Anda di halaman 1dari 16

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Antonie van Leeuwenhoek lahir di Delft, Belanda pada tanggal 24 Oktober
1632 dan meninggal tanggal 26 Agustus 1723. Ia disebut Bapak mikrobiologi
karena penemuannya tentang mikroskop berlensa tunggal. Mikroskop temuannya
memakai perbesaran 50-300 kali. Pada tahun 1674 ia menemukan sel bakteri dan
Protozoa dari pengamatannya terhadap air. Kemudian pada tahun 1677 ia
menemukan spermatozoa. Penemuan sel pertama kali diawali dengan
ditemukannya mikroskop oleh Antoni von Leeuwenhoek. Adanya penemuan
mikroskop ini mengilhami ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1635- 1703), ahli
pembuat mikroskop, melakukan pengamatan terhadap suatu obyek biologi. Saat
itu ia mengamati irisan penampang melintang gabus batang tumbuhan.  Ia melihat
bahwa di dalam irisan itu terdapat rongga segi enam yang kosong dan mati. Ia
menyebut rongga tersebut dengan nama sel, yang berasal dari kata cellula yang
berarti ‘kamar’. Dengan penemuan sel oleh Robert Hooke, para ahli mulai
tertarik, apalagi setelah diketahui bahwa bagian yang penting dari sel tidak hanya
dinding selulosa yang dilihat Robert Hooke, tetapi meliputi isi sel tersebut
(Firmansyah, 2009).
Manfaat yang didapat dari pembelajaran sel dan jaringan dalam bidang
pertanian adalah adanya bioteknologi yang memudahkan dalam suatu penelitian.
Fokus bioteknologi modern dan konvensional harus diarahkan sehingga
menguntungkan petani miskin. Ketika bioteknologi ada maka akan sangat
membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahtraan dari petani-petani yang
ada.

I.2. Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum Biologi Umum dengan materi Sel dan Jaringan yaitu :
1. Mengamati dan membedakan bentuk sel dan jaringan tumbuhan.
2. Mempelajari struktur sel dan organel tumbuhan.
3. Melatih keterampilan mahasiswa untuk menggunakan mikroskop dan
membuat preparat.
2

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pengertian Sel dan Jaringan

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat
terjadinya peristiwa fisiologis dan pewarisan genetis makhluk hidup. Dalam tubuh
makhluk hidup, sel tidak berkerja sendiri akan tetapi bekerja secara berkelompok.
Sedangkan jaringan adalah Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang memiliki
bentuk dan fungsi yang sama. Oleh karena itu pengertian jaringan tumbuhan
adalah kumpulan sel-sel tumbuhan yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama
(Pratiwi, 2006).

II.2. Jenis Jenis Organel Sel dan Fungsinya

Jenis-jenis organel sel dan fungsinya yaitu: a). Membran plasma, berfungsi
untuk melindungi isi sel dan mengatur keluar masuknya zat; b). Dinding sel ,
berfungsi sebagai pemberi bentuk sel dan melindungi isi sel; c). Nukleus,
berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel; d). Sitoplasma berfungsi
sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi
metabolisme; e). Retikulum Endoplasma, berfungsi sebagai tempat melekatnya
ribosom dan tempat sintesis protein; f). Ribosom, berfungsi sebagai tempat
sintesis protein (Chiras, 2013).

II.3. Jenis Jenis Jaringan Sel dan Fungsinya


Jenis- jenis jaringan dan fungsinya yaitu: a). Jaringan meristem, jaringan
meristem adalah jaringan muda sekelompok sel-sel tumbuhan yang aktif
membelah. Macam-macam jaringan meristem berdasarkan posisi dalam tumbuhan
yaitu meristem apikal yang terdapat di ujung puncak utama dan pucuk lateral serta
ujung akar, meristem interkalar yang terdapat di antara jaringan dewasa,
contohnya pada meristem pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput-rumputan,
meristem lateral yang terletak sejajar dengan permukaan organ ditemukannya,
contohnya pada kambium dan kambium gabus (felogen). Macam-macam jaringan
meristem berdasarkan asal usulnya yaitu meristem primer yang apabila sel-selnya
berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal), meristem
3

sekunder yang apabila sel-selnya berkembang dan jaringa dewasa yang sudah
mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen); b).
Jaringan dewasa (Permanen), jaringan permanen adalah jaringan yang telah
mengalami deferensiasi. Jaringan ini sudah tidak mengalami pembelahan lagi atau
tidak aktif. Macam-macam jaringan permanen yaitu jaringan epidermis, jaringan
epidermis adalah lapisan paling luar pada setiap organ tumbuhan seperti akar,
batang, daun, buah, bunga, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi sebagai
pelindung yang menutupi seluruh organ tumbuhan. Kemudian jaringan parenkim
(dasar) adalah jaringan yang terdapat diseluruh organ tumbuhan. Jaringan
parenkim terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis dan
siologis yang beragam. Dapat disebut sebagai jaringan dasar karenamemiliki
peranan sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah,
dan biji. Jaringan penyokong adalah jaringan yang menunjang bentuk tubuh
tumbuhan . Ciri-ciri jaringan penyokong yaitu memiliki dinding sel yang tebal dan
kuat, serta memiliki spesialisasi pada sel-selnya. Jaringan penyokong berfungsi
untuk menegakan batang dan menguatkan daun, melindungi tumbuhan dari
gangguan mekanis, melindungi embrio di bagian biji, melindungi jaringan
pengangkut, memperkuat jaringan parenkim. Berdasarkan bentuk dan sifatnya
jaringan penyokong dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu jaringan kolenkim
dan sklerenkim. Jaringan pengangkut adalah jaringan pada tumbuhan tingkat
tinggi yang berfungsi mengangkut garam-garam mineral, serta zat makanan hasil
fotosintesis. Jaringan pengangkut pada tumbuhan adalah xilem dan floem. Xilem
berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju ke daun,
sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari dalam tanah
ke seluruh bagian tumbuhan (Johnson, 2003).

II.4. Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan


Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk sel eukariotik yang memiliki selaput
inti, namun secara umum sel hewan dan sel tumbuhan tidak memilikin perbedaan
mendasar, hanya saja perbedaan pada bagian struktur atau organ – organ tertentu.
Sel hewan memiliki ukuran yang lebih kecil dari sel tumbuhan, tidak memiliki
plastid (kloroplas), tidak memiliki dinding sel, memiliki membran sel, dan
4

sentrosom, mempunyai bentuk jarang berubah atau tetap dan tidak memiliki
vakuola (walaupun ada juga yang memiliki vakuola, namun dengan ukuran yang

sangat kecil). Sedangkan sel tumbuhan ukurannya lebih besar dari sel hewan ,
memiliki plastid (kloroplas), memiliki dinding sel dan membran sel, tidak

memiliki lisosom, tidak memiliki sentrosom, mempunyai bentuk yang tetap, dan
memiliki vakuola ukuran besar dengan jumlah yang banyak (Fikri, 2012).
5

III. BAHAN DAN METODE

III.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biologi Umum dengan materi Pengenalan Sel dan Jaringan
Tumbuhan dilaksanakan pada Sabtu 28 Oktober 2017, pukul 15.00 – 16.40 WIB.
Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Palangka Raya.

III.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada saat Praktikum Biologi Umum dengan materi Sel
dan Jaringan adalah bawang merah (Allium cepa), kentang (Solanum tuberosum),
daun jagung dan batang jagung (Zea mays), daun karet (Ficus elastic), dan batang
bunga kembang sepatu (Hibicus roas sinensis). Sedangkan alat yang dipakai
adalah mikroskop binokuler, silet, pipet, slide glass dan cover glass.

III.3. Cara Kerja

Cara kerja yang digunakan pada praktikum Biologi Umum dengan materi Sel
dan Jaringan Tumbuhan yaitu:
1. Membuat preparat epidermis bagian dalam bawang merah dengan cara
mengambil lapisan tipis pada bagian dalam umbi bawang merah, meletakkan
diatas kaca objek, kemudian memberi satu tetes air, lalu menutupnya dengan
kaca penutup. Mengamati preparat di bawah mikroskop, gambar dan memberi
keterangan.
2. Membuat preparat amilum kentang dengan cara menusuk – nusuk kentang
dengan jarum, lalu cairan diletakkan di atas kaca objek, beri satu tetes air, lalu
menutupnya dengan kaca penutup. Mengamati preparat dibawah mikroskop
dan gambar serta memberi keterangan.
3. Mengamati preparat irisan melintang daun Ficus elastic gambar dan memberi
keterangan.
4. Mengamati preparat irisan melintang batang Zea mays, gambar dan memberi
keterangan.
6

5. Mengamati preparat irisan melintang batang Hibicus roas sinensis, gambar


dan memberi keterangan.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil Pengamatan Sel dan Jaringan
Gambar Mikroskofis Jaringan yang
No Nama Preparat Sel yang Terlihat Keterangan
Dokumen Pribadi Perbandingan Terlihat
1 Kentang Dinding sel dan Jaringan Potongan
(Solanum tubelosum) sitoplasma epidermis melintang,
menggunakan
mikroskop
binokuler, dan
perbesaran 100x

2 Batang jagung Dinding sel dan Jaringan Potongan


(Zea mays) sitoplasma epidermis dan membujur,
jaringan menggunakan
pembuluh mikroskop
binokuler, dan
perbesaran 40x

3 Bawang merah Dinding sel, Jaringan Potongan


(Allium cepa) sitoplasma dan epidermis melintang ,
nukleus menggunakan
mikroskop
binokuler , dan
perbesaran
100X
8

4 Daun karet Sitoplasma, Jaringan Potongan


(Ficus elastic) dinding sel dan inti epidermis melintang ,
sel menggunakan
mikroskop
binokuler , dan
perbesaran
100X
5 Batang bunga Korteks, floem, Jaringan Potongan
kembang sepatu xilem, dan epidermis melintang ,
(Hibiscus rosa kambium menggunakan
sinensi elastic) mikroskop
binokuler , dan
perbesaran
100X
9

4.2. Pembahasan
4.2.1. Kentang ( Solanum tuberosum)

Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum)


Sumber : http://winiedoank.blogspot.co.id/2011/09/praktikum-bio-sel-ii.html

Berdasarkan hasil pengamatan yang pertama pada preparat kentang dengan nama
latin Solanum tuberosum, sel yang terlihat yaitu dinding sel dan sitoplasma.
Dinding sel berfungsi membentuk sel dan melindungi isi sel. Sitoplasma
berfungsi memberi bahan kimia yang penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi
metabolisme. Sedangkan jaringan yang terlihat yaitu jaringan epidermis, jaringan
ini terletak paling luar yang berfungsi sebagai pelindung organ bagian dalam.
Preparat diperbesar 100x menggunakan mikroskop binokuler dengan potongan
melintang. Kentang termasuk ke dalam divisi Magnoliophyta karena tumbuhan ini
berbunga, termasuk dalam kelas Magnoliopsida karena tumbuhan ini berkeping
dua atau dikotil, sub kelas Asteridae, ordo Solanales, famili Solanaceae atau bisa
disebut suku terung-terungan), dengan genus Solanum dan spesies Solanum
tuberosum L. Batang tanaman kentang berongga dan tidak berkayu, kecuali pada
tanaman yang sudah tua bagian bawah batang dapat berkayu. Daun pada tanaman
Kentang merupakan daun majemuk yang terdiri atas tangkai daun utama (rachis),
anak daun primer (pinnae), dan anak daun sekunder (folioles) yang tumbuh pada
tangkai daun utama diantara anak daun primer. berbentuk bulat, bergaris tengah +
2,5 cm, dan berongga dua. Buah kentang mengandung 500 bakal biji dan yang
dapat berkembang menjadi biji hanyalah berkisar antara 10-300 biji.
10

4.2.2. Batang Jagung (Zea mays)

Gambar 2. Batang Jagung (Zea mays)


Sumber : https://www.google.com/search?q=preparat+batang+jagung&client firefoxbab

Berdasarkan hasil pengamatan yang kedua pada preparat batang jagung


dengan nama latin Zea mays, sel yang terlihat yaitu dinding sel dan sitoplasma.
Dinding sel berfungsi membentuk sel dan melindungi isi sel. Sitoplasma berfungsi
sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi
metabolisme. Sedangkan jaringan yang terlihat yaitu jaringan epidermis dan
jaringan pembuluh. Jaringan epidermis terletak paling luar yang berfungsi sebagai
pelindung organ bagian dalam. Jaringan pembuluh berfungsi untuk mentransfer
zat makanan ke seluruh tubuh tumbuhan. Preparat diperbesar 40x menggunakan
mikroskop binokuler dengan potongan melintang. Jagung termasuk dalam divisi
Spermatophyta, dengan sub divisi Angiospermae. Jagung termasuk dalam kelas
dan spesiesnya Zea mays L. Anatomi pada tumbuhan jagung secara umum sama
dengan anatomi tumbuhan monokotil secara umum. Akarnya memiliki struktur
umum dari bagian luar ke dalam yaitu epidermis (pada akar muda, jika tua
digantikan oleh peridermis beruba jaringan gabus). Secara umum batang tersusun
atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,system jaringan
dasar berupa korteks dan empulur,dan jaringan pengangkut (xylem dan floem).
Secara garis besar daun selalu terdiri dari jaringan epidermis, daging daun
(mesofil) dan berkas pengangkut. Epidermis daun memiliki banyak variasi bentuk
dan derivatnya. Pada kenampakan melintang, sel epidermis daun yang terletak
paling luar dilapisi oleh selapis kutikula.
11

4.2.3. Bawang merah (Allium cepa)

Gambar 3. Bawang Merah (Allium cepa)


Sumber : http://praktikumbiologi.com/mengamati-sel-sel-epidermis-bawang/

Berdasarkan hasil pengamatan yang ketiga pada preparat bawang merah


dengan nama latin Allium cepa, sel yang terlihat yaitu dinding sel, sitoplasma dan
nukleus. Dinding sel berfungsi membentuk sel dan melindungi isi sel. Sitoplasma
berfungsi sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya
reaksi metabolisme serta nukleus sebagai pengendali kegiatan seluruh kegiatan
sel. Sedangkan jaringan yang terlihat yaitu jaringan epidermis, jaringan ini
terletak paling luar yang berfungsi sebagai pelindung organ bagian dalam.
Preparat diperbesar 100x menggunakan mikroskop binokuler dengan potongan
melintang. Bawang merah berasal dari kelas Liliopsida, dengan ordo Asparagales
dan famili Amaryllidaceae. Nama genus tumbuhan ini yaitu Allium dengan
spesies Allium cepa. Akarnya dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang
terpencar, pada kedalaman antara 15–30 cm di dalam tanah. Bawang merah
memiliki batang sejati atau disebut “diskus” yang berbentuk seperti cakram, tipis
dan pendek sebagai tempat melekatnya akar dan mata tunas. Daun pada bawang
merah berbentuk silindris kecil memanjang antara 50–70 cm, berlubang dan
bagian ujungnya runcing, bewarna hijau muda sampai tua, dan letak daun melekat
pada tangkai yang ukurannya relatif pendek. Tangkai bunga keluar dari ujung
tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30–90 cm, dan di ujungnya
terdapat 50 – 200 kuntum bunga yang tersusun melingkar (bulat) seolah berbentuk
payung. Tiap kuntum bunga terdiri atas 5–6 helai daun bunga yang berwarna
putih, 6 benang sari berwarna hijau atau kekuning-kuningan, 1 putik dan bakal
buah berbentuk hampir segitiga. Bunga bawang merupakan bunga sempurna
(hermaprodit) dan dapat menyerbuk sendiri atau silang. Buah berbentuk bulat
12

dengan ujungnya tumpul membungkus biji berjumlah 2 –3 butir, bentuk biji agak
pipih saat muda berwarna bening atau putih setalah tua berwarna hitam. Biji
bawang merah dapat digunkan sebagaai bahan perbanyakan tanaman secara
generatif.

4.2.4. Daun karet (Ficus elastic )

Gambar 4. Daun Karet (Ficus elastic)


Sumber : http://rinaldi89.blogspot.co.id/2012/04/laporan-praktikum-anatomi-tumbuhan-i.html

Berdasarkan hasil pengamatan yang keempat pada preparat daun karet dengan
nama latin Ficus elastic, sel yang terlihat yaitu dinding sel, sitoplasma dan inti sel.
Dinding sel berfungsi membentuk sel dan melindungi isi sel. Sitoplasma berfungsi
sebagai sumber bahan kimia penting bagi sel dan tempat terjadinya reaksi
metabolisme serta inti selsebagai pengendali kegiatan seluruh kegiatan sel.
Sedangkan jaringan yang terlihat yaitu jaringan epidermis, jaringan ini terletak
paling luar yang berfungsi sebagai pelindung organ bagian dalam. Preparat
diperbesar 100x menggunakan mikroskop binokuler dengan potongan melintang.
Karet termasuk dalam kelas Magnoliopsida karna tumbuhan ini berkeping dua
atau dikotil. Ficus elastica memiliki habitus berbentuk pohon, tinggi 8 – 40 meter.
Memiliki akar tunggang. Batang berkayu, berbentuk silindris, warna coklat tua,
permukaan batang halus, percabangan batang menyebar tak beraturan hingga
membentuk pohon yang rindang. Dalam keadaan liar mula – mula hidupnya
epifitis, banyak akar udara yang menuju ke tanah, yang nantinya masing – masing
menjadi batang, kemudian tumbuh bersatu menjadi satu batang yang besar. Daun
tersebar (folio sparsa) bertangkai cukup panjang, seperti kulit, memanjang atau
eliptis, kerapkali dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing. Kedudukan bakal
buah pada tumbuhan ini adalah superior atau menumpang.
13

4.2.5. Batang Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensi elastic)

Gambar 5. Batang Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa sinensi elastic)

Sumber : http://adesahy.blogspot.co.id/2011/02/sel-tumbuhan.html

Berdasarkan hasil pengamatan yang kelima pada batang bunga kembang


sepatu dengan nama latin Hibiscus rosa sinensi elastic, sel yang terlihat yaitu
korteks, xilem, floem, dan kambium. Xilem merupakan jaringan tumbuhan
vaskular yang terdiri atas sel-sel mati berbentuk tabung yang mengantarkan
sebagian besar air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan. Berfungsi
mengangkut mineral dan zat hara dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Kambium merupakan lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-
selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder
tumbuhan, berfungsi untuk memperbesar atau memperlebar batang. Sedangkan
jaringan yang terlihat yaitu jaringan epidermis, jaringan ini terletak paling luar
yang berfungsi sebagai pelindung organ bagian dalam. Preparat diperbesar 100x
menggunakan mikroskop binokuler dengan potongan melintang. Struktur anatomi
bunga sepatu termasuk ke dalam bunga yang sempurna. Jika dilihat dari struktur
anatominya bagian dari daun kelopak dan juga daun mahkota bunga, pada
dasarnya mempunyai struktur yang sama. Karena memang antara keduanya sama
– sama mempunyai banyak sel parenkimatis. Bagian dari daun kelopak bunga
sepatu mempunyai lapisan yang melindungi yakni trikomata, kutin dan juga
stomata. Pada bagian daun kelopak terdapat kandungan klorofil (sering disebut
dengan zat hijau daun) dan banyak berkas jaringan pengangkut. Bentuk bagian
epidermis pada bunga ini menonjol yang disebut dengan papila. Terdapat lapisan
yang melapisi bagian papila yang bernama kutikula. Tangkai sari terbentuk dari
14

jaringan – jaringan yang masih dasar yaitu sel parenkimatis yang di dalamnya
terdapat vakuola tanpa ruang antar selnya.

.
15

V. PENUTUP

V.1.Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari mahluk hidup, sedangkan jaringan
merupakan kumpulan-kumpulan sel dengan fungsi dan bentuk yang sama.
Perbedaan sel dan jaringan yaitu kepadatan organel tertentu di dalam sel berbeda
diantara berbagai jenis sel sedangkan kehadiran berbagai jenis sel berbeda di
antara jenis jaringan yang berbeda pada hewan uniseluler. Sel berbentuk dari
organel dan sel – sel membentuk jaringan. Namun, jaringan membentuk organ
dan sistem. Semua sel memiliki batas yang terdefinisi dikenal sebagai membran
sel sementara tidak semua jaringan mempunyai batas yang terdefinisi dengan
jelas.
Sel-sel dan organel sel tumbuhan dari bahan yang terlihat pada mikroskop
yang diantaranya yaitu nukleus, dinding sel, sitoplasma, kambium, xilem dan
floem, yang mana kompenen tersebut memiliki ciri-ciri dan fungsi masing-
masing.
Dalam melakukan praktikum, membuat preparat dan mengamati sel-sel
tumbuhan di bawah mikroskop akan semakin menambah keterampilan
mahasiswa, hal ini karena mahasiswa lebih mengetahui strukur-struktu sel,
organel-organel sel dan jaringan penyusun pada suatu tumbuhan.

V.2.Saran
Saran saya untuk praktikum selanjutnya yaitu praktikan diharapkan menjaga
kebersihan, ketenangan dan ketentraman saat berada di laboratorium, agar
praktikum dapat terlaksana sesuai harapan dan tujuan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Aksin, Miyanto, Ngapiningsih. 2016. Detik-Detik Ujian Nasional Fisika. Intan


Pariwara: Yogyakarta.
Firmansyah, Mawardi, Riandi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi Kelas X..
PT. Setia Purna Inves: Jakarta.
Handayani.2015. Sejarah mikroskop. Jurnal Biodiv Indon 1 (6) : 1425-1432.
Pratiwi. 2006. Biologi untuk SMA kelas IX. Erlangga: Jakarta.
Rahardian, Renan, dan Azni Ananda. 2013. Top Pocket no. 1 Biologi SMA kelas
X, XI, XII. Wahyumedia: Jakarta.
Sumadi.2007. Biologi Sel. Graha Ilmu.: Yogyakarta.
Siregar. 2006. Sejarah Penemuan Sel dan Jaringan 24 (2) : 197-216.
Tim praktikum Biologi Umum. 2017. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Intan
Pariwara:Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai