Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

LABORATORIUM KLINIK MIRABELL


MEDICAL PENGELOLAAN LIMBAH
LABORATORIUM KLINIK

No Dokumen : Halaman : Penanggung Jawab Laboratorium,


001-01/SPO/ENV/21 1 dari 2
Tanggal : Revisi :
01 Juni 2021 00
Dr. Yuyun Norwahyuni, Sp.PK

1. Pengertian 1. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari limbah
infeksius, limbah patalogi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
sitokis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, container bertekanan, dan
limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
2. limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan dari
kegiatan klinik diluar medis yang berasal dari dapur, perkantoran,
taman dan halaman yang dapat dimanfaatkan kembali apabila ada
teknologinya.
3. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia beracun dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
4. Limbah Infeksius adalah limbah khusus yang dihasilkan
puskesmas yang bersifat berbahaya (infeksius) seperti : kapas
bekas, jarum suntik bekas, sisa pemeriksaan labor/biopsi,
penampung urine dan lain- lain,karena berbagai bahan yang terkandung
di dalamnya dapat menimbulkan dampak kesehatan.
5. Limbah Sitotoksik adalah Limbah dari bahan yang terkontaminasi dari
persiapan dan pemberian obat untuk kemoterapi kanker yang memiliki
kemampuan membunuh/menghambat pertumbuhan sel hidup.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam penanganan limbah dengan tujuan memutus rantai
penularan penyakit infeksi dan gangguan kesehatan lingkungan sekitar.
3. Kebijakan
4. Prosedur 1. Persiapana Petugas
1.1 Sebelum melakukan aktifitas pengangkutan limbah di area
laboratorium klinik Mirabel , petugas yang bertugas mengangkut
dan mengumpulkan limbah melakukan komunikasi terlebih dahulu
sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.
1.2 Petugas yang menanganin limbah harus menggunakan alat
pelindung diri (APD) seperti sarung tangan khusus, masker, sepatu
boot, apron, pelindung mata dan topi/helm
2. Persiapan Wadah/Container yang diberi alas kantong plastik dengan
warna :
2.1 Kuning untuk limbah infeksius
2.2 Merah untuk limbah radioaktif
2.3 Ungu untuk limbah sitotoksis
2.4 Coklat untuk limbah kimia dan farmasi
2.5 Hitam untuk limbah non medis/domestic
3. Penanganan Limbah
3.1 Semua limbah yang beresiko tinggi harus diberi label/symbol yang
telah ditetapkan
3.2 Limbah yang dihasilkan harus ditempatkan di wadah/container
sesuai prosedur yang ditetapkan. Wadah/container harus tertutup,
tahan bocor, tidak berkarat, mudah dikosonhkan atau diangkat,
mudah dibersihkan dan berada di tempat yang aman dari jangkauan
binatang atau serangga.
3.3 Limbah benda tajam harus dikumpulkan dalam satu wadah anti
bocor dan tahan tusukan (safety box), tanpa memperhatikan
terkontaminasi atau tidak.
3.4 Jarum atau syringe harus dimasukkan ke dalam “safety box”.
3.5 Untuk limbah medis berupa botol atau wadah yang tertutup (misal :
botol obat, botol cairan) wajib dibuka terlebih dahulu atau dibelah
sebelum dibuang ke wadah yang telah ditentukan.
3.6 Limbah non infeksi seperti sisa makanan, kertas, plastik
pembungkus jarum suntik, kotak obat di letakkan pada wadah/tong
yang kuat serta kedap air dan dilapisi dengan kantong plastik
berwarna hitam.
3.7 Kantong plastik yang telah terisi limbah 2/3 bagian agar di ikat pada
ujungnya oleh petugas ruangan untuk memudah pengambilan dan
pengangkutan limbah.
3.8 Pengangkutan limbah dari masing- masing ruangan harus
menggunakan troli khusus yang tertutup.
3.9 Limbah tersebut kemudian di bawa keluar ruangan yang tetap
terpisah antara limbah infeksius dan non infekius ke tempat
pengumpulan limbah.
3.10 Wadah/tong limbah yang telah kosong dibersihkan dan diletakkan
pada tempat semula kemudian dilapisi kantong sesuai dengan
peruntukannya.
3.11 Melakukan pencatatan jumlah limbah yang telah dikumpulkan
3.12 Limbah medis padat di bawa ke TPS (Tempat Penyimpnanan
Sementara Limbah)
3.13 Limbah non medis dikumpulkan di Tempat Penampungan
Sementara sebelum diangkut oleh petugas kebersihan.
3.14 Limbah medis padat dan limbah b3 lainnya yang dihasilkan
diserahkan ke Pihak Ke-3 Pengelola Limbah yang telah memiliki izin
dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk
selanjutnya dilakukan pemusnahan limbah.
4. Unit Terkait 1. Seluruh Ruang atau Unit (Instalasi Klinik)
2. Laboratorium PCR
5. Dokumen 1. Form Logbook TPS Limbah B3
terkait Fungsi : Mencatat semua timbulan limbah b3 hasil kegiatan di PT. Mira
Bell Hospital
2. Dokument/Lembar Manifest
6. Rekaman
histroris No Tanggal Revisi No. Dokumen Uraian Perubahan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai