Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : XI MIPA-2
Anggota :
1. Nailah Husna
2. Octavia Kristanto
3. Puspa Wahyu Pertiwi
4. Putri Nurdiana
5. Putri Ramadani
6. Restu Octaviani
7. Setiawati
SOAL :
Jaringan Epitel
Jaringan Ikat
Jaringan Otot
Jaringan Saraf
A. Gambarkan strukturnya !
B. Tuliskan letaknya !
C. Fungsinya!
Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan salah satu dari empat jaringan dasar. Jaringan epitel melapisi
bagian luar tubuh seperti kulit (eksotelium), membatasi rongga tubuh (mesotelium), maupun
yang membatasi organ (endotelium). Jaringan epitel dengan jaringan ikat yang berada
dibawahnya dihubungkan oleh membran dasar. Membran dasar terdiri atas dua lapis, yaitu
lamina basalis dan lamina retikularis. Epitel terbagi menjadi dua jenis yakni epitel penutup atau
pelapis yang merupakan epitel yang melapisi rongga, organ, maupun permukaan tubuh seperti
kulit dan epitel kelenjar yang mengeluarkan enzim, hormon, maupun zat lainya (sekresi).
Terjadinya modifikasi untuk berbagai fungsi seperti mengikat epitelium yang satu dengan
yang lainnya, difusi antar sel, untuk penghalang (barier) antar sel, masuknya zat-zat dari lumen
yang dibatasi oleh jaringan dibawahnya, untuk komunikasi antar sel, untuk mengisi celah antar
sel pada tempat tertentu dan merambatkan listrik.
Epitel pipih, berbentuk seperti lapisan pipih, nukleusnya bulat yang terletak di
tengah.
Epitel batang (silindris), berbentuk seperti batang, nukleusnya bulat yang terletak
di dasar sel.
Epitel kubus, berbentuk seperti kubus, nukleusnya bulat, besar yang terletak di
tengah.
Epitel pipih selapis (sederhana) memiliki lapisan yang tipis sehingga baik untuk
pertukaran material secara difusi. Jaringan ini dapat ditemukan di sepanjang dinding
kapiler (pembuluh darah yan sangat kecil) dan kantung udara pada paru-paru. Selain itu,
epitel ini juga dijumpai di peritonium, perikardium, pleura, glomerulus, endotelium
jantung, dan pembuluh limfe. Secara umum fungsi epitel pipih selapis adalah untuk difusi
dan filtrasi.
3. Epitel Kubus Selapis Jaringan epitel kubus selapis tersusun atas selapis sel-sel berbentuk
kubus. Jaringan ini terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan saluran
pada ginjal. Struktur jaringan ini sangat sesuai untuk proses absorpsi dan sekresi.
4. Epitel Kubus Berlapis Jaringan ini tersusun atas beberapa lapis sel berbentuk kubus.
Semakin menuju ke permukaan, bentuknya semakin pipih. Epitel kubus berlapis terdapat
pada mulut, kerongkongan, dan kelenjar keringat pada kulit. Sesuai dengan strukturnya,
jaringan ini berfungsi untuk sekresi dan ekskresi.
5. Epitel Silindris Selapis Epitel silindris selapis tersusun atas selapis sel-sel yang
berbentuk seperti silinder. Pada epitel silindris selapis terdapat sel-sel goblet yang
berfungsi dalam menghasilkan lendir (mukus) yang berperan dalam mempermudah
penyerapan makanan (absorpsi). Biasanya, jaringan ini terdapat pada usus halus dan
saluran pencernaan lainnya.
6. Epitel Silindris Berlapis Epitel silindris berlapis tersusun atas lebih dari satu lapis sel-sel
berbentuk silinder. Epitel ini terdapat pada saluran kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra,
dan laring. Jaringan ini berperan dalam proses sekresi. Biasanya, jaringan ini berada pada
lapisan paling luar.
7. Epitel Silindris Berlapis Semu Bersilia Epitel silindris berlapis semu bersilia tersusun
atas sel-sel yang memiliki inti sel tidak sejajar sehingga seolah-olah epitel tersebut terdiri
atas banyak lapisan. Pada jaringan ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel
yang berada di atasnya. Misalnya, kotoran atau debu tidak akan masuk ke dalam paru-paru
karena digerakkan oleh silia pada sel-sel saluran pernapasan. Jaringan ini terdapat pada
saluran pernapasan, rongga hidung, dan saluran telur.
8. Epitel Transisi Epitel transisi terdiri atas berlapis-lapis sel. Akan tetapi, sel-sel penyusun
jaringan ini selalu berubah-ubah bentuknya. Pada keadaan tegang, sel-sel tersebut
berbentuk lebih pipih dan panjang. Pada keadaan normal atau saat sedang berelaksasi, sel-
selnya berbentuk bulat dan besar. Jaringan ini terdapat pada kandung kemih, saluran
ureter, uretra, dan ginjal.
9. Epitel Kelenjar Epitel kelenjar tersusun atas beberapa jaringan epitel. Epitel kelenjar
berfungsi dalam penyerapan (absorpsi) dan menyekresikan senyawa kimia. Contohnya,
pada sel-sel epitel dari rongga pencernaan memiliki kemampuan untuk menyekresikan
mukus dan lendir. Mukus tersebut dapat menjaga kelembapan permukaan organ
pencernaan. Terdapat dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Pada kelenjar endokrin, hasil sekresinya akan dialirkan bersama darah. Contoh kelenjar
endokrin adalah kelenjar pituitari, sedangkan kelenjar eksokrin di antaranya adalah
kelenjar.
Jaringan Ikat
Fungsi bagian ikat, yaitu:
• Sebagai penyokong
• Transportasi zat
• Imunitas
Contoh Jaringan Ikat :
1. Jaringan Tulang
Jaringan tulang adalah jenis jaringan ikat yang mengandung banyak kalsium dan garam
fosfor. Sekitar 25% dari jaringan tulang adalah air, 25% terdiri dari serat protein seperti
kolagen. 50% lainnya dari jaringan tulang adalah campuran garam mineral, terutama
kalsium dan fosfo
Jaringan tulang adalah jenis jaringan ikat padat. Tulang memiliki berbagai bentuk dan
ukuran dan memiliki struktur internal dan eksternal yang kompleks.
Tulang menghasilkan empat jenis sel: osteosit, osteoklas, osteoblas, dan sel-sel
lapisan. Osteoblas adalah salah satu sel yang membuat tulang baru saat tubuh bertumbuh.
Osteoblas jika terkumpul membentuk materi fleksibel yang disebut osteoid, yang
menyatukan mineral sehingga menjadi keras dan kuat.
Yang dalam proses ini dinamakan sebagai Kalsifikasi atau Pengapuran. Jaringan tulang
terdapat pada seluruh rangka tubuh manusia. Karena terdapat pada seluruh rangka tubuh,
menjadikan jaringan tulang memiliki fungsi penting sebagai komponen utama dari rangka
tubuh manusia.
2.Osteoblas
Osteoblas terdapat pada permukaan tulang (gambar 1) dan berfungsi antara lain :
•Membuat tulang.
•Mensintesis komponen-komponen matriks tulang (kolagen dan glikoprotein).
2. Jaringan Darah
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal jaringan mesenkim.
Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping darah
(trombosit), dan plasma darah.
Secara umum sel darah dibentuk dalam sumsum tulang merah yang terletak didekat
ujung tulang-tulang sejati yang panjang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan
monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.
Jaringan darah berfungsi: membawa sari makanan, membawa hormon, membawa
oksigen, membawa sisa hasil metabolisme, mencegah infeksi.
3. Limfosit
Limfosit beserta sel darah putih lainnya berperan dalam menjaga sistem imunitas
tubuh dengan memerangi bakteri, virus, dan racun-racun yang masuk ke dalam tubuh agar
Anda terhindar dari sakit.
4. Sel darah merah
Fungsi sel darah merah dengan hemoglobinnya adalah membantu membawa oksigen
ke paru guna diedarkan ke seluruh tubuh dan juga mengangkut karbon dioksida dari
seluruh tubuh untuk dikeluarkan dari paru-paru.
5. Plasma darah
plasma darah yakni untuk mengedarkan sari-sari makanan.
6. Keping darah
fungsi keping darah atau disebut juga dengan trombosit adalah untuk membekukan
darah ketika darah keluar karena kita terluka, bisa juga untuk memperbaiki pembuluh
darah yang rusak dengan menutupinya.
• Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
3. Jaringan Lemak
• Penyusun tubuh
Jaringan Otot
Jaringan otot adalah jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan jalan
kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Otot sebagai jaringan dibina atas sel-sel otot
yang berfungsi untuk pergerakan suatu alat atau bagian tubuh.
1. Tendon
Tendon adalah penghubung otot dangan tulang. Tendon mempunyai serabut berwarna putih dan tidak
elastis.
Aponeuroses adalah lembaran-lembaran datar atau simpai dari jaringan fibrus dan berfungsi
menggandengkan sebuah otot dengan bagian yang menggerakkannya.
2. Fascia
Fascia merupakan jaringan ikat gabungan dari jaringan fibrus dan areolar yang dapat membungkus dan
menghimpun otot menjadi satu.
Pada tiap-tiap fasciculus dapat dipisahkan dengan jaringan ikat perimysium.
Di antara endomysium dan berkas serat otot tersebar sel satelit yang berfungsi dalam perbaikan
jaringan otot yang rusak.
Dalam bagian-bagian tertentu, seperti dalam telapak tangan, fascia ini sangat padat dan kuat. Contohnya
adalah fascia Palmaris dan fascia plantaris.
3. Sarcolemma
Sarcolemma adalah unit structural jaringan otot berdiameter 0,01 – 0,1 mm dan panjang 1-40 mm
melapisi suatu sel otot.jaringan ini dapat berfungsi sebagai penghalang antara kompartemen
ekstraseluler dan intraseluler, mendefinisikan serat-serat otot dari sekitarnya atau peindung otot.
Besarnya dan jumlah jaringan terutama pada jaringan elastic, akan meningkat sejalan dengan
penambahan usia.
Setiap 1 serat otot dilapisi oleh jaringan elastic tipis yang disebut sarcolemma. Protoplasma serat otot
yang berisi materi semicair disebut sarkoplasma.
Di dalam matriks serat otot terbenam unit fungsional otot berdiameter 0,001 mm yang disebut
myofibril.
4. Miofibril
Myofibril adalah jaringan serat-serat yang terdapat dalam otot. Jika di lihat dengan mikroskop, miofibril
akan terlihat seperti pita gelap & terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament) dibentuk oleh myosin. Pita terang (thin filament) dibentuk oleh aktin,
troponin & tropomiosin)
Fungsi dari miofibril yaitu membantu bertindak dalam melakukan suatu kontraksi otot dengan
melalui perantara model filamen-geser.
5. Miofilamen
Miofilamen adalah jaringan berbentuk benang-benang/filament halus yang merasal dari myofibril.
Miofilamen berfungsi sebagai kontraksi serat otot.
Jaringan ini terdapat dua macam yaitu miofilamen homogeny (terdapat pada otot polos) dan miofilamen
heterogen (terdapat pada otot jantung/otot kardiak dan pada otot lurik.
6. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah jaringan yang berupa cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana myofibril
dan miofilamen berada.
7. Endomysium
Endomysium adalah komponen terdalam dan terkecil dari jaringan ikat otot . Lapisan tipis
ini membantu menyediakan lingkungan kimia yang sesuai untuk
pertukaran kalsium , natrium , dan kalium, yang penting untuk eksitasi dan kontraksi
selanjutnya dari serat otot.
Endomysium bergabung dengan perimysium dan epimysium yang berfungsi untuk membuat serat
kolagen tendon , menyediakan koneksi jaringan antara otot dan tulang dengan perlekatan tidak
langsung. Ini terhubung dengan perimysium menggunakan pelat persimpangan perimysial
intermiten.
Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh sebagai jaringan komunikasi yang terintegrasi.
Secara anatomis, susunan saraf dibagi dalam susunan saraf pusat (SSP), yang terdiri atas
otak dan medula spinalis; dan susunan saraf tepi, yang terdiri atas serabut saraf dan
kumpulan kecil sel-sel saraf yang disebut ganglia saraf. Secara struktural, jaringan saraf
terdiri atas dua jenis sel: sel saraf atau neuron, yang umumnya memiliki banyak cabang
panjang; dan beberapa jenis sel glia, yang memiliki cabang-cabang pendek, menyangga dan
melindungi neuron, dan ikut serta dalam aktivasi saraf, nutrisi saraf, dan proses
pertahanan susunan saraf.
2. Badan Nissl adalah struktur yag terdapat pada badan sel dan berperandaam meneruskan
impuls dari dendrit ke neurit.
3. Selubung mielin, merupakan struktur yang terbentuk oleh sel-sel schwann dan bersifat
isolator impuls. Selubung ini berfungsi untuk pelindung akson dan pemberi nutrisi
neuron/sel saraf.
4. Nodus ranvier, merupakan bagian neurit yang tidak terbungkus selubung mielin.
Berfungsi sebagai loncatan untuk mempercepat gerakan impuls.
5. Sel schwann, berfungsi untuk membantu mempercepat rangsang, membatupeyedia
nutrisi euron dan membatu regenerasi sel saraf.
6. Akson terminal, berfungsi untuk menghubungkan sel saraf satu dengan lainnya.
7. Sinapsis, berfungsi untuk mengirimkan impuls dari akson ke dendrit di sel saraf lain
(penghubung neurin satu denga neuron lainnya).
Pembagian tugas
Jaringan Epitel : Puspa Wahyu (pengertian jaringan epitel) dan Putri Ramadani (struktur
jaringan epitel)
Jaringan Ikat : Nailah Hasna (Struktur jaringan ikat), Octavia Kristanto (contoh jaringan
ikat yaitu jaringan darah), dan Setiawati (contoh jaringan ikat yaitu jaringan tulang)