ABSTRAK
EFEK MONOMER POLIFUNGSIONAL PADA SIFAT FISIK BAHAN PVC IRADIASI Telah
dilakukan penelitian tentang studi sifat fisik PVC iradiasi yang ditambah tnonomer polifungsional. PVC dicampur
dengan monomer polifungsional dengan konsentrasi 0,10,15 dan 20 psr dan DOP sebagai plastizer. dibuat film dengan
mesin tekan panas pada suhu 180° C, tekanan 10 kg/cm2 selama tiga menit, kemudian diiradiasi dengan mesin berkas
elektron dengan energi percepatan 2 MeV dan kuat arus 1 niA pada dosis 0-200 kGy. Dua jenis monomer polifungsional
yang ditambahkan: Trimetilol propene tri-akrilat (TMPTA) dan Trimetilol propene tri-metakrilat (TMPTMA).
Pengikatan silang pada PVC iradiasi dapat dilihat dari uji fraksi padatan dan tegangan putusnya. PVC tanpa penambahan
monomer polifungsional tidak terbentuk gel sampai dosis 200 kOy, tetapi dengan penambahan monomer 1S psr dapat
memberi fraksi padatan yang tertinggi yaitu sekitar 70% untuk kedua monomer yang digunakan. Monomer polifungsional
TMPTMA terlihat sedikit lebih baik dibandingkan dengan inonomer TMPTA, karena adanya gugus metil.
ABSTRACT
169
Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Jsotop dan Radiasi, 1998 _
TMPTMA (Tri-methylolpropene tri-metacrylate) silang yang terjadi akibat interaksinya dengan energi radiasi,
yaitu interaksi antara PVC dengan monomer polifungsional
CH?O - C - C = CH2 yang ditambahkan. Struktur jaringan tiga dimensi yang
II I dibentuk oleh PVC berikatan silang dapat menurunkan sifat
O CH 3 kelarutannya selama ekstraksi. Semakin besar jumlah ikatan
silang yang terjadi, semakin besar fraksi padatannya, berarti
C,H 5 - C - CH 2 - O - C - C = CH2 kelarutannya semakin kecil.
II I Gambar 1 menunjukan pengaruh dosis terhadap
O CH 3 fraksi padatan pada PVC dengan dengan monomer
TMPTMA, Pada PVC tanpa penambahan monomer tidak
CH 2 O - C - C = CH 2 terbentuk gel sampai pada dosis 200 kGy, semuanya larut
II I selama ekstraksi tetapi setelah ditambahkan monomer mulai
O CH3 terbentuk gel sekitar 40 % pada dosis 50 kGy. Dengan
bertambahnya dosis gel yang terbentuk semakin meningkat,
Tri-methylol propene tri-metacrylate (TMPT) dan Tri- hal ini terjadi pada ketiga konsentrasi monomer yaitu 10,
methylol propene tri-acrylate (TMPTA), sedangkan pelarut 15, dan 20 psr. Dari data tersebut dapat terlihat bahwa
yang digunakan adalah Tetrahydroftiran (THF). dengan konsentrasi monomer 15 psr pada dosis 200 kGy ,
Peralatan. Alat yang digunakan adalah rol fraksi padatan mencapai titik yang tertinggi yaitu sekitar
penggiling panas, inesin tekan panas dan dingin untuk 70 %.
membuat lembaran film PVC, mesin berkas elektron 2 MeV Gambar 2 Pengaruh dosis terhadap fraksi padatan
dengan kuat arus 1 mA,serta alat uji tarik merk INSTRON pada PVC dengan TMPTA, terlihat pada dosis 50 kGy dan
1122. 100 kGy terbentuknya gel lebih rendah dibandingkan dengan
Pembuatan kompon dan iradiasi Bubuk PVC penambahan monomer TMPTMA, tetapi pada dosis 200
sebanyak 60 gram dicampur dengan bahan-bahan lain kGy nilai fraksi padatan relatif satna. Hal ini mungkin
seperti DOP dan monomer polifungsional dalam gelas disebabkan karena gugus fiingsi metakrilat sedikit lebih
beaker, kemudian campuran tersebut digiling dengan reaktif sehingga lebih cepat bereaksi pada dosis 50 kGy
penggiling panas pada suhu 190° C selama 10 menit. Hasil dibanding dengan gugus fungsi dari akrilat, karena pada
gilingan tersebut dibuat film dengan mesin tekan panas monomer TMPTMA terdapat gugus metil yang dapat
hidrolik pada suhu 180° C dengan tekanan 10 kg/cin2 menstabilkan radikal yang terbentuk. Berdasarkan literature
selama3 menit. Filin PVC yang dihasilkan diiradiasi dengan TMPTMA mempunyai persen reaksi yang terjadi sebesar
mesin berkas elektron 2 MeV dengan kuat arus 1 inA pada 80,1 %, sedangkan TMPTA sebesar 78,6 % dan jumlah
dosis 0, 50, 100, dan 200 kGy. rata-rata ikatan C = C yang bereaksi pada TMPTMA
Uji fraksi padatan. Pengujian fraksi padatan dapat 2,40, sedangkan pada TMPTA sedikit lebih kecil yaitu 2,36
memberikan infonnasi seberapa besar derajat pengikatan (5).
silang yang terjadi karena radiasi dan pengaruh dari Gambar 3 dan 4 menunjukkan hasil pengukuran
tnonomer polifungsional. tegangan putus pada PVC berikatan silang, tanpa adanya
Kawat kasa dipotong-potong lalu ditimbang (Wo), lalu monomer tegangan putus tidak meningkat dengan kenaikan
sampel dimasukkan dalam kawat kasa dan ditimbang (W,) dosis radiasi, ini disebabkan karena tidak terjadinya ikatan
. Sampel diekstrasi dengan pelarut tetrahydroftiran pada silang pada PVC. Dengan penambahan monomer derajat
suhu 60° C selama 24 jam, setelah itu dikeringkan pada ikatan silang meningkat oleh sebab itu tegangan
oven vakum pada suhu 50° C kemudian ditimbang sampai putusnyapun meningkat dengan kenaikan dosis radiasi.
berat tetap (W2). Konsentrasi monomer 15 psr pada dosis 200 kGy dapat
Perhitungan fraksi padatan sesuai dengan persamaan memberikan nilai tegangan putus tertinggi yaitu sebesar 300-
sebagai berikut: 400 kg/cm2, baik untuk PVC dengan monomer TMPTMA
maupun TMPTA.
FP (%) = (W2 - Wo) / (W, - Wo) x 100 %
Pada Ganibar 5 dan 6 terlihat bahwa perpanjangan
Pengujian sifat fisik. Pengujian tegangan putus putus menurun tidak terlalu tajam, perpanjangan
dan perpanjangan putus pada PVC yang diiradiasi diukur putus menurun dengan meningkatnya dosis radiasi.
dengan menggunakan alat INSTRON 1122. Pengikatan silang dapat mengakibatkan bahan menjadi kaku
Uji pengusangan. Untuk melihat ketahanan dan keras, sehinggabahan akan mudah putus. Pengusangan
sampel fihn PVC terhadap suhu tinggi dilakukan uji bahan PVC iradiasi, Tabel 1 menunjukan pengukuran
pengusangan dengan menggunakan "Gear oven" pada suhu tegangan putus setelah pengusangan. Ternyata PVC yang
121° C selama 7 hari, setelah dikondisikan padasuhu ruang diiradiasi pada 50 kGy tidak tahan terhadap pengusangan,
tegangan putus dan perpanjangan putusnya diuji. hal ini berarti pengikatan silang yang terjadi belum
sempurna.
Sedangkan pada dosis 100 kGy dan 200 kGy bahan masih
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat bertahan, tetapi tegangan putusnya bertambah tinggi
dan tidak mempunyai perpanjangan putus, hal ini
Pengujian fraksi padatan (gel fraction) dapat disebabkan bahan menjadi keras dan kaku sehingga mudah
tnemberikan informasi seberapa besar derajat pengikatan patah.
170
_ Penetitian dan Pengembartgan Aplikasi Isotop dan Radiasi, 1998
0/ 0
0/10
0/15
0/20
50/ 0 - -
50/ 15 -
50 / 20
100/ 0 884 884
100 / 10 863 896
100/ 15 873 807
100 / 20 856 874
200/ 0 616 616
200 / 10 738 832
200/15 788 869
200 / 20 747 1054
171
Penelitian dan Pengembangun Aplikasi Isolop don fiadiasi, 1998 _
c(S
•P
2.
m
9
u
20
01
n
M
U
20 m
172
\
- Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi. 1998
»+00 „
VI
+
200
hO
c
c$
bfl
100
0
0 $0 100 150 200
DOSIS IRADIASI, kGy
Gambar 3. Pengaruh dosis terhadap tegangan putus pada PVC + TMPTMA
• = 0 psr, O = 10 psr, A = 15 psr, • = 20 psr.
173
Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Jsotop dan Radiasi, 1998 _
1C0
it
o.
u
f
o
0 50 100 150 200
DOGIo IR.;i:iAoI, kGy
Gainbar 5. Pengaruh dosis terhadap perpanjangan putus pada PVC + TMPTMA
is*.
174
_ Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, 1998
DISKUSI
175