Kep. Keluarga Yeni Shelvy Diare
Kep. Keluarga Yeni Shelvy Diare
Kelompok :
Dosen Pembimbing :
Ns. Misniarti,M.Kep
Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini yang berjudul “KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN BALITA
GANGGUAN PENCERNAAN DIARE ”
Makalah ini kami buat dengan semaksimal mungkin dengan kerjasama kelompok,
walaupun masih banyak sekali kekurangan-kekurangan yang harus kami perbaiki. Karena
manusia tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu untuk memperbaiki
makalah ini kami mengharapkan saran dari teman-teman semua. Jika terdapat kesalahan
atau kekeliruan yang terdapat di dalam makalah kami ini, kami mohon bantuannya untuk
memberbaiki atau mengkritik makalah yang kami buat.
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing kami Ibu Ns.
Misniarti,M.Kep yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kelompok
kami untuk menyampaikan materi ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang............................................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.5 Patofisiologi...............................................................................................................
2. 6 Manisfestasi .............................................................................................................
3.1 Pengkajian..................................................................................................................
3.3 Diagnosa....................................................................................................................
3.4 Intervensi....................................................................................................................
4.2 saran...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pada usia prasekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak
hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini
sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang dulunya tidak
ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang rentan berbagai
penyakit yang akan mudah menyerang anak usia ini dan menimbulkan masalah yang
dapat mempengaruhi tumbuh kembang jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara
baik oleh para praktisi kesehatan yang juga usaha-usaha pencegahan adalah usaha yang
tetap paling baik dilakukan.
1.2 TUJUAN
1. Tujuan umum :
Agar mahasiswa lebih mengerti askep keluarga dengan anak diare.
2. Tujuan khusus
Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai teori/konsep
dasar mengenai keperawatan keluarga dengan anak diare.
Untuk memaparkan kepada mahasiswa, tahap-tahap perkembangan
keluarga dengan anak diare
Untuk menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana proses keperawatan
yang berperan dalam kehidupan keluarga dengan anak diare
Untuk menjelaskan kepada mahasiswa tentang penatalaksanaan pada anak
diare
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang
merupakan bagian dari keluarga (Friedman, 1998) Sedangkan Diare adalah buang air
besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian
kandungan air pada tinja lebih ban yak dari keadaan normal yakni 100-200 ml sekali
defekasi (Hendarwanto, 1999).
Negatif
Positif :
2. Faktor Malabsorbsi
3. Faktor Makanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap
jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
2.5 PATOFISIOLOGI
1. Gangguan osmotik
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan
osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke
dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare
kerena peningkatan isi lumen usus.
I. Data umum
1. Kepala keluarga (KK) : Tn.M
2. Usia KK : 43 tahun
3. Alamat dan telepon : Air Bang
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan KK : SMP
6. Komposisi keluarga : Suami, istri,
anak pertama laki-laki, anak kedua perempuan, anak ketiga
perempuan, anak keempat perempuan.
Status imunisasi
Hub. Um Pen-
Jen Polio DPT Hepatitis Ca K
No Nama Kel. ur didi BC
is mp et
KK Dg. kan G
ak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny.N P Istri 42 SM
P
th
2. Tn.R L Anak 23 SM
A
th
3. Nn. V P Anak 14 SM
th P
4. An. H P Anak 7 th SD
5. An. M P Anak 3 th -
Ny.S 50
90
Tn.P
Ny. S 45
43
Tn.T
Ny.N 42
23
Tn.R
Ny. P 90
2
Ny. F 32
Nn.V14
Ny.N50
90
Tn.R
47
Tn.B
An.H 7
45
Tn.M
Bln
An.M 1
Ny. S 90
43
Tn.M
Kebutuhan ekonomi keluarga terpenuhi dari hasil bertani, penghasilan keluarga yaitu
Rp.1000.000-, per bulan, tetapi jika tidak ada tanaman yang di panen, maka kepala
keluarga memenuhi kebutuhan rumah tangga dari hasil buruh.
Tn.M mengatakan bahwa Tn.M dan keluarganya sering berkumpul untuk sekedar
bersantai dan menonton televisi bersama di ruang keluarga, mereka pergi berekreasi
hanya saat hari besar/hari raya Idul Fitri, yaitu berkunjung ke tempat wisata terdekat
seperti danau Mas Harun Bastari.
Saat ini keluarga Tn.M memiliki anak tertua yang mulai dewasa. Keluarga
mengatakan masih sedikit sulit mengatur anak tertua mereka, karena anak mereka jarang
pulang kerumah karena hanya fokus kepada teman temannya saja.
Tn.M mengatakan keluarga nya tidak memiliki riwayat penyakit menahun atau
Riwayat penyakit yang serius, biasanya hanya karena faktor cuaca seperti flu karena
kehujanan, atau karena faktor kelelahan saja. Jika dalam keadaan flu, mereka hanya
mengobati nya sendiri dengan minum air hangat atau makan makanan pedas berkuah
untuk mengeluarkan keringat yang menjadikan badannya menjadi segar kembali, apabila
dalam keadaan kelelahan mereka hanya pergi ke tukang pijat yang berada di sekitar rumah
mereka, tetapi jika flu tak kunjung sembuh maka mereka pergi ke pelayanan Kesehatan
yaitu puskesmas terdekat, begitupun dengan keluarga Ny.N. Menurut penuturan Ny.N,
beliau selalu mengikuti posyandu balita di desa nya setiap bulan. Riwayat kesehatan
keluarga pada 6 bulan lalu baik-baik saja.
Tn.M mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit kronis atau keturunan, begitu
juga dengan keluarga Ny.N.
2. Data lingkungan
1. Karakteristik rumah
M dan Ny N tinggal dirumah mereka sendiri, jenis bangunan tempat tinggalnya permanen
dengan luas 5x8 Meter, dan tidak memiliki teras rumah. Lantai tempat tinggalnya
menggunakan semen biasa, memiliki ventilasi yang cukup terang dengan jendela yang
bisa dibuka. Tempat tinggalnya memiliki 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1
ruang keluarga, 1 dapur. Penerangan pada malam hari menggunakan listrik, penataan
perabotan teratur. Rumah memiliki halaman rumah cukup luas dan ditanami berbagai
tanaman hias, Kebersihan halaman rumah baik secara umum. Keluarga memanfaatkan air
PAM desa untuk kebutuhan kebersihan diri dan sebagainya. Kebersihan kamar mandi dan
jamban yang cukup, dan secara umum kebersihan rumah cukup, tetapi bagian dapur
tampak kotor.
Denah Rumah/Keterangan :
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Safety Tank
Kamar Dapur
Mandi/ Dapur
WC
Kamar Pintu
Tidur depan
Jarak rumah keluarga Tn.M dengan rumah lainnya nya cukup dekat, menurut Ny.N,
beliau sering mengobrol dengan tetangga-tetangga mereka saat sore hari, dan Keluarga
Ny.N juga megikuti pengajian (Yasinan) mingguan di daerah tempat tinggalnya yang
beranggotakan kira-kira 25 orang.
Menurut Tn.M keluarga mereka tidak pernah berpindah rumah, hanya saja mereka
sering berkunjung kerumah orang tua Tn.M atau kerumah orang tua Ny.N karena jarak
rumah nya tidak jauh dari rumah keluarga Tn.M, mereka tidak pernah di kunjungi oleh
keluarga jauh, karena keluarga mereka juga bertempat tinggal di desa yang sama
Menurut Ny.N anggota keluarga mereka semua nya sehat, dahulu keluarga mereka
mempunyai asuransi Kesehatan Jamkesda, namun sekarang sudah tidak bisa digunakan
Kembali.
3. Struktur keluarga
Tn.M mengatakan keluarga nya berkomunikasi secara terbuka dan secara langsung, jika
salah satu anggota keluarga memiliki kesalahan atau bingung dalam menentukan suatu
pilihan, maka mereka langsung berdiskusi bersama sama tetapi anak tertua mereka hanya
sesekali ikut berdiskusi ketika dirumah saja, dalam keluarga Tn.M pengambil keputusan
yang utama adalah Tn.M tetapi istrinya juga ikut berperan, seluruh anggota keluarga
berperan aktif dalam komunikasi keluarga. Menurut Ny.N jika ada masalah yang sulit
untuk di selesaikan mereka meminta bantuan pada kakak tertua Ny.N karena rumahnya
yang berdekatan dengan keluarga mereka, mereka menggunakan bahasa Jawa dalam
berkomunikasi.
Tn.M adalah kepala keluarga dan pemegang keputusan dalam keluarga, tetapi Ny.N juga
ikut andil didalamnya, Ny.N lah yang menasehati anggota keluarga apabila terjadi
masalah atau penyimpangan, Ny.N mengatakan dirinya dan suaminya tidak pernah
melakukan kekerasan pada anak-anak mereka, maka cara menasehati dan mengubah
perilaku yang menyimpang hanya dengan lisan saja.
Sebagai bagian dari masyarakat Jawa dan beragama islam, nilai-nilai dan norma yang
dianut seperti sopan santun kepada orang tua dan juga antara suami dan istri. Keluarganya
mempunyai kebiasaan jika sakit sering kerokan, atau jika sedang batuk meminum air
jeruk nipis yang dibakar bersama kecap manis.
4. Fungsi keluarga
1. Fungsi afeksi
2. Fungsi sosial
Untuk memperoleh status social di masyarakat, Tn.M dam Ny.N berusaha mengikuti
berbagai pengajian dan organisasi di masyarakat. Mereka sudah berusaha dengan menjalin
komunikasi yang baik dengan para tetangga mereka. Sejauh ini hubungan antar Tn.M dan
Ny.N terhadap keluarga mereka masing-masing baik.
Ny.N mengatakan jika anggota keluarga nya sedang demam dan panas, beliau
memberikan kompres dengan menggunakan air panas, dan tidak menganjurkan
mengkonsumsi makanan yang dingin seperti es, Ny.N juga mengatakan kalau mereka
kehujanan atau anak-anak bermain diluar rumah saat hari panas terik, bisa menyebabkan
demam.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Keluarga tidak pernah mengalami penyakit yang serius, sehingga mereka hanya
melakukan perawatan sendiri di rumah nya.
Keluarga selalu melakukan perawatan sendiri dirumah apabila masih bisa di lalkukan
sendiri, tetapi jika tidak mereka pergi ke Puskesmas terdekat.
Keluarga kurang perhatian terhadap lingkungan rumah yang sehat, hanya Ny.N yang
sertiap hari memelihara lingkungan rumah.
Keluarga mengatakan, biasanya mereka pergi ke puskesmas terdekat apabila ada keluarga
yang sakit cukup lama, karena jika berobat ke pelayanan Kesehatan lebih cepat
kemungkinan untuk sembuh, keluarga biasanya suntik agar cepat sembuh. Keluarga
memilih untuk belum pergi ke puskesmas terdekat karena mempunyai pengalaman yang
tidak menyenangkan dari petugas kesehatan.
4. Fungsi reproduksi
Ny.N mengatakan sebelum hamil dan melahirkan anak bungsunya, beliau menggunakan
Kb implant, juga pernah menggunakan Kb Pil, keluarga mereka mempunyai 1 orang anak
laki-laki yang dewasa dan 1 orang anak perempuan yang masih remaja, Ny.N
mengajarkan pengetahuan tentang sex kepada anak-anaknya terutama pengetahuan
tentang menstruasi kepada putrinya.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan rumah tangga dari hasil berkebun menanam sayuran,
apabila sedang tidak ada panenan Tn.M ikut bekerja buruh di kebun tetangganya.
6. Fungsi pendidikan
Anak tertua mereka hanya sampai pendidikan SMA, oleh karena itu mereka masih
memikirkan masa depan anak tertua mereka, Keluarga menitipkan mereka di sekolah,
mereka tidak mengikuti bimbel diluar jam sekolah.
7. Fungsi sosialisasi
Keluarga berusaha tetap mempertahankan hubungan baik anggota keluarga, Tn.M dan
Ny.N mengajarkan kepada anak-anak mereka bagaimana berperilaku baik kepada orang-
orang disekitar mereka, mengajarkan bagaimana memanggil orang yang lebih tua seperti
mbah, bude, pakde. Juga berperilaku baik kepada teman-teman mereka.
8. Fungsi religius
Ny.N dan Tn.M mengikuti kegiatan keagamaan yaitu pengajian mingguan, mereka juga
menitipkan anak-anak mereka pada TPQ di dekat rumah mereka untuk belajar mengaji
setiap sorenya.
9. Fungsi rekreasi
Keluarga jarang bepergian untuk rekreasi, hanya Ketika hari raya saja, tetapi mereka
mengaku senang walaupun hanya 1 tahun sekali perginya.
Tn.M mengatakan mengalami stress jangka pendek saat anak mereka demam, dan diare
karena keluarga Tn.M belum membawa anaknya kepuskesmas, mereka khawatir kalau
penyakit An.Mtidak sembuh. Mereka mengatakan mengalami stress jangka Panjang jika
anak tertua mereka tidak pulang kerumah karena hanya fokus kepada teman-temannya
saja, mereka juga mengatakan stress jangka panjang saat memikirkan masa depan anak
tertua mereka.
Keluarga Tn.M menyadari bahwa bahwa An.M diare, untuk itu keluarga hanya
memberikan obat warung.
Keluarga cukup mampu ber adaptasi jika ada masalah dalam keluarga.
5. Harapan keluarga
Harapan keluarga untuk pelayanan Kesehatan dan tenaga Kesehatan adalah, semoga
pelayanan yang diberikan makin baik, jangan sampai membuat pasien kecewa dan
menunggu lama tetapi ternyata tidak dilayani dengan baik, harapan mereka adalah
pelayanan yang cepat sigap dan ramah.
7. Pemeriksaan Fisik Anggota Keluarga (Head To Toe)
- Ny. N mengatakan
terkadang makanan
jarang ditutup
Do :
- An.M tampak lemas
dan pucat
- Bagian dapur tampak
kotor
2. Ds :
- Ny. N mengatakan resistensi keluarga ketidakmampuan
koping keluarga
anaknya demam dan terhadap pengobatan yang
Ny.N belum kurang kompleks
membawa anaknya
ke puskesmas hanya
di berikan obat
warung saja
Do :
- An.M tampak lemah
- Suhu An. M 38,0 C
a. SCORING
1. Diare berhubungan dengan terpapar kontaminan (Makanan)
N KRITERIA SKOR BOB PERHITU
O OT NGAN
1 Sifat Masalah
- Keadaan sejahtera 2
1
4 Menonjolkan masalah
Skala : - Masalah berat harus
2 1 2/1x2 = 4
segera di tangani
- Ada masalah
tetapi tidak perlu 1
ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
14
2. ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan Resistensi keluarga
terhadap pengobatan yang kurang kompleks
- Keadaan sejahtera 2
1
4 Menonjolkan masalah
Skala : - Masalah berat harus
2 1 2/1x2 = 4
segera di tangani
- Ada masalah
tetapi tidak perlu 1
ditangani
- Masalah tidak 0
dirasakan
14
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan terpapar kontaminan (Makanan)
2. ketidakmampuan koping keluarga berhubungan dengan Resistensi keluarga terhadap
pengobatan yang kurang kompleks
3.4 IMPLEMENTASI
3.5 EVALUASI
Hal hal yang perlu dievaluasi dalam mempersembahkan asuhan keperawatan berfokus pada
kriteria hasil tiap masalah keperawatan dari setiap terbaru pembuatan SOAP pada masalah
yang tidak terselesaikan atau teratasi sebagian.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional serta individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga (Friedman, 1998) Sedangkan
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah
cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih ban yak dari keadaan normal yakni
100-200 ml sekali defekasi (Hendarwanto, 1999).
4.2 SARAN
1. Bagi mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang menuntut ilmu dalam mata kuliah keperawatan
Keluarga ini bisa digunakan sebagai acuan untuk pembelajar.
2. Keluarga
Kepada setiap keluarga diharapkan untuk memperhatikan dan memahami mengenai masalah
kesehatan p ada Keluarga, untuk itu dalam hal ini peran keluaga sangat penting dalam hal ini.
DAFTAR PUSTAKA