Anda di halaman 1dari 60
a&eaeoeeoeeoeeed e e e e e e ° e e. - e Menimbang . e ° e e e e e o. e e Mengingat e o. e eo: eo eo .' PERATURAN GUBERNUR PROVINS! DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 129 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PELAYANAN Dt BIDANG PERIZINAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, en a, bahwa dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung sebagal pengganti Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1991 tentang Bangunan dalam Wiayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka Keputusan Gubemur Nomor 76 Tahun 2000 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan, tzin Penggunaan Bangunan dan Kelayakan Menggunakan Bangunan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta perlu disempurnakan; . Bahwa penyempumaan yang diakukan sebagaimana dimaksud dalam huruf a adalah dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan dalam memberikan pelayanan Izin Mendirikan Bangunan, Sectfikat Laik Fungsi, Izin Pelaku ‘Teknis Bangunan, Administrasi Perizinan Bangunan dan Persetujuan Rencana Teknis Bongkar kepada masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta sebagai tindak lanjut ketentuan Pasal 16 ayat (2 ), Pasal 198 ayat (2), Pasal 233 ayat (3), Pasal 238 ayat (4), Pasal ayat (6), Pasat 255 ayat (6), Pasal 261 ayat (3), perlu menetapkan Peraturan Gubemur tentang Tata Cara Pemberian Pelayanan di Bidang Perizinan Bangunan; Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi: . Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang. Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus tbukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik indonesia; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi; e e@ eo: « e 7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung; 8. Peraturan Menter! Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung; 9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman Teknis Faslltas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan; 10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan; 11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis izin Mendirikan Bangunan; 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Sertifikat Laik Fungsi; » 13, Peraturan Menteri Pekerjaen Umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung; 14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung: 15. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung; 16, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi . Perangkat Daerah; 17. Peraturan’ Gubernur Nomor 123 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan; MEMUTUSKAN : Menetapkan ? PERATURAN GUBERNUR TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PELAYANAN DI BIDANG PERIZINAN BANGUNAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. - Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah, eeeeoeeveoeoseoaosoeaooaoneoneoeaonoeeoeooeneaee 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus tbukota Jakarta, 4, Kota Administrasi adatah Kota Administras! di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 5. N 2 9 10. 1. 12, 18. 19, Kabupaten Administrasi adalah Kabupaten Administrasi Keputauan Seribu Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Walikota adalah Walikota di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. . Bupati adalah Bupati Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus. Ibukota Jakarta. Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. }. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provins! Daerah Khusus Ibukota Jakarta. ‘Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan yang selanjutnya disebut Suku Dinas adalah Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan pada Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi, Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota Administrasi/Kabupaten Administrast atau Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan Kota Administrasi. Kecamatan adalah Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibuketa Jakarta. . Seksi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kecamatan yang selanjutnya disebut Seksi Dinas P2B Kecamatan adalah Seksi Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan pada Kecamatan, Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan yang’ selanjutaya disebut Seksi Dinas PBK ‘adalah Seksi Dinas Perizinan Bangunan pada Kecamatan. Pemohon adalah orang, badan hukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yang mengdjukan permohonan Izin Mendirikan Bangunan, Serlifikat Laik Fungsi, Persetujuan Rencana Teknis Bongkar, Izin Pelaku Teknis Bangunan, . Pemilik bangunan gedung adalah orang, kelompok orang, atau perkumpulan yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung. . Pengelola bangunan gedung adalah seorang atau sekelompok orang ahlibadan yang bertugas mengelola penggunaan bangunan gedung agar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Penyandang disabiltas adalah orang yang mempunyal keterbatasan yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan aktivitas dalam batas-batas yang dianggap normal dan wajar oleh manusia termasuk di dalamnya adalah orang lanjut usia. Tim ahli bangunan gedung adalah tim yang terdii dari para ahli yang terkait dengan penyelenggaraan bangunan gedung untuk memberikan pertimbangan teknis dalam proses penelitian dokumen rencana teknis dengan masa penugasan terbatas dan juga untuk memberikan masukan dalam penyelesaian masalah penyelenggaraan bangunan gedung tertentu. ae 20. 21. 22, 4 Tim Penasihat Arsitektur Kota yang selanjutnya disingkat TPAK adalah tim ahli di bidang teknis arsitektur dan perkotaan yang bertugas _memberikan pertimbangan_ teknis kepada Gubernur terhadap perencanaan bangunan gedung kriteria tertentu, Tim Penasihat Konstuksi Bangunan yang selanjutnya disingkat ‘PKB adalah tim ahli di bidang teknis struktur/konstruks!_ yang bertugas memberikan pertimbangan teknis kepada Gubernur terhadap Perencanaan bangunan gedung kriteria tertentu. Tim Penasihat Instalasi Bangunan yang selanjutnya disingkat TPIB adalah tim ahli di bidang teknis instalasi bangunan gedung yang _bertugas memberikan pertimbangan teknis kepada Gubernur 24, 25. 26, 27. 28. 29. 30. 31. terhadap perencanaan bangunan gedung kriteria tertentu. 3. Rencana tapak adalah: gambaran atau peta rencana peletakan bangunan gedung pada kaviing dengan segala unsur penunjangnya dan bila ada bangunan gedung eksisting harus dapat dibedakan dengan bangunan gedung yang direncanakan. Lembar pencatatan laporan pemeliharaan bangunan gedung adalah daftar yang berisi catatan laporan-laporan pemeriksaan pemeliharaan berkala yang telah diterima oleh pengelolafpemilik bangunan gedung. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan adalah surat permohonan untuk mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan, lzin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat IMB adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun bars, mengubah, memperluas dar/atau mengurangi bangunan gedung sesual dengan persyaratan administratif dan teknis yang berlaku. Izin Pendahuluan yang selanjutnya disingkat IP adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun sesuai tahapan kegiatan, pelaksanaan pembangunan sambil menunggu terbitnya izin definitif, Sertifikat Laik Fungsi yang selanjutnya disingkat SLF adalah sertifkat yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu bangunan gedung baik secara administratif maupun teknis, sebelum pemanfaatannya. Persetujuan Rencana Teknis Bongkar yang selanjutnya disingkat PRTB adalah Kegiatan pemberian izin secara administrast dan teknis kepada ‘orang atau perorangan, organisasi, badan usaha untuk melakukan pembongkaran terhadap bangunan gedung. Izin Pelaku Teknis Bangunan yang selanjutnya disingkat IPTB adalah izin yang diberikan Dinas kepada pelaku teknis bangunan gedung yang terdiri dari perencana, pengawas pelaksanaan, pemelihara dan pengkaji teknis bangunan gedung. Administvasi Perizinan Bangunan yang selanjutnya disingkat APB adalah penataan dan pencatatan perizinan bangunan gedung. ~

Anda mungkin juga menyukai