yang dijadikan
pedoman program pelaksanaan atau aturan main yanh
harus di ikuti dalam pelaksanaan program pelayanan
bimbingan dan dapat juga dijadikan sebagai
seperangkat pemaduan hasil – hasil teori dan praktek
yang dirumuskan dan landassan praktis atau aturan
main yang harus diikuti dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
A. Prinsip-Prinsip Umum Bimbingan Dan Konseling

 Bimbingan harus berpusat pada individu yang di bimbingnya.


 Bimbingan diberikan kepada memberikan bantuan agar individu yang
dibimbing mampu mengarahkan dirinya dan menghadapi kesulitankesulitan
dalam hidupnya.
 Pemberian bantuan disesuaikan dengan kebutuhan individu yang dibimbing.
 Bimbingan berkenaan dengan sikap dan tingkah laku individu.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling dimulai dengan mengidentifikasi
kebutuhan yang dirasakan individu yang dibimbing.
 Upaya pemberian bantuan harus dilakukan secara fleksibel
B.Prinsip-Prinsip Khusus Bimbingan Dan Konseling

1.Prinsip Khusus yang berkaitan dengan peserta didik

Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu-


individu baik secara perorangan maupun kelompok yang menjadi
sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan
perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung
adalah sikap dan tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh
aspekaspek kepribadian dan kondisi sendiri, serta kondisi
lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan dan
kehidupannya
1.Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan
peserta didik sebagai berikut :

 BK melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis


kelamin, suku, agama dan status social ekonomi.
 BK berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang
unik dan dinamis.
 BK memperhatikan sepenuhnya tahaptahap dan berbagai apek
perkembangan individu.
 BK memberikan perhatian utama kepada perbedaan individual
yang menjadi orientasi pokok pelayanannya.
 Pelayanan BK harus diberikan kepada semua sisiwa.
 Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas pelayanan
bimbingan dan konseling kepada individu atau siswa. .
2.Prinsip Khusus yang berkaitan dengan
Tujuan Pendidikan

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling


(baik yang terprogram atau incidental) dimulai
dengan pemahaman tentang tujuan layanan.
Tujuan ini selanjutnya akan diwujudkan melalui
proses tertentu oleh seorang konselor. Dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling
konselor perlu 3 mengadakan kerja sama dengan
berbagai pihak, baik dari dalam lembaga maupun
dari luar lembaga agar tercapainya perkembangan
peserta didik secara optimal.
3.Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan adalah :

 Tujuan akhir bimbingan dan konseling adalah kemandirian setiap


individu. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling harus
diarahkan untuk mengembangkan konseli
 Dalam proses konseling keputusan yang diambil dan hendak
dilakukan oleh konseli hendaknya atas kemauan konseli sendiri,
bukan karena kemauan atau desakan dari konselor.
 Permasalahan khusus yang dialami konseli harus ditangani oleh
tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalaha khusus
tersebut.
 Bimbingan dan konseling adalah pekerjaan profesional.
 Guru dan orang tua memiliki tanggung jawab yang berkaitan dengan
pelayanan bimbingan konseling
● 4.Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Permasalahan

Berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kehidupan individu tidaklah selalu
positif, namun faktor-faktor negatif pasti ada yang berpengaruh dan dapat menimbulkan
hambatan-hambatan terhadap kelangsungan perkembangan dan kehidupan individu yang
berupa masalah, Pelayanan BK hanya mampu menangani masalah klien secara terbatas yang
berkenaan dengan :

 BK berurusan dengan hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental 4 atau fisik
individu terhadap penyesuaian dirinya dirumah, disekolah serta dalam kaitannya dengan
kontak sosial dan pekerjaan,.
 Kesenjangan sosial, ekonomi dan kebudayaan mer upakan faktor timbulnya masalah
pada invidu yang kesemuanya menjadi perhatian utama pelayanan BK.
5.Prinsip Khusus yang berkaitan dengan Pengorganisasian:

 Bimbingan dan konseling harus dilaksanakan secara sistematis dan


berkelanjutan.
 Pelaksanaan bimbingan dan konseling ada di kartu pribadi
(commulative record) bagi setiap siswa.
 Program pelayanan bimbingan dan konseling harus disusun sesuai
dengan kebutuhan sekolah atau madrasah yang bersangkutan.
 Harus ada pembagian waktu antar pembimbing, sehingga masing-
masing pembimbing mendapat kesempatan yang sama dalam
memberikan bimbingan dan konseling.
 Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam situasi individu atau
kelompok sesuai dengan masalah yang dipecahkan dan metode yang
dipergunakan dalam mememcahkan masalah terkait.
DAFTAR PUSTAKA

 Gunawan, Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT.


Gramedia Pustaka
 Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Quantum teaching.
 M. Arifin. 1996. Teori-Teori Konseling Umum dan Agama. Jakarta: PT Golden
Terayon Press
 Prayitno, Erman Amati. 2004. DasarDasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
 Salahudin Anas. Bimbingan dan Konseling. Bandung: Pustaka Setia. 2010.
Sukardi,
 Dewa Ketut. 1988 Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara.
Sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai